Disusun Oleh:
IRDINA MASTURA (4022022033)
Unit/Semester: 1/1
Dosen Pengampu:
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘’Keteladanan Nabi Muhammad
Dalam Kehidupan Sehari-Hari" dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas makalah dari bapak Alfian sani,
S.Pd.I., MA pada mata kuliah Tauhid dan adab. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Keteladanan Nabi
Muhammad
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Alfian sani, S.Pd.I., MA
selaku dosen pembimbing mata kuliah tauhid dan adab. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Dafrat isi
Kata Pengantar ii
BAB I: PENDAHULUAN
a. Latar belakang 1
b. Rumusan Masalah 1
a. Kesimpulan 6
b. Saran 7
HusnaIii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Uswatun Hasanah berasal dari dua kata yaitu uswah yang berarti teladan, dan hasanah,
berasal dari kata hasuna, yahsunu, husnan wa hasanatan, yang berarti sesuatu yang baik, pantas dan kebaikan.
Menurut Raghib al-Asfahani (seorang pakar bahasa), hasanah adalah segala sesuatu kebaikan atau
kenikmatan yang diperoleh manusia bagi jiwa, fisik, dan kondisi perasaannya. Maka Uswatun Hasanah adalah
suatu perilaku yang mulia yang menjadi teladan bagi umat manusia
Uswatun hasanah menjadi salah satu gelar yang dimiliki Rasulullah SAW. Rasulullah sebagai utusan
Allah memiliki budi pekerti yang sangat mulia serta terpuji. Karena itulah Rasulullah adalah suri tauladan yang
baik bagi manusia. Istilah sebagai suri tauladan yang baik bagi manusia juga dikenal dengan sebutan uswatun
hasanah.Sehingga arti uswatun hasanah jika disimpulkan adalah teladan yang baik. Maksud dari arti uswatun
hasanah yakni teladan yang baik ditunjukkan untuk Rasulullah SAW. Sebab itulah segala sikap dan sifat
Rasulullah menjadi panutan dan panutan bagi seluruh umat manusia.Tidak diragukan lagi bagaimana budi
pekerti yang dimiliki Rasulullah sangatlah mulia. Karena itulah gelar dan sebutan Rasulullah juga dikenal
dengan nama uswatun hasanah. Itulah arti uswatun hasanah yang menjadi gelar Rasulullah SAW.
Dalam hal ini artinya Rasulullah SAW ditunjuk untuk menjadi contoh atau suri tauladan bagi para umat
manusia.
Hal ini karena Allah SWT telah menjamin bahwa Rasulullah SAW telah memiliki kualitas budi pekerti
yang baik.Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut ini.
Artinya: Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]
Walaupun ayat ini turun ketika di dalam keadaan perang Ahzâb, akan tetapi hukumnya umum meliputi
keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja. Atas dasar itu, Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata tentang ayat
ini, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Ahzâb, dalam kesabaran, usaha bersabar, istiqomah, perjuangan, dan
penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya. Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada
beliau sampai hari Pembalasan”.
Demikian juga Syaikh Abdur Rahmân bin Nâshir as-Sa’di rahimahullah menjelaskan kaedah menaladani
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dengan menyatakan, “Para Ulama ushul (fiqih) berdalil (menggunakan)
dengan ayat ini untuk berhujjah dengan perbuatan-perbuatan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bahwa
(hukum asal) umat beliau adalah meneladani (beliau) dalam semua hukum, kecuali perkara-perkara yang
ditunjukkan oleh dalil syari’at sebagai kekhususan bagi beliau. Kemudian Uswatun (teladan) itu ada dua: uswah
hasanah (teladan yang baik) dan uswah sayyi`ah (teladan yang buruk). Uswatun hasanah (teladan yang baik) ada
pada diri Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena orang yang meneladani beliau adalah orang yang
menapaki jalan yang akan menghantarkan menuju kemuliaan dari Allâh Azza wa Jalla , dan itu adalah shirâthâl
mustaqîm (jalan yang lurus).
Adapun meneladani (mengikuti orang) selain beliau, jika menyelisihi beliau, maka dia adalah uswah
sayyi`ah (teladan yang buruk). Sebagaimana perkataan orang-orang kafir ketika diajak oleh para rasul untuk
meneladani mereka, (namun orang-orang kafir itu mengatakan):
َ ﻢ ُﻣْﻬَﺘُﺪو
ن ْ ﻫ
ِ ﻰ آَﺛﺎِر
ٰ ﻋَﻠ
َ ﻰ ُأَّﻣٍﺔ َوِإَّﻧﺎ
ٰ ﻋَﻠ
َ ﺟْﺪَﻧﺎ آَﺑﺎَءَﻧﺎ
َ ِإَّﻧﺎ َو
Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami
orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka. [Az-Zukhruf/43:22].
Orang yang mengikuti uswah hasanah (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) dan
mendapatkan taufik ini hanyalah orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari Kiamat. Karena
keimanan yang ada padanya, demikian juga rasa takut kepada Allâh Azza wa Jalla , dan mengharapkan pahala-
Nya, serta takut terhadap siksa-Nya, (semua itu) mendorongnya untuk meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi
wa sallam ”.
3 Dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIV/1431H/2011M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo
3. Sifat Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Rasullullah
Seseorang yang berusaha mengamalkan sifat wajib bagi Rasul ini dalam kehidupan sehari-hari merupakan
suatu pewujudan bahwa ia meyakini Nabi dan Rasul itu benar adanya dan juga menghormati Allah sebagai Tuhan.
Sifat wajib bagi Rasulullah ada 4
1. Uswatun Hasanah adalah Teladan yang baik yang terdapat pada diri Rasulullah
2. Pengertian rasul sebagai uswatun hasanah dapat dimaknai sebagai keputusan
Allah untuk menjadikan rasul-Nya sebagai suri tauladan bagi umat manusia.
3. . Sifat Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Rasullullah
Sifat wajib rasul siddiq artinya benar, pasangan sifat mustahilnya adalah khizib
artinya dusta.
Sifat wajib rasul amanah artinya dapat dipercaya, pasangan sifat mustahilnya
adalah khiyanah artinya curang.
Sifat wajib rasul tabligh artinya menyampaikan (wahyu Allah), pasangan sifat
mustahilnya adalah kitman artinya menyembunyikan (tidak menyampaikan).
Sifat wajib rasul fatanah artinya cerdas, pasangan sifat mustahilnya adalah
baladah artinya bodoh.
4. Akhlak Terpuji Nabi Muhammad Yang Patut Diteladani
1. Penyabar
2. Bersyukur
3. Memberi Maaf
4. Lemah lembut
5. Tawadhu
6. Berbuat baik
7. Berbakti kepada orang tua
8. Sederhana
9. Pekerja keras
10. Penyayang
11. Bijaksana