Anda di halaman 1dari 3

DALIL TENTANG TASYABBUH (MENYERUPAI ORANG KAFIR )

1. Surat Al-Baqarah Ayat 104


ٌ ‫وا ۗ َولِ ْل ٰ َكف ِِرينَ َع َذ‬
‫اب َألِي ٌم‬ ۟ ‫ٱس َم ُع‬ ۟ ُ‫وا ٰ َرعِ َنا َوقُول‬
ْ ‫وا ٱن ُظ ْر َنا َو‬ ۟ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َم ُن‬
۟ ُ‫وا اَل َتقُول‬
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqụlụ rā'inā wa qụlunẓurnā wasma'ụ wa lil-
kāfirīna 'ażābun alīm
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada
Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi
orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.

2. QS. An-Nisa' Ayat 46

‫اضعِهٖ َو َيقُ ْولُ ْو َن‬ ِ ‫ِم َن الَّ ِذي َْن َها ُد ْوا ي َُحرِّ فُ ْو َن ْال َكلِ َم َعنْ م ََّو‬
‫اع َنا َل ًّي ۢا ِبا َ ْل ِس َن ِت ِه ْم‬
ِ ‫ص ْي َنا َواسْ َمعْ َغي َْر مُسْ َم ٍع َّو َر‬ َ ‫َس ِمعْ َنا َو َع‬
ْ‫ْن َو َل ْو اَ َّن ُه ْم َقالُ ْوا َس ِمعْ َنا َواَ َطعْ َنا َواسْ َمع‬ ِ ۗ ‫َو َطعْ ًنا ِفى ال ِّدي‬
ْ ُ ‫هّٰللا‬
‫ان َخيْرً ا لَّ ُه ْم َواَ ْق َو ۙ َم َو ٰل ِكنْ لَّ َع َن ُه ُم ُ ِبكف ِر ِه ْم‬ ُ ‫َوا ْن‬
َ ‫ظرْ َنا َل َك‬
‫َفاَل يُْؤ ِم ُن ْو َن ِااَّل َقلِ ْياًل‬
di antara orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Dan )Yaitu( .46
mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.” Dan (mereka
mengatakan pula), “Dengarlah,” sedang (engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar
apa pun. Dan (mereka mengatakan), “Raa‘ina” dengan memutar-balikkan lidahnya dan
mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat,
tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali
.sedikit sekali
Hukum Tasyabbuh Menurut Empat Mazhab

1. Mazhab Hanafi
Mazhab ini melarang tasyabbuh atau menyerupai orang-orang kafir, maka dari itu muncul
dalil larangan menyerupai orang kafir, seperti berpakaian ataupun sejenisnya karena hal
tersebut dianggap termasuk dalam tasyabuh. Sebagiaman sabda nabi “barang siapa
menyerupai/meniru suatu kaum maka dia termasuk bagian daripadanya”.

2. Mazhab Maliki
Dalam firmanNya: “Janganlah kalian mengikuti jalan orang-orang Yahudi dan
Nasrani, mereka diberikan kitab Taurat dan Injil lalu mereka mengembalikannya
dalam waktu yang lama”. Al-Qurtubi menafsirkan ayat itu sebagai representsi
mazhab maliki untuk tidak menyerupai atau tasyabbuh dengan orang kafir.
3. Mazhab Syafii
Mazhab ini mengharamkan menyerupai atau tasyabbuh dengan orang kafir. Salah satu
pengikut mazhab syafii yaitu imam Al-suyuti berpendapat seorang muslim tidak
sepantasnya meyerupai atau bertasyabbuh dengan orang kafir. Pada firmanNya. “kemudian
kami jadikan kamu berada diatas suatu syariat dari agama itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungghunya
mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari dari kamu sedikitpun dari siksaan Allah”
(al-jatsiyah).

4. Mazhab Hambali
Menurut ulama Hambali ada dalil Al-Quran dan hadis yang melarang menyerupai orang
kafir, seabagaiman sabda nabi “bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai
selain kami” (Tirmidzi).(wahidin, 2018). Dari uraian imam empat mazhab diatas dapat
dismpulkan bahwaa tasyabbuh dilarang berdasarkan pertama  ciri khusus keagamaan oarng
non muslim, kedua  simbol-simbol keagamaan non muslim, ketiga  ritual keagamaan non
muslim. Dari empat imam mazhab sepakat bahwa larangan menyerupai atau tasysbbuh
dengan orang non muslim bahkan mengharamkannya.
Ikhtiar sebagai bekal pulang ke akhirat dengan beramal sholeh dengan
berdzikir

Q.S Toha (20 )14 sholat

Sungguh aku ini Allah,tidak ada Tuhan selain aku,maka “


”sembahlah aku dan laksanakan sholat untuk mengingat Aku

Q.S Al-Ahzab ( 33) 9 bca Alquran .2

3. Q.S Al qamar (54 ) 17,22, 32,40 Penghafal Al quran disebutkan 4x


Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-qu’an untuk peringatan, ,maka adakah
orang yang mau mengambil pelajaran

4. Q.S Al – A’raf (7) 205 Do,a


“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut,den dengan tidak
mengeraskan suara,pada waktu pagi dan ptang, dan janganlah kamu termasuk orang –
orang yang lengah
5. Q.S An -Nisa’ (4)103 berdzikir setelah sholat ( membaca subhanallah)
Selanjutnya,apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu),Ingatlah Allah ketika kamu
berdiri,pada waktu duduk,dan ketika berbaring, kemudian apabila kamu merasa aman,maka
laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa) Sungguh sholat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang -orang yang beriman.

Anda mungkin juga menyukai