OLEH
NOR FADILLAH
160342606217
Oleh
Nor Fadillah
NIM 160342606217
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan oleh Nor Fadillah telah diperiksa dan
disetujui,
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan FMIPAUniversitas Ketua Jurusan Biologi
Negeri Malang
ii
RINGKASAN
Kata kunci: Minuman Teh Botol Sosro, botol PET, proses produksi,
pengalaman kerja.
iv
KATA PENGANTAR
v
yang telah mengizinkan melakukan aktivitas Praktik Kerja
Lapang.
2. Bapak Farid Dwi Ardiansyah selaku Quality Control Manager
PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto yang sudah memberikan
ilmu serta membimbing di PT. Sinar Sosro Kepabrikan
Mojokerto.
3. Bapak Arief Darmawan selaku Supervisor Quality Control PT.
Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto serta pembimbing lapang
PKL yang sudah memberikan ilmu serta membimbing di PT.
Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto.
4. Seluruh pimpinan, analist, staff, dan karyawan PT. Sinar Sosro
Kepabrikan Mojokerto yang telah memberikan informasi dan
ilmu selama aktivitas Praktik Kerja Lapang.
5. Bapak Dr. Hadi Suwono, M.Si selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang.
6. Ibu Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Malang.
7. Bapak Andik Wijayanto, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Praktik Kerja Lapang Jurusan Biologi yang sudah memberikan
saran serta membimbing dalam penyusunan laporan Praktik
Kerja Lapang.
8. Orang tua dan kakak yang sudah memberikan penunjang baik
secara material maupun spiritual.
vi
9. Teman-teman Biologi OFF H 2016, teman-teman PKL dari
ITATS, ITS, POLTERA, UMM, dan adik-adik SMK serta pihak-
pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan PKL.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk memperbaiki laporan aktivitas Praktik
Kerja Lapangan ini. Akhir kata, penulis berharap dengan adanya
laporan ini dapat memberikan banyak manfaat kepada seluruh
pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama dalam bidang biologi.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Mojokerto ................................................................. 9
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Mojokerto ................................................................ 62
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu aktivitas
mahasiswa dengan cara menerapkan ilmu baik teori maupun
praktikum yang sudah diperoleh selama bangku perkuliahan.
Aktivitas PKL yang dilakukan diharapkan dapat menambahkan ilmu
pengetahuan atau wawasan dan pengalaman kerja yang sebenarnya
terjadi di lingkungan kegiatan dan sesuai dengan profesinya, sehingga
mahasiswa memperoleh pengetahuan atau wawasan dan pengalaman
kerja baru yang berkaitan dengan bidang biologi. Bidang biologi
sendiri cukup luas dimana bidang biologi terdiri dari tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, lingkungan, kesehatan, dan pangan. Bidang
biologi yang berkaitan dengan pangan yaitu salah satunya dalam
bidang industri makanan atau minuman, misalnya teh.
Teh merupakan minuman yang sudah melewati proses
pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis, dan pengeringan melalui
penyeduhan bagian pucuk muda daun tanaman Camellia sinensis
(Balittri, 2013). Daun teh mengandung senyawa polifenol sebagai
senyawa antioksidan karena dapat mengurangi penyakit jantung,
menghambat pertumbuhan sel kanker, dan menghambat poliferasi sel
tumor (A. Ekawati, Tanpa Tahun). Masyarakat Indonesia sangat suka
minuman yang diolah dari daun teh sehingga persaingan industri
1
2
C. Tujuan PKL
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan atau wawasan dalam proses
pembuatan minuman Teh Botol Sosro yang dikemas dalam
botol PET 450 ml
2. Mengetahui pengawasan kualitas minuman Teh Botol Sosro
yang dikemas dalam botol PET 450 ml
3. Meningkatkan keterampilan dan pengalaman di dunia kerja
dalam bidang biologi
4. Memenuhi prasyarat matakuliah wajib Biologi Universitas
Negeri Malang
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
yang sudah bersih. Akhirnya, pada tahun 1969 ditemukan ide untuk
menjual teh yang dikemas dalam botol siap minum dengan nama Teh
Botol Sosro. Penggunaan nama berasal dari nama keluarga Sosrodjojo
dan perubahan desain botol yang dipakai sudah melalui perubahan tiga
kali yaitu versi yang pertama pada tahun 1969, versi yang kedua pada
tahun 1972, dan versi yang ketiga pada tahun 1974 seperti pada
gambar 2.1 (Sosro, Profil Perusahaan, 2018).
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan sketsa dari
kewajiban dan tanggungjawab setiap orang dalam suatu perusahaan
dengan tujuan memberikan arah untuk menggapai tujuan akhir. PT.
Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto dibawah tanggungjawab General
Manager yang berada pada Top level Mangement. Dalam struktur
organisasi PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto terdapat empat
manager dibawah pimpinan General Manager, yaitu Manager
13
General Manager
Manajer Akunting
Manager PM Manager QC Manager PGA
( Finance )
Spv. Akunting
Spv. PM Spv. QC Spv. PGA Spv. PI/PB
( Finance )
Field Analist Analist Inc. Adm. Adm. Adm. Adm Finance Adm. Gud
Adm. PM Operanik Adm. QC Payroll Adm. PGA
Inspektor Mikrobiologi Kimia Matrerial Sekretariat Pembelian Accounting ( Kasir ) PIPB
Opr Forklift
Adm. Adm. Pelaksana
Operator Kapok PM Adm. Log Opr. WWTP Adm. Umum
Sparepart Gudang BS Pembelian
Office Boy
5. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah seseorang yang dapat memenuhi
kebutuhan individual ataupun kelompok setelah dapat melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan jasa atau barang (RI, 2003). Tenaga
kerja biasanya orang-orang menyebutnya sebagai orang yang bekerja
dibawah tuntutan orang lain dengan menerima upah. Tenaga kerja di
PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto dibagi menjadi dua golongan
yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Perbedaan keduanya yaitu apabila tenaga kerja langsung yaitu tenaga
kerja yang langsung berinteraksi dengan proses operasional yang
merupakan karyawan Departement Produksi, sedangkan tenaga kerja
tidak langsung yaitu tenaga kerja yang bekerja di Departement PGA,
Departement Accounting dan Finance serta Departement Quality
Control.
Jam kerja bagi pegawai PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto
adalah 40 jam setiap minggu. Hal ini sudah sesuai dengan peraturan
pemerintah yang sudah ditetapkan mengenai jam kerja operasional di
suatu perusahaan tentang ketenagakerjaan. Terdapat 2 jenis jam kerja
yaitu shift dan non shift :
a. Jam kerja non shift
1. Senin-Jumat : 08.00-16.00 WIB
2. Sabtu : 08.00-13.00 WIB
b. Jam kerja shift
1. Shift I
Senin-Jumat : 00.00-08.00 WIB
16
6. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dalam mesin yang ada di PT. Sinar Sosro
berbeda-beda tergantung jenis produknya dan tergantung lancar
tidaknya dalam proses produksi. Produk Teh Botol Sosro yang
dikemas dalam botol PET biasanya memproduksi sebanyak 12 batch
setiap hari yang setiap 1.5 jam ganti batch. Volume Teh Botol Sosro
yang dikemas dalam botol PET dalam sehari dapat memproduksi
sebanyak 15000 L per batch sehingga dalam sehari produksi
menghasilkan sebanyak 40000 botol/batch. Setiap karton terdiri dari
24 botol sehingga minuman Teh Botol Sosro yang dikemas dalam
botol PET 450 ml sebanyak 20000 karton/hari. Proses produksi
minuman yang dikemas dalam botol PET (metode Aseptic Filling)
berada di Lini 3.
18
7. Pemasaran Produksi
Pemasaran produk dari PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto
ini sudah merambah di berbagai daerah yang ada di Indonesia
diantaranya yaitu Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara,
dan Kepulauan Riau. Selain itu, pada saat ini produk yang diproduksi
PT. Sinar Sosro juga sudah tersebar ke pasar Internasional, antara lain
Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika, dan Kepulauan Riau. Berikut
berbagai produk yang diproduksi di PT. Sinar Sosro Kepabrikan
Mojokerto (Gambar 2.4) :
minuman Teh Botol Sosro yang dikemas dalam botol PET yang
bertujuan agar menghasilkan produk yang berkualitas selanjutnya
dilakukan aktivitas mengontrol cara membuat minuman Teh Botol
Sosro yang dikemas dalam botol PET yang dilakukan oleh bagian
Field Inspector untuk dilakukan pengujian terhadap 10% sampel
produk jadi di Laboratorium Kimia yang meliputi uji tinggi botol,
tingkat tekanan botol (Internal Pressure), tingkat ketebalan botol,
tingkat kejernihan (turbidity), tingkat kebocoran pada tutup botol dan
tingkat kekuatan membuka tutup botol (torsi). A ktivitas selanjutnya
yaitu dilakukan pengecekan limbah di bagian WWTP (Waste Water
Treatment Plant).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengalaman Kerja
Aktivitas PKL memberikan pengalaman dan wawasan ilmu
pengetahuan bagi penulis dalam lingkungan kerja yang nyata seperti
menguji bahan baku sebelum digunakan pada saat produksi, proses
produksi hingga menguji hasil produk salah satunya yaitu produk
minuman Teh Botol Sosro Reguler yang dikemas dalam botol PET
450 ml. Pengujian bahan baku yaitu mengukur dimensi karton dengan
menggunakan penggaris besi yang sudah dilakukan kalibrasi; analisa
cap yaitu dilakukan pengukuran diameter luar dan dalam cap
menggunakan alat digital caliper, ditekan tombol “ON”, lalu dilihat
pada angka berapa yang menunjukkan hasil pengukurannya; analisa
botol plastik (preform) yaitu dilakukan pengukuran tinggi botol,
diameter luar dan dalam botol dengan menggunakan alat digital
caliper, ditekan tombol “ON”, lalu dilihat pada angka berapa yang
menunjukkan hasil pengukurannya. Selanjutnya dilakukan pengujian
secara mikrobiologi, kimia, dan fisik terhadap produk minuman Teh
Botol Sosro Reguler kemasan botol PET 450 ml. Sebelum dilakukan
pengujian secara mikrobiologi dilakukan pembuatan media Extract
Agar, Nutrient, Conkey, dan Orange Serum Agar oleh analist
mikrobiologi PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto, lalu dilakukan
inokulasi oleh analist mikrobiologi PT. Sinar Sosro Kepabrikan
Mojokerto dan dilakukan inkubasi pada sampel. Kemudian satu hari
21
22
B. Pembahasan
PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto memproduksi minuman
Teh Botol Sosro Reguler kemasan botol PET 450 ml melalui beberapa
tahapan seperti persediaan bahan baku mentah (air, teh, gula, bahan
tambahan pangan/asam askorbat), ekstraksi teh kering, pembuatan teh
cair pahit, pembuatan larutan gula, mixing, pemanasan produk dengan
suhu tinggi (pasteurisasi), dan pengemasan, kemudian dilanjutkan
pengujian kualitas pada minuman Teh Botol Sosro Reguler yang
dikemas dalam botol PET volume 450 ml oleh Departement Quality
Control. Berikut tahapan proses pembuatan produk minuman Teh
Botol Sosro Reguler yang dikemas dalam botol PET volume 450 ml
kemudian dilanjutkan pegujian yang dilakukan oleh Departement
Quality Control :
1. Persediaan bahan baku
a. Air
Proses produksi yang dilakukan PT. Sinar Sosro Kepabrikan
Mojokerto berasal dari air sumur dengan kedalaman minimal 100
m dari permukaan tanah. Air sumur yang digunakan telah melalui
proses terlebih dahulu sehingga memenuhi persyaratan mutu air
untuk bahan baku di industri. Air yang sesuai standar harus lolos
26
4) Softener
Tangki softener berfungsi untuk menghilangkan kesadahan
air. Kesadahan air yaitu mineral-mineral yang terkandung
28
Teh Botol Sosro reguler yang dikemas dalam botol PET. Teh
SPRR adalah teh wangi (melati) kering yang diperoleh dari daun
teh pertama hingga daun ketiga.
c. Gula
Gula pasir yaitu hasil dari proses kristalisasi tanaman tebu
(Novayanti, 2017). Proses pembuatan minuman teh di PT. Sinar
Sosro Kepabrikan Mojokerto menggunakan gula rafinasi dengan
derajat kemanisan dan tingkat kesadahan rendah yang sudah
ditetapkan perusahaan. Kesadahan rendah bertujuan untuk
menghindari kekeruhan dan endapan pada larutan gula.
Pengawasan kualitas gula pasir dilakukan oleh bagian Incoming
Material dengan cara pengujian kimia dan fisik seperti uji
turbiditas, besi (Fe), pH, dan kadar gula (brix).
d. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Asam askorbat atau vitamin C merupakan bahan tambahan
pangan yang dipilih PT. Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto dalam
pembuatan minuman teh karena berfungsi sebagai antioksidan atau
bertujuan untuk mempertahankan warna dari teh selama proses
penyimpanan, sehingga teh memiliki perubahan warna yang tidak
terlalu signifikan.
4. Larutan gula
Pembentukan larutan gula diawali dengan gula dilarutkan
dengan menggunakan air buffer yang telah dipanaskan melalui PHE
(Plate Heat Exchanger-Steam Boiler) yang mempunyai suhu keluaran
sebesar 1000C, kemduian dimasukkan tempat pelarutan dan
pengadukan gula yaitu hopper dan dissolver tank. Proses pembuatan
larutan gula diaduk dengan kecepatan 700 rpm dalam waktu 30 menit.
Larutan gula yang telah jadi disimpan pada buffer syrup tank. Larutan
gula selanjutnya dilakukan pengujian kadar gula untuk mengetahui
tingkat kemanisan dari larutan gula yang telah dibuat.
5. Mixing
Mixing adalah proses pencampuran semua bahan seperti teh cair
pahit, larutan gula, dan bahan tambahan pangan (asam askorbat atau
vitamin C). Mixing dilakukan dalam mixing tank dengan suhu minimal
90-950C selama 45-60 menit yang dilengkapi dengan agitator.
Penggunaan agitator dan suhu tinggi pada proses mixing dapat
mempermudah proses pelarutan semua bahan sehingga dihasilkan teh
cair manis yang homogen. Setelah itu dilakukan pengecekan terlebih
dahulu oleh Departement Quality Control seperti kadar tannin, kadar
gula (brix), warna, dan turbidity (kejernihan) untuk memastikan
kualitas teh cair manis yang telah sesuai standart perusahaan. Teh cair
manis yang telah sesuai standart kemudian dilakukan penyaringan di
bag filter yang bertujuan untuk memastikan tidak ada benda asing
yang tercampur didalamnya, lalu dilanjutkan proses pengemasan yang
ada di Lini 3.
32
7. Pengemasan
Pengemasan minuman Teh Botol Sosro Reguler kemasan botol
PET 450 ml diawali dengan sterilisasi preform dan cap. Proses
sterilisasi cap dilakukan dengan penyemprotan H2O2 (selama 3-4
detik) yang berfungsi sebagai desinfektan, sedangkan proses sterilisasi
33
Preform dan cap yang telah steril kemudian masuk ke alat filler
and capper yang kemudian diisi dengan teh cair manis yang telah
dilakukan proses pateurisasi dari tangki alsafe. Teh dari tangki alsafe
dikirim ke mesin filler and capper menggunakan tekanan udara steril.
Teh yang telah sampai di mesin filler and capper kemudian diisikan
ke botol PET rangkaian mesin blow molder dalam suhu 300C. Setelah
pengisian, botol PET langsung ditutup dengan cap.
Setelah proses filling and capping selesai, tahap selanjutnya
adalah inspeksi cap. Produk yang di-reject oleh sensor adalah produk
tanpa cap, cap lepas atau tidak rapat, cap miring, dan volume tidak
sesuai dengan standart. Produk yang lolos dari inspeksi kemudian
diberi kode produksi dan expired date. Setelah pemberian kode,
produk kemudian diberi label. Proses selanjutnya adalah inspeksi label
dengan mesin label checker. Produk yang direject oleh sensor ini
adalah produk tanpa label, label naik atau turun, label sambungan.
Produk-produk yang lolos sensor kemudian masuk ke alat packer
untuk dimasukkan ke dalam kemasan sekunder berupa kardus karton.
Kardus yang telah berisi produk kemudian diberi kode produksi dan
dilewatkan alat weight checker. Alat weight checker berfungsi untuk
mereject kardus yang beratnya kurang yang berindikasi bahwa kardus
tersebut produknya masih belum terisi penuh. Kardus yang telah lolos
kemudian masuk ke alat palletizer untuk diletakkan diatas pallet
dengan kardus lainnya dan kemudian disimpan dalam gudang peti isi.
Teh Botol Sosro Reguler kemasan botol PET 450 ml yang
telah diproduksi tersebut selanjutnya dilakukan proses inspeksi
35
Limbah Cair
Penyaringan I
Penyaringan II
Penyaringan III
Penampungan I
Homogenisasi
47
Penguraian I Penguraian II
Penetralan
Pemisahan
Penjernihan Penampungan
Indikator Pelepasan
Pelepasan
49
50
B. Saran
1. Untuk Departement Quality Control di PT. Sinar Sosro
Kepabrikan Mojokerto sebaiknya alat-alat laboratorium yang
digunakan oleh Analist Mikrobiologi dan Incoming Material
dibedakan dan diletakkan di ruang Analist Mikrobiologi dan
Incoming Material sendiri sehingga dapat efisiensi waktu kerja.
Selain itu, ruang Incoming Material sebaiknya diletakkan di
lantai 1 sehingga dapat mempermudah kerja dan lebih efisiensi
waktu kerja.
2. Untuk jurusan Biologi Universitas Negeri Malang sebaiknya
dalam kegiatan praktikum di kampus lebih baik digunakan alat-
alat laboratorium yang lebih baik dan modern seperti autoklaf
modern (autoklaf listrik), alat pengujian kadar gula digital, dan
alat pengukuran pH modern (pH meter) sehingga dapat
mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di
kampus dan lebih efisiensi waktu praktikum. Sedangkan untuk
mahasiswa yang akan melakukan aktivitas PKL sebaiknya
melakukan persiapan terlebih dahulu seperti mencari kajian
atau literatur mengenai sistem pengawasan kualitas yang
dilakukan oleh industri pangan agar dalam aktivitas PKL di PT.
Sinar Sosro Kepabrikan Mojokerto dapat berjalan dengan
lancar.
51
DAFTAR RUJUKAN
Gambar 5. Dilakukan
platting
57
Gambar 18.
Pengukuran preform
61