BOGOR
Oleh
202110041
BOGOR
2023
ANALISIS PROKSIMAT DAN NaCl PADA TEPUNG IKAN
Oleh:
202110041
BOGOR
2023
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan Oleh:
iii
IDENTITAS SISWA
4. Jenis : Perempuan
No. 02 Rt 04 Rw 05
No. 02 Rt 04 Rw 05
iv
IDENTITAS INDUSTRI TEMPAT PKL
Pembimbing,
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak dan untuk itu penulis dengan
vi
4. Karyawan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas
Peternakan IPB khususnya pada Kak Riana, Kak Endar, Pak Dadang,
5. Seluruh guru, staf, dan karyawan SMK Analis Kimia YKPI Bogor.
6. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan dan doa yang paling
terbaik.
penulis.
bersama.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
baik.
sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
BAB II ...........................................................................................................
2.2.1 Visi..................................................................................................
2.2.2 Misi.................................................................................................
2.2.3 Motto..............................................................................................
viii
2.5 Struktur Organisasi..............................................................................
4.1.1 Bahan..............................................................................................
4.1.2 Alat.................................................................................................
4.1.3 Prinsip.............................................................................................
4.1.5 Perhitungan.....................................................................................
4.2.2 Alat.................................................................................................
4.2.3 Prinsip.............................................................................................
ix
4.2.4 Cara Kerja......................................................................................
..............................................................................................................................
4.2.5 Perhitungan.....................................................................................
4.3.1 Bahan..............................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4.3.2 Alat.................................................................................................
4.3.3 Prinisp.............................................................................................
4.3.5 Perhitungan.....................................................................................
4.4.1 Bahan..............................................................................................
4.4.2 Alat.................................................................................................
4.4.3 Prinsip.............................................................................................
4.4.5 Perhitungan.....................................................................................
4.5.2 Alat.................................................................................................
4.5.3 Prinsip.............................................................................................
4.5.5 Perhitungan.....................................................................................
x
4.6.1 Bahan..............................................................................................
4.6.2 Alat.................................................................................................
4.6.3 Prinsip.............................................................................................
4.6.5 Perhitungan.....................................................................................
5.2 Pembahasan.........................................................................................
6.1 Simpulan..............................................................................................
6.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................
xi
xii
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk mencapai Visi dan Misi SMK Analis Kimia
YKPI secara khusus dan tujuan pendirian SMK secara umum, maka
kemitraan antara SMK Analis Kimia YKPI Bogor dengan dunia industri
dan institusi lain yang terkait yang ada hubungannya dengan pekerjaan
seorang analis kimia. Salah satu kemitraan yang perlu dibina antara
xiv
(PKL) atau Praktik Kerja Industri (Prakerin). Melalui PKL/Prakerin
lingkup dunia kerja, antara lain organisasi dan disiplin kerja, sehingga
dengan PKL seorang siswa menjadi lebih siap untuk memasuki dunia
yang lebih besar daripada luas daratannya maka dari itu indonesia kaya
akan hasil laut terutama ikan. Ikan merupakan hasil perikanan yang
sebagai tepung ikan. Tepung ikan adalah salah satu produk pengawetan
baku tepung ikan umumnya adalah ikan-ikan yang kurang ekonomis hasil
digunakan untuk membuat suatu produk atau bahan yang menjadi bagian
xv
Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pakan karena tepung
lisin dan methionin. Tepung ikan merupakan sumber protein yang masih
asupan gizi yang cukup salah satunya adalah asupan gizi protein.
xvi
4. Menumbuhkan dan meningkatkan wawasan siswa tentang
protein, kadar serat kasar, kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar
NaCl pada tepung ikan sehingga dapat diketahiu mutu tepung ikan.
yang ditekuni.
dikembangkan.
xvii
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL
bulan, terhitung dari tanggal 2 oktober 2023 sampai 31 januari 2024. Praktik
xviii
BAB II
menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada
awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang dunia ke II, lembaga pendidikan
pada masa pendudukan Jepang (1945-1992) di tutup, namun pada masa itu
diubah menjadi BogorZui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor) yang pada
(PTKH).
xix
Tahun 1950 Faculteit Voor Bouw-wetenschaper berubah menjadi
ekonomi, pengetahuan alam dan kehutanan, serta pada tahun 1957 di bentuk
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 91 tahun 1963, Fakultas Peternakan
Pada awalnya IPB terdiri dari lima fakultas yaitu Fakultas Pertanian
dan Kehutanan yang berasal dari jurusan Pertanian dan jurusan Kehutanan
menjadi enam Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan 1981
di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pasca Sarjana IPB.
ptogram pendidikan Pasca Sarjana yang dipimpin oleh direktur program Pasca
Sarjana. Pada tahun 1981 IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika, Ilmu
xx
Pengetahuan Alam Departemen Botani, Departemen Statistika dan
Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran IPB. Pada tahun 1979 IPB mulai
dengan dua jurusan yaitu jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan
peraturan pemerintah No. 154 IPB telah ditetapkan menjadi Institusi Pertanian
Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (BUMN) dengan peraturan ini
xxi
pada perubahan, dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
xxii
Maha Esa, nasionalisme tinggi, kompetensi profesional,
indusrti nasional.
2.2.3 Motto
xxiii
kepada Tuhan Yang Maha Esa, nasionalisme tinggi,
kebijakan nasional.
pengetahuan dan teknologi yang akan selalu maju, terus tumbuh untuk
xxiv
pohon berdaun lima helai dan buku terbuka dibawahnya, dibatasi lingkaran
semuanya berwarna putih dengan dasar berwarna biru. Warna dasar biru
batasnya, selalu berkembang dan berambah. Tiga bagian yang timbul dari
melambangkan lima fakultas pada waktu IPB berdiri dan bahwa Tridarma itu
xxv
2.5 Struktur Organisasi
Kemahasiswaan
xxvi
2.6 Fungsi dan Tugas Laboratorium
xxvii
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
dan Perikanan (KKP) menyebutkan bahwa saat ini Indonesia telah mampu
menghasilkan 16 juta ton ikan per tahun. Biasanya ikan yang kualitasnya baik
Tepung ikan adalah suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan
mengeluarkan sebagian besar air dan lemak yang terkandung pada daging
ikan. Kadar air harus diturunkan dari 70%-80% menjadi kurang dari 10%
diturunkan sampai kurang dari 15%. Berdasarkan SNI pengolahan tepung ikan
Umumnya sumber bahan baku tepung ikan adalah ikan curah (ikan yang
tidak bernilai ekonomis) atau hasil tangkapan samping. Tepung ikan tidak
hanya berbahan baku daging ikan saja tetapi limbah ikan juga seperti bagian
kepala, tulang, sirip, sisik, dan isi perut. Dengan demikian tepung ikan dinilai
xxviii
Tepung ikan merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan hewan ternak.
asupan gizi yang cukup salah satunya adalah asupan gizi protein. Kekurangan
penyakit.
tepung ikan terdiri dari protein, serat kasar, air, lemak, abu, dan NaCl.
Tepung ikan juga kaya akan asam amino esensial terutama lisin dan
metionin yang tidak terdapat pada tumbuhan. Vitamin yang banyak ditemukan
Selain asam amino dan vitamin B tepung ikan juga mengandung beberapa
mineral seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Mineral bermanfaat bagi ternak,
xxix
3.3 Mutu Tepung Ikan
Mutu tepung ikan bukan hanya dinilai dari jenis ikan apa yang digunakan
ikan. Menurut Standar Nasional Indonesia (1995), mutu tepung ikan yang
baik adalah tepung ikan yang mempunyai kadar protein tinggi, tetapi kadar
lemak dan airnya rendah. Tepung ikan yang bermutu baik sebaiknya memiliki
Berikut ini merupakan kriteria mutu pada bahan pakan tepung ikan
1. Air (Maks) 10 12 12
4. Abu (Maks) 20 25 30
5. Lemak (Maks) 8 10 12
6. NaCl (Maks) 2 3 4
Salmonella pada 25 gr
10. Organoleptik 7 6 6
xxx
3.4.1 Penetapan Kadar Air
Kadar air adalah jumlah kandungan air dalam bahan pakan yang
dinyatakan dalam suatu persen (%) dari bobot bahan pakan. Kadar air
penyimpanan, bahan pakan yang kadar air rendah lebih tahan lama
reproduksi, serta sebagai sumber tenaga bagi hewan ternak maka dari
itu protein sangat dibutuhkan oleh hewan ternak. Protein merupakan zat
yang tidak bisa dibentuk atau diproduksi dalam tubuh, sehingga untuk
dari pakan.
dengan larutan asam sulfat dan natrium hidroksida pada kondisi yang
terkontrol. Serat mempunyai sifat kimia yang tidak larut dalam air,
xxxi
Kandungan abu suatu bahan pakan ditentukan dengan pembakaran
bahan pada suhu tinggi (600ºc). Pada suhu tinggi bahan organik yang
abu disebut juga kadar mineral yang terkandung pada suatu bahan
pakan.
ternak.
BAB IV
xxxii
KEGIATAN DI LABORATORIUM
4.1.1 Bahan
4.1.2 Alat
1. Cawan alumunium,
2. Oven 60-105ºc,
3. Desikator,
4. Gegep besi,
5. Neraca analitik.
4.1.3 Prinsip
pada suhu sedikit diatas titik didih air yaitu 105ºc selama waktu
xxxiii
1. Terlebih dahulu cawan dikeringkan selama 1 jam dalam oven
4.1.5 Perhitungan
( X + Y −Z)
Kadar air (%) = × 100 %
Y
Keterangan
X= Bobot cawan
Y= Bobot contoh
xxxiv
4.2 Analisis Kadar Protein Kasar
4.2.1 Bahan
adalah
2. Campuran selen
6. Indikator MM+BM
7. Natrium hidrokaida
4.2.2 Alat
1. Labu kjeldahl
2. Labu destilasi
3. Bunsen
5. Kawat asbes
6. Neraca analitk
7. Hot plate
8. Erlenmeyer
xxxv
4.2.3 Prinsip
destilasi.
xxxvi
6. Dipipet 10 mL asam sulfat 0,1 N kedalam erlenmeyer dan
destilasi.
(Y).
4.2.5 Perhitungan
( Y −Z ) × N NaOH ×14 ×6 , 25
Protein kasar (%) = × 100 %
X
Keterangan
X = Berat contoh
14 = Berat molekul
xxxvii
4.3 Analisis Kadar Serat Kasar
4.3.1 Bahan
4.3.2 Alat
1. Gelas piala
2. Hot plate
3. Whatman 41
4. Vakum filter
5. Cawan porselen
6. Oven
7. Tanur
8. Desikator
9. Neraca analitik
xxxviii
4.3.3 Prinsip
Serat kasar adalah semua bahan organik yang tidak larut dalam
Serat kasar akan terbakar dalam tanur sehingga serat kasar didapat
xxxix
kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang
sebagai (Z).
4.3.5 Perhitungan
x−z− y
Kadar serat kasar (%) = × 100 %
t
Keterangan
T= Bobot contoh
4.4.1 Bahan
4.4.2 Alat
xl
1. Cawan porselin
2. Neraca analitik
3. Hot plate
4. Gegep besi
5. Desikator
6. Tanur
4.4.3 Prinsip
tanur pada suhu 400-600°c maka semua zat organik akan menguap.
Contoh yang tersisa dapat dihitung sebagai kadar abu yang terdiri
dari mineral.
sebagai X.
berasap.
xli
5. Sesudah itu didinginkan dalam desikator lalu ditimbang
dinyatakan sebagai Z.
4.4.5 Perhitungan
Z− X
Kadar Abu = ×100
Y
Keterangan
Y= Bobot contoh
4.5.1 Bahan
2. Larutan heksan
4.5.2 Alat
1. Labu lemak
2. Soxlet
4. Kapas
5. Kertas saring
xlii
6. Neraca analitik
7. Oven
4.5.3 Prinsip
tidak ada lagi lemak yang dapat diekstrak dari contoh. Heksan dan
saja.
oven.
xliii
7. Selanjutnya didinginkan dalam desikator lalu ditimbang
dinyatakan Z.
4.5.5 Perhitungan
Z− X
Lemak = ×100 %
Y
Keterangan
X= Bobot labu
Y= Bobot contoh
4.6.1 Bahan
2. HNO3 4N
3. Tawas ferriammonium 40
4. KCNS
5. AgNO3
6. Aquadest
4.6.2 Alat
xliv
Alat yang digunakan dalam analisis kadar NaCl adalah
1. Erlenmeyer
2. Buret
3. Corong
4. Gelas piala
5. Pipet volum
6. Labu ukur
7. Batang pengaduk
4.6.3 Prinsip
dihomogenkan.
xlv
8. Dititar dengan KCNS sampai larutan berwarna merah dengan
endapan putih.
4.6.5 Perhitungan
Keterangan
58,50= Mr NaCl
xlvi
BAB V
Hasil Analisis proksimat dan NaCl pada Tepung Ikan Sebagai Bahan
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daya guna tepung
ikan yang akan diberikan kepada hewan ternak agar tumbuh dan berkembang
5.2 Pembahasan
xlvii
Kadar air menjadi faktor dalam masa penyimpanan karena dengan
adanya air maka mikroorganisme akan berkembang biak hal itu dapat
Berdasarkan hasil analisis kadar air yang sudah dilakukan hanya satu
kadar air sebesar 5,12% yang artinya masuk ke dalam golongan mutu I,
sedangkan sampel Prof Agik dan sampel Yudi Bantar tidak memenuhi
SNI 01-2715-1996. Kadar air yang tinggi dapat disebabkan pada proses
kadar air. Semakin tinggi kadar air maka semakin cepat masa
dan membentuk jaringan sel baru. Dari hasil analisis kadar protein yang
cv. Anugrah dengan kadar protein sebesar 50,75% yang artinya masuk
ke dalam golongan mutu III, sedangkan sampel Prof Agik dan sampel
xlviii
Yudi Bantara tidak memenuhu SNI 01-2715-1996. Hal yang
setiap jenis ikan memiliki kandungan protein yang berbeda dan juga
pada saat pengolahan tepung ikan karena protein dapat rusak jika diolah
Serat kasar adalah bagian dari serat yang tidak larut dalam asam
analisis kadar serat kasar yang sudah dilakukan hanya satu yang
kasar sebesar 2,86% yang artinya masuk ke dalam golongan mutu III,
sedangkan sampel cv. Anugrah dan sampel Prof Agik tidak memenuhi
SNI 01-2715-1996. Faktor yang membuat kadar serat kasar bisa tinggi
adalah bagian ikan yang digunakaan untuk membuat tepung ikan, jika
bagian kepala, tulang, sirip, dan sisik ikan yang lebih banyak digunakan
untuk memebuat tepung ikan maka kadar serat kasar tepung ikan akan
tinggi.
xlix
Abu adalah zat sisa pembakaran dalam tanur dengan temperatur
anorganik atau mineral dan dari abu ini pada dilanjutkan untuk
zat makanan tetapi jumlah mineral yang dikunsumsi hewan ternak juga
akan tidak efektif. Dari hasil analisis kadar abu yang sudah dilakukan
golongan mutu I, sedangkan sampel Yudi Bantar dan sampel Prof Agik
pada jenis bahan, cara pengabuan, dan suhu yang digunakan pada saat
yang juga akan melindungi tubuh hewan dari cuaca dingin. Hewan
l
berlebih karen dapat menyebabkan hewan ternak obesitas dan
menimbulkan penyakit lain. Dari hasil analisis kadar lemak yang sudah
1996 dengan hasil, cv. Anugrah dengan kadar lemak sebesar 8,84%
yang artinya masuk ke dalam golongan mutu II, Prof Agik dengan
mutu I, Yudi Bantar dengan kadar lemak sebesar 11,36% yang artinya
kadar lemak adalah jenis ikan yang digunakan karena setiap jenis ikan
NaCl atau garam diperlukan oleh semua ternak, jumlah garam yang
garam yang sudah dilakukan hanya dua sampel yang memenuhi SNI
yang artinya masuk ke dalam golongan mutu I, Prof Agik dengan kadar
li
BAB VI
6.1 Simpulan
1. Hasil analisis yang diperoleh dari sampel milik cv. Anugrah dengan kadar
air (5,12%) mutu I, kadar protein (50,75%) mutu III, kadar serat kasar
(5,47%), kadar abu (19,96%) mutu I, kadar lemak (8,84%) mutu II, kadar
NaCl (1,45%) mutu I. Dari hasil analisis yang didapat hanya kadar serat
2. Hasil analisis yang diperoleh dari sampel milik Prof Agik dengan kadar air
(12,30%), kadar protein (29,61%), kadar serat kasar (4,14%), kadar abu
(44,47%), kadar lemak (1,10%) mutu I, kadar NaCl (1,03%) mutu I. Dari
hasil analisis yang didapat kadar air, kadar protein, kadar serat kasar, kadar
3. Hasil analisis yang diperoleh dari sampel milik Yudi Bantar dengan kadar
air (13,34%), kadar protein (41,15%), kadar serat kasar (2,86%) mutu III,
kadar abu (33,77%), kadar lemak (1,36%) mutu III, kadar NaCl (13,50%).
Dari hasil analisis yang didapat kadar ari, kadar protein, kadar abu, kadar
lii
6.2 Saran
lengkap agar selama proses analisis tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.
liii
DAFTAR PUSTAKA
Maradona, Gusman Gama. 2015. Pengaruh Ransum Dengan Serat Kasar Terhapad
Mulki dan Zalniati. 2005. Pemilihan teknologi tepung ikan. Member limbah No.
2/12/2005. Jakarta.
Purnamasari, Desi Mega. 2019. Indonesia sudah hasilkan 16 juta ton ikan
pertahun. Jakarta.
Puspitasari. 2012. Pengantar Analisis Mutu Pakan dan Hasil Pertanian. Jurusan
Standarisasi Nasional Indonesia. 1996. SNI Tepung Ikan Bahan Baku Pakan. SNI
Sitompul, Saulina. 2014. Analisis Proksimat dan Asam Amino Dalam Tepung Ikan
Supratma, Aan. 2016. Modul Pembuatan Tepung Ikan dan pemanfaatan tepung
ikan. Tegal.
Swarni, Melia. 2017. Analisis Proksimat dan NaCl Pada Tepung Ikan Sebagai
liv
LAMPIRAN
kemudian himpitkan.
himpitkan.
1. Larutan HNO3 4N
Ml.
lv
3. Larutan tawas ferriammonium 40%
4. Larutan KCNS
dihomogenkan.
aquadest.
lvi
D. Lalu ketiga bahan dicampur.
kemudian dihimpitkan.
5. Indikator MM+BM
lvii
Lampiran 2. Jurnal Kegiatan
No Hari, Tanggal Jam Kegiatan
2023 16.00
Analisis kadar Ca P
lviii
oktober 2023 16.00
Analisis protein
Analisis protein
lix
oktober 2023 16.00
Analisis protein
Analisis kadar Ca P
Analisis protein
Membuat chapman
lx
Analisis kadar Ca P
lxi
Standarisasi HCl
Analisis protein
Analisis NDF
lxii
desember 2023 16.00 Analisis kadar abu
lxiii
55. Senin, 18 08.00- Analisis ADF dan NDF
lxiv
63. Selasa, 2 januari 08.00- Analisis kadar air
lxv
71. Senin, 15 januari 08.00- analisis kadar air
lxvi
77. Selasa, 23 januari 08.00- analisis ADF dan NDF
1,25%
lxvii