Oleh:
FAIZ ROCHMATULLAH WIDHAPUTRA
NISN: 0052011954
Oleh:
FAIZ ROCHMATULLAH WIDHAPUTRA
NISN: 0052011954
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Hukum
Peperangan Dalam Islam Menurut Imam Nawawi Dalam Kitab Marah Labid” dapat diselesaikan untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan salah satu ujian akhir di TMI Pesantren
Modern Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Insan
Paripurna yang patut menjadi tauladan umat beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga
akhir zaman. Dengan akal untuk berfikir, dengan lisan untuk berargumen, dan dengan hati untuk
mempertimbangkan baik-buruknya perbuatan manusia dengan dua petunjuk yang berupa al-Qur'an
dan al-Sunnah. Hal ini merupakan sarana bagi penulis untuk mengungkapkan berbagai argumentasi
serta sarana untuk menuangkan berbagai fakta tentang hasil penelitian guna untuk dikaji dan dibahas
lebih dalam lagi.
Penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis miliki. Karena itu, karya ilmiah ini tidak pernah
lepas dari bantuan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka izinkanlah penulis menyampaikan
terimakasih yang tidak terhingga kepada :
1. Kiyai Muhammad Yazid Dimyati, S.Th.I., Lc., sebagai Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Modern
Daarul ‘Uluum Lido, yang dengan tulus ikhlas membimbing, mengarahkan, dan tentunya menjadi
salah satu inspirator bagi penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
2. Kiyai Moh. Affan Afifi, S.H.I., sebagai Direktur Bidang Pengajaran TMI Pesantren Modern Daarul
Uluum Lido, yang selalu memberi motivasi dan mengingatkan penulis dalam kebaikan.
3. Ust. H. Yalet Nurjalaluddin, S.Ag., sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Modern
Daarul ‘Uluum Lido, yang telah memotivasi penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
4. Ust. H. Ujang Musa Tauhid, M.Pd., sebagai Direktur Bidang Program Kelas Akhir Pesantren beserta
staf, yang telah mencurahkan perhatian dan kesabarannya dalam pelaksanaan program niha’ie.
5. Para Wali Kelas Niha’ie, yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan ikhlas dan sabar
dalam proses pendidikan di pesantren tercinta ini.
6. Kepada Ayah dan Ibu, terimakasih atas kasih sayang dan perhatianmu selama ini. Jasa-jasamu
sangat luar bisa, kalimat-kalimatmu bermain di alam pikiran dan hatiku, do'amu mengalir di dalam
diriku, namamu ditasbihkan disetiap hembusan nafasku dan dirimu selalu ada disetiap tatapanku.
Dirimu adalah motivator handal bagiku. Sekali lagi terimakasih Bunda, Ayah.
7. Tak lupa pula kepada teman-teman seperjuangan Angkatan 22, tahun ajaran 2022-2023.
Serta kepada pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
kebersamaan dan juga segala bentuk bantuan baik moril maupun materil. Semoga segala jasa baik
kalian mendapatkan pahala dari-Nya. Aamiin…
Sebagai sebuah karya, sudah pasti karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar penulis selalu mampu
memperbaiki segala kesalahan dan mengembangkan segala kelebihan.
Peperangan ialah suatu kejadian yang mana biasanya terjadi dengan adanya
perselisihan atau perbedaan pendapat dari dua belah pihak atau lebih yang tidak mau
mengalah terhadap apa yang ia inginkan tersebut. Adapun pengertian perang dalam
Bahasa arab yaitu qital (membunuh, ghozwah (peperangan yang dipimpin oleh
panglima perang, serta harb (perlawanan secara fisik). Kalimat qital berasal dari kata
qaatala-yuqaatilu yang berasal dari kata qatala yang berarti menghilangkan ruh dari
suatu jasad (meninggal). Menurut penelitian kata qatala disebut dalam Al-Quran
sebanyak 153 kali.
Tujuan dari pada dilakukannya perang ialah untuk membela agama, serta
membela kepercayaan masing masing, agar dapat meraih apa yang mereka inginkan.
Sehingga dalam konsep Islam, ketika Islam ingin mengadakan perang haruslah orang-
orang kafir yang melakukan penyerangan terlebih dahulu. Pada intinya perang dalam
islam hanya dilakukan dalam situasi darurat atau terpaksa, seperti untuk menolak
serang dari musuh, mempertahankan pendapat yang sudah ditolak oleh musuh, dan
melindungi keamanan dalam kedaulatan Islam.
Lantas apa saja aturan aturan yang diadakan dalam perang. Menurut hadis,
terdapat beberapa peraturan peraturan dalam peperangan, seperti:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis memiliki beberapa tujuan di
antaranya:
1. Ingin mengetahui mengenai penafsiran Imam Nawawi tentang hukum memulai
peperangan terhadap orang-orang kafir atas ayat-ayat dalam tafsir Marah Labid.
2. Ingin mengetahui di mana letak pemikiran Imam Nawawi mengenai pendapat
ulama-ulama lain mengenai peperangan dalam islam.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan serta informasi penulis mengenai memulai peperangan
terhadap orang-orang kafir atas ayat-ayat dalam tafsir Marah Labid. Serta letak
perbedaan dari kalangan kalangan para ulama-ulama.
2. Sebagai penulis penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat
dalam memberikan sebuah pengetahuan mengenai hukum memerangi dalam
islam.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan library research
(penelitian Pustaka), dengan mengkaji pandangan Imam Nawawi atau interprestasi
ayat-ayat mengenai hukum memerangi dalam islam, dalam kitab Marah Labid.
2. Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini ialah terdiri dari dua kategori
yaitu:
• Data primer, yakni data yang berasal dari sumbe pokok yang dijadikan sebagai
penggalian data dalam penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan kitab
tafsir Marah Labid, yang disajikan data primer.
• Data sekunder, yakni data penunjang yang bersumbe dari buku perspektif tokoh
lain artikel, paper, jurnal, dan makalah-makalah yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini. Dalam hal ini penulis menggunakan
3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini terfokus pada kajian penafsiran dan pemikiran tokoh, oleh
karena itu dalam hal pengumpulan data, penulis melakukan pengkajian dengan
menggunakan metode penelitian Pustaka (library research method). Menurut
Keraff, penelitian kepustakaan merupakan suatu jalan untuk meneliti orang-orang
yang terkenal dalam suatu bidang pengetahuan ataupun untuk mengetahui
pengalaman-pengalaman mereka dengan cara mengkaji karya-karya tulis mereka.
Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan segala informasi yang ada, dimulai
dengan mengumpulkan segala informasi yang ada dimulai dengan mengumpulkan
kitab tafsir Marah Labid. Sekaligus penulis juga akan menelusuri beberapa literatur
lain yang berkaitan dengan pemikiran seorang tokoh dan topik ini sebagai data
sekunder.
4. Metode Analisa Data
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan beberapa metode penelitian
sebagai berikut:
• Interprestasi, penulis melakukan tela’ah terhadap penafsiran Imam Nawawi
dalam kitab tafsir Marah Labid, yang menjadi objek kajian ini, agar sedapat
mungkin diketahui pokok-pokok pikirannya secara khas .
• Koherensi intern, agar dapat memberikan interprestasi yang tepat terhadap isi
kitab, semua konsep-konsep dan aspek dilihat menurut keselarasannya satu
sama lain. Ditetapkan ini pemikiran yang mendasar, dan topik yang sentral di
dalamnya.
• Deskripsi, yaitu dengan menguraikan seluruh konsepsi tokoh secara teratur yang
menjai objek penelitian ini.
BIOGRAFI PENGARANG KITAB
B. Tahun Penulisan
Seperti dala keterangan Syekh Nawawi sendiri di akhir tulisannya, beliau
menyelesaikan penulisan kitab Marah Labid pada Malam Rabu tanggal 5 Rabi’ul Awwal
1305 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 21 November 1887 M. Dalam menafsirkan
sebuah surah, Syekh Nawawi memulainya dengan mencantumkan nama surah.