Anda di halaman 1dari 3

Nama: FIRMANSYAH

Fakultas Sains Teknologi


Prodi: Perencanaan Wilayah dan Kota
Studi : Manajemen Pembangunan dan Lingkungan
Nim: 043339637

ProKlim merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak
pendukung seperti pemerintah dan pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi serta
lembaga non-pemerintah. Berdasarkan Program Kampung Iklim (ProKlim) maka
identifikasikan juga hal-hal berikut:
1. Sebutkanlah salah satu contoh ProKlim di Indonesia! ProKlim merupakan bentuk aksi
nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca
di tingkat tapak, melalui pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
efisiensi penggunaan energi, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga, limbah
peternakan dan pertanian, pengelolaan hutan berkelanjutan menjadi dasar upaya
mitigasi perubahan iklim. Selain itu efisiensi penggunaan air, konservasi tanah dan air,
peningkatan ketahanan pangan, upaya penanggulangan bencana seperti banjir dan
longsor, pola pertanian berkelanjutan, perlindungan terhadap penyakit akan menjadi
kunci keberhasilan adaptasi perubahan iklim. Kegiatan atau praktik baik terkait
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tersebutlah yang ia sebutkan sedang terus
didorong oleh Pemerintah melalui KLHK untuk dikembangkan di tingkat tapak melalui
ProKlim untuk membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim
dan pengurangan emisi GRK berbasis masyarakat.

1. Pengendalian banjir dan tanah longsor


Kegiatan ini terdiri atas beberapa kegiatan pendukung, yaitu:

(1) Pemeliharaan mata air

Kegiatan ini dilakukan dengan membuat embung untuk irigasi tanaman di musim
kemarau, mengurangi kuatnya aliran air hujan di musim hujan, dan mengurangi risiko
banjir. Embung ini panjangnya sekitar 15 meter, lebarnya sekitar 5 meter, dan dalamnya
sekitar 1,5 meter.

(2) Pembuatan saluran drainase

(3) Pemeliharaan desain bangunan panggung

(4) Pembuatan terasering

2. Peningkatan ketahanan pangan

3. Pengendalian penyakit yang terkait dengan iklim

2. Sebutkanlah aktor-aktor yang terlibat dalam ProKlim beserta peranannya!


Jawaban : Program Kampung Iklim (Proklim) sebagai upaya untuk mengurangi
perubahan iklim dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk turut
berkontribusi pada setiap upaya adaptasi dan mitigasi yang dilakukan. Proklim dapat
berjalan sukses karena adanya keterlibatan para aktor yaitu aktor Pemerintah, aktor
pendukung dan aktor pelaksana yang bersifat partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan peranan aktor yang terlibat di dalam Program Kampung Iklim. siapa
saja aktor yang terlibat dan bagaimana peran yang dilakukan oleh setiap aktor serta
melihat kekuatan jejaring aktor dalam kegiatan program kampung iklim. Peneliti
menggunakan konsep translasi dari teori Jejaring Aktor yang dikemukkan oleh Callon
(1991) dalam (Yuliar, 2009) memiliki empat tahapan yaitu Momen Problematisasi
(Moment of Problematization), Momen Penarikan (Moment of Interessement), Momen
Pelibatan (Moment of Enrolment), dan Momen Mobilisasi (Moment of Mobilization)
sebagai berikut: 1. Momen Problematisasi (Moment of Problematization)
Problematisasi terjadi ketika suatu isu atau masalah dihadirkan oleh sebuah aktor
(inisiator aksi) untuk menjadi perhatian aktor- aktor lain, dan ditransformasikan
kadalam masalah- masalah yang didefinisikan oleh aktor- aktor lain. Aktor yang
menginisiasi aksi tersebut berupaya mentranslasikan aktor- aktor lain dengan cara
mengangkat isu tersebut. Ditahap ini satu atau lebih aktor kunci merumuskan
masalahnya serta mendefinisikan peran aktor lain dalam penyelesaian masalah yang
diusulkan dengan menstimulasikan perhatian terhadap aktor. Penyelesaian diusulkan
sedemikian hingga semua aktor yang terlibat terikat kepada suatu mekanisme kendali
terpusat yang disebut dengan Obligatory Passage Point (OPP).
3. Sebutkan kendala yang masih dihadapi masyarakat untuk berperan serta dalam
ProKlim!
Jawaban : Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan, tidak semua kegiatan dapat berjalan
dengan sempurna, tentu terdapat kendala yang dalam pelaksanaan kegiatan. Secara
umum, kendala dalam pelaksanaan Proklim dapat dirasakan oleh seluruh pihak yang
terlibat, dapat berasal dari lokasi kegiatan, pelaksanaan kegiatan, maupun peran serta
masyarakat serta peran pemerintah dan pemangku kepentingan lain dalam Proklim
tersebut. Sugiyatmo selaku juri penilaian Proklim, menjelaskan bahwa banyak sekali
kendala yang mungkin dapat terjadi..terdapat kendala yang hadir seperti kurangnya
pengetahuan tentang budidaya ikan dan permasalahan botol plastik bekas. Hal ini tidak
menjadi hambatan pemuda karangtaruna Desa Sayuran dan mencari solusi yang tepat
untuk menangani kendala tersebut seperti meningkatkan pengetahuan budidaya ikan
dan melakukan pengelolaan sampah botol menjadi media tanam dari sampah botol
plastik bekas.a. Mereka memahami sesungguhnya tentang keadaan lingkungan sosial
ekonomi masyarakatnya. b. Mereka mampu menganalisa sebab akibat dari berbagai
kejadian yang tejadi dalam masyarakat. c. Mereka mampu merumuskan solusi untuk
mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi masyarakat. d. Mereka mampu
memanfaatkan sumber daya pembangunan baik itu sumber daya alam (SDA), sumber
daya manusia (SDM), dana dan teknologi. e. Anggota masyarakat dengan upaya
meningkatan kemauan dan kemampuan sumber daya manusianya sehingga
berlandaskan pada kepercayaan diri dan keswadayaan yang kuat mampu
menghilangkan sebagian besar ketergantungan terhadap pihak luar

Anda mungkin juga menyukai