(Dualisme) R. Wahyu Widodo, S.Psi.,M.Th. PENDAHULUAN
Materialisme & Idealisme merupakan
aliran tertua dalam filsafat manusia.
Aliran-aliran filsafat lain merupakan
tanggapan terhadap dua aliran tertua.
Aliran-Aliran Lain: Dualisme, vitalisme,
eksistensialisme, strukturalisme. DUALISME Kenyataan sejati (manusia) merupakan perpaduan antara materi & roh/jiwa.
Tangapan: tidak betul kalau esensi kenyataan
(manusia) adalah bersifat fisik materi, sebab banyak kejadian yang tidak bisa dijelaskan berdasarkan pada gejala-gejala yang bisa diukur oleh ilmu pengetahuan alam atau diamati oleh panca indera. Tangapan: tidak betul juga kalau esensi kenyataan (manusia) adalah roh atau jiwa, karena siapapun tidak bisa menyangkal keberadaan dan kekuatan yang nyata dari materi. ESENSI MANUSIA • Manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua substansi, yaitu: materi dan roh, atau tubuh dan jiwa. • Descartes: tubuh adalah substansi yang cirinya adalah berkeluasan (res extensa), menempati ruang dan waktu. Karena ciri dari tubuh adalah res extensa, maka siapapun bisa mengamati, menyentuh, mengukur dan mengkuantifikasinya. • Keberadaan jiwa, meskipun tidak bisa diamati secara inderawi, tetapi bisa dibuktikan melalui rasio (pikiran). • Descartes: keberadaan jiwa, yang cirinya adalah res cogitans (berpikir) justru lebih jelas dan tegas dibandingkan dengan tubuh. • Untuk membuktikan pendapatnya tersebut Descartes mengajak kita untuk berpikir skeptis (meragukan) keberadaan apa saja yang bersifat fisik. Misalnya: tubuh kita ternyata tidak ada, semua itu hanya halusinasi kita. • Tetapi ada satu hal yang tidak dapat diragukan meskipun kita berusaha keras untuk meragukannya, yaitu “aku” yang sedang meragukan atau yang sedang berpikir. • Descartes menyebutnya, “cogito ergo sum” artinya aku berpikir (meragukan), maka aku ada. • Dalam hal ini “aku yang sedang berpikir atau meragukan” adalah bukan bersifat materi. • Kesimpulannya, bahwa esensi manusia adalah jiwa dan tubuh atau bersifat materi/fisik dan roh/jiwa.