An-Naas
Muhtawa Mawashofat yang
ingin dicapai
Sasaran
Pembelajaran Tujuan Umum
Kegiatan Sasaran
pembelajaran Psikomotor
I. MUWASHOFAT
SALIMUL AQIDAH
1. Tidak berhubungan dengan jin
2. Tidak meminta tolong kepada orang yang
berlindung kepada jin
3. Tidak menghadiri majlis dukun dan
peramal
4. Mengimani rukun iman
5. Menjadikan syetan sebagai musuh
6. Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
I. MUWASHOFAT
SHAHIHUL IBADAH
1. Hafal surat Adh-dhuha sampai An-Naas
2. Komitmen dengan wirid tilawah harian
3. Berdoa pada waktu-waktu utama
4. Menjauhi dosa besar
5. Merutinkan dzikir pagi hari
6. Merutinkan dzikir sore hari
7. Dzikir kepada Allah swt dalam setiap keadaan
8. Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan
beristighfar
I. MUWASHOFAT
MATINUL KHULUQ
1. Tidak Takabbur
2. Tidak mencaci maki
3. Tidak mengadu domba
4. Tidak ghibah
5. Tidak menjadikan orang buruk
sebagai teman / sahabat
I. MUWASHOFAT
MUTSAQAFUL FIKRI
1. Baik dalam membaca dan menulis
2. Memperhatikan hukum-hukum tilawah
3. Mengkaji marhalah Makkiyah dan
menguasai karakteristinya
4. Tidak menerima suara-suara miring
tentang kita
5. Membaca satu juz tafsir Alquran (juz 30)
I. MUWASHOFAT
MUJAHIDUN LINAFSIHI
1. Menjauhi segala yang haram
2. Menjauhi tempat-tempat maksiat
3. Menjauhi tempat-tempat bermain yang haram
MUNAZHAM FI SYU’UNIHI
◦ Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang
menentang Islam
NAFI’UN LIGHAIRIHI
◦ Memberi petunjuk orang tersesat
Rasm
II. TUJUAN UMUM
1. Memperkuat tali ikatan dengan Kitabullah
2. Dasar pemahaman yang benar
3. Penanaman cinta
4. Penguasaan untuk mengajarinya,
5. Merasa terikat dengan taujihnya,
6. Mengamalkan kandungannya,
7. Memurnikan sasaran-sasaran dengan
menyesuaikan ruang dan waktu,
8. Kembali kepada Al-Qur’an ketika
berselisih.
Rasm
III. TUJUAN KHUSUS
1. Menjelaskan kosa kata dan dilalahnya
2. Menjelaskan surat yang setara
dengan sepertiga surat dengan
menerangkan dalil-dalilnya dari sunah
3. Mengenali surat-surat pengusir
syetan, pembatal sihir, dan penjaga
manusia dari godaan syetan
Rasm
IV. SASARAN AFEKTIF
1. Baik bacaannya, hafalan dan pemahaman kandungan
surat.
2. Meluruskan pemahaman yang salah yang ada di
Masyarakat.
3. Tetap bertawakal kepada Allah dan bergantung
kepadaNya
4. Senantiasa mempersiapakan diri untuk bertemu Allah
dengan bekal ketakwaan
5. Mencari petunjuk dari ayat-ayat Allah swt dalam
pembahasan ilmiah.
6. Menjauhi para penjajah nafsu orang munafik dan
berlindung kepada Allah dari mereka
Rasm
V. SASARAN PSIKOMOTORIK.
Rasm
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Rasm
VII. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG.
1. Belajar membaca surat Al-Qur’an dan menghapalnya
2. Mendokumentasikan film yang berbicara tentang kehebatan Al-
Qur’an.
3. Merangkum inti-inti surat dan menulisnya pada kertas di dinding agar
mudah dihafal .
4. Menulis cerita yang berkenaan dengan kemulian orang yang bertaqwa
dan kehinaan orang yang durhaka
5. Mengadakan Rihlah individu untuk merenungi ayat-ayat Allah.
6. Mengadakan halaqah tahsin Al-Qur’an beserta tafsir untuk remaja dan
pemuda.
