Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menutup aurat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam.

Batasan aurat untuk seorang laki-laki dan seorang perempuan itu berbeda.

Bagi laki-laki, batasan minimal untuk menutup badannya adalah antara

pusar dan lutut.1 Sedangkan perempuan dalam pandangan Islam adalah

insan yang memiliki kedudukan spesifik disebabkan struktur jasmaninya

yang lebih deduktif dibandingkan dengan kaum pria. Seluruh tubuh

perempuan kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan adalah

aurat.2

Sesungguhnya Allah telah menciptakan kaum perempuan


untuk melakukan tugas yang khusus diantaranya memberikan
kedamaian bagi seorang suami, mengasuh putera-puterinya, dan
mendidik mereka dengan pendidikan Islam secara benar. Wanita
adalah salah satu makhluk ciptaan Allah swt yang mulia.
Karakteristik wanita berbeda dari laki-laki dalam beberapa hukum
misalnya aurat wanita berbeda dengan aurat laki-laki. Wanita
memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, dan Islam
sangat menjaga harkat martabat seorang wanita. Wanita yang
mulia dalam Islam adalah wanita muslimah yang solehah. Allah
swt berfirman dalam Q.S. an-Nis ̅ ayat 34: 3

1
Nina Surtiretna, Anggun Jilbab, (Bandung : Mizan Media Utama, 1996), h. 32.
2
Ibid, h. 33
3
Qabila Salsabila, Reza Pahlevi dan Ali Masrur, "Penafsiran Ayat-ayat tentang Aurat
Perempuan Menurut Muhammad Syahrur” dalam Jurnal Studi al-Qur' ̅n dan Tafsir, Juni, 2017,
h. 178.

1
2

َ ْ َ َ ٓ َ
ُ‫ُوب ِّ َها ُأىفقوا ُن ِّۡو ُأ ۡن َوَّٰل ِّ ِّه ۡ ۚۡم‬ َّٰ َ َ ‫ُلَع ُٱلن َِّسآءُِّ ُة ِّ َها ُفَض َل ُٱّللُ ُ َب ۡػ َضه ۡم‬
‫ُلَع َُب ۡػ ٖض‬
ََ َ َ
‫ٱلر َجالُ ُقوَّٰمون‬
ِّ

َ َ َ َ َّٰ َ
َ ‫ون ُنش‬ َ َ َ َۡۡ ٞ َ َ ٌ َ َ َ َ
ُ‫وزهو ُفػِّظوهو‬ ‫ت َُتاف‬
ُ ِّ ‫ٱّللۚۡ ُ ُوٱل‬
ُ ُ ‫ُحفِّظ‬ ِّ ‫ُفٱلصَّٰل ِّحَّٰتُ ُقَّٰي ِّتَّٰت ُحَّٰفِّظَّٰت ُل ِّلغي‬
‫ب ُةِّها‬

َ َ َ ‫َ ا‬ ۡ َ َ ْ َۡ ََ ۡ َۡ ََ ۡ َ ۡ َ َ َۡ ۡ َ
ُ‫ٱّلل َُكن‬
ُ ُ ‫ٱۡضبوهوُ ُفإِّن ُأطػيكم ُفَل ُتتغوا ُغلي ِّهو ُسبِّيَل ُۗإِّن‬
ِّ ‫جعُِّ ُ ُو‬
ِّ ‫ُِف ُٱلهضا‬
ِّ ‫ُوٱهجُروهو‬

َ ّٗ َ
ّٗ ‫اُلت‬
ُ٣٤ُ‫ريا‬ ِّ ‫غل ِّي‬

Memakai jilbab merupakan cara untuk menutupi aurat perempuan.

Karena jilbab mampu menutupi bagian-bagian aurat perempuan dan

menjaga seorang wanita dari hal-hal yang membahayakan. Di zaman

jahiliyah, seorang wanita hanya dianggap sebagai pemuas nafsu lelaki.

Hingga pada akhirnya Islam datang dan memberikan perhatian yang lebih

dan jauh lebih pantas dari sebelumnya kepada seorang perempuan.

Perempuan tidak lagi dianggap seperti pemuas nafsu para lelaki saja.

Perempuan sangat dijaga dan dihormati. Dan salah satu bukti bagaimana

Islam menjaga seorang perempuan adalah dengan adanya perintah untuk

menutup aurat mereka. Allah swt. memerintahkan kepada segenap kaum

wanita yang beriman supaya mengenakan jilbab untuk menutupi bagian

rambut, leher dan bagian anggota lain yang merupakan aurat wanita.

Sehingga mereka menjaga kehormatan diri mereka masing-masing.


3

Di zaman modern ini, jilbab menjadi sebuah fenomena di berbagai

kalangan masyarakat. Mulai dari kalangan artis, public figure, mahasiswi

sampai ke kalangan pelajar. Berbagai macam model dan merk jilbab

sekarang sudah dipakai oleh masyarakat. Namun, dengan seiringnya waktu

banyak model bentuk jilbab yang mulai keluar dari kriteria jilbab yang

sesuai syariat Islam. Sehingga aurat yang mereka tutupi tidak benar-benar

tertutup.

Sebagai Perguruan Tinggi Islam, UIN Antasari Banjarmasin

mengharuskan kepada setiap mahasiswi untuk berpakaian bagus, rapi dan

menutup aurat. Hal tersebut menjadi ketentuan yang harus mereka

laksanakan, termasuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan

Agama Islam. Sebagai calon guru agama Islam mereka dituntut untuk

menggunakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk menjadi

contoh dan panutan bagi murid-muridnya kelak.

Dikalangan mahasiswi Perguruan Tinggi UIN Antasari

Banjarmasin ini. Mereka dalam berpakaian dan menutup aurat sangatlah

beragam, ada yang mengikuti trend masa kini dan ada juga yang masih

menggunakan jilbab pada umumnya. Pada dasarnya semuanya memang

sudah tertutupi oleh pakaian. Namun, dalam syariat Islam ada syarat-

syarat dan kriteria jilbab sehingga bisa benar-benar dikatakan jilbab dan

mampu menutup aurat.


4

Setiap orang pasti memiliki pemahan yang berbeda-beda mengenai

persepsi jilbab. Hal ini dipengaruhi karena berbagai faktor seperti latar

belakang keluarga, lingkungan dan pendidikan. Mereka memahami jilbab

sesuai dengan apa yang telah diajarkan dan apa yang mereka lihat selama

ini. Sehingga tertanamlah persepsi didalam diri mereka tentang jilbab.

Kebanyakan orang berpikiran bahwa yang namanya jilbab, kerudung

(khim ̅r) dan hijab itu sama. Padahal, semua itu memiliki makna yang

berbeda dan memiliki ciri masing-masing. Hijab ialah sesuatu yang

menghalangi antara dua sisi, sehingga salah satu dari keduanya tidak

melihat yang lain, yakni tidak ada padanya penglihatan sempurna. 4

Kerudung (khim ̅r) ialah penutup yang menutupi kepala, leher hingga

dada. Sedangkan jilbab ialah pakaian longgar yang terdiri atas baju

panjang dan kerudung yang menutup badan kecuali muka dan telapak

tangan. 5

Faktanya, banyak mahasiswi yang masih belum memahami makna

dari jilbab. Tidak hanya sekedar memakai dengan benar. Namun, sebagai

mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam juga dituntut untuk paham

apa yang dipakai (jilbab). Karena sebagai calon guru agama Islam

diharuskan untuk paham dan mengerti apa yang dipakai agar bisa

diajarkan kepada murid dan menjadi tauladan bagi mereka.

4
Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut al-Qur' ̅n dan Hadis, (Bandung:
Mizan, 1998), h. 16.
5
Nina Surtiretna, Anggun Jilbab…., h. 53.
5

Dalam al-Qur'̅n diperintahkan bahwa wanita untuk menutup aurat

dengan jilbab ke seluruh badan mereka kecuali muka dan telapak tangan. 6

Ketentuan ini terdapat pada Q.S al-Ahz ̅b ayat 59:

َ َ َ َ َ َ ۡ َ ۡ ۡ ٓ َ َ َ َََ َ ََۡ َ َ
ُ‫ِّك‬ ُ ‫ِّي ُغل ُۡي ِّهوُ ُنِّو ُ َجلَّٰتِّيت ِّ ِّه‬
ُ ‫وۚۡ ُذَّٰل‬ ُ ‫ِّك ُون ِّسُاءُِّ ُ ُٱله ُؤ ِّني‬
ُ ‫ِّي ُي ُدن‬ ُ ‫ك ُوبيات‬ ِّ َّٰ ‫ُّل ُزو‬
ُ ‫ج‬ ُّ ‫يأ ُّي َها ُٱنل‬
ِّ ‫ِب ُقل‬ ِّ ُ

َ َ َ َ َۡ ۡ ََ َ َۡ ۡ َ َ َۡ
ُّٗ ‫وراُرح‬
ُ ُ٥٩ُ‫ِّيها‬ ُّٗ ‫نُٱّللُغف‬
ُ ‫وُۗ َوَك‬
ُ ‫َلُي ُؤذ ُي‬
ُ ‫وُ ف‬
ُ ‫نُأنُي ُػر ُف‬
ُ ‫أ ُد‬

Fenomena-fenomena itulah yang menyebabkan berbagai persepsi

jilbab dikalangan mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin. Sehingga

berdasarkan latar belakang di atas, untuk menggali dan mengetahui lebih

jauh persepsi dan yang melatar belakangi persepsi mahasiswi UIN

Antasari Banjarmasin jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2016. Maka

penulis terdorong untuk meneliti dengan judul "Persepsi Jilbab Syar'i

pada Mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin Jurusan Pendidikan

Agama Islam Tahun 2016".

6
Murtadha Muthahhari, Hijab Citra Wanita Terhormat, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003),
h. 134.
6

B. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka penulis perlu

memberikan definisi secara operasional agar tidak terjadi salah

pemahaman terhadap judul tersebut.

1. Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi didefinisikan

sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca

indranya.7 Sedangkan persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pemahaman dan menerapkan. Hal ini sesuai dengan maksud

dari pembahasan penelitian ini yaitu bagaimana persepsi jilbab syar'i

pada mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin jurusan Pendidikan Agama

Islam tahun 2016.

2. Jilbab

Menurut Imam Raghib, ahli kamus al-Qur'̅n termasyhur yang dikutip

oleh Nina Surtiretna mengartikan "jilbab sebagai pakaian longgar yang

terdiri atas baju panjang dan kerudung yang menutup badan kecuali

muka dan telapak tangan".8

7
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), h. 863.
8
Nina Surtiretna, Anggun Jilbab….., h. 53.
7

3. Mahasiswa/i

Mahasiswa/i merupakan orang yang belajar di Perguruan

Tinggi. Di dalam struktur pendidikan Indonesia, mahasiswa/i

menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lain.

Mahasiswa/i merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang

memperoleh statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi.

Mahasiswa/i juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda

dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali sarat dengan berbagai

predikat.9 Mahasiswi adalah seorang wanita yang sedang belajar di

Perguruan Tinggi. Mahasiswi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah mahasiswi yang mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam

di Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin tahun 2016.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi jilbab syar'i pada mahasiswi UIN Antasari

Banjarmasin jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2016?

2. Apa saja hal-hal yang melatar belakangi persepsi mahasiswi UIN

Antasari Banjarmasin jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2016

tentang jilbab syar'i?

D. Tujuan Penelitian
9
Muhammad Nasuha, "Persepsi Mahasiswa Aktivis terhadap Etika Mahasiswa Fakultas
Tarbiya h dan Keguruan di IAIN Antasari Banjarmasin", Proposal Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin, h.7.
8

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui persepsi jilbab syar'i mahasiswi jurusan Pendidikan

Agama Islam tahun 2016.

2. Untuk mengetahui hal-hal yang melatar belakangi persepsi mahasiswi

jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2016 tentang jilbab syar'i.

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa kajian penelitian tentang jilbab yang relevan dengan

penelitian penulis diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Ike Puspita Sari (2013) dengan judul Perspektif Jilbaber

Terhadap Tren Jilbab di Kalangan Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Menurut hasil penelitiannya, trend jilbab yang selalu baru

dan mengikuti perkembangan zaman tentunya tidak dapat dihindari.

Namun konsep diri para Jilbaber adalah untuk selalu mengenakan

hijab syar’i sesuai dengan tuntunan agama. Oleh karena itu para

jilbaber rutin mengadakan pengajian seminggu sekali untuk

memberikan arahan dan motivasi mengenai ketentuan memakai jilbab

sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Skripsi Faizol Riduwan (2013) dengan judul Makna Jilbab bagi

Komunitas Hijabers Surabaya. Menurut hasil penelitiannya,


9

mengungkapkan bahwa makna jilbab bagi Komunitas Hijabers

Surabaya adalah untuk menunjukkan jati diri wanita muslimah yang

masih dapat mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan

jilbab yang fashionable. Sehingga mereka membuat kreasi model hijab

sesuai trend busana terkini agar lebih menarik.

3. Skripsi Tutik Wijayanti (2011) dengan judul Persepsi Siswi SMA

Negeri 1 Welahan dalam Mengenakan Jilbab. Menurut hasil

penelitiannya, menunjukkan bahwa persepsi siswi di SMA Negeri 1

Welahan pada umumnya sudah bagus dan sesuai dengan apa yang

diajarkan oleh agama Islam, yaitu bahwa jilbab/busana muslimah yang

baik adalah busana yang dapat menutupi aurat seorang muslimah. Namun

demikian, teori dengan prakteknya tidak sepenuhnya sinkron karena siswi

di SMA Negeri 1 Welahan meyakini jilbab yang mereka kenakan, akan

tetapi keyakinan itu ada yang hanya di terapkan di sekolah saja, meskipun

ada pula yang tetap konsisten mengenakannya saat di sekolah maupun di

luar sekolah.

F. Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan berguna untuk:

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti, khususnya

yang berkenaan dengan jilbab.

2. Memberikan gambaran pentingnya untuk menggunakan jilbab bagi

wanita.
10

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnyat yang akan

membahas lebih dalam.

4. Menambah khazanah perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami pembahasan dalam desain

proposal skripsi ini, maka disebut sistematika sebagai berikut:

1. Bab I

Berisiskan Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

definisi operasioanal, fokus masalah, tujuan penelitian, signifikansi

penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II

Berisikan landasan teorotis yang terdiri dari pengertian motivasi,

peran motivasi, jenis motivasi beragama, motivasi beragama, fungsi

agama dalam kehidupan, pengertian shalat, hukum shalat berjamaah,

keutamaan shalat subuh berjamaah.

3. Bab III

Berisikan metode Penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan

penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik pengelolaan data, analisis data dan data

prosedur penelitian.
11

4. Bab IV

Berisikan laporan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran

umum tentang lokasi penelitian, analisis data dan prosedur penelitian.

5. Bab V

Berisikan penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.

6. Daftar Pustaka

7. Lampiran-Lampiran

Anda mungkin juga menyukai