PERUBAHAN LINGKUNGAN
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi keseimbangan lingkungan dan
perubahan lingkungan didaerahnya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis limbah penyebab berbagai
pencemaran.
3. Peserta didik dapat menganalisis fenomena pemanasan global dan
dampaknya bagi kehidupan.
4. Peserta didik dapat mengemukakan penanganan berbagai jenis limbah
(cair, gas, padat, dan B3).
5. Peserta didik dapat melakukan daur ulang limbah yang dapat bermanfaat
bagi kehidupan.
Alokasi Waktu:
10 x 45 menit
Ringkasan Materi:
I. Lingkungan yang Seimbang
Lingkungan bersifat dinamis, artinya akan mengalami perubahan dari
keadaan seimbang.
Lingkungan dikatakan seimbang bila :
1. Dalam lingkungan tersebut berjalan pola-pola interaksi, yang meliputi arus
energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida
ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas yang berjalan alami
sebagaimana mestinya.
2. Lingkungan bersifat homeostatis, yaitu mampu bertahan terhadap
gangguan alam, baik bersifat alami maupun buatan.
3. Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan
yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam
lingkungan terdapat berbagai sumber daya alam (hayati dan non hayati).
Beberapa aktivitas yang ditengarai menghasilkan GRK (CO 2, CH4 , dan N2O)
adalah :
1. Aktivitas yang menghasilkan gas CO 2 (karbon dioksida) seperti kegiatan
penggunaan bahan bakar kayu (biomass), minyak bumi, gas alam dan
batubara oleh industri, kendaraan bermotor, dan rumah tangga serta
pembakaran hutan.
2. Kegiatan yang menghasilkan gas CH 4 (Methane) seperti kegiatan proses
produksi dan pengangkutan batubara, minyak bumi, dan gas alam;
kegiatan industri yang menghasilkan bahan baku (ekstractive industri);
kegiatan pembakaran biomas yang tidak sempurna; serta kegiatan
penguraian oleh bakteri di tempat pembuangan akhir (TPA), ladang padi
dan peternakan.
3. Kegiatan yang menghasilkan gas N 2O (Nitrous Oksida) hasil dari
pemakaian pupuk nitrogen yang berlebihan di dalam usaha penanaman
padi, aktivitas industri dengan menggunakan limbah padat sebagai bahan
bakar alternatif dan penggunaan bahan bakar minyak bumi. Dari berbagai
GRK di atas yang diperkirakan sebagai gas yang paling berperan di
dalam proses terjadinya pemanasan global adalah CO 2 dan kemudian
disusul oleh CH4.
Pemanasan global juga dapat mempercepat kerusakan lapisan ozon. Ozon
adalah salah satu gas atmosfer yang tersusun dari 3 atom oksigen.
Ozon normalnya terletak di lapisan stratosfer. Ozon di stratosfer berfungsi
mengalangi paparan radiasi UV sinar matahari yang berbahaya bagi bumi jika
terlalu berlebihan.
IV. Limbah B3
Limbah B3 adalah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya yang menurut
PP no. 101 tahun 2014, definisinya adalah sisa usaha atau kegiatan yang
mengandung zat atau komponen yang secara langsung maupun tidak dapat
mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah B3 sering juga disebut mengandung zat atau bahan anorganik
berbahaya yang bersifat teratogenik. Teratogenik adalah sebuah bahan
berbahaya yang dapat membuat perkembangan menjadi tidak normal.
Seperti misalnya dalam medis, perkembangan dari sel selama masa
kehamilan yang dapat merusak embrio.
Limbah B3 seringkali kita temui di kehidupan kita sehari-hari, namun karena
ketidaktahuan, tanpa sadar kita memperlakukan jenis limbah ini sama seperti
kita memperlakukan sampah biasa. Padahal, konsekuensi jangka panjangnya
terhadap lingkungan dan kesehatan kita sangat berbahaya.
Berikut adalah enam jenis limbah B3 yang paling umum kita jumpai di
keseharian kita, namun sering kita abaikan penanganannya:
1. Baterai bekas
2. Lampu TL dan bohlam
3. Aki bekas
4. Oli bekas
5. Toner bekas
6. E-waste (TV, smartphone, AC, mesin cuci, kamera cctv, telepon, dll)
Sebagai bagian dari warga masyarakat yang baik kita dapat membantu
kegiatan tersebut dengan melakukan kegiatan 4R: Reduce, Reuse, Repair
dan Recycle.
Recycle (Pendaurulangan)
Proses Recycle merupakan proses mengubah satu benda menjadi benda lain
yang lebih berguna. Salah satunya pembuatan kompos dari sampah
dedaunan. Kompos ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah,
sehingga dapat diperoleh hasil yang baik. Cacing tanah dapat menyuburkan
tanah dengan cara menambah aerasi tanah dan kompos menyediakan unsur
hara yang dibutuhkan tanaman untuk hidup.
Reuse (Penggunaan Ulang)
Proses Reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat
dimanfaatkan ulang, misalnya botol bekas sirup digunakan lagi untuk
menyimpan air minum sirup lagi.
Reduce
Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya
jika akan berbelanja ke pasar atau supermarket sebaiknya dari rumah
membawa tas. Janganlah minta tas plastik dari toko atau supermarket kalau
hanya dibuang saja.
Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak
sembarangan. Dengan prinsip 4R tersebut dapat diharapkan masalah
limbah/sampah dapat berkurang dan teratasi.
===========================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 1
===========================================================
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi keseimbangan lingkungan dan
perubahan lingkungan didaerahnya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis limbah penyebab berbagai
pencemaran.
===========================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 3
===========================================================
Tujuan Pembelajaran:
4. Peserta didik dapat mengemukakan penanganan berbagai jenis limbah
(cair, gas, padat, dan B3).
1
2
===========================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 4
===========================================================
Tujuan Pembelajaran:
5. Peserta didik dapat melakukan daur ulang limbah yang dapat bermanfaat
bagi kehidupan.