EKOLOGI PEMERINTAHAN
NAMA : ANGELA MARITA PUTRI
NPP : 30.0227
KELAS/ABS : H-1/ 05 (LIMA)
PRODI : PRAKTIK PERPOLISIAN DAN TATA PAMONG
FAKULTAS : PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Saat ini, semua Negara di dunia menghadapi lingkungan yang penuh dengan
ketidakpastian dan perubahan yang begitu cepat dan sulit diprediksi. Kemajuan yang
diraih sekarang, tidak menjamin keberlangsungan hidup di masa depan. Bisa jadi,
seperangkat prinsip, kebijakan dan praktek-praktek yang pada awalnya baik, governance
yang statis dan mempertahankan status quo pada akhirnya akan membawa keadaan yang
stagnan dan tidak berkembang. Tidak ada perencanaan yang hati-hati akan menjamin
relevansi dan efektivitas governance, jika lembaga-lembaga pemerintahan tidak memiliki
kapasitas untuk belajar, berinovasi dan berubah di tengah lingkungan global yang terus
berubah dan sulit diprediksi.
Maka dari itu kemampuan berfikir ke depan (thinking ahead), berfikir kembali (thinking
again), dan berfikir lintas batas (thinking across) ketika berinteraksi dengan budaya
organisasi akan mendorong untuk memunculkan kreatifitas dan kemauan belajar yang
secara sistematis akan menjadikan hal tersebut sebagai jantung dalam dynamic
governance. Sebaliknya, jika budaya organisasi dan kemampuan dinamis pemerintah
bekerja secara mandiri dan tidak bersinergi mungkin akan menemukan beberapa hasil
yang buruk dan yang paling utama akan berdampak pada kreatifitas dan potensi
pemerintah yang terbatas.
MENDESIGN ULANG MASA DEPAN
A. MASA DEPAN MANAJEMEN
Manajemen merupakan variabel yang sangat unik karena terdiri dari ranah ilmiah dan
seni (science and art). Serta manajemen diperlukan dalam menjalankan roda
organisasi, baik usaha bisnis maupun usaha di bidang sosial kemasyarakatan.
Manajemen menjadi sangat penting bagi manusia untuk berkarya seperti manajemen
diri, menciptakan suatu kreativitas maupun pengharapan untuk berkarya, manajemen
tim kerja diperlukan membentuk sinkronisasi dari tindakan para anggota tim, dan
manajemen organisasi diperlukan untuk menciptakan sinergi antar bagian untuk
menciptakan imbalan, berupa materi maupun nonmateri dalam bentuk kepuasan
tertentu, profitabilitas, etos kerja, serta budaya organisasi.
Tiga prinsip dasar digunakan oleh para pemimpin untuk mengubah organisasi mereka
menjadi model komitmen manajemen yang tinggi dimasa yang akan datang, antara
lain :
1. Membangun Kepercayaan: Membangun kepercayaan pada orang sangat penting
dan ini bisa dimungkinkan dengan memperlakukan orang dengan hormat dan
bermartabat. Berbagi informasi dengan semua orang dan memperlakukan mereka,
karena manusia akan menciptakan rasa dapat dipercaya di antara anggota organisasi.
2. Mendorong Perubahan: Pemimpin dapat mendorong perubahan di antara karyawan
dan manajer dengan mengekspos diri mereka dan kolega mereka melalui model
manajemen alternatif.
3. Mengukur apa yang penting: Para pemimpin perlu menyadari bahwa “apa yang
diukur”, “anggaran diukur”. Pendekatan Robert Scorecard dan balanced scorecard
dari Robert Kaplan, di mana langkahlangkah keuangan ditimbang dengan ukuran
kepuasan dan perhatian pelanggan, sikap dan retensi karyawan, pengembangan
produk dan bisnis baru, atau kesiapan untuk berubah. Rincian tentang apa yang terjadi
adalah penting. Tetapi yang jauh lebih penting adalah kondisi organisasi saat ini
dalam hal apa yang memungkinkan atau menghambat kinerjanya. Saat ini
pengetahuan dan kemampuan adalah kunci nyata menuju kesuksesan. Dengan
memberi perhatian serius pada masalah orang menjadi semakin penting, dimana
pemimpin harus membangun sistem pada perspektif ini.Manajer mengukur dan
mengendalikan kinerja organisasi karena mengarah pada manajemen aset yang lebih
baik, peningkatan kemampuan untuk memberikan nilai pelanggan, dan peningkatan
ukuran pengetahuan organisasi.
Dengan meningkatkan komitmen, manajer diberi kesempatan untuk fokus pada ide
dan inovasi baru yang berkontribusi pada pengembangan dan tujuan organisasi.
1. Menentukan atau merevisi tujuan organisasi.
2. Menerjemahkan tujuan organisasi kepada karyawan
3. Merangsang partisipasi karyawan dalam menentukan tujuan
4. Pemantauan kemajuan
5. Dalam Management By Objectives, karyawan tidak didukung oleh manajemen
mereka melalui tinjauan kinerja tahunan. Manajemen berdasarkan tujuan adalah
tentang pertumbuhan dan perkembangan. Setiap tujuan terdiri dari tujuan mini
dan ini tentang mendukung ini dalam langkah-langkah kecil dalam bentuk
pembinaan oleh manajer atau eksekutif.
6. Mengevaluasi dan menghargai pencapaian
Penting untuk membuat penilaian yang adil dan benar atas pencapaian terhadap
penetapan tujuan yang terukur. Indikator kinerja yang jelas sangat penting untuk
manajemen yang baik dengan pendekatan tujuan demi tercapainya tujuan dalam
keberhasilan mendesign ulang masa depan Manajemen.
Organisasi masa depan yang mampu bertahan adalah organisasi yang memiliki
kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang efektif memiliki 10 karakteristik:
a. mengembangkan, melatih, dan mengayomi bawahan,
b. berkomunikasi secara efektif dengan bawahan,
c. memberi informasi kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan perusahaan
dari mereka,
d. menetapkan standar hasil kerja yang tinggi,
e. mengenali bawahan beserta kemampuannya,
f. memberi peranan kepada para bawahan dalam proses pengambilan keputusan,
g. selalu memberi informasi kepada bawahan mengenai kondisi perusahaan,
h. waspada terhadap kondisi moral perusahaan dan selalu berusaha untuk
meningkatkannya,
i. bersedia melakukan perubahan dalam melakukan sesuatu, dan
j. menghargai prestasi bawahan.
Oleh karena menjadi pemimpin yang efektif membutuhkan proses, maka sebuah
organisasi dapat menggunakan strategi berikut untuk meningkatkan keefektifan,
yaitu: leadership substitues, ledaership enhancers, dan leadership neutralizers.
C. MASA DEPAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak
ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi
merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka
mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Pertumbuh kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sosial, ekonomi,
dan lingkungan menimbulkan permasalahan yang harus dihadapi organisasi menjadi
semakin luas dan kompleks. Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai
percepatan perubahan yang terjadi. Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran
bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linier, dimana banyak sekali halhal yang
tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus-
menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju
menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan
dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Design ulang organisasi melibatkan integrasi struktur, proses, dan orang-orang untuk
mendukung implementasi strategi dan karena itu melampaui mengutak-atik
tradisional dengan “garis dan kotak.” Saat ini, ini terdiri dari proses yang diikuti
orang, pengelolaan kinerja individu, perekrutan bakat, dan pengembangan
keterampilan karyawan. Ketika desain ulang organisasi perusahaan sesuai dengan
maksud strategisnya, semua orang akan siap untuk melaksanakan dan
menyampaikannya. Struktur perusahaan, proses, dan orang-orang semuanya akan
mendukung hasil yang paling penting dan menyalurkan upaya organisasi untuk
mencapainya.
DINAMIKA LINGKUNGAN
Dinamika Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan manusia karena lingkungan
memiliki daya dukung untuk mendukung manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dinamika lingkungan strategis internasional selalu membawa implikasi baik
positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan, yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi perkembangan nasional. Implikasi positif membawa
manfaat dalam mendukung cita-cita, tujuan nasional dan kepentingan nasional,
sedangkan implikasi negatif menyebabkan meningkatkan potensi ancaman bagi
kelangsungan hidup negara. Situasi dan kecenderungan lingkungan strategis pada awal
abad 21 sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan periode satu dekade terakhir
dalam abad 20. Situasi politik internasional saat ini selain masih diwarnai oleh
permasalahan lama yang belum berhasil diatasi, dan semakin bertambah kompleks
dengan hadirnya serangkaian masalah baru. Disamping itu, kecenderungan lingkungan
strategis semakin sulit diperkirakan karena ketidakteraturan dan ketidakstabilan semakin
menjadi corak dominan.
2. India
Udara berbahaya yang menggantung di kota-kota di India telah membunuh lebih dari
100.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahun. Hal itu terungkap dari studi yang
dipublikasikan pada Rabu (5/6/2021) untuk Hari Lingkungan Hidup Sedunia
ditemukan.India telah berulang kali gagal mengatasi masalah lingkungan. Tahun lalu,
satu laporan PBB menemukan 14 dari 15 kota paling tercemar di dunia berada
India.Meskipun ada seruan untuk bertindak melawan polusi di seluruh dunia, politisi
India sebagian besar mengesampingkan masalah ini dalam pemilihan terakhir.
Laporan Negara Lingkungan India (SoE) menemukan polusi udara bertanggung
jawab atas 12,5% dari semua kematian di negara itu. Kondisi ini menggambarkan
gambaran suram dari catatan lingkungan pemerintah India baru-baru ini.Dilakukan oleh
Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), laporan itu juga menemukan 86% aliran air India
"sangat tercemar". Laporan juga menyebut kemajuan negara dalam energi terbarukan itu
"suram".Tetapi Perdana Menteri Narendra Modi yang baru-baru ini terpilih kembali,
hampir tidak menyebutkan ide apapun soal perubahan iklim dalam kampanye. Dia malah
membuat kicauan Twitter untuk menarik orang-orang agar "hidup selaras dengan alam"
pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia."Kami telah dibesarkan dalam satu tradisi, di mana
alam setara dengan Tuhan. Di mana kesucian alam bermakna dan di mana perlindungan
alam setara dengan manusia," kata Modi. Pada lalu, India memiliki 280.000 kendaraan
listrik. Tetapi jumlah itu sebagian kecil dari target 15-16 juta pada tahun 2020."Emisi gas
rumah kaca India naik lebih dari 20% antara 2010 dan 2014, sedangkan gas alam dan
pembangkit listrik tenaga airnya berada dalam kondisi berantakan," bunyi laporan
itu.Laporan tersebut mendapati pembangkit listrik berbasis gas beroperasi pada 24% dari
kapasitasnya, dan proyek pembangkit listrik tenaga air hanya berjalan 19%."Kemajuan
negara dalam energi terbarukan pada 2018-1919 juga suram," kata CSE.India juga
mencatat kenaikan 56% dalam jumlah industri yang menghasilkan limbah berbahaya
antara 2009 dan 2016-2017, sementara jumlah industri dengan polusi tinggi melonjak
136% antara 2011 dan 2018. India diproyeksikan menambah 416 juta penduduk kota dan
kota ke populasi perkotaan dunia pada tahun 2050.
3. Indonesia
Sayangnya kondisi lingkungan hidup di Indonesia dalam keadaan yang sangat tidak baik-
baik saja. Hutan di Kalimantan hingga Papua masih terus mengalami eksploitasi dan
penghancuran oleh korporasi, yakni berupa penggundulan hutan untuk dialihkan menjadi
industri ekstraktif. Aktifitas industri ekstraktif yang mengeksploitasi alam ini bukan
hanya berdampak pada menyusutnya hutan yang berfungsi sebagai penyerap emisi karbon
dioksida, namun sekaligus ikut memperparah laju pemanasan global dan mengancam
sumber penghidupan puluhan juta masyarakat adat.
Dari riset yang telah dilakukan oleh WALHI didapatkan data bahwa lahan seluas 159 juta
hektar sudah terkapling dalam ijin investasi industri ekstraktif. Luas wilayah daratan yang
secara legal sudah dikuasai oleh korporasi yakni sebesar 82.91%, sedangkan untuk
wilayah laut sebesar 29.75%. Data IPBES 2018 juga menyebutkan bahwa setiap tahunnya
Indonesia kehilangan hutan seluas 680 ribu hektar, yang mana merupakan terbesar di
region asia tenggara. Sedangkan data kerusakan sungai yang dihimpun oleh KLHK
tercatat bahwa, dari 105 sungai yang ada, 101 sungai diantaranya dalam kondisi tercemar
sedang hingga berat.
Laporan dari Auriga Nusantara juga tidak kalah mengkhawatirkan. Selama pemerintahan
Jokowi, setidaknya dalam 20 tahun terakhir ini terjadi deforestasi di Papua seluas
663.443 hektar. Dimana 71 persen diantaranya terjadi sepanjang tahun 2011 sampai 2019.
Penyumbang deforestasi terbesar yakni ditujukan untuk pembukaan perkebunan sawit
seluas 339.247 hektar. Namun dari hasil penelusuran ternyata hanya 194 ribu hektar saja
yang sudah ditanami sawit, selebihnya dalam kondisi rusak. Dampak pengalih fungsian
hutan menjadi wilayah industri ekstraktif, baik itu perkebunan, properti, pertanian,
kehutanan, tambang, infrastruktur dan kelautan, ternyata juga syarat akan beragam
masalah. Dari laporan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), sepanjang tahun 2018
saja terjadi 410 konflik agraria dengan luas wilayah konflik 807.177 hektar, dengan
melibatkan 87.568 KK. Dengan kerusakan hutan yang seluas itu, tidak mengherankan jika
kemudian sepanjang tahun 2020, BNPB mencatat terdapat 2.925 kejadian bencana alam
di Indonesia, mulai dari banjir, putting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan,
kekeringan, serta gelombang panas. Praktik ekosida penghancurann lingkungan yang
mengabaikan tata ruang dan lingkungan hidup ini menjadi fakta bahwa praktik buruk
segelintir korporasi yang menguasai jutaan hektar lahan terbukti memperparah intensitas
bencana di Indonesia. Jumlah korban jiwa pun juga naik hampir tiga kali lipat, yakni pada
periode 2017 hingga 2018 terjadi peningkatan jumlah korban bencana, dari yang
sebelumnya sebanyak 3.49 juta orang menjadi 9.88 juta orang. Data ini seharusnya
menjadi tamparan keras bagi pemerintah untuk mengkaji ulang arah kebijakan yang
sudah dibentuk. Karena baru-baru ini aturan yang dibuat oleh pemerintah maupun DPR
justru menguntungkan segelintir pengusaha dan korporasi ekstraktif dengan
menggadaikan nasib jutaan masyarakat marjinal.
NEGARA YANG MAJU DENGAN MEMPERHATIKAN DINAMIKA LINGKUNGAN
1. Singapura
Singapura - negeri yang dinamakan: Negeri pulau yang paling hijau, bersih, indah di
Asia dan adalah termasuk Topten di dunia melalui reportase yang berjudul:
Singapura- kota yang hijau, bersih dan indah. Dan Dimanapun di negara kepulauan
ini, baik dari Bandara, jembatan, layang gedung-gedung, bahkan sampai WC publik
pun juga ditanami pohon hijau dan bunga yang bersemarak berwarna-warni, bahkan
di atap gedung dari beton bertulang baja pun dihias dengan pohon hijau. Hal ini
karena ada tekat yang tidak kecil dari pemerintah Singapura melalui kebijakan-
kebijakan manajemen, pengawasan lingkungan, menganggap pelestarian lingkungan
ekologi sebagai tugas strategis dalam kebijakan pengembangan sosial-ekonomi
Singapura. Pemerintah negara ini telah mengambil banyak kebijakan manajemen,
pengawasan lingkungan, menganggap pelestarian lingkungan ekologi sebagai satu
tugas strategi dalam kebijakan pengambangan sosial-ekonomi Tanah Air.
Pemerintah Singapura telah mengambil banyak langkah untuk mengawasi dan
melestarikan lingkungan, diantaranya Undang-Undang tentang lingkungan adalah
instrumen yang paling efektif untuk menjamin kebersihan, keindahan lingkungan
Singapura. Selain faktor lingkungan yang hijau dan bersih, sistem lalu lintas di negeri
pulau ini dinilai paling baik di dunia tentang kepaltrisan dan kemodernannya.
Lingkungan yang hijau dan bersih, satu sistem perhubungan yang kondusif dan modern
di Singapura menjadi target yang ditujukan oleh banyak kota, khususnya beberapa
negara ASEAN. Akan tetapi untuk mencapai hal itu, selain ketentuan hukum yang
keras dari pemerintah, maka kesedaran rakyat adalah faktor yang memberikan
sumbangan tidak kecil kepada keberhasilan ini.
2. Inggris
Krisis energi yang membelit Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya membuktikan
bahwa momentum pandemi tidak bisa serta merta menjadi game changer untuk
beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Harga gas alam melambung
tinggi. Bahkan sejak Januari 2021, harga gas alam sudah naik 250%. Penyebabnya
tentu dinamika permintaan dan penawaran.
Dari sisi permintaan terkerek naik karena ekonomi berangsur membaik setelah
pelonggaran pembatasan sosial diberlakukan. Faktor lain yang mengerek permintaan
adalah datangnya musim dingin.Namun dari segi pasokan, suplai menjadi terbatas
karena disebabkan oleh beberapa hal mulai dari penghentian fasilitas produksi di AS,
hingga adanya isu manipulasi perusahaan gas Rusia Gazprom untuk mendongkrak
harga.Apabila dilihat lebih jauh sebenarnya wajar jika harga gas mengalami kenaikan.
Komoditas energi memang tergolong siklikal. Saat Covid-19 lockdown membuat
produksi energi dipangkas.Namun setelah dilonggarkan kebutuhan energi meningkat
pesat tetapi produksi belum benar-benar pulih karena adanya berbagai faktor seperti
cuaca hingga disrupsi rantai pasok.
Semua harga energi fosil mengalami kenaikan, mulai dari minyak mentah, batu bara
hingga gas. Ketiga sumber energi ini harganya berkorelasi positif. Sehingga akan
saling berpengaruh satu sama lain.Secara umum Eropa dan Inggris memang lebih
condong ke gas daripada batu bara sebagai sumber energi untuk pembangkit listriknya.
Hal ini dikarenakan emisi karbon yang lebih rendah. Namun di saat harga gas
melambung tinggi, spread antara gas dan batu bara melebar, membuat para produsen
cenderung beralih dari gas ke batu bara karena ongkosnya lebih murah.Ini menjadi
potret bahwa transisi perpindahan dari energi fosil ke energi yang lebih ramah
lingkungan tidak semudah itu dijalankan.Inggris sendiri dengan adanya krisis gas yang
mengakibatkan kelangkaan makanan lebih memilih untuk kembali menggunakan batu
bara.
3. Amerika Serikat
Amerika Serikat telah mengambil peran terdepan sebagai pengelola lingkungan
global untuk bisa mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pilihan –
pilihan lingkungan dan untuk membentuk pendekatan keberlajuntan terhadap
pembangunan. Mencapai yang lebih besar adalah tujuan utama dalam pencadangan
dan manajemen energi.
Teknologi baru menawarkan kemungkingan sumber daya yang bisa diperbarui yang
tidak mencemari udara dan air, serta tidak menghasilkan gas- gas rumah kaca yang
menghancurkan lapisan ozon pelindung bumi.Inovasi dan perkembangan teknologi
semacam itu menuntut partisipasi dari masyarakat secara luas. Di AS, kalangan
bisnis, industri, dan sains semakin mamainkan peran penting dalam menajamkan
strategi nasional untuk konsevasi energi yang labih baik dan manejemen sumber daya
dan limbah yang lebih bijak.Pengelolaan lingkungan adalah hal yang terpenting demi
janji kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat dunia.