7. Membahas rahasia-rahasia dan mukjizat yang ada dalam Al-Qur’an
8. Melengkapi buku-buku kaset video dan kaset tafsir yang sederhana
9. Melengkapi kaset-kaset muratal di perpustakaan masjid seperti
murattal Syaikh Mahmud Al-Hushori.
Rasm
VIII. SARANA EVALUASI DAN MUTABA’AH.
تفسير اآليات
َملِ ِك النَّا ِ
س ص َد ُر
َم ْ
ستِ َعا َذ ِة
اال ْ
ِ
إِلَ ِه النَّا ِ
س ستِ َعا َذةُ
اال ْ
ِ
س فِيس ِو ُ يُ َو ْ ش ُر ْو ُر
من ُ عنَ ْو ُ
الصد ُْو ِر
ُّ سس َوا ِ ا ْل َو ْ ستِ َعا َذ ِة
اال ْ
ِ
النَّ ُ
اس ا ْل ِجنَّةُ
Rasm
Rasmul Baya
Pendahuluan
Surat
Tuhan Manusia
An-Naas
Tafsir ayat Sumber Raja Manusia
Isti’adzah
Sembahan
Isti’adzah Manusia
Jin Manusia
Rasm
Kedudukan dan keuatamaan surat
An-Naas
س
ِ اَّ ن ال ب
ِّ ر
َ ِ ب ُ
وذعُ َ أ لُ
ْق
“Katakanlah (Wahai Muhammad): “Aku
berlindung kepada Rabb manusia.”
س َّ
ِ َملِ ِك الن
ا
“Raja manusia.”
س
ِ اَّ ن ال ه
ِ َ إِل
“Sembahan manusia.”
Tiga ayat diatas merupakan sebuah tarbiyah ilahiyah, Allah
memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk memohon perlindungan hanya
kepada-Nya. Karena Dia adalah:
* Rabb (yaitu sebagai pencipta, pengatur, dan pemberi rizki),
* Al Malik (pemilik dari segala sesuatu yang ada di alam ini),
* Al Ilah (satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi).
Dengan ketiga sifat Allah SWT ini, Nabi Muhammad diperintah
untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, dari kejelekan was-
was yang dihembuskan syaithan dan dari kejahatan karena kedengkian
jin dan manuisa.
Sebuah pendidikan Rabbani, bahwa semua yang makhluk Allah SWT
adalah hamba yang lemah, butuh akan pertolongan-Nya SWT. Termasuk
Nabi Muhammad SAW beliau adalah manusia biasa yang butuh akan
pertolongan-Nya. Sehingga beliau adalah hamba yang tidak boleh
disembah, bukan tempat untuk meminta pertolongan dan perlindungan,
dan bukan tempat bergantung.
َملِ ِك، اس ِ َّ
ن ال ِّب ر
َ ب
ِ ةِ ر
َ ُو ْ س ال ه
ِ ذ ِ ه
َ ي ف
ِ ُ ة َ
ذ اإلسْ ِت َعا
ِ
ُّ َشر: َو ْالمُسْ َت َع ُاذ ِم ْن ُه ه َُو. اس ِ َّ
ن ال ه ِ َ
ل ِ ِ ال
إ ، اس ن َّ
ص ُد ْو ِرُ الَّ ِذي ي َُوسْ ِوسُ ِفي، اس ِ ن َّ خَ ْ
ال اس ِ وَ ْس و َ ْ
ال
. اس ِ َّ
ن الوَ ة
ِ َّ
ن ج
ِ ْ
ال ن
َ م
ِ ، اس ِ ال ن َّ
Memohon perlindungan yang disebutkan
pada surat ini adalah kepada Tuhan
manusia, raja manusia dan sembahan
manuisa.
Yang dimintakan perlindungan darinya
adalah
Jahatnya bisikan yang bersumber dalam
dada manusia; baik dari jin atau manuisa
، اإلِ َل ُه، ْال َملِ ِك، ِّالسْ ِت َعا َذةُ ِبالرَّ ب ِ َوا
هللا ُسب َْحا َن ُه َما ِب ِه َي ْد َف ُع
ِ ت ِ ص َفا ِ ْض ُر ِمن ِ َْتسْ َتح
.ص ًة َ اس َخا ِ َّ
ن َ
خ ْ
ال اس
ِ وَ ْسوَ ْ
ال َّر شَ و
َ ، ةً م َ ا عَ َّر َّ
ش ال
Memohon perlindungan kepada
Tuhan, Raja dan Ilah akan
menghadirkan sifat-sifat Allah
yang dapat menolak segala
kejahatan secara umum dan
kejahatan bisikan secara khusus.
. اعي َو ْال َحا ِمي ِ َّبِّي َو ْالم َُوجِّ ُه َوالرlَفالرَّ بُّ ه َُو ْال ُم َر
َواإلِ َل ُه ه َُو ْالمُسْ َتعْ لِي. ُصرِّ ف َ ك ْال َحا ِك ُم ْال ُم َتُ ِك ه َُو ْال َمال ُ َِو ْال َمل
ِّرl ات ِف ْي َها ِح َما َي ٌة ِم َن ال َّش
ُ ص َفِّ َو َه ِذ ِه ال. . ط ُ ِّْالمُسْ َت ْولِي ْال ُم َت َسل
َ َو ِه َي الَ َتعْ ِرفُ َكي. . ص ُد ْو ِر
ْف َت ْد َف ُع ُه ُّ الَّ ِذي َي َتدَ سَّسُ إِ َلى ال
. ألَ َّن ُه َمسْ ُت ْو ٌر
Ar-Rabb adalah murabbi (yang membimbing,
mengarahkan, memelihara dan melindungi.
Al-Malik adalah yang memiliki, yang menentukan dan
mengatur.
Al-Ilah adalah yang Maha tinggi, berkuasa dan
menekan.
Sifat-sifat ini dapat memberikan perlindungan dari
segala kejahatan yang berasal dari dada (hati), yang
kebanyakan manusia tidak mampu melakukannya karena
tersembunyi
، ك ُك ِّل َشيْ ٍء ُ ِ َو َمل، َوهللاُ َربُّ ُك ِّل َشيْ ٍء
ص ْيصُ ِذ ْك ِر ِ َو َل ِك ْن َت ْخ. َوإِ َل ُه ُك ِّل َش ْي ٍء
ْم َي ُحس ُّْو َن ِب ْالقُ ْر َبى ِفيlاس ُه َنا َي ْج َعلُ ُه
ِ ال َّ
ن
. ف ْال ِع َيا ِذ َواالِحْ ِت َما ِء ِ َم ْو ِق
Allah adalah Pengatur dan penata dari segala
sesuatu, pemilik dari segala sesuatu dan Ilah
(Tuhan) yang berhak disembah dari segala
sesuatu. Namun dikhususkan penyebutan beriring
dengan sebutan manusia membuat mereka
merasakan kedekatan terutama pada saat
memohon perlindungan dan penjagaan.
صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َ َوهللاُ ِب َرحْ َم ٍة ِم ْن ُه ي َُوجِّ ُه َرس ُْو َل ُه
ار َم َعا ِني ض
َ ْح ت
ِ ْاس عَ م
َ ، ه
ِ ْ
ي َ
ل إ ء
ِ اجَ ت
ِ ْ
ل ِ ال اوَ ه
ِ ب ذ
ِ ايَ ع
ِ ْ
ال ى َ
ل إ ه
ُ َ
ت م
َّ ُ َوأ
ِ ِ ِ ِ
َّ الَ ِق َب َل َل ُه ْم ِبدَ ْف ِع ِه إِال، ب ِ ِمنْ َشرٍّ َخ ِفيِّ ال َّد ِب ْي، ص َفا ِت ِه َه ِذ ِه ِ
َْث الُ َفه َُو َيأْ ُخ ُذ ُه ْم ِمنْ َحي. ِب َع ْو ٍن ِم َن الرَّ بِّ ْال َملِ ِك اإلِ َل ِه
.. ْث الَ َيحْ َت ِسب ُْو َن ُ َو َيأْ ِتي ِْه ْم ِمنْ َحي، َي ْش ُعر ُْو َن
Allah dengan rahmat-Nya memberikan pengarahan
kepada Rasulullah saw dan umat untuk senantiasa
berlindung dan bersimpuh kepada-Nya, diiringi dengan
menghadirkan makna dari sifat-sifat-Nya dari berbagai
bisikan yang tersembunyi yang tidak memiliki kekuatan
untuk menghadapinya kecuali dengan pertolongan
Allah; Rabb, al-Malik dan al-Ilah. Karena bisikan tersebut
hadir dari arah yang tidak dapat mereka rasakan, datang
dari arah yang tidak mereka duga.
TAFSIR AYAT 4
Jenis permohonan perlindungan
ِ اس ا ْل َخ َّن
اس ِ ش ِّر ا ْل َو ْس َو
َ مِن
“Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi.”
Dari ayat ini tampak jelas bahwa yang melakukan bisikan ke dalam dada
manusia tidak hanya dari golongan jin, bahkan manusia pun bisa
berperan sebagai syaithan. Hal ini juga dipertegas dalam ayat lain:
“Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang
indah-indah untuk menipu (manusia)” (Al An’am: 112)
Maka salah satu jalan keluar dari bisikan dan godaan syaithan baik dari
kalangan jin dan manusia adalah sebagaimana firman Allah SWT: “Dan
jika syaithan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)
PENUTUP
Melalui surat ini jelas bagi kita bahwa
memohon pertolongan dan perlindungan
hanya kepada Allah subhanahu wata’ala
semata.
Mengakui bahwa sesungguhnya seluruh
makhluk berada di bawah pengaturan dan
kekuasaan-Nya subhanahu wata’ala.
Bahwa semua kejadian ini terjadi atas
kehendak-Nya SWT.
Dan tiada yang bisa memberikan
pertolongan dan menolak mudharat kecuali
atas kehendak-Nya subhanahu wata’ala pula.
Semoga Allah SWT
menjadikan kita sebagai
hamba-hamba-Nya yang
senantiasa meminta
pertolongan, perlindungan
dan mengikhlaskan seluruh
peribadahan hanya kepada-
Nya.
. . } اس ِ { ْال َوسْ َو: ًص َف َة أَوَّ ال
ِ اس ْال َخ َّن ِّ َو َق ْد أَ ْط َل َق ال َّنصُّ ال
ُث َّم َح َّد َد. } اس ُ { الَّ ِذيْ ي َُوسْ ِوسُ ِفي: َو َح َّد َد َع َم َل ُه
ِ ص ُد ْو ِر ال َّن
ِّ َو َه َذا ال َّترْ ِتيْبُ ُي ِث ْي ُر ِفي ْال ِحس. . } اس ِ { ِم َن ْال ِج َّن ِة َوال َّن: َما ِه َي ُت ُه
َبعْ َد، اس ِ اس ْال َخ َّنِ ت َواالِ ْن ِت َباهُ لِ ُت َبي َِّن َح ِق ْي َق َة ْال َوسْ َوُ ْال َي ِق َظ ُة َوال َّت َل ُّف
ِ ص َف ِت ِه ِفي أَوَّ ِل ْال َكالَ ِم؛ َوإلِ ْد َر
اك َط ِر ْي َق َة ِفعْ لِ ِه الَّ ِتي َي َت َح َّق ُق ِ إِ ْطالَ ِق
! َتأ َ ُّهبًا لِ َد ْف ِع ِه أَ ْو م َُرا َق َب ِت ِه، ُِب َها َشرَّ ه
Dalam nash disebutkan sifat pertama: “Al-Was was al-
khannas” (bisikan orang yang kembali), dan menetapkan
pekerjaannya “yang membisikkan di dada manusia” kemudian
ditetapkan pula substansinya “dari jin dan manusia”.
Urutan ini membangkitkan perasaan sadar, hati-hati dan
perhatian untuk menjelaskan bisikan al-khannas, setelah
menyebutkan secara global karakternya pada awal pembicaraan;
ini untuk memberikan pemahaman akan pebuatan yang
mengarah pada kejahatan dan memberikan arahan untuk
menolak atau memantaunya!
َّاظ أَن ِ ْق َواإلِ ْي َق ِ فُ َبعْ دَ َه َذا ال َّت ْش ِويlَوال َّن ْفسُ ِحي َْن َتعْ ِر
اس ُخ ْف َي ًةِ َّ
ن ال ر
ِ و ْ ُ
د ص
ُ ي ف
ِ ُس وِ ْس ُو َ ي اس
َ َّ
ن َ
خ ْ
ال اس
َ وَ ْس و َ ْ
ال
ك ال َّناسُ الَّ ِذي َْن َ ِ َوه َُو َك َذل، َوأَ َّن ُه ه َُو ْال ِج َّن ُة ْال َخا ِف َي ُة، ًاlَو ِسر
َوي َُوسْ ِوس ُْو َن، ُّس ْال ِج َّن ِة َ ص ُد ْو ِر َتدَ س ُّ َي َتدَ َّسس ُْو َن إِ َلى ال
ُفُ َه َذا َت َتأَهَّبl ال َّن ْفسُ ِحي َْن َتعْ ِر. . ْن ِ اطيِ َوسْ َو َس َة ال َّش ِي
َّ ت ْال َم ْك َم َن َو ْال َم ْد َخ َل َو ْ َو َق ْد َع َر َف، اع
!الط ِري َْق ِ لِل ِّد َف
Dan kata “jiwa” ketika dipahami setelah adalah kesadaran dan
kehati-hatian bahwa bisikan al-khannas senantiasa membisikkan di
dalam dada manusia secara sembunyi-sembunyi dan rahasia, adalah
Jin yang tidak tampak, dan manusia yang selalu membisikkannya ke
dada manusia seperti yang dilakukan oleh jin.. Dan mereka
membisikkan itu seperti halnya bisikan syaitan.. Dan karena itu, jika
jiwa telah memahami ini maka akan tergerak untuk
mempertahankkannya, karena dirinya telah mengetahui celahnya,
tempat masuknya danjalannya!.
ْف َت ِت ُّم َ ،و َل ِك َّنا َو َوسْ َو َس ُة ْال ِج َّن ُة َنحْ نُ الَ َن ْد ِري َكي َ
س َو َوا ِق ُع ْال َح َيا ِة َ .و َنعْ ِرفُ ِ و ْ ُ ف ُّ
ن ال ع
ِ ق
ِ ا و َ ي ف
ِ ا ه
َ ار
َ ث َ آ ُ
د ج
ِ َ
ن
أَنَّ ْال َمعْ َر َك َة َبي َْن آدَ َم َوإِ ْبلِيْسُ َق ِد ْي َم ٌة َق ِد ْي َم ٌة؛ َوأَنَّ
ان َق ْد أَعْ َل َن َها َحرْ با ً َت ْن َب ِث ُق ِمنْ َخلِ ْي َق ِة ال َّشرِّ ِف ْي ِه ، ال َّش ْي َط َ
ان! َوأَ َّن ُه َق ْد َو ِمنْ ِكب ِْر َيا ِئ ِه َو َح َس ِد ِه َو َح ْق ِد ِه َع َلى اإلِ ْن َس ِ
هللا إِ ْذنا ً َ ،فأ َ َذ َن ِف ْي َها ُسب َْحا َن ُه لِ ِح ْك َم ٍة اسْ َتصْ دَ َر ِب َها ِم َن ِ
ان ِف ْي َها م َُجرَّ داً ِم َن ْال ُع َّد ِة َ .ف َق ْد ُك اإلِ ْن َس َ َي َرا َها! َو َل ْم َي ْتر ِ
الذ ْك ِر ُع َّد ًة ، ان ُج َّن ًة َ ،و َج َع َل َل ُه ِم َن ِّ ِ ِ مَ ْ
ي اإل ن
َ م ِ ه
ُ َ
ل َج َع َل
اإل ْن َسانُ ل
َ َ
ف غْ السْ ِت َعا َذ ِة ِسالَحا ً َ . .فإِ َذا أَ ِ ا ن َ م ِ ه
ُ َ
ل َو َج َع َل
ِ
ُج َّن َت ُه َو ُع َّد َت ُه َو ِسالَ َح ُه َفه َُو إِ َذنْ َوحْ َدهُ ْال َملُ ْو ُم!
Adapun bisikan jin kita tidak mengetahui bagaimana
caranya, namun kita mendapatkannya melalui dampak yang
terjadi di dalam tubuh setiap jiwa dan realita kehidupan.
Sebagaimana kita fahami bahwa perang antara Adam dan
Iblis adalah laten; dan syetan telah mengumandangkan
perang yang bersumber dari akhlak yang jahat di dalamnya,
oleh karena kesombongannya, kedengkitannya,
kebenciannya terhadap manusia! Dan syaitan telah meminta
izin kepada Allah dan Allah mengizinkan untuk melihat
adanya hikmah dibalik semua itu! Sementara manusia tidak
dibiarkan begitu saja, namun diberikan kepadanya benteng
dan menjadikan zikir sebagai tameng dan menjadikan
istiadzah sebagai senjata… karena itu jika manusia lalu;
bentengnya, perangkatnya dan senjatanya maka pada
hakikatnya dia sendiri yang tercela!
قال رسو ُل هللا صلى: َّاس َقا َل ٍ ْن َعب
ِ َع ِن اب
ِ «ال َّشيطانُ َجا ِث ٌم على َق ْل: هللا عليه وسلم
ب
َ ذكر هّللا َخ َن
س وإذا َغ َف َل َ فإذا، ابن آدَ َم
ِ
»سَ َوسْ َو
Dari ibnu Abbas RA berkata: Nabi saw
bersabda: “Syaitan selalu berada di hati
anak cucu Adam, jika ia berdzikir kepada
Allah maka ia akan menjauh namun jika
lengah maka ia akan membisiki” (Jami’ Al-
Ushul)
وأما الناس فنحن نعرف عن وسوستهم الشيء الكثير .ونعرف منها ما
هو أشد من وسوسة الشياطين!
رفيق السوء الذي يتدسس بالشر إلى قلب رفيقه وعقله من حيث ال
يحتسب ومن حيث ال يحترس ،ألنه الرفيق المأمون!
وحاشية الشر التي توسوس لكل ذي سلطان حتى تتركه طاغية جباراً
مفسداً في األرض ،مهلكا ً للحرث والنسل!
والنمام الواشي الذي يزين الكالم ويزحلقه ،حتى يبدو كأنه الحق
الصراح الذي ال مرية فيه .
وبائع الشهوات الذي يتدسس من منافذ الغريزة في إغراء ال تدفعه إال
يقظة القلب وعون هللا .
وعشرات من الموسوسين الخناسين الذين ينصبون األحابيل ويخفونها ،
ويدخلون بها من منافذ القلوب الخفية التي يعرفونها أو يتحسسونها . .وهم
شر من الجنة وأخفى منهم دبيبا ً!
Adapun manusia kita banyak tahu akan bisikan mereka. Dan
kita tahu bahwa ia lebih berbahaya dari bisikan syaitan!
-Teman yang jahat yang selalu membisikkan kejahatan ke
dalam hati dan akal teman lainnya dari arah yang tidak disangka dan
tidak dijaga, karena ia mengira adalah sahabat karibnya!
-Bawahan –pejabat- yang jahat selalu membisikkan kepada
pemimpinnya sehingga ia akan melakukan segala kejahatan dan
kediktatoran serta kerusakan di muka bumi, menghancurkan dan
membinasakan tanaman dan keturunan
-Para pengadu domba (pengumpat) yang senantiasa menghiasi
dan membuat elok ucapannya, sehingga tampak seakan sebagai
kebenaran yang tidak ada keraguan di dalamnya.
-Para penjual syahwat yang selalu membisikkan melalui pintu-
pintu syahwat, mempedaya yang tidak mampu ditolak kecuali bagi
siapa yang memiliki hati dan jiwa yang waspada dan pertolongan
Allah.
Dan para pembisik lainnya yang senantiasa bergentayangan
dan menyembunyikannya, masuk dari berbagai pintu hati yang
tersebut yang tidak disadari dan dirasa,.. Mereka adalah lebih jahat
dari jin dan lebih tersembunyi dari derap semut hitam!
Meruqyah dengan membaca surat Al-Baqarah berbeda
dengan menggunakan buku saku
Hadits tentang jin qarin
Jin yang ada dalam diri nabi telah muslim siapa yang
mengislamkan
Bagaimana caranya mengislamkan jin qorin
Kitab tafsir yang berbahasa arab
Surat al-An’am:128
Apa bedanya jin, iblis, syaitan dan ifrit
Meruqyah dengan lebih baik
Talaqqi yang canggih itu seperti apa