Anda di halaman 1dari 8

Makalah

AIK I (Ibadah, Akhlak, Mu'amalah)


UAS

Nama : Muhammad Ricky Wiryawan


NIM : 200601130

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
GRESIK
2021
Soal :
1. Dalam proses kehidupan muslim yang berkaitan dalam aktifitas
keseharian, Akhlaq dan Mu’amalah merupakan bagian penting yang tidak
bisa diabaikan. Dalam hal ini, Islam masuk ke dalam seluruh dimensi
kehidupan umat manusia. Namun demikian, persoalan yang sering
mengemuka, bahwa kualitas kehidupan manusia tidak semakin membaik,
grafik angka penyimpangannya semakin meningkat, dan kasusnya muncul
dari semua sisi kehidupan manusia. Dalam hal berikut :
a. Fenomena pergaulan bebas.
b. Akibat jauhnya ummat dari masjid
c. Maraknya kasus KDRT
d. Meningkatnya angka pengangguran akibat Pandemi Covid 19
e. Bagaimana menjadi pekerja profesional dalam bingkai Iman
f. Kesenjangan ekonomi terlalu tinggi.
Bagaimanakah sikap dan pandangan anda merespon fenomena global
ini…?
2. Apa janji anda kepada diri anda sendiri setelah mengikuti
perkuliahan AIK 2 tentang Akhlak dan Mu’amalah…? benarkah ada
jaminan perubahan sikap diri menuju sikap yang lebih baik dalam
hal tersebut (berakhlak mulia, tahu diri bagaimana seharusnya
menjadi muslim yang mukmin dan muttaqin, tidak hanya baik
dengan Allah, tapi juga baik terhadap sesama makhluk)…?
Jawaban:
A. Fenomena pergaulan bebas.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang
melewati batas kewajiban, tuntutan,aturan, syarat,dan perasaan malu.
Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan yang artinya
proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok, sedang
kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma
agama, dan pancasila.
Pergaulan bebas menurut agama, pengertian pergaulan bebas menurut
agama adalah proses dengan orang lain terlepas dari ikatan yang
mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam surah An-Nur ayat
30 dan 31

Artinya: "Katakanlah kepada 0rang-0rang beriman (laki-laki) itu, supaya


mereka menekurkan sebahagian pandangan mereka dan memelihara
kemaluan mereka. Yang demikian adalah lebih bersih bagi mereka,
Sesungguhnya Tuhan Allah lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan".
Surah An-Nur ayat 31:

Artinya: "Dan katakan pula kepada 0rang- orang yang beriman


(perempuan) supaya mereka pun, menekurkan pula sebahagian pandang
mereka dan memelihara kemaluan mereka. Dan janganlan mereka
perlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada yang zahir saja. Dan
hendaklah mereka menutup dada mereka dengan selendang. Dan
janganlah mereka nampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami
mereka sendiri atau kepada ayah mereka , atau bapa dari suami mereka,
atau anak mereka sendiri, atau anak-anak dan suami mereka (anak tin)
atau saudara laki-laki mereka , atau anak dari saudara laki-laki mereka ,
atau anak dan saudara perempuan mereka, atau sesama mereka
perempuan atau siapa-siapa yang dimiliki oleh tangan mereka, atau
pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan atau anak-anak yang
belum melihat aurat perempuan. Dan janganlah mereka hentakkan kaki
mereka supaya diketahui orang perhiasan mereka yang tersembunyi. Dan
taubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman
agar supaya kamu mendapat kejayaan". Bahwa hendaknya kita menjaga
pandangan mata dalam bergaul.beberapa sebab remaja melakukan
pergaulan bebas yaitu sikap mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa
kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, kegagalan remaja
menyerap norma-norma agama dan norma-norma pancasila.
Ciri-Ciri pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu:
1. Terjerat dalam pesta hura-hura.
2. Mabuk-mabukan dan menggunakan obat-obat terlarang (narkoba).
3. Perilaku yang tidak baik.
4. Menggunakan pakaian terbuka
Faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja yaitu:
 Rendahnya taraf pendidikan keluarga, seperti keluarga yang
mengizinkan sang anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang
menyebabkan anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
 Orang tua yang kurang memperhatikan pergaulan anak, orang tua
yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tidak bisa
diperhatikan dengan maksimal.
 Kurang berhati-hati dalam berteman, contohnya teman menuntun
kita kearah yang negative, terjadi karena berteman dengan orang
yang tidak baik.
 Keadaan ekonomi keluarga, contohnya anak yang putus sekolah
karena ekonomi keluarga yang rendah membuat perilaku sang
anak menjadi tambah parah.
Dampak dari pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri
sendiri, orang tua, dan negara. Seperti ketergantungan obat-obatan
terlarang, menurunnya tingkat kesehatan, meningkatnya kriminalitas,
meregangkan hubungan keluarga, meyebarkan penyakit, menurunnya
prestasi belajar, berdosa.
Adapun cara mengatasi pergaulan bebas terhadap anak-anak yaitu:
1. Memperbaiki cara pandang.
2. Jujur pada diri sendiri.
3. Menanamkan nilai ketimuran.
4. Menjaga keseimbangan pola hidup.
5. Banyak beraktivitas secara positif.
6. Berpikir tentang masa depan.
7. Mengurangi menonton tv yang mengandung unsur seksual dan
kekerasan.
8. Selalu membaca buku yang memberikan motivasi baik.
9. Berkomunikasi dengan baik dengan orang
10. Mengadakan sosialisasi tentang bahaya pergaulan bebas.
11. Menegakkan aturan hukum.
Dengan cara-cara di atas diharapkan kepada orang tua, guru (pendidik),
pemerintah, mampu berkerja sama dalam mengurangi tingkat pergaulan
bebas yang terjadi di tanah Sumbawa ini, agar anak-anak di tanah
Sumbawa terbebas dari pergaulan bebas dan menjadi anak-anak yang
berguna bagi bangsa dan negara.
B. Akibat jauhnya ummat dari masjid
Beberapa ibadah memang dapat dilakukan secara mandiri dari rumah
masing-masing. Namun akan lebih afdhal apabila dilakukan dengan
berjamaah dan secara langsung dimasjid/mushalla. Bahkan Allah SWT
menjanjikan ganjaran pahala yang besar bagi umat yang mau dengan
ikhlas memakmurkan masjid. Seperti yang tertuang pada surah At Taubah
ayat 18 berikut :

Artinya :
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah,
maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu
mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18)
Namun hal tersebut dapat dihindari dengan senantiasa membiasakan
beribadah di masjid baik ibadah sunnah maupun wajib. Sehingga dengan
demikian diharapkan timbulnya rasa taat untuk beribadah dimasjid.
C. Maraknya kasus KDRT
Kekerasan Dalam rumah tangga (selanjutnya disebut KDRT) merupakan
fenomena yang umum terjadi dalam kehidupan masyarakat. KDRT
banyak terjadi karena berbagai faktor, apakah itu perbedaan sudut
pandang, atau masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Pada umumnya
KDRT ini terjadi pada pasangan wanita. Secara konsepsi budaya, di
Indonesia sendiri memiliki cara pandang budaya patriarki. Budaya yang
lebih mengunggulkan nasab laki-laki dan laki-laki sebagai penentu
kebijakan dalam rumah tangga Dan dalam pandangan agama islam
sangat tercela karena bertentangan dengan hukum Islam, khususnya
tentang kehidupan dan akal, dan perintah Al quran tentang kebenaran dan
perlakuan baik serta menciderai janji pernikahan. Namun banyak orang
yang salah menafsirkan surah Al Qura’an dengan KDRT seperti pada
surah An Nisa ayat 34 berikut:
Artinya :
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari
hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang
taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena
Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu
khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka,
tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu)
pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi,
Mahabesar". Dan apabila KDRT terjadi maka dapat dijatuhkan talak/cerai
atas pasangan yang melakukan KDRT. Dan upaya untuk menghindari
KDRT adalah dengan meningkatkan komunikasi internal secara santun
dengan suami, menghargai dan menghormati suami sebagai kepala
keluarga, memenuhi permintaan suami yang bersifat positif.
Mengkomunikasikan kebutuhan ekonomi dalam keluarga secara bersama-
sama, membuat perencanaan dalam keluarga secara bersama-sama,
melayani suami dengan penuh cinta dan kasih saying, dan selalu percaya
dengan suami.
D. Meningkatnya angka pengangguran akibat Pandemi Covid 19
Pandemi Covid-19 memicu banyak negara di dunia, termasuk Indonesia,
menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas sosial masyarakat. Langkah
tersebut diambil untuk menekan jumlah kasus positif Covid-19 yang
hingga saat ini masih terus bertambah.

Akibat kebijakan tersebut, pada masa awal pandemi di kisaran bulan


Maret, kegiatan ekonomi pun nyaris terhenti total. Banyak penduduk yang
kemudian harus dirumahkan oleh pemberi kerja. Selain karena ada
pembatasan jumlah pekerja yang bisa beraktivitas di kantor ataupun
pabrik, hal itu juga terjadi karena permintaan atau konsumsi domestik
mengalami penurunan. Dampaknya, pendapatan masyarakat pun
mengalami pengurangan. Dan karena tingginya angka pengangguran
tersebut memicu naiknya angka tingkat kriminalitas dan kemiskinan.
Namun hal ini seharusnya dapat diatasi apabila masyarakat mau
membuang doktrin bahwa bekerja harus menjadi karyawan dan mau
membuka usaha secara mandiri serta tidak memilah-milah pekerjaan
selama itu halal. Dan apabila pihak pemerintah mau memberikan wadah
bagi para pengangguran untuk mengasah skill dan ketrampilan serta
untuk mencari lapangan pekerjaan yang sesuai dengan skill yang dimiliki.
Sebab sebaik-baiknya pekerjaan adalah pekerjaan yang diniatkan dengan
ikhlas untuk mencari nafkah dan dalam islam sangat menghargai seuatu
pekerjaan seperti yang tertuang pada surah At Taubah ayat 105 berikut:

Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya


serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
E. Bagaimana menjadi pekerja profesional dalam bingkai Iman
Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari
Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan
rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan Allah yang
nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam. Dengan demikian
bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia.
Bekerja yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam. Rasulullah, para
nabi dan para sahabat adalah para profesional yang memiliki keahlian dan
pekerja keras. Mereka selalu menganjurkan dan menteladani orang lain
untuk mengerjakan hal yang sama. Profesi nabi Idris adalah tukang jahit
dan nabi Daud adalah tukang besi pembuat senjata. Jika kita ingin
mencontoh mereka maka yakinkan diri kita juga telah mempunyai profesi
dan semangat bekerja keras. Profesi yang dikembangkan di lingkungan
kita seperti profesi dosen, profesi verifikator keuangan, profesi ahli hukum,
profesi laboran, profesi administratur, profesi supir, dan lainnya
merupakan profesi yang harus kita kerjakan untuk kemaslahatan
masyakat banyak. Satu langkah setelah meyakini memiliki profesi maka
wajib hukumnya kita untuk bekerja keras. InsyaAllah kita akan
dilimpahkan rezeki yang halal sekaligus pahala atas ibadah pekerjaan
yang kita lakukan. Melengkapi bekerja keras dan profesional adalah
praktek bersikap dan berperilaku mencontoh Rasulullah yaitu bersifat
siddiq, fathonah, amanah dan tabligh agar kita diberikan keselamatan
dunia dan akhirat. Sifat siddiq adalah dapat dipercaya dan jujur. Sifat
fathonah adalah harus pintar. Sifat amanah adalah melaksanakan tugas
yang dibebankan dan tabligh adalah mampu melakukan komunikasi yang
baik.
F. Kesenjangan ekonomi terlalu tinggi.
Kesenjangan ekonomi terjadi karena menurunnya pendapatan per kapita,
ketidakmerataan pembangunan antar daerah, rendahnya mobilitas sosial.
Selain itu juga dapat disebabkan karena adanya perbedaan kualitas
pendidikan yang didapat. Sehingga kemampuan dan ketrampilan antar
masyarakat cenderung berbeda-beda. Dan apabila kesenjangan ini tidak
ditangani dengan baik maka, akan menimbulkan perselisihan sosial.
Tetapi ketimpangan yang tinggi itu mengkhawatirkan dan bukan hanya
karena alasan keadilan. Ketimpangan tinggi bisa berdampak pada
pertumbuhan ekonomi, memperparah konflik, dan menghambat potensi
generasi sekarang dan masa depan. dan dalam Islam kita diajarkan untuk
perduli dengan sesama melalui berbagai cara salah satunya dengan
bersedekah. Dan Islam sangat menghargai sedekah, seperti yang
tertuang pada surah Al Qasas ayat 54 berikut :

Artinya :“Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat
dan AlQur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak
kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang
telah Kami berikan kepada mereka.” (Al-Qasas: 54). Dan diharapkan
selain kita mendapat ganjaran dengan sedekah, kita juga mampu
membiaskan kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat"
2. Janji saya, saya ajan berusaha menjadi insan yang lebih baik dari
sekarang dan mampu menjalankan ibadah sholat 5 waktu dengan
baik serta istiqomah. Saya tidak bisa menjamin hal yang demikian
sebab saya hanyalah manusia biasa yang belum tentu bisa
menjaga ke istiqomahan dalam beribadah dan berbuat baik, namun
InsyaAllah saya akan berusaha melakukan perubahan yang lebih
baik dari sekarang

Anda mungkin juga menyukai