Mawashofat yang
ingin dicapai Tujuan Khusus
Rasm
III. SASARAN AFEKTIF
Rasm
IV. SASARAN PSIKOMOTORIK.
Rasm
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah:
1. Kegiatan Pembuka
• Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Tafsir surat Al-Falaq
2. Kegiatan Inti:
• Kajian tentang Tafsir surat Al-Falaq
• Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat tujuan
Kognitif, afektif dan psikomotor
• Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang
terkandung dalam materi tersebut
3. Kegiatan Penutup:
• Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung)
• Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)
Rasm
V. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG.
Rasm
VI. SARANA EVALUASI DAN MUTABA’AH.
Rasm
VII. SASARAN PEMBELAJARAN.
Rasm
Muwashafat yang ingin dicapai
SALIMUL AQIDAH
1. Tidak berhubungan dengan jin
2. Tidak meminta tolong kepada orang yang
berlindung kepada jin
3. Tidak menghadiri majlis dukun dan
peramal
4. Mengimani rukun iman
5. Menjadikan syetan sebagai musuh
6. Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
Muwashafat yang ingin dicapai
• SHAHIHUL IBADAH
1. Hafal surat Adh-dhuha sampai An-Naas
2. Komitmen dengan wirid tilawah harian
3. Berdoa pada waktu-waktu utama
4. Menjauhi dosa besar
5. Merutinkan dzikir pagi hari
6. Merutinkan dzikir sore hari
7. Dzikir kepada Allah swt dalam setiap keadaan
8. Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan beristighfar
Muwashafat yang ingin dicapai
• MATINUL KHULUQ
1. Tidak Takabbur
2. Tidak mencaci maki
3. Tidak Hiqd dan Hasad
4. Tidak mengadu domba
5. Tidak ghibah
6. Tidak menjadikan orang buruk sebagai
teman / sahabat
Muwashafat yang ingin dicapai
• MUTSAQAFUL FIKRI
1.Baik dalam membaca dan menulis
2.Memperhatikan hukum-hukum tilawah
3.Mengkaji marhalah Makkiyah dan
menguasai karakteristinya
4.Tidak menerima suara-suara miring tentang
kita
5.Membaca satu juz tafsir Alquran (juz 30)
Muwashafat yang ingin dicapai
• MUJAHIDUN LINAFSIHI
1. Menjauhi segala yang haram
2. Menjauhi tempat-tempat maksiat
3. Menjauhi tempat-tempat bermain yang haram
• MUNAZHAM FI SYU’UNIHI
– Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang
menentang Islam
• NAFI’UN LIGHAIRIHI
– Memberi petunjuk orang tersesat
Rasm
IX. Muhtawa
Rasm
Rasmul Bayan
ُم َق ِّد َم ٌة
س ْو َرةُ ُ
ا ْل َف َل ِق
ب ا ْل َف َل ِق
َر ُّ ص َد ُرَم ْ
االِ ْس ِت َعا َذ ِة
َت ْفسِ ْي ُر
تاآل َيا ِ
ش ُر ْو ُر ا ْل َم ْخلُ ْو ِق
ُ االِ ْست َِع َاذةُ
ش ُر ْو ُر ا ْل َحاسِ ِد
ُ Rasm
Rasmul Bayan
Pendahuluan
Surat
Al-Falaq
Sumber Tuhan pemilik
Isti’adzah waktu Subuh
Tafsir ayat
Kejahatan waktu
Macam- malam
macam
Isti’adzah
Kajahatan Tiupan
Kejahatan
Pendengki
Pendahuluan
• Surat al-Falaq terdiri dari lima ayat dan
tergolong makkiyyah (diturunkan sebelum hijrah).
• Bersama surat an-Nas, ia disebut al-Mu’awwidzatain. Disebut
demikian karena keduanya mengandung ta’widz (perlindungan).
• Keduanya termasuk surat yang utama dalam Al-Qur’an. Keutamaan
surat al-Falaq selalu disebut bersamaan dengan surat an-Nas.
Asbabun Nuzul surat Al Falaq dan An Nas
ِ ش ِّر النَّفَّاثَا
ت فِي ا ْل ُعقَ ِد َ ْ َو ِمن.3
3. “Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada tali-tali ikatan.”
Para tukang sihir biasa membaca mantra dan jampi-jampi, kemudian mereka
tiupkan pada tali-tali yang di ikat. Inilah yang di maksud dengan ruqyah syirik.
Sihir merupakan salah satu dosa dan kejahatan terbesar, karena disamping
syirik, ia juga samar dan bisa mencelakakan manusia di dunia dan akhirat.
Karenanya kita berlindung secara khusus kepada Allah dari kejahatan ini.
Penyebutan wanita tukang sihir dalam bentuk muannats (feminin)
dikarenakan jenis sihir ini yang paling banyak melakukannya adalah
wanita. Dalam riwayat tentang sihir Labid bin al-A’sham yang ditujukan
kepada Nabi saw juga disebutkan bahwa puteri-puteri Labid yang
menghembus pada tali-tali.
Diriwayatkan bahwa ada orang Yahudi mensihir
Nabi saw. Hingga beliau sakit sampai tiga hari.
Sakit beliau sangat parah sampai-sampai tidak
sadar terhadap apa yang dilakukan. Kemudian
Jibril datang dna memberitahu tentang bagian
yang terkena sihir. Setelah itu beliau dibacakan
surat An-Nas dan Al-Falaq akhirnya kembali
sadar seperti semula.
النفاثة
Bermakna hiperbol dan tidak menujukkan
ta'nits (feminim). Yakni orang yang berusaha
mengadu domba, mengerahkan segenap upayanya
untuk menyakiti orang yang dipuji. Tidak ada jalan
untuk mendaptkan keridhaan orang semacam ini.
Maka tidak ada cara lain menghadapi orang
tersebut selain menhadap kepada Allah agar
berkenan memelihara kita dari kejahatannya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
Jenis permohonan perlindungan
َ س ٍد إِ َذا َح
س َد ِ ش ِّر َحا
َ ْ َو ِمن.4
4. “Dan dari kejahatan orang dengki apabila ia dengki.”
Dengki (hasad) adalah membenci nikmat Allah atas orang lain dan menginginkan
hilangnya nikmat itu darinya. Yang dimaksud dengan ‘apabila ia dengki’ adalah jika ia
menunjukkan kedengkian yang ada di hatinya dan karenanya terbawa untuk
membahayakan orang yang lain. Kondisi yang demikianlah yang membahayakan orang
lain. Orang yang hasad akan menempuh cara yang bisa ditempuh untuk mewujudkan
keinginannya. Hasad juga bisa menimbulkan mata jahat (‘ain) yang bisa membahayakan
sasaran kedengkiannya. Pandangan mata dengkinya bisa mengakibatkan orang sakit,
gila, bahkan meninggal. Barang yang dilihatnya juga bisa rusak atau tidak berfungsi.
Karenanya, kitapun berlindung kepada Allah dari keburukan ini secara khusus.
Ada juga orang dengki yang hanya menyimpan kedengkiannya dalam hati,
sehingga ia sendiri gundah dan sakit hati, tapi tidak membahayakan orang lain,
sebagaimana dikatakan Umar bin Abdil Aziz: “Saya tidak melihat orang zhalim
yang lebih mirip dengan orang terzhalimi daripada orang yang dengki.”
Allah menutup surat ini dengan hasad, sebagai peringatan bahayanya
perkara ini. Hasad adalah memusuhi nikmat Allah.
Sebagian Ahli Hikmah mengatakan bahwa hasad itu dapat dilihat dari lima
ciri
1.Membenci suatu nikmat yang nampak pada orang lain;
2.Murka dengan pembagian nikmat Allah;
3.Bakhil (kikir) dengan karunia Allah, padahal karunia Allah diberikan bagi
siapa saja yang dikehendaki-Nya;
4.Tidak mau menolong wali Allah (orang beriman) dan menginginkan
hilangnya nikmat dari mereka;
5.Menolong musuhnya yaitu Iblis. (Al Jaami’ liahkamil Qur’an)
Salah satu dari bentuk hasad adalah ’ain (pandangan hasad). Apabila
seseorang melihat pada orang lain kenikmatan kemudian hatinya merasa
tidak suka, dia menimpakan ’ain (pandangan mata dengan penuh rasa
dengki) pada orang lain. ’Ain ini dapat menyebabkan seseorang mati, sakit
atau gila. ’Ain ini benar adanya dengan izin Allah Ta’ala.
للمؤمن أربعة أعداء مؤمن يحسده ومنافق يبغضه وشيطان يضله وكافر
. )4961 رقم، 3/320( يقاتله (الديلمى عن أبى هريرة) أخرجه الديلمى
Orang beriman selalu menghadapi empat
musuh:
1.Orang beriman yang mendengki
2.Munafiq yang membencinya
3.Syaitan yang sennantiasa ingin
menyesatkannya
4.Kafir yang memeranginya. (Riwayat Ad-
Dailami)
المؤمن بين خمس شدائد مؤمن يحسده ومنافق يبغضه وكافر
يقاتله ونفس تنازعه وشيطان يضله (ابن الل عن أبان عن
. )6560 رقم، 4/181( الديلمى: ضا
ً أنس) أخرجه أي
Orang beriman selalu menghadapi lima musuh:
1.Orang beriman yang Hasad
2.Orang munafiq yang membenci
3.Orang kafir yang memusuhi
4.Jiwa yang mengalahkan
5.Syaitan yang menyesatkan
PENUTUP
1. Surat ini adalah surat yang utama, dan dianjurkan dibaca setelah
shalat, sebelum dan sesudah tidur, dalam dzikir pagi dan sore, juga
dalam ruqyah.
2. Kita memohon perlindungan hanya kepada Allah dari semua
kejahatan secara umum, dan beberapa hal secara khusus karena
lebih sering terjadi, lebih samar atau karena mengandung bahaya
yang lebih.
3. Mewaspadai kejahatan malam, tukang sihir dan pendengki.
4. Sihir dan ‘ain adalah perkara yang hakiki.
5. Kesempurnaan agama Islam yang mengajarkan cara melindungi
diri dari berbagai kejahatan.
6. Kekurangan sebagian umat Islam dalam memahami, mengamalkan
dan menghayati ajaran Islam.
Referensi