Skore Evaluasi
Kriteria Klasifikasi Sistem Industri Klasifikasi
Industri yang terancam 1 2 3 4 5 Industri Prospektif
Sektor Ekonomi Sumber Pencemaran Sumber Pencemaran Rendah
Tinggi
Produks Material: Terbarukan dan Material : Terbarukan dan daur
bukan daur ulang ulang
Mencemari, boros bahan Tidak mencemari, hemat bahan
dan energi dan energi
Proses Mencemari Bersih
Mengandung BBB Tidak mengandung BBB
Konsumsi Energi Tinggi Konsumsi Energi Rendah
Resiko Kesehatan Kerja Aman Kesehatan Kerja
Kesadaran Kesadaran lingkungan Kesadaran lingkungan
Lingkungan konsumennya rendah konsumennya tinggi
Ambang Baku Ambang baku mutu Memenuhi ambang baku mutu
Mutu Lingkungan rendah dan tidak lingkungan yang tinggi
memenuhi ambang baku
Komitmen Tidak ada komitmen Memiliki komitment tinggi
manajemen dan
staf
Tingkat Rendah dan sangat Tinggi, memiliki pendidikan
ketrampilan staf spesialist pada teknologi yang lebih baik
dan pegawai konvensionel
Kapasitas R & D Rendah dan pengembangan Kreatif dan pengembangannya
Lambat cepat
Permodalan Kelangkaan dana untuk Mencukupi dana untuk proteksi
proteksi lingkungan lingkungan
*Nilai = 1 adalah sistem industri atau usaha yang akan sangat terancam adanya isue
lingkungan.
*Nilai = 5 adalah sistem industri atau usaha yang tetap tumbuh dan prospektif .
Tabel 1 diatas menjadi indikator awal apakah suatu unit bisnis akan
memperoleh manfaat dari tekanan isue lingkungan hidup atau malah akan terancam.
Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan penilaian akan diuraikan berikut ini:
a. Sektor Ekonomi.
Sektor mana sistem usaha/industi itu beraktivitas akan menentukan terancam
tidaknya usahanya menghadapi isue lingkungan hidup. Sedemikian pula biaya-biaya
tambahan untuk mengantisipasi tekanan ligkungan hidup.
Misalnya "Brundlanland Report " (World Council of Economic Develepment,
1987) membuat daftar seperti terlampir, sebagai sektor-sektor industri yang potensial
memberi intensitas sumber pencemaran yang berbeda-beda.
Setelah revolusi hijau, ada tanda-tanda sektor pertanian berpotensi terhadap
pencemaran, disamping tentu saja sektorrumah tangga dan transportasi
b. Jenis Produks.
Jenis produk sangat menentukan kepekaan suatu bisnis harus berwawasan
lingkungan atau tidak. Pertimbangannya:
Produk tersebut dibuat dari bahan baku renewable/recycle product
Produk itu hemat energi dalam pemakaiannya
Dampak terhadap sektor lain
Pengurangan/pemanfaatan produk daur ulang
c. Proses Produksi.
Proses produksi yang berwawasan lingkungan harus paling tidak mendekati
objektif seperti:
Zero pollution/limbah
Zero accident dan resiko kesehatan pada karyawan
Konsumsi Energi yang Rendah
Efisiensi penggunaan bahan baku
Untuk bisa menilai apakah suatu sistem usaha/perusahaan memenuhi paradigma
diatas ( dalam neraca lingkungan) perlu dikaji:
Identifikasi dan monitoring semua kebutuhan input dan hasil output
produksi :ketidak pastian jangka panjang polusi yang belum diketahui;
pembakuan standart buangan limbah yang tidak akurat.
Ditetapkan produks limbah persatuan produk: limbah CO2 per ton
produksi baja, Kg-BOD per produksi ton kertas.
g. Kapasitas R & D.
Kemampuan adaptasi secara cepat terhadap perubahan pasar dan peraturan
lingkunga
Riset untuk pengembangan teknologi, substitusi material yang daur ulang,
pengurangan limbah, pengembangan pengetahuan untuk jasa konsultan .
h. Pemodalan.
Kecukupan pemodalan untuk investasi lingkungan bukan "quick yielding
project", tanpa jelas "pay back periode" dan sering kali "non prifitable".
Investasi yang besar bisa melakukan "lobby" untuk mengatur kebijakan
atau sebaliknya, kelangkaan investasi akan menyebabkan berhentinya
produks.
1.2 Penyesuaian Kebijakan Pembangunan Internasional.
Ada kesadaran bahwa ada yang salah dalam pembangunan dunia:
Pengurasan dan deplesi SDA, energi, kemiskinan, pencemaran dan
ancaman resiko lingkungan terhadap dunia : pemanasan global, mencairnya
kutub, terkuaknya lubang ozone, kelaparan, pembakaran hutan tropis dst.
Insinden pencemaran dunia; Bhopal, Exxon Valdex, Chernobyl dstnya.
Komisi Brundtland (Report) mencoba mengkoreksi arah perkembangan
pembangunnan dunia dengan "sustainable development": Pembangunan yang dapat
memenuhi kebutuhan genarasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuan
generasi masa depan memenuhi kebutuhannya.
Reorientasi untuk bisa "sustainable" rekomendasi yang dipertimbangkan oleh
Komisi dalam "Brundtland Report" adalah :
Pendefinsian kembali pertumbuhan dalam pembangunan
Perubahan kualitas pertumbuhan
Pemenuhan kebutuhan dasar : pangan, pekerjaan, energi air dan sanitasi
Menjamin pertumbuhan penduduk yang terkendali
Konservasi dan peningkatan efisiensi penggunaan SDA
Reorientasi teknologi dan pengelolaan resiko
Integrasi lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan
Tabel Ketidak-merata-andistribusi dan konsumsi dunia
Isue Penting Kebijakan Lingkungan dalam KTT- Bumi di Rio Janeiro, 1992
1. Lingkungan dan Pembangunan.
2. Perlindungan Atmoshphere
3. Perlindungan Lautan
4. Manajemen Limbah
5. Per-tanahan
6. Diversity-Biologi
7. Sumber daya air
8 . Bioteknologi
Contoh Kesempatan Bisnis Baru Yang Muncul Dari Perubahan Kebijakan Lingkungan
* Jasa Konsultasi:
* Produksi Peralatan:
Filter penyaring limbah, scrubber, unit pengaolahan lilbah, peralatan untuk pengumpulan
dan transport limbah; peralatan monotoring dan penegendalian, bahan bangunan; jasa
perencanaan, engineering dan disain.
1.Keuntungan Ekonomis:
a.Penghematan Biaya :
Penghematan dengan turunnya konsumsi energi dan bahan baku
Penghematan berkaitan dengan pendaur-ulang produks, penjualan produks setengah jadi dan
limbah, pengurangan biaya pengolahan limbah.
Penurunan pungutan limbah, denda lingkugan, biaya ganti rugi
b. Kenaikkan Pendapatan:
Kenaikan pendapatan marjinal akibat menaiknya harga penjualan produks akrab lingkungan
Menaiknya pangsa pasar akibat inovasi produk dan pesaing yang semakin sedikit
Produks baru menciptakan pangsa di dalam asar
Meningkatnya permintaan produk konvensional yang tidak menimbulkan dampak
2. Keuntungan strategis:
Meningkatnya citra berwawasan lingkungan dalam masyarakat
Memberikan renovasi produk yang baik
Peningkatan produktivitas
Peningkatan komitmen staf manajemen dan hubungan industrial yang baik
Kreatifitas dan keterbukaan pada tantangan baru
Hubungan dan komunikasi yang baik dengan pejabat, masyarakat dan LSM
Menjamin akses memasuki pasar luan negeri
Mempermudah mencapai standart/ambang baku lingkungan yang dipersyaratkan.