Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN PEMBEKALAN

PRA-PEMBERANGKATAN MAHASISWA MEMBANGUN 1000 DESA


Selasa, 27 Juni 2023

Nama : Anna Fadhila Sari

NIM : 215030101111051

Fakultas : Ilmu Administrasi

Kelompok MMD : 579

Desa MMD : Kalibaru Wetan

DPL : Ismatul Khasanah, M.PD., S.Pd., M.Ed., Ph.D.

MATERI I
KOLABORASI LINTAS SEKTOR DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA
DAN PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
(Agus Rusly, S.Pi, M.Si.)

Future Global Climate Risk:


1. Heat stress
2. Water scarcity
3. Food security
4. Flood risk

Perubahan Iklim:
Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga
menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global dan selain itu juga berupa perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim:


Sumber emisi gas rumah kaca (GRK) (pabrik, kendaraan, peternakan, bahkan ketika bernafas saat
mengeluarkan co² dll)→Peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer → Efek rumah kaca
→ Peningkatan suhu atmosfer → Perubahan iklim → Dampak perubahan iklim (penyakit terkait
iklim, kekeringan, kebakaran, banjir, cuaca ekstrim, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi
dll).

Proyeksi Perubahan Iklim di Indonesia:


1. Kenaikan suhu (suhu permukaan meningkat namun < kenaikan suhu global yang mencapai
2°c)
2. Perubahan hujan (musim kemarau lebih kering dan musim hujan lebih basah)
3. Kenaikan suhu laut (rata-rata kenaikan 0,25°c/dekade)
4. Muka laut meningkat (meningkat antara 0,6-1,2 cm/tahun)
5. Perubahan salinitas (meningkat 0,3 +- 0,2 psu/dekade)
6. Gelombang meninggi (naik > 1m dan dapat mencapai > 1,5m)
Potensi Dampak Perubahan Iklim Pada Berbagai Bidang:
1. Pertanian/peternakan (gagal panen, penurunan produksi, ancaman ketahanan pangan)
2. Kehutanan/ekosistem (kebakaran hutan, punahnya spesies/ekosistem, gangguan jasa
ekosistem)
3. Sumber daya air (banjir, kekeringan, ketersediaan air bersih)
4. Kesehatan (meningkatnya penyakit terkait iklim (DB, malaria, diare, gizi buruk)
5. Pesisir, laut, pulau kecil (tenggelamnya pulau kecil, abrasi, penggenangan pesisir, gangguan
penangkapan ikan)
6. Infrastruktur (kerusakan bangunan, degradasi material dan struktur, berkurangnya umur
pakai)

Komitmen Indonesia terkait Perubahan Iklim:


- Paris agreement, 2015
- Ratifikasi PA (Law/2016 and NDC), 2016
- Updated NDC & LTS LCCR 2050, 2021
- Enhanced NDC, 2022
- Road map NDC Mitigasi dan Adaptasi
- Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021

Nationally Determined Contribution (NDC):


Merupakan komitmen nasional bagi penanganan perubahan iklim global dalam rangka mencapai
tujuan Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (Paris
Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change).

Perubahan Iklim akan Mempengaruhi:


● Ketahanan Ekonomi
● Ketahanan Sosial dan Sumber Penghidupan
● Ketahanan Ekosistem dan Lanskap

Pengendalian Perubahan Iklim:


● Mitigasi: Pengurangan emisi GRK untuk mencegah peningkatan suhu global.
Mitigasi dapat berupa:
- Pengelolaan sampah, limbah padat dan cair
- Penggunaan energi terbarukan, konservasi dan penghematan energi
- Budidaya tanaman pertanian rendah emisi GRK
- Meningkatkan/mempertahankan tutupan vegetasi
- Mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan
● Adaptasi: Menurunkan resiko dan dampak dengan melakukan penyesuaian dan
memanfaatkan peluang perubahan yang terjadi.
Adaptasi dapat berupa:
- Pengendalian kekeringan, banjir dan tanah longsor
- Peningkatan ketahanan pangan
- Pengendalian penyakit terkait iklim
Target Penurunan Emisi GRK Tahun 2023:
● Penurunan dengan upaya sendiri sebesar 915 juta ton CO²e, 31.89% dibandingkan skenario
BaU
● Penurunan dengan bantuan internasional sebesar 1.240 juta ton CO²e, 43.2% dibandingkan
skenario BaU

Upaya Pengendalian Perubahan Iklim Tingkat Tapak melalui ProKlim


ProKlim adalah program kampung/komunitas untuk iklim) dengan melakukan:
● Penurunan emisi GRK (Mitigasi)
● Mengatasi kerentanan dampak perubahan iklim (Adaptasi)

Tujuan Khusus ProKlim:


● Mendorong kelompok masyarakat melakukan kegiatan adaptasi & mitigasi perubahan iklim
di tingkat lokal
● Memberikan pengakuan terhadap aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal
oleh masyarakat
● Memberikan pengakuan terhadap Pemda dalam penguatan pelaksanaan ProKlim
● Memberikan pengakuan terhadap pendukung dalam rangka fasilitasi pembentukan dan
pengembangan ProKlim
● Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah
berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu

ProKlim Mendorong Kolaborasi Multi Pihak yang Terdiri dari:


- Kelompok masyarakat
- Pemerintah pusat dan daerah
- Stakeholders (Dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan,
organisasi masyarakat, LSM, serta mitra pembangunan)

Persyaratan Umum ProKlim:


a. Telah ada aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada lokasi yang diusulkan dan
dilaksanakan secara berkelanjutan selama lebih dari 2 tahun
b. Telah terbentuk kelembagaan kelompok masyarakat sebagai penggerak kegiatan dan berjalan
secara aktif di lokasi yang diusulkan serta adanya berbagai aspek pendukung yang dapat
menjamin keberlanjutan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim di tingkat lokal

Bisnis Proses ProKlim - Perdirjen PPI P.4/2021


1. Pembentukan dan pengembangan ProKlim
2. Pengusulan
3. Penilaian
4. Penetapan
5. Monitoring dan evaluasi
Strategi Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Keberlanjutan:
- Penguatan kebijakan
- Sinergi program di lingkup KLHK
- Sinergi dan kolaborasi program lintas K//L, a.l
- Kolaborasi dengan akademisi/PT
- Dukungan media massa
- Kemitraan dunia usaha
- Kemitraan komunitas

Kolaborasi Model Pentahelix:


1. Pemerintah
2. Komunitas
3. Akademisi
4. Dunia Usaha
5. Media

ProKlim menjembatani komunikasi dan kolaborasi multipihak dalam pengendalian perubahan iklim
di tingkat tapak.
MATERI II
PENGABDIAN MASYARAKAT MENGUATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
(Letnan Kolonel Inf Laode M. Nurdin)

Pendahuluan:
● Semangat kegotongroyongan dan kebersamaan yang cenderung menurun dan hampir hilang,
sehingga diperlukan kolaborasi dan langkah konkrit dari semua pihak
● Program bakti MMD memberikan manfaat dalam rangka pembangunan dalam meningkatkan
kemakmuran masyarakat
● Ini merupakan wujud implementasi peran TNI secara nyata dalam membantu pemerintah
untuk melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat

Dasar Hukum Keberadaan TNI/Babinsa dalam MMD:


Babinsa merupakan salah satu unsur kekuatan TNI AD dalam pelaksanaan binter
- UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI dalam UU RI No. 34 pasal 7 tahun 2004 tentang TNI
- UU No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

Hal-hal Utama Diperlukan untuk Membangun Sinergi Program bersama Masyarakat Desa:
1. Karya Bhakti
2. Berkolaborasi dengan Pemda melalui kegiatan penyuluhan/ceramah-ceramah materi bela
negara
3. Bekerjasama dengan instansi terkait yang terlibat dengan kegiatan pelatihan
4. Pembinaan masyarakat di bidang ekonomi, dilakukan dengan kegiatan fisik dan nonfisik

Nilai-nilai yang Penting Dikuatkan untuk Diimplementasikan di Masyarakat bagi Mahasiswa:


1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Yakin pada pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara

Fungsi Umum Mahasiswa:


● Social control
● Agent of change
● Iron stock
● Moral force
● Guardian of value
MATERI III
SOSIALISASI BPJS KETENAGAKERJAAN
(Bimantoro Agency)

Ruang Lingkup Perlindungan:


● Perjalanan berangkat ke kampus dan kembali ke rumah
● Selama menjalankan aktivitas di kampus termasuk tugas luar
● Menderita penyakit akibat hubungan kegiatan

Rincian Manfaat dan Pembiayaan:


1. Biaya pengobatan dan perawatan tanpa ada batas sesuai indikasi medis
- Kelas 1 Rumah Sakit Negeri
- Kelas 2 Rumah Sakit Swasta
2. Santunan sementara tidak mampu beraktivitas (STMB)
- Tahun pertama Rp. 1.000.000
- Tahun kedua Rp. 500.000
3. Biaya pengangkutan maksimum
- Darat/sungai/danau Rp. 5.000.000
- Laut Rp. 2.000.000
- Udara Rp. 10.000.000
- Jika menggunakan lebih dari 1 angkutan, berhak atas biaya maksimum dari masing-
masing angkutan tersebut.
4. Penggantian maksimal karena kecelakaan
- Gigi tiruan Rp. 5.000.000
- Alat bantu dengar Rp. 2.500.000
- Kacamata Rp. 1.000.000

Santunan Cacat:
● Cacat sebagian
- % cacat x Rp. 80.000.000
● Cacat total tetap
- Santunan sekaligus Rp. 56.000.000
- Santunan berkala Rp. 12.000.000
● Cacat kurang fungsi
- % kurang fungsi x % cacat x Rp. 80.000.000

Meninggal Karena Kecelakaan Selama Beraktivitas MBKM:


● Santunan sekaligus Rp. 48.000.000
● Santunan berkala Rp. 12.000.000
● Biaya pemakaman Rp. 10.000.000

Jaminan Kematian:
Santunan kepada ahli waris mahasiswa MBKM yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan
selama kegiatan MBKM (meninggal karena sakit, kecelakaan diluar kegiatan MBKM dll)
● Santunan kematian Rp. 20.000.000
● Santunan berkala Rp. 12.000.000
● Biaya pemakaman Rp. 10.000.000

Prosedur Klaim:
1. RS kerjasama menunjukkan kartu fisik/digital BPJS Ketenagakerjaan di Rumah Sakit
2. RS belum kerjasama, maka bisa dengan mekanisme Reimburse melengkapi dokumen:
Rawat Jalan / Rawat Inap
- FC Kartu BPJS Ketenagakerjaan
- FC Buku Rekening
- FC KTP
- Kwitansi Asli Lengkap
- Blangko kronologis kejadian (KK1) Disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan
- Blangko Resume / Diagnosa (KK3) Disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan

Untuk kasus kecelakaan LALU LINTAS dilampirkan dengan:


1. BAP Kepolisian / Surat Keterangan Kecelakaan Lalu Lintas (SKKL), atau
2. Surat Keterangan kronologis dengan melampirkan identitas 2 orang saksi

Contact Person:
Bayu Wiwoho (0812-3236-931)
MATERI IV
SOSIALISASI INSTRUMEN SURVEY MMD UB 2023
(Nila Firdausi Nuzula Ph.D dan Widi)

A. Penyusunan Instrumen Survey


Standar Item Pertanyaan dalam Survei
1. Tetapkan siapa sasaran responden secara spesifik
2. Sesuaikan pertanyaan dengan kemampuan responden untuk memahami dan menjawab
pertanyaan
3. Jika ada kata berupa singkatan, harap diberikan penjelasan/kepanjangan
4. Rancang opsi jawaban sehingga jawaban dapat dianalisis dengan mudah. Gunakan skala
nominal/ordinal
5. Tambahkan identitas surveyor (Nama mahasiswa, NIM, Fakultas, Prodi, Email UB, tanggal
survey)
6. Tambahkan identitas responden (Contoh dari Fisip)
7. Setiap 1 tema, dapat memuat pertanyaan untuk lebih dari 1 responden sasaran yang berbeda
8. Dengan poin 7, dosen tema merancang 1 set kuesioner untuk setiap kelompok responden
sasaran. Sebagai contoh, jika dalam 1 tema bermaksud mengambil data dari 2 kelompok
responden yang berbeda, maka dosen tema merancang 2 set kuesioner yang berbeda
9. Terdapat fitur bagi mahasiswa untuk mendownload file kuesioner
● Sebagai media untuk mengetahui data apa saja yang akan ditanyakan kepada
responden
● Sebagai back up manual dari form jika desa terkendala jaringan
10. Sesuai Peraturan Presiden No. 85 tahun 2020 tentang Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Desa sudah menyelenggarakan survei data SDGs
11. Dengan poin 10, maksud penyelenggaraan survei adalah untuk melengkapi (komplementer)
data SDGs Desa, dan menggali potensi masalah yang kemudian akan ditindaklanjuti sebagai
bahan untuk kegiatan Tridharma PT dosen UB
12. Terkait poin 11, pengembangan instrumen survei MMD bersifat pengembangan data, bukan
repetisi pertanyaan yang telah ada di SDGs
13. Tujuan survei bukan untuk mengevaluasi MMD

B. Kebijakan Pelaksanaan Survei


Mahasiswa:
1. Selain mengerjakan aktivitas yang ada di setiap tema, mahasiswa ditugaskan untuk
melaksanakan survei sesuai tema yang diambil
2. Pelaksanaan survei melalui dashboard mmd.ub.ac.id (akun tiap peserta)
3. Responden survei: peternak, pembudidaya perikanan, kepala keluarga, ibu rumah tangga,
anak sekolah, kader PKK, pelaku usaha, dsbg
Jenis Responden Karakteristik Responden

Spesifik Unit analisis adalah institusi Perangkat desa, pimpinan


(kinerja desa, BUMDes, BUMDes, anggota kelompok
Kelompok Tani, Kelompok tani
Seni) dst
Masyarakat umum Unit analisis adalah individual Seorang ibu rumah tangga,
seorang anak sekolah, seorang
Mahasiswa:
1. Kondisi saat ini: 1 desa bisa mengambil 5 tema (maksimal)
2. Pengambilan data (pelaksanaan survey, penentuan responden) dilaksanakan per tema
3. Jumlah responden ditentukan sesuai dengan jenis dan karakteristik responden
4. Pembagian tugas ditentukan secara musyawarah di kelompok masing-masing di bawah
koordinasi kordes
5. Batas akhir pengisian data melalui aplikasi adalah 30 juli 2023

Jenis Responden Karakteristik Jumlah Responden

Spesifik Unit analisis adalah institusi 1 tema = 1 responden


(kinerja desa, BUMDes,
Kelompok Tani, Kelompok
Seni)

Masyarakat umum Unit analisis adalah individual 1 tema = 5 responden

Dosen Tema:
● Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Tema terkait pelaksanaan survei, sesuai dengan
modul tema. Informasi dosen tema di Modul Tema (Cek website)

Anda mungkin juga menyukai