Skore Evaluasi
Klasifikasi Sistem Industri Klasifikasi
Kriteria
Industri yang terancam 1 2 3 4 5 Industri Prospektif
Sektor Ekonomi Sumber Pencemaran Tinggi Sumbe r Pencemaran Rendah
Produks Material: Terbarukan dan Material : Terbarukan dan daur
bukan daur ulang ulang
Mencemari, boros bahan Tidak mencemari, hemat bahan
dan energi dan energi
Proses Mencemari Bersih
Mengandung BBB Tidak mengandung BBB
Konsumsi Energi Tinggi Konsumsi Energi Rendah
Resiko Ke sehatan Kerja Aman Kesehatan Kerja
Kesadaran Kesadaran lingkungan Kesadaran lingkungan
Lingkungan konsumennya rendah konsumennya tinggi
Ambang Baku Ambang baku mutu rendah Memenuhi ambang baku mutu
Mutu Lingkungan dan tidak memenuhi lingkungan yang tinggi
ambang baku
Komitmen Tidak ada komitmen Memiliki komitment tinggi
manajemen dan staf
Tingkat ketrampilan Rendah dan sangat Tinggi, memiliki pendidikan
staf dan pegawai spesialist pada teknologi yang lebih baik
konvensio nel
Kapasitas R & D Rendah dan pengembangan Kreatif dan pengembangannya
lambat cepat
Permodalan Kelangkaan dana untuk Mencukupi dana untuk proteksi
proteksi lingkungan lingkungan
ALASAN ATAU KETERANGAN TENTANG EVALUASI TABEL
1. SEKTOR EKONOMI (sumber pecemaran rendah)
Alasan : Karena menurut jurnal Kesehatan lingkungan poltekes kemenkes manado
bahwa, Pengelolaan air limbah industri makanan instan di PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk dilakukan berdasarkan tahapan tahapan pengolahan air limbah pada
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang diamati sebagai berikut: Volume air
limbah yang dihasilkan dari proses industri yaitu Untuk penggunaan air bersih pada
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di kota Bitung, 5000 m³ per bulan atau 166,7 m3
per hari. Pembungan air limbah pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk setiap
pengolahan menghasilkan pembuangan air limbah 28 m3 –45 m³ setiap pengolahan.
Batas kapasitas penampungan limbah dalam setiap bak-bak pengolahan air limbah
adalah 135 m³.
Air limbah dari hasil pengolahan yang dibuang kelaut secara fisik sudah telah
memenuhi syarat dengan ketentuan tidak berwarna tidak berbau dan tidak berasa.
Pengukuran pencemaran BOD5 uji yang penting untuk menentukan daya cemar air
limbah maupun pada badan air. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kadar
air limbah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Pengelolaan air limbah di PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk di Kota Bitung dilaksanakan dengan alur proses pengolahan yang
sesuai dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga mampu menurunkan
BOD dari 150 mg/l menjadi 8,5 mg/l (94%). Hasil yang didapat tersebut tidak melebihi
kadar maksimum air limbah industri sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No 3 Tahun 2010 Tentang baku mutu air limbah Kawasan Industri yaitu 50 mg/l.
(Sumber jurnal Kesehatan lingkungan poltekes kemenkes manado)
2. PRODUKS (Terbarukan dan daur ulang, tidak mencemari, hemat bahan dan
energi)
Alasan : KOMPAS.com - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Fransiscus Welirang menyatakan perusahaannya siap untuk mengembangkan mie
instant berbahan dasar dari komoditas pangan lokal yaitu sorgum untuk menggantikan
gandum yang diimpor dari luar negeri.intinya bagaimana kita saat ini bisa
mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum. Jadi, nanti ada program
pengembangan tanaman sorgum bersama-sama. Indofood mendukung penuh upaya
Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi krisis pangan global dengan mencari
alternatif bahan baku lokal seperti sorgum. sorgum merupakan tanaman asli Indonesia
yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan nasional. pengembangan
sorgum berperan penting untuk mensubtitusi tepung terigu berbahan dasar gandum
yang sampai saat ini masih bergantung pada impor. Pada tahun 2021, impor gandum
Indonesia tercatat 11,69 juta ton. Fransiscus mengatakan Indofood siap melakukan
proses pengolahan komoditas sorgum, sementara pemerintah melalui Kementerian
Pertanian diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi sorgum nasional.
"Pertanian dalam bidang budidaya, dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk
tepung ini kan berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti
inisiasinya dari Kementan," katanya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
konsumsi gandum penduduk Indonesia tahun 2019 adalah 30,5 kg per kapita per
tahun. Kebutuhan gandum terbesar adalah untuk industri produk pangan olahan
seperti mie instan, kue, dan roti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gandum Mahal, Indofood
Kembangkan Mi Instan Berbahan Sorgum", Klik untuk
baca: https://money.kompas.com/read/2022/08/14/134530726/gandum-mahal-
indofood-kembangkan-mi-instan-berbahan-sorgum.
ICBP memastikan semua produknya aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
memenuhi standar keamanan pangan secara nasional maupun internasional, serta
pedoman Halal dan pemasaran yang bertanggung jawab. Dilansir dari laporan
keberlanjutan 2021, perseroan telah memiliki 19 produk dairy dan mi instan dengan
logo “Pilihan Lebih Sehat”, lalu memiliki sebanyak kurang lebih 20.000 kemitraan
yang terdiri dari petani dan UKM. Indofood melihat tren produk pangan yang diminati
oleh konsumen terus menekankan pada aspek kesehatan dan gizi. Sebagai perusahaan
pangan, ICBP terus berbenah dengan meningkatkan kandungan zat gizi mikro dalam
produk.
Selain itu juga mengurangi gula, garam dan lemak (GGL) dalam produk, hal ini
dilakukan sebagai langkah mengurangi masalah kesehatan yang disebabkan tingginya
konsumsi GGL.Tak ketinggalan konsumen juga dilibatkan dalam peluncuran produk
kepada konsumen melalui iklan, situs web produk, layanan pelanggan, serta melalui
program edukasi. Dari sisi bahan baku, ICBP melakukan pengadaan bahan baku yang
bertanggung jawab dengan menjaga pasokan dengan mengambil dari berbagai
wilayah.
Dari sisi sosial, menjaga kemitraan dengan petani menjadi hal yang dijaga, termasuk
ke petani ketang, cabai, singkong dan gula kelapa tak ketinggalan peternak sapi juga
turut bekerja sama dengan ICBP. Ada 15.000 peternak sapi dari 16 koperasi yang
bersinergi untuk memenuhi pasokan, hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi susu
impor dan memperdaya peternak lokal.
https://www.trenasia.com/fokus-sediakan-ketangguhan-produk-pangan-indofood-
icbp-juga-terapkan-esg
3. PROSES (Mencemari, mengandung B3, konsumsi energi tinggi, resiko kesehatan
kerja)
Alasan : Menurut artikel “GREENPEACE” Sepanjang bulan Februari hingga Juni
2022 sejumlah organisasi dari gerakan Pawai Bebas Plastik [1] melakukan kegiatan
brand audit di 11 titik pantai yang tersebar di 10 provinsi. Hasilnya, kemasan dari
Unilever, Indofood dan Mayora Indah menjadi tiga besar penyumbang sampah
kemasan plastik sekali pakai.Brand audit ini bertujuan untuk mengetahui siapa
produsen pemilik merek-merek yang kemasannya mencemari sungai, pantai dan
lingkungan di Indonesia. “Hasil brand audit yang dilakukan oleh gerakan Pawai Bebas
Plastik dari bulan Februari hingga Juni 2022 di 27 titik pantai di Indonesia
menunjukkan, produsen Indofood, Unilever dan Mayora Indah menempati sebagai 3
besar penyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai yang mencemari 27 titik pantai
di Indonesia. Pawai Bebas Plastik menemukan jenis kemasan plastik yang terbanyak
selama Brand Audit adalah kemasan plastik sekali pakai yaitu sachet sebanyak 79,7
persen dari total temuan sampah plastik,” ujar Tenia dari Divers Clean Action (DCA)
[2] “Sampah kemasan saset masih menjadi beban lingkungan, mengingat kemasan
saset ini susah untuk didaur ulang dan dalam laporan Greenpeace berjudul Throwing
Away The Future, Asia tