Pergaulan
Kelompok 3
Anggota :
Crisna Sulistyono Devi Puspitasari
01 04
18090000004 18090000098
Virliana Salsabilla
07
18090000176
01
Aurat Dalam Islam
AURAT
Menurut salah satu ulama fiqih, yaitu Al-
Dalam fiqih, aurat adalah bagian anggota Khatib As-Syirbini menyebutkan bahwa aurat
badan yang tidak boleh ditampakkan atau merupakan bagian tubuh yang harus ditutupi
terlihat oleh orang yang bukan muhrimnya. serta tidak boleh terlihat oleh orang yang
tidak muhrim dan bagian yang harus ditutupi
ketika melakukan shalat.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aurat adalah bagian tubuh
seseorang yang tidak boleh terlihat ketika salat dan tidak boleh diperlihatkan kepada
orang yang bukan mahramnya.
1. Menghindarkan Diri Dari Dosa Akibat Mengumbar
Aurat
Dari hadits tersebut diketahui bahwa ada batasan aurat yang boleh ditampakkan. Merujuk pada
hadits riwayat Ahmad, aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Karena di antara pusar sampai lutut adalah aurat." (HR. Ahmad)
Batas Aurat Perempuan
Berbeda dengan laki-laki batasan aurat perempuan lebih luas, beberapa berpendapat bahwa muka
dan telapak tangan adalah aurat perempuan, sehingga harus ditutupi beberapa berpendapat pula
bahwa muka dan telapak tangan bukan aurat dan tidak wajib ditutupi. Hal tersebut bergantung
pada mazhab apa yang dianut oleh seorang muslim, sehingga tidak bingung dalam
menerapkannya.
Menurut mazhab Maliki aurat perempuan yang tidak boleh diperlihatkan kepada kerabat adalah
seluruh badan kecuali wajah, kepala, leher serta kedua tangan dan kaki. Perbedaannya terletak
pada betis yang menjadi batasan aurat. Peraturan mengenai batasan aurat perempuan dengan
kerabat atau saudara terebut juga merupakan batasan aurat perempuan dengan sesama
perempuan.
Perintah menutup aurat telah diatur dalam Al-Qur’an serta hadis, berikut
adalah dalil-dalil tentang menutup aurat. Perintah menutup aurat turun
melalui surat Al Mu’minun ayat 5-6, ayat tersebut berbunyi, “(Orang
beriman) adalah orang yang menjaga kemaluan mereka. Kecuali kepada istri-
istri mereka atau budak-budak wanita mereka, jika demikian maka mereka
tidak tercela.”
02
Batas Kebebasan Pergaulan
Muda-Mudi Menurut Islam
Sistem Pergaulan Islam
• Batas aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Sementara aurat perempuan adalah
seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
• Hal ini menegaskan bahwa semua kondisi yang berpotensi menjadi jalan terjadinya
perzinaan juga tidak akan dibiarkan terjadi, seperti memiliki hubungan khusus dengan
lawa jenis. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk," (QS Al-Isra ayat 32).
• Tidak dibenarkan bagi perempuan melakukan safar selama sehari semalam tanpa
disertai mahram. Hikmahnya adalah untuk menjaga keamanan kaum perempuan dari
ancaman bahaya yang bisa datang kapan saja selama dalam perjalanan.
Bersosialisasi dengan sesama makhluk
hidup, baik sesama muslim atau non muslim
harus menggunakan aturan-aturan, agar
tercipta kehidupan yang tentram dan
nyaman. Sudah tidak dipungkiri lagi kalau
hidup tenang dan tentram akan dirasakan
kenyamanan. Dalam Islam sudah dibuat
aturan-aturannya.
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut :
اسد اـل
َ ثــــجـس وـاـل تـــ
ثـــــغض وـاـل ناـ
دابر وـاـل با
ثـــ
“Janganlah saling hasud, saling dengki, saling membuat kemarahan, dan saling membelakangi bahwa tidak
diperbolehkan berbuat sesuatu yang menimbulkan bertangkaran”.
Dari hadis di atas diketahui bahwa agama Islam adalah agama yang memperhatikan
umatnya dari segi bersosialisasi dengan sesama makhluk sosial. Setelah adanya perhatian
tersebut, itu belum menentukan ketenangan hidup. Karena sejatinya kenyamanan dan
ketenangan hidup itu harus dimualai dari kepribadian masing-masing individu.
03
Berpacaran Dalam
Pandangan Islam
Hukum Pacaran Dalam Islam
Pendidikan Agama Islam melalui Pergaulan bebas yang merajalela pada kaum
pembelajaran cara menghindari zina pelajar dan mahasiswa menjadi salah satu
dan akhlak yang baik, namun faktanya unsur dari interaksi yang tidak mengenal
dewasa ini masalah moralitas di batas antara lawan jenis. Bahkan banyak
kalangan muda-mudi, khususnya yang mengagungkan, dan bangga dengan
pelajar dan mahasiswa sudah menjadi aktivitas pacaran yang mereka lalukan seolah
problem umum dan merupakan mereka telah mengikuti perkembangan
persoalan yang belum ada jawabannya zaman. Mereka hanya cenderung ikut-ikutan
secara tuntas. sehingga menjadi kebiasaan.
Allah berfirman dalam QS Al-Israa‘/17:32.
تــــ
ل َ ق٢٣ََ ٓۖٓى ْ َرـبُوا ۡ َو
ٰٓٓۖ ـن ـ
َٰـلز ٰ َـ
َ ِّٱ ِ ّـ َنــ َكـا َن َف ِ إ
ل َء َسـبِح ٗ َش ـة َو َسٓاـ َٰ ّـ َّ هـ ُۥ
يـــ
ِ ٗ
Terjemahnya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji, dan suatu jalan yang buruk”
Berdasarkan dalil diatas, maka dalam menyikapi pacaran, syari‟at Islam telah memberikan
jawaban bagi mereka yang mau terikat dengan hukum-hukum-Nya, yaitu:
Pertama : Melarang semua aktifitas yang mendekati kepada perbuatan zina, termasuk
didalamnya aktivitas pacaran.
Kedua : Islam menganjurkan kepada manusia untuk segera menikah bagi yang telah mampu
(mental maupun finansial) dengan melalui proses, khitbah terlebih dahulu.
Ketiga : Melaksanakan ibadah puasa merupakan alternatif akhir jika dirasa belum mampu
untuk melakukannya.
THANKS !