3.
4.
:
W:
5. W /
6. / < < /
<
4
PENDAHULUAN
Tabel 1.1. Penduduk Indonesia Menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010
Provinsi
Penduduk
1971 1980 1990 1995 2000 2010* )
Aceh 2.008.595 2.611.271 3.416.156 3.847.583 3.930.905 4.494.410
Sumat era Ut ara 6.621.831 8.360.894 10.256.027 11.114.667 11.649.655 12.982.204
Sumat era Barat 2.793.196 3.406.816 4.000.207 4.323.170 4.248.931 4.846.909
R i a u 1.641.545 2.168.535 3.303.976 3.900.534 4.957.627 5.538.367
J a m b i 1.006.084 1.445.994 2.020.568 2.369.959 2.413.846 3.092.265
Sumat era Selat an 3.440.573 4.629.801 6.313.074 7.207.545 6.899.675 7.450.394
B e n g k u l u 519.316 768.064 1.179.122 1.409.117 1.567.432 1.715.518
L a m p u n g 2.777.008 4.624.785 6.017.573 6.657.759 6.741.439 7.608.405
Kep. Bangka Belit ung - - - - 900.197 1.223.296
Kepulauan Riau - - - - - 1.679.163
DKI Jakart a 4.579.303 6.503.449 8.259.266 9.112.652 8.389.443 9.607.787
Jawa Barat 21.623.529 27.453.525 35.384.352 39.206.787 35.729.537 43.053.732
Jawa Tengah 21.877.136 25.372.889 28.520.643 29.653.266 31.228.940 32.382.657
DI Yogyakart a 2.489.360 2.750.813 2.913.054 2.916.779 3.122.268 3.457.491
Jawa Timur 25.516.999 29.188.852 32.503.991 33.844.002 34.783.640 37.476.757
Bant en - - - - 8.098.780 10.632.166
B a l i 2.120.322 2.469.930 2.777.811 2.895.649 3.151.162 3.890.757
Nusa Tenggara Barat 2.203.465 2.724.664 3.369.649 3.645.713 4.009.261 4.500.212
Nusa Tenggara Timur 2.295.287 2.737.166 3.268.644 3.577.472 3.952.279 4.683.827
Kalimant an Barat 2.019.936 2.486.068 3.229.153 3.635.730 4.034.198 4.395.983
Kalimant an Tengah 701.936 954.353 1.396.486 1.627.453 1.857.000 2.212.089
Kalimant an Selat an 1.699.105 2.064.649 2.597.572 2.893.477 2.985.240 3.626.616
Kalimant an Timur 733.797 1.218.016 1.876.663 2.314.183 2.455.120 3.553.143
Sulawesi Ut ara 1.718.543 2.115.384 2.478.119 2.649.093 2.012.098 2.270.596
Sulawesi Tengah 913.662 1.289.635 1.711.327 1.938.071 2.218.435 2.635.009
Sulawesi Selat an 5.180.576 6.062.212 6.981.646 7.558.368 8.059.627 8.034.776
Sulawesi Tenggara 714.120 942.302 1.349.619 1.586.917 1.821.284 2.232.586
Goront alo - - - - 835.044 1.040.164
Sulawesi Barat - - - - - 1.158.651
M a l u k u 1.089.565 1.411.006 1.857.790 2.086.516 1.205.539 1.533.506
Maluku Ut ara - - - - 785.059 1.038.087
Papua Barat - - - - - 760.422
Papua 923.440 1.173.875 1.648.708 1.942.627 2.220.934 2.833.381
INDONESIA 119.208.229 147.490.298 179.378.946 194.754.808 206.264.595 237.641.326
CuLuLun 1ermusuk Penghunl 1lduk 1eLu 1unu Wlsmu PeluuL Rumuh Peruhu dun Penduduk UlungullkNgelu|u
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Sensus Penduduk Ant ar Sensus (SUPAS) 1995
* ) Angka sement ara
5
PENDAHULUAN
dat anganan kerjasama dalam jejaring inf ormasi dengan
Peme rint ah Daerah DIY dan Sumat era Ut ara; mengint e-
grasikan pert imbangan-pert imbangan lingkungan hidup
dalam perencanaan pembangunan dan penat aan ruang
wilayah, rekomendasi kebijakan pemanf aat an ruang pulau
berdasarkan daya dukung lingkungan dan koordinasi pe-
nyiapan inst rumen Kajian Lingkungan Hidup St rat egis;
dan t erlaksananya Program Menuju Indonesia Hijau (MIH).
Dalam program Pengembangan Kapasit as Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup t elah dilak-
sanakan berbagai upaya sepert i menyusun, menyem-
purnakan, dan mengkaji perat uran perundang-undangan
dl bldung llngkungun hldu meruLlkusl konvensl lnLer-
nasional di bidang lingkungan hidup dan inst rumennya,
mengalokasikan DAK pada 434 kabupat en/kot a dan dana
dekonsent rasi lingkungan pada 32 provinsi di t ahun 2007,
2008, 2009, meningkat kan peran sert a masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup unt uk mencipt akan check
and bal ances melalui pola kemit raan, kegiat an adiwiyat a,
kegiat an aliansi st rat egis masyarakat peduli lingkungan,
mengembangkan Debt f or Nat ure Swaps (DNS) bidang
lingkungan hidup, menyusun panduan ekonomi ekosist em
lahan basah, melakukan kajian ekonomi ekosist em t erum-
bu karang dan ekosist em padang lamun; program insent if
lingkungan; kerangka Indonesia Environment Fund St at egy;
dan proposal pendanaan lingkungan dari luar negeri dan
int egrasi inst rumen lingkungan dalam perbankan nasional,
sert a menyusun buku panduan penyusun an PDRB Hijau.
Selanjut nya, unt uk meningkat kan Kapasit as dan Akses
Inf ormasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
dilaksanakan berbagai kegiat an pengembangan dat a
dan inf ormasi, sepert i penyusunan laporan St at us
Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2004 hingga 2008,
1.3. Kerangka Kebij akan Lingkungan
Indonesia
Pembangunan bidang lingkungan hidup dilaksanakan
unt uk dapat mencegah dan mengant isipasi akibat yang
dit imbulkan oleh kegiat an-kegiat an pembangunan
dan pemanf aat an sumber daya alam. Meningkat nya
kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya
dukung lingkungan diant aranya diakibat kan oleh laju
pert umbuhan penduduk, pembangunan inf rast rukt ur,
indust rialisasi, pola kehidupan yang konsumt if, lemahnya
penegakan hukum sert a belum opt imalnya kapasit as
sumber daya manusia.
Persoalan lain yang dilakukan dalam pembangunan
lingkungan hidup adalah ant isipasi t erhadap perubahan
iklim. Indonesia sebagai negara t ropis dan kepulauan,
dikat egorikan sebagai salah sat u negara yang rent an
t erhadap perubahan iklim. Dampak perubahan iklim sudah
menjadi ancaman yang cukup serius bagi lingkungan.
Tanda- t anda dari dampak perubahan iklim di Indonesia
dapat dilihat dari adanya kenaikan t emperat ur udara,
perubahan curah hujan, kenaikan permukaan air laut dan
perubahan musim yang ekst rim. Kondisi ini menyebabkan
t erjadinya bencana kekeringan, banjir, longsor dan
bencana alam lainnya.
Unt uk mengat asi dan meminimalkan dampak akt ivit as
pembangunan dan perubahan iklim t ersebut t erhadap
lingkungan dalam Pembangunan Jangka Menengah 2004-
2009 t elah dilaksanakan berbagai kegiat an pengelolaan
lingkungan hidup yang mengarah kepada 4 program
priorit as, yait u: 1) Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam; 2) Program Pengembangan Kapasit as
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
3) Program Peningkat an Kualit as sert a Akses Inf ormasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; dan 4) Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
Berikut ini uraian pencapaian masing-masing program
t ersebut .
Dalam program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dilakukan berbagai upaya, diant aranya adalah
meluksunukun ldenLlkusl kerusukun dun rehublllLusl due-
rah penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)
seluas 20 Ha; menyusun Model Pengelolaan Daerah Pe-
nyangga Kawasan Konservasi; t erbent uknya Balai Klir-
ing Keanekaragaman Hayat i dan melaksanakan penan-
Dok: Kompas
6
PENDAHULUAN
evaluasi St at us Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2004
hlnggu dun ku|lun sLuLus llngkungun
pelaksanaan sosialisasi met adat a, dat a warehouse unt uk
lingkungan hidup, pengumpulan dat a lingkungan hidup
dari sekt or dan daerah, pembuat an sist em inf ormasi
geogrus luorun unullsu kuullLus sungul embenLukun
advokasi komunikasi lingkungan dan sinergit as kemit raan
dengan Kaukus Lingkungan di DPRD t ingkat provinsi,
kabupat en dan kot a, sert a jaringan Environment al
Parl iament Wat ch (EPW). Penyusunan sist em t erint egrasi
Neraca Lingkungan dan Ekonomi di t ingkat nasional
oleh BPS, Pemda Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemda
Provinsi Lampung, pengembangan sist em inf ormasi
t erpadu ant ara sist em jaringan pemant auan kualit as
lingkungan hidup nasional dan daerah dan t erlaksananya
penandat anganan kerjasama dalam jejaring inf ormasi
dengan pemda DIY, Sumat era Ut ara, penyusunan dat abase
Sumber Daya Genet ik (SDG) holt ikult ura dan pedoman
CEP (Communicat ion, Educat ion & Publ ic Awareness)
keanekaragaman hayat i.
Upaya Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Ling-
kungan juga dilakukan melalui berbagai kegiat an, sepert i
pengembangan perat uran perundangan lingkungan dalam
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
(disahkannya UU No. 18 t ahun 2008 t ent ang Pengelolaan
Sampah pada t anggal 7 Mei 2008) opt imalisasi perat uran
dan met odologi di bidang pengkajian dampak lingkung-
an (AMDAL), penerapan kebijakan dan st andarisasi
lingkungan melalui pengembangan Sist em Manajemen
Llngkungun SML eneruun lSO ekolubel dun
Pusat Produksi Bersih Nasional, pelaksanaan pemant au-
un kuullLus ulr dun uduru dl beberuu dueruh KubuuLen
Kot a, penyelenggaraan program langit biru, pengendali an
dan pengelolaan pencemaran limbah padat dan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Proper, Adipura, pro-
gram perlindungan lapisan ozon, penegakan hukum t er-
padu dan penyelesaian hukum at as kasus perusakan sum-
ber daya alam dan lingkungan hidup sert a pembent uk an
pos pengaduan dan pelayanan penyelesaian sengket a
lingkungan hidup.
Khusus pengendalian pencemaran udara t elah dilakukan
melalui (1) pemasangan peralat an pengamat an kualit as
udara yait u CO dan debu di Jakart a; (2) t ersedianya dat a
kandungan t imbal (Pb) di udara ambient di 10 kot a, dat a
t erjadinya hujan asam di 7 kot a, dat a kebisingan kendaraan
bermot or di 5 kot a, Sist em Pemant auan Kualit as Udara
Ambien Kont inyu Air Qual it y Monit oring Syst em (AQMS)
di 10 kot a dan passive sampl er di 30 kot a dan dat a sumber
pencemar emisi DKI Jakart a dan sumber pencemar Pb di
Tangerang; (3) t ersedianya 41 jaringan st asiun pemant au
kualit as udara; (4) t erselenggaranya Program Langit
Biru (PLB) yang bert ujuan unt uk meningkat kan kualit as
udara perkot aan melalui pengendalian pencemaran emisi
sumber bergerak khususnya unt uk sekt or t ransport asi.
Dat a pada t ahun 2007 menunjukkan hasil yang sangat baik,
yang dit unjukkan oleh kandungan Pb dalam bensin di kot a
met ropolit an dan besar yang sudah t idak t erdet eksi lagi.
Unt uk kot a-kot a lainnya masih t erdet eksi namun masih di
buwuh sLundur yulLu grllLer dun Lerluksununyu
Program Perlindungan Lapisan Ozon berupa penghapusan
pemakaian bahan perusak lapisan ozon (BPO) unt uk
aerosol, MAC dan f oam sebesar 321 met ric t on (MT) dan
pendist ribusian peralat an unt uk semua sekt or.
Sement ara it u, dalam rangka pengendalian pencemaran
air, t elah dilakukan pengadaan dat a series kualit as air
sungai priorit as di 30 provinsi, dat a kualit as air 6 danau,
dat a kadar POS air dan sedimen di 12 lokasi dan dat a
kualit as air akibat kegiat an PETI di 4 sungai.
Sedangkan Kerangka Kebijakan Lingkungan Indonesia
dalam pembangunan SDA dan LH pada RPJMN 2010-
2014, mempunyai sasaran pokok yang ingin dicapai secara
umum adalah meningkat nya kont ribusi pembangunan
SDA dan LH t erhadap pert umbuhan ekonomi nasional
dan kont ribusi t erhadap penyerapan t enaga kerja PPK di
perdesaan, sert a meningkat kan sumbangan ekspor dari
sekt or PPK. Selain it u, sasaran pembangunan SDA dan LH
lainnya adalah menjaga kondisi SDA dan LH sepert i saat
ini at au meningkat kualit asnya.
Selanjut nya, priorit as ke sembilan dalam RPJM 2009-
2014 adalah dalam bidang Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana yang meliput i:
Konservasi dan pemanf aat an lingkungan hidup men-
dukung pert umbuhan ekonomi dan kesejaht eraan yang
keberlanjut an, disert ai penguasaan dan pengelolaan risiko
bencana unt uk mengant isipasi perubahan iklim.
Oleh karena it u, subst ansi int i program aksi bidang
lingkungan hidup dan pengelolaan bencana adalah
sebagai berikut :
7
PENDAHULUAN
1. Perubahan iklim: Peningkat an keberdayaan penge-
lolaan lahan gambut , peningkat an hasil rehabilit asi
seluas 500.000 ha per t ahun dan penekanan laju de-
f orest asi secara sungguh-sungguh di ant aranya me-
lalui kerjasama lint as kement erian t erkait sert a opt i-
mullsusl dun eslensl sumber endunuun seerLl dunu
Iuran Hak Pemanf aat an Hut an (IHPH), Provinsi Sumber
Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi;
2. Pengendalian Kerusakan Lingkungan: Penurunan
beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan
ket aat an pengendalian pencemaran air limbah dan
emisi di 680 kegiat an indust ri dan jasa pada 2010 dan
t erus berlanjut ; Penurunan jumlah hot spot kebakaran
hut an sebesar 20% per t ahun dan penurunan t ingkat
polusi keseluruhan sebesar 50% pada 2014; Penghent ian
kerusakan lingkungan di 11 Daerah Aliran Sungai yang
rawan bencana mulai 2010 dan set erusnya;
3. Sist em Peringat an Dini: Penjaminan berjalannya
f ungsi Sist em Peringat an Dini Tsunami (TEWS) dan
Sist em Peringat an Dini Cuaca (MEWS) mulai 2010 dan
set erusnya sert a Sist em Peringat an Dini Iklim (CEWS)
pada 2013;
4. Penanggulangan bencana: Peningkat an kemampuan
penanggulangan bencana melalui: 1) penguat an
kapasit as aparat ur pemerint ah dan masyarakat
dalam usaha mit igasi risiko sert a penanganan
bencana dan bahaya kebakaran hut an di 33 provinsi
dan 2) pembent ukan t im gerak cepat (unit khusus
penanganan bencana) dengan dukungan peralat an
dan alat t ransport asi yang memadai dengan basis di
dua lokasi st rat egis (Jakart a dan Malang) yang dapat
menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Gambar 1.5. Alur Pembangunan Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Di Dukung :
1. Fiskal dan
Moneter
2. Pembangunan
Infrastruktur
3. Pengembangan
IPTEK
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Peningkatan
Ketahanan
Pangan dan
Revitalisasi
Pertanian,
Perikanan dan
Kehutanan
Peningkatan produksi dan produkvitas untuk menjamin ketersediaan
pangan dan bahan baku industry dari dalam negeri
Peningkatan esiensi distribusi dan stabilisasi harga pangan
Peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan
Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian,
Peningkatan kapasitas masyarakat, pertanian, perikanan dan kehutanan
Peningkatan
Ketahanan dan
Kemandirian
Energi
Peningkatan produksi dan cadangan migas (intensicaon)
Peningkatan produkvitas dan pemerataan pemanfaatan energi
Peningkatan
Pengelolaan
Sumber Daya
Mineral dan
Pertambangan
Peningkatan produksi dan nilai tambah produk pertambangan mineral
batu-bara
Pengurangan dampak negave akibat kegiatan pertambangan dan
bencana geologi
Perbaikan
Kualitas
Lingkungan
Hidup
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Peningkatan kapasitas pengelolaan SDH dan LH
Peningkatan
Konservasi
dan
rehabilitasi
Sumber Daya
Hutan
Pemantapan kawasan hutan
Konservasi keanekaragaman haya dan perlindungan hutan