Anda di halaman 1dari 10

Makalah

AIK I (Ibadah, Akhlak, Mu'amalah)

UAS

Disusun Oleh :
Miko Dwi Satrio Endres Wara Putra 200601121

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
GRESIK
2021
Soal :
1. Dalam proses kehidupan muslim yang berkaitan dalam aktifitas
keseharian, Akhlaq dan Mu’amalah merupakan bagian penting yang tidak
bisa diabaikan. Dalam hal ini, Islam masuk ke dalam seluruh dimensi
kehidupan umat manusia. Namun demikian, persoalan yang sering
mengemuka, bahwa kualitas kehidupan manusia tidak semakin membaik,
grafik angka penyimpangannya semakin meningkat, dan kasusnya muncul
dari semua sisi kehidupan manusia. Dalam hal berikut :
a. Fenomena pergaulan bebas.
b. Akibat jauhnya ummat dari masjid
c. Maraknya kasus KDRT
d. Meningkatnya angka pengangguran akibat Pandemi Covid 19
e. Bagaimana menjadi pekerja profesional dalam bingkai Iman
f. Kesenjangan ekonomi terlalu tinggi.
Bagaimanakah sikap dan pandangan anda merespon fenomena global
ini…?
2. Apa janji anda kepada diri anda sendiri setelah mengikuti perkuliahan AIK
2 tentang Akhlak dan Mu’amalah…? benarkah ada jaminan perubahan
sikap diri menuju sikap yang lebih baik dalam hal tersebut (berakhlak mulia,
tahu diri bagaimana seharusnya menjadi muslim yang mukmin dan
muttaqin, tidak hanya baik dengan Allah, tapi juga baik terhadap sesama
makhluk)…?

Jawaban :
1. A. Fenomena Pergaulan bebas

Pergaulan bebas secara istilah berarti gaya hidup yang tidak


dibatasi dengan aturan, norma agama, dan norma susila. Dan terjadinya
pergaulan bebas tentu saja melanggar norma maupun aturan bahkan di
agama Islam gaya hidup demikian sangat dilarang dan dianjurkan untuk
dijauhi dikarenakan gaya hidup tersebut condong mendekatkan diri pada
perbuatan zina yang merupakan perbuatan yang tercela di mata agama.
islam. Sesuai dengan yang tertuang pada surah Al-Isra’ ayat 32:

َ ‫س ۤا َاء‬
‫س ِبي ًْلا‬ َ ‫ش اةًا َۗو‬ ِ ‫ل ت َ ْق َربُوا‬
ِ َ‫الز ٰنىا اِنَّها َكانَا ف‬
َ ‫اح‬ ‫َو َا‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan
keji, dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra' [17]: 32).
Selain itu pergaulan bebas juga berdampak pada rusaknya moral, sebab
aturan-aturan kebenaran yang universal dan telah ditetapkan dalam islam
tidak akan dilakukan oleh orang-orang yang bergaul secara bebas.
Pergaulan bebas akan mengedepankan kepada hawa nafsu dan kesenangan
pribadi. Minum minuman khamr, membuak aurat, tanpa ada batasan lawan
jenis tentu akan membuat moral masyarakat menjadi rusak tidak terkendali.
Dan juga berdampak pada hilangnya fitrah manusia. Dikarenakan di zaman
sekarang bahwa potensi LGBT atau homoseksual dan berbagai kelainan
manusia lainnya muncul akibat salah dari pergaulan dan mengenal fitrah
manusia. Pergaulan bebas yang tidak mengenal batas tersebut akan
membuat manusia menjadi hilang kendali dan tidak dilingkupi oleh nilai-
nilai islam yang membawa pada fitrah. Selain itu juga menimbulkan
dampak kerusakan system di masyarakat. Karena pergaulan bebas di
masyrakat bisa berefek terhadap rendahnya kesadaran masyarakat, egoisitas
diri, sistem pendidikan yang melemah, dan juga ekonomi yang rusak karena
beredarnya barang-barang untuk melegalkan seks bebas atau barang-barang
haram lainnya. Namun pergaulan bebas dapat dihindari dengan, menjaga
aurat. Hal tersbut sesuai dengan dalil yang tertuang pada surah Al Ahzab
ayat 59 berikut :

‫ن ِم ْا‬
‫ن‬ َ ‫ْال ُمؤْ ِمنِيْنَا يُ ْدنِيْنَا‬
‫علَ ْي ِه َّا‬ ‫س ۤا ِءا‬
َ ِ‫ك َوبَ ٰنتِ َكا َون‬ ِ ‫ٰياَي َها النَّبِيا قُ ْال ِلَ ْز َو‬
‫اج َا‬
‫غفُ ْو ًرا‬ َ ُ‫ّللا‬ ‫يُؤْ ذَي ْۗنَا َو َكانَا ٰا‬ ‫ن ي ْع َر ْفنَا فَ َ ا‬
‫ل‬ ‫ى ا َ ْا‬‫ك ا َ ْد ٰن ا‬ ‫َج َلبِ ْيبِ ِه ۗ َّا‬
‫ن ٰذ ِل َا‬
‫َّر ِح ْي ًاما‬
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan
istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali,
oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS Al Ahzab : 59). Dan surah Al A’raf ayat 26
berikut:

‫اسا‬ُ ‫ش ۗا َو ِل َب‬ ً ‫س ْو ٰاتِ ُك ْام َو ِر ْي‬


َ ‫ي‬ ‫سا ي َو ِار ْا‬ َ ‫ي ٰا َد َام قَ ْاد ا َ ْنزَ ْلنَا‬
ً ‫علَ ْي ُك ْام ِلبَا‬ ‫يَا بَنِ ْا‬
‫ّللاِ لَعَلَّ ُه ْام يَذَّ َّك ُر ْونَا‬
‫ت ٰا‬ ‫ن ٰاٰاي ِا‬ ‫ْر ٰذ ِل َا‬
‫ك ِم ْا‬ ‫ك َخي ۗا‬ ‫الت َّ ْق ٰوى ٰذ ِل َا‬
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk
perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.” (QS Al-A’raf :26). Selain itu pergaulan bebas juga
dapat dihindari dengan menjaga pandangan dari yang haram untuk dilihat.
Sesuai dengan dalil yang tertuang pada surah An Nur ayat 31 berikut:

‫ل يُ ْب ِديْنَا‬ ‫ظنَا فُ ُر ْو َج ُه َّا‬


‫ن َو َا‬ ْ َ‫ن َويَحْ ف‬
‫ار ِه َّا‬
ِ ‫ص‬َ ‫ن ا َ ْب‬
‫ضضْنَا ِم ْا‬ ‫ل ِل ْل ُمؤْ ِم ٰن ِا‬
ُ ‫ت يَ ْغ‬ ‫َوقُ ْا‬
‫ع ٰالى ُجي ُْو ِب ِه َّا‬
‫ن‬ َ ‫ن‬ ‫ظ َه َار ِم ْن َها َو ْل َيض ِْربْنَا ِب ُخ ُم ِر ِه َّا‬
َ ‫ِل َما‬ ‫ن ا َّا‬ ‫ِز ْينَت َ ُه َّا‬
‫ٰابَ ۤا ِاء بُعُ ْولَتِ ِه َّا‬
‫ن ا َ ْوا‬ ‫ن ا َ ْاو ٰابَ ۤا ِٕى ِه َّنا ا َ ْوا‬ ‫ِل ِلبُعُ ْولَتِ ِه َّا‬ ‫ن ا َّا‬ ‫ل يُ ْب ِديْنَا ِز ْينَت َ ُه َّا‬ ‫َو َا‬
‫ي‬‫ن ا َ ْاو بَنِ ْا‬ ‫ا ِْخ َوانِ ِه َّا‬
‫ن ا َ ْاو بَنِ ْا‬
‫ي‬ ‫ن ا َ ْاو ا ِْخ َوانِ ِه َّا‬ ‫ا َ ْبن َۤا ِٕى ِه َّنا ا َ ْاو ا َ ْبن َۤا ِاء بُعُ ْولَتِ ِه َّا‬
َ ‫ن ا َ ِاو التَّابِ ِعيْنَا‬
‫غي ِاْر‬ ‫ت ا َ ْي َمانُ ُه َّا‬ ‫ن ا َ ْاو َما َملَ َك ْا‬ ‫س ۤا ِٕى ِه َّا‬
َ ِ‫او ن‬ ‫ن ا َ ْا‬ ‫اَخ َٰوتِ ِه َّا‬
‫ع ٰل ا‬
‫ى‬ َ ‫ظ َه ُر ْوا‬ ْ ‫ل الَّ ِذيْنَا لَ ْام َي‬ ‫الط ْف ِا‬
ِ ‫ل ا َ ِاو‬ ‫الر َجا ِا‬ ِ ‫ال ْر َب ِاة ِمنَا‬ ِ ْ ‫اُو ِلى‬
‫ن ِز ْينَتِا ِه ۗ َّنا‬
‫ن ِليُ ْعلَ َام َما ي ُْخ ِفيْنَا ِم ْا‬ ‫ل يَض ِْربْنَا ِبا َ ْر ُج ِل ِه َّا‬ ‫س ۤا ِءاا َو َا‬
َ ِ‫تا الن‬
ِ ‫ع ْو ٰر‬
َ
‫ّللا َج ِم ْيعًا اَي اهَ ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَا لَ َعلَّ ُك ْام ت ُ ْف ِل ُح ْونَا‬‫َوت ُ ْوب ُْوا اِلَى ِٰا‬
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera
mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS
An-Nur : 31). Selain du acara diatas pergaulan bebas juga dapat dihindari
dengan melakukan pembatasan pergaulan antara muhrim dan non muhrim.
Serta dengan menjaga nilai-nilai islam dalam melakukan pergaulan.
B. Akibat jauhnya ummat dari masjid.

Beberapa ibadah memang dapat dilakukan secara mandiri dari


rumah masing-masing. Namun akan lebih afdhal apabila dilakukan dengan
berjamaah dan secara langsung dimasjid/mushalla. Bahkan Allah SWT
menjanjikan ganjaran pahala yang besar bagi umat yang mau dengan ikhlas
memakmurkan masjid. Seperti yang tertuang pada surah At Taubah ayat 18
berikut :

َ‫علَى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم ِب ْال ُك ْف ِر أُولَئِك‬َ َ‫ّللا شَا ِهدِين‬ ِ َ َ‫اجد‬


ِ ‫س‬ َ ‫َما َكانَ ِل ْل ُم ْش ِر ِكينَ أ َ ْن َي ْع ُم ُروا َم‬
ِ َ ‫ّللا َم ْن آ َمنَ ِب‬
‫اّلل‬ ِ َ َ‫اجد‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ت أ َ ْع َمالُ ُه ْم َوفِي ال َن‬
َ ‫ ِإ َن َما َي ْع ُم ُر َم‬. َ‫ار ُه ْم خَا ِلدُون‬ َ ‫َح ِب‬
ْ ‫ط‬
َ‫سى أُولَئِك‬ َ ‫ّللا فَ َع‬
َ َ ‫ش ِإال‬ َ ‫الز َكاةَ َولَ ْم َي ْخ‬
َ ‫صالة َ َوآتَى‬ َ َ‫اآلخ ِر َوأَق‬
َ ‫ام ال‬ ِ ‫َو ْال َي ْو ِم‬
َ‫أ َ ْن َي ُكونُوا ِمنَ ْال ُم ْهتَدِين‬

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang


yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah,
maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu
mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18). Namun hal
tersebut dapat dihindari dengan senantiasa membiasakan beribadah di
masjid baik ibadah sunnah maupun wajib. Sehingga dengan demikian
diharapkan timbulnya rasa taat untuk beribadah dimasjid.
C.Maraknya kasus KDRT

Maraknya KDRT ditengarai akibat munculnya suatu permasalahan


dalam sebuah rumah tangga dan Sebagian besar dilakukan oleh pihak
suami/laki-laki. Dan KDRT terjadi karena banyak faktor dan biasanya
faktor tersebut terkait dengan keadaan ekonomi ataupun terjadinya
perselingkuhan dalam sebuah rumah tangga dan tidak adanya solusi dalam
permasalahan tersebut hingga akhirnya menimbulkan kekesaran yang
terjadi di dalam rumah tangga. Dan dalam pandangan agama islam sangat
tercela karena bertentangan dengan hukum Islam, khususnya tentang
kehidupan dan akal, dan perintah Al quran tentang kebenaran dan
perlakuan baik serta menciderai janji pernikahan. Namun banyak orang
yang salah menafsirkan surah Al Qura’an dengan KDRT seperti pada surah
An Nisa ayat 34 berikut:

‫اوبِ َما‬ ٍ ‫ع ٰلىابَ ْع‬


َّ ‫ض‬ َ ‫ض ُه ْما‬
َ ‫اّللاُابَ ْع‬ َّ َ‫س ۤا ِءابِ َمااف‬
ٰ ‫ض َل‬ َ ِ‫علَىاالن‬
َ ‫اا َ ِلر َجالُاقَ َّوا ُم ْونَ ا‬
‫ظا‬ ِ ‫ص ِلحٰ تُ ا ٰق ِن ٰتتا حٰ ِف ٰظتا ِل ْلغَ ْي‬
َ ‫با ِب َماا َح ِف‬ ٰ ‫اا َ ْنفَقُ ْواا ِم ْنا ا َ ْم َوا ِل ِه ْماۗا فَال‬
‫ار ْو ُه َّنا فِىا‬ ُ ‫ظ ْو ُه َّنا َوا ْه ُج‬ ُ ‫ش ْوزَ ُه َّنا فَ ِع‬ ُ ُ‫اّللاُا َۗوالٰتِ ْيا تَخَافُ ْونَ ا ن‬
ٰ
‫سبِي ًْلاۗا َّا‬
‫ِن‬ َ ‫علَ ْي ِه َّنا‬ َ َ ‫اج ِعا َواض ِْرب ُْو ُه َّناۚا فَا ِْنا ا‬
َ ‫ط ْعنَ ُك ْما فَ َلا ت َ ْبغُ ْواا‬ ِ ‫ض‬ ْ
َ ‫اال َم‬
‫ع ِليًّاا َكبِي ًا‬
‫ْرا‬ َ ‫ّللاا َكانَ ا‬
َٰ
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah
telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah
dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka
yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada,
karena Allah telah menjaga (mereka).Perempuan-perempuan yang
kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada
mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan
(kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya.
Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” (An-nisa: 34). Dan apabila
KDRT terjadi maka dapat dijatuhkan talak/cerai atas pasangan yang
melakukan KDRT. Dan upaya untuk menghindari KDRT adalah dengan
meningkatkan komunikasi internal secara santun dengan suami, menghargai
dan menghormati suami sebagai kepala keluarga, memenuhi permintaan
suami yang bersifat positif. mengkomunikasikan kebutuhan ekonomi dalam
keluarga secara bersama-sama, membuat perencanaan dalam keluarga
secara bersama-sama, melayani suami dengan penuh cinta dan kasih saying,
dan selalu percaya dengan suami.
D. Meningkatnya angka pengangguran akibat Pandemi Covid 19

Meningkatnya angka pengangguran karena pandemi disebabkan


oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi. Sehingga beberapa perusahaan
terpaksa mengurangi jumlah karyawan dengan memutuskan hubungan kerja
dengan sebagian karyawan. Dan dengan demikian angka penganguran
menjadi membengkak. Ditambah lagi sedikitnya angka lowongan pekerjaan
selama pandemi. Dan karena tingginya angka pengangguran tersebut
memicu naiknya angka tingkat kriminalitas dan kemiskinan. Namun hal ini
seharusnya dapat diatasi apabila masyarakat mau membuang doktrin bahwa
bekerja harus menjadi karyawan dan mau membuka usaha secara mandiri
serta tidak memilah-milah pekerjaan selama itu halal. Dan apabila pihak
pemerintah mau memberikan wadah bagi para pengangguran untuk
mengasah skill dan ketrampilan serta untuk mencari lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan skill yang dimiliki. Sebab sebaik-baiknya pekerjaan
adalah pekerjaan yang diniatkan dengan ikhlas untuk mencari nafkah dan
dalam islam sangat menghargai seuatu pekerjaan seperti yang tertuang pada
surah At Taubah ayat 105 berikut :

‫ست ُ َرد ْونَا‬ َ ‫س ْولُها َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَا َو‬ ُ ‫ع َملَ ُك ْام َو َر‬
َ ُ‫ّللا‬
‫سيَ َرى ٰا‬ َ َ‫ل ا ْع َملُ ْوا ف‬
‫َوقُ ِا‬
‫ش َها َدةِا فَيُنَبِئ ُ ُك ْام بِ َما ُك ْنت ُْام ت َ ْع َملُ ْو ۚنَا‬ ‫ا ِٰلى ٰع ِل ِام ْالغَ ْي ِا‬
َّ ‫ب َوال‬
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105).
E. Bagaimana menjadi pekerja profesional dalam bingkai Iman

Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki


dari Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan
rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan Allah yang
nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam. Dengan demikian
bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja
yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam. Dan cara menjadi pekerja
professional adalah dengan mengetahui dan menerapkan etos kerja yang
diajarkan oleh rasulullah antara lain, yang pertama, bekerja secara
halal.Kedua, kita bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban
hidup orang lain apalagi menjadi benalu bagi orang lain. Makna terdalam
adalah kita dilarang untuk bersifat selalu meminta imbalan diluar
kemampuan lembaga tempat kita bekerja. Ketiga, bekerja demi mencukupi
kebutuhan keluarga. Tegasnya seseorang harus mengatur rezeki yang
diperoleh hasil dari memerah keringat untuk mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya dengan menghindarkan perilaku boros. Keempat, bekerja
untuk meringankan hidup tetangga. Artinya kita setelah memperoleh rezeki
tidak boleh egois dan harus peduli untuk meringankan kesulitan ekonomi
tetangga kita.

F. Kesenjangan ekonomi terlalu tinggi

Kesenjangan ekonomi terjadi karena menurunnya pendapatan per


kapita, ketidakmerataan pembangunan antar daerah, rendahnya mobilitas
sosial. Selain itu juga dapat disebabkan karena adanya perbedaan kualitas
pendidikan yang didapat. Sehingga kemampuan dan ketrampilan antar
masyarakat cenderung berbeda-beda. Dan apabila kesenjangan ini tidak
ditangani dengan baik maka, akan menimbulkan perselisihan sosial. Dan
dalam Islam kita diajarkan untuk perduli dengan sesama melalui berbagai
cara salah satunya dengan bersedekah. Dan Islam sangat menghargai
sedekah, seperti yang tertuang pada surah Al Qasas ayat 54 berikut :
ٰۤ ُ
َ‫سيِئ َ اة‬
َّ ‫سنَ ِةا ال‬ َ ‫صبَ ُر ْوا َويَ ْد َر ُء ْونَا بِ ْال َح‬
َ ‫ك يُؤْ ت َْونَا اَجْ َر ُه ْام َّم َّرتَي ِْنا بِ َما‬
‫ول ِٕى َا‬ ‫ا‬
‫َو ِم َّما َرزَ ْق ٰن ُه ْام يُ ْن ِفقُ ْونَا‬
“Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-
Qur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan
dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami
berikan kepada mereka.” (Al-Qasas: 54). Dan diharapkan selain kita
mendapat ganjaran dengan sedekah, kita juga mampu membiaskan
kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat.

2. Janji saya kepada diri pribadi adalah menjadi insan yang lebih baik dari
sekarang dan mampu menjalankan ibadah dengan baik serta istiqomah dan
tidak hanya yang wajib akantetapi juga yang sunnah. Saya tidak bisa
menjamin hal yang demikian sebab saya hanyalah manusia biasa yang
belum tentu bisa menjaga ke istiqomahan dalam beribadah dan berbuat baik,
namun InsyaAllah saya akan berusaha sedikit demi sedikit untuk melakukan
perubahan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai