Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Maslah lingkungan sudah terjadi sejak dahulu, tetapi dampaknya yang lebih luas
mulai duirasakan pada dasawarsa 1950an, akibat dari berkembangnya teknologi.
Kerusakan lingkungan mengakibatkan kerusakan kehidupan, contohnya smog, asap
menyerupai kabut yang berasal dari buangan mobil dan pabrik yang kemudian beraksi
dengan matahari, akan mengganggu kesehatan (sistem pernapasan). Faktor penyebab
terjadinya masalah lingkungan antara lain meningkatnya angka pertumbuhan
penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas
batas negara. Kerusakan lingkungan merupakan permasalahan lingkugan yang
semakin marak terjadi, ada beribu-ribu kasus kerusakan lingkungan yang sangat
memprihatinkan. Manusia tinggal di bumi dan memanfaatkan segala sumber daya
yang ada di bumi, dengan akal dan pikiran seharusnya manusia melindungi
lingkungan karena hidupnya sangat tergantung pada lingkungan di bumi ini. Namun
sebaliknya, di zaman modern, sebagian besar manusia tidak terlalu peduli dengan
kerusakan lingkungan yang tengah terjadi. Pada dasarnya berbagai masalah
lingkungan disebabkan oleh ulah manusia,kondisi tersebut terus berlangsung dari
waktu ke waktu. Mencegah kerusakan lingkungan merupakan upaya mulia untuk
memperbaiki lingkungan yang sudah rusak. Aktivitas manusia terhadap lingkungan
akan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang cukup rumit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah akibat dari adanya limbah plastik?
2. Apakah efek yang ditimbulkan dari rumah kaca bagi lingkungan ?
3. Apakah akibat dari teknologi tidak ramah lingkungan ?
4. Apakah akibat dari penggunaan bahan bakar yang berlebihan ?
5. Bagaimana sikap manusia terhadap permasalahan lingkungan yang ada ?
BAB II PEMBAHASAN

1. Limbah Pelastik

Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah
plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-
sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer
dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai
ekonominya. Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat
besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi
sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa
atau nilai ekonominya. Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak
terhingga dari monomer-monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik.
Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik,
yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki sifat bisa
dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis
yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan
bisa digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar
jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.
Bahaya sampah plastik bagi lingkungan Salah satu faktor yang menyebabkan
rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi
bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik
telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.Diperlukan waktu puluhan
bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar
terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik
ternyata sebesar fungsinya juga. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah
sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari
tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun
yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna,
plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila
terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis,
pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.Kantong plastik juga
penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga
mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.

2. Efek Rumah Kaca


Seperti yang kita ketahui semua bahwa efek rumah kaca adalah peristiwa yang sangat
merugikan bagi Bumi dan juga makhluk di dalamnya. Bagaimanapun juga efek rumah
kaca akan menyebabkan suhu di Bumi menjadi bertambah panas atau tinggi. Hal ini
jika terjadi dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerugian yang sangat besar
bagi kondisi Bumi dan seisinya. Maka dari itulah perlu dilakukan upaya-upaya untuk
menanggulanginya.
Selain efek rumah kaca, pemanasan global juga merupakan salah satu peristiwa yang
perlu di waspadai. Pemanasan global merupakan peristiwa memanasnya suhu Bumi.
Sebenarnya pemanasan global ini merupakan salah satu dampak dari efek rumah kaca.
Pemanasan global apabila dibiarkan akan menghasilkan dampak yang luar biasa
berbahaya. Maka dari itu sebagai manusia kita harus peduli dan ikut mengurangi
terjadinya pemanasan global. Berikut adalah beberapa cara menanggulangi efek
rumah kaca dan pemanasan global
1. Menciptakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
2. Penghijauan Lahan
3. Menghemat Penggunaan Listrik
4. Kurangi Penggunaan Kantong Pelastik

3. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan


Teknologi yang tidak ramah lingkungan adalah suatu benda yang sangat merusak
lingkungan bumi kita mulai dari karbon dioksida,mono dioksida (hujan asam),efek
rumah kaca,ozon semakin menipis,dan meningkatkan suhu di bumi ini.

Contoh :
1. Mesin diesel (mesin truk,kereta diesel,genset mobil diesel,kapal. Itu menghasilkan
karbon dioksida dan mono dioksida.sangat tidak ramah lingkungan dan akan
menimbulkan efek rumah kaca)
2. Mesin uap (kereta uap juga menghasilkan karbon dioksida sangat tidak ramah
lingkungan walaupun tidak separah diesel)
3. Pabrik (yang mengeluarkan asap hitam dan sangat tidak ramah lingkungan)
4. Kulkas/ac yang menggunakan freon (freon akan menguap dan merusak ozon bumi
secara perlahan dan sangat tidak ramah linggkungan)
5. Pembangkit listrik tenaga uap/solar (menghasilakn karbon dioksida dan mono
dioksida,sangat tidak ramah lingkungan dan akan meinbulkan dampak efek rumah
kaca)
4. Menipis Nya Cadangan Minyak Bumi

Konsumsi minyak global sebesar 1,2 juta barel per hari, cadangan minyak di dunia
berkurang dengan sangat cepat. Bahkan, produksi minyak dunia telah mencapai
puncaknya pada tahun 2005 dan sejak saat itu tidak ada lagi peningkatan yang
melebihi produksi maksimal tersebut. Hal inilah yang disebut sebagai Peak Oil,
puncak produksi minyak. Hal ini menandakan bahwa manusia telah menggunakan
separuh dari seluruh cadangan minyak dunia. Puncak produksi ini dicapai setelah
sekitar 100 tahun setelah penggunaan minyak secara industri. Namun dengan populasi
manusia saat ini, yang dipastikan akan bertambah, separuh cadangan minyak yang
tersisa akan habis digunakan dalam waktu yang lebih singkat. Dalam prosesnya,
manusia akan melepaskan cadangan karbon yang terkumpulkan selama ratusan juta
tahun ke atmosfer, menyebabkan lebih banyak CO2 ke atmosfer dan memperparah
pemanasan global, sambil menghancurkan berbagai ekosistem lainnya seiring dengan
meningkatnya kebutuhan populasi manusia yang juga membesar.
Jika minyak dan bahan bakar fosil lainnya habis, maka akan ada banyak hal yang
akan berubah, bagi manusia di seluruh dunia. Kita akan kehilangan sumber energi
yang menghasilkan hampir 70% listrik dunia, pestisida dan pupuk yang penting untuk
pertanian, plastik yang menjadi bahan baku berbagai benda mulai dari mainan,
bungkus makanan, sampai pesawat terbang, dan juga berbagai bahan kimia yang
membentuk dunia modern kita seperti obat-obatan, bahan pengawet, pewarna yang
sebagian besar dibuat dari minyak dan batu bara. Bahan bakar fosil telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan bagi manusia, lebih dari sebagai sumber energi.
Habisnya bahan bakar fosil akan menjadi bencana bagi manusia. Karena selama ini
bahan bakar fosil telah menyebabkan, dan mendukung pertumbuhan manusia dari
kurang dari 1 miliar ke 7 miliar dalam 200 tahun. Sehingga jika bahan bakar fosil
mendadak hilang, maka hilanglah pilar yang menopang populasi manusia selama 200
tahun, dan akibatnya adalah bencana. Habisnya bahan bakar fosil adalah sesuatu yang
tidak terhindar, karena mereka adalah sumber daya alam yang terbatas
5. Solusi Permasalahan Alam
Adapun cara yang lain untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan hidup
sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan


sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber
daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang
sudah ada sebelumnya.
7. Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.

Anda mungkin juga menyukai