UAS
Disusun Oleh :
Miko Dwi Satrio Endres Wara Putra 200601121
Jawaban :
1. A. Fenomena Pergaulan bebas
َ س ۤا َاء
س ِبي ًْلا َ ش اةًا َۗو ِ ل ت َ ْق َربُوا
ِ َالز ٰنىا اِنَّها َكانَا ف
َ اح َو َا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan
keji, dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra' [17]: 32).
Selain itu pergaulan bebas juga berdampak pada rusaknya moral, sebab
aturan-aturan kebenaran yang universal dan telah ditetapkan dalam islam
tidak akan dilakukan oleh orang-orang yang bergaul secara bebas.
Pergaulan bebas akan mengedepankan kepada hawa nafsu dan kesenangan
pribadi. Minum minuman khamr, membuak aurat, tanpa ada batasan lawan
jenis tentu akan membuat moral masyarakat menjadi rusak tidak terkendali.
Dan juga berdampak pada hilangnya fitrah manusia. Dikarenakan di zaman
sekarang bahwa potensi LGBT atau homoseksual dan berbagai kelainan
manusia lainnya muncul akibat salah dari pergaulan dan mengenal fitrah
manusia. Pergaulan bebas yang tidak mengenal batas tersebut akan
membuat manusia menjadi hilang kendali dan tidak dilingkupi oleh nilai-
nilai islam yang membawa pada fitrah. Selain itu juga menimbulkan
dampak kerusakan system di masyarakat. Karena pergaulan bebas di
masyrakat bisa berefek terhadap rendahnya kesadaran masyarakat, egoisitas
diri, sistem pendidikan yang melemah, dan juga ekonomi yang rusak karena
beredarnya barang-barang untuk melegalkan seks bebas atau barang-barang
haram lainnya. Namun pergaulan bebas dapat dihindari dengan, menjaga
aurat. Hal tersbut sesuai dengan dalil yang tertuang pada surah Al Ahzab
ayat 59 berikut :
ن ِم ْا
ن َ ْال ُمؤْ ِمنِيْنَا يُ ْدنِيْنَا
علَ ْي ِه َّا س ۤا ِءا
َ ِك َوبَ ٰنتِ َكا َون ِ ٰياَي َها النَّبِيا قُ ْال ِلَ ْز َو
اج َا
غفُ ْو ًرا َ ُّللا يُؤْ ذَي ْۗنَا َو َكانَا ٰا ن ي ْع َر ْفنَا فَ َ ا
ل ى ا َ ْاك ا َ ْد ٰن ا َج َلبِ ْيبِ ِه ۗ َّا
ن ٰذ ِل َا
َّر ِح ْي ًاما
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan
istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali,
oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS Al Ahzab : 59). Dan surah Al A’raf ayat 26
berikut:
ست ُ َرد ْونَا َ س ْولُها َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَا َو ُ ع َملَ ُك ْام َو َر
َ ُّللا
سيَ َرى ٰا َ َل ا ْع َملُ ْوا ف
َوقُ ِا
ش َها َدةِا فَيُنَبِئ ُ ُك ْام بِ َما ُك ْنت ُْام ت َ ْع َملُ ْو ۚنَا ا ِٰلى ٰع ِل ِام ْالغَ ْي ِا
َّ ب َوال
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105).
E. Bagaimana menjadi pekerja profesional dalam bingkai Iman
2. Janji saya kepada diri pribadi adalah menjadi insan yang lebih baik dari
sekarang dan mampu menjalankan ibadah dengan baik serta istiqomah dan
tidak hanya yang wajib akantetapi juga yang sunnah. Saya tidak bisa
menjamin hal yang demikian sebab saya hanyalah manusia biasa yang
belum tentu bisa menjaga ke istiqomahan dalam beribadah dan berbuat baik,
namun InsyaAllah saya akan berusaha sedikit demi sedikit untuk melakukan
perubahan yang lebih baik.