Salam Hormat,
Penelitian yang saya ambil berjudul analisis lahan kritis melalui Sistem Informasi Geospasial
(SIG) dengan latar belakang sebagai berikut :
Di indonesia tahun 2020, luasan lahan kritis mencapai 14,06 juta
hektar (BPS, 2023) yang menyebabkan rawan terjadinya bencana. Lahan kritis
terjadi akibat perubahan penggunaan lahan di Indonesia dari kawasan lahan
pertanian maupun lahan hutan menjadi lahan non pertanian atau lahan
terbangun sehingga kawasan yang berfungsi sebagai serapan air semakin
berkurang yang dapat menyebabkan degradasi lahan, kekeringan atau
kekurangan air bersih pada musim kemarau, bencana tanah longsor dan
bencana banjir pada musim penghujan (Lorenzia et al., 2015; Anggi et al.,
2015; Bambang et al.,2015; Darmo et al., 2015).
d. Kawasan lindung yang seharusnya berfungsi untuk menyerap air dan menjaga
kelestarian alam disalahgunakan untuk membangun pemukiman, penebangan pohon,
dan pertambangan.
e. Diperlukan mitigasi resiko bencana berupa pemetaan lahan kritis di Kota
Pangkalpinang melalui Sistem Informasi Geospasial (SIG) untuk mengetahui arah
rehabilitasi hutan dan lahan
Dari identifikasi masalah tersebut, maka di buatlah rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan kawasan lindung di
Kota Pangkalpinang?
b. Bagaimana alih fungsi lahan kawasan lindung di Kota Pangkalpinang
berkontribusi terhadap terjadinya lahan kritis?
e. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pertambahan luas alih fungsi lahan
setiap tahunnya di Kota Pangkalpinang?
Referensi :
1. Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2023. Statistik Indonesia Tahun 2023. Jakarta
Pusat : Badan Pusat Statistik.
2. Dinas Lingkungan Hidup, 2020. Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL). Kota
Pangkalpinang Bangka Belitung.
3. BPPD, 2023. Laporan Akhir Kajian Resiko Bencana Kota Pangkalpinang. Kota
Pangkalpinang, Bangka Belitung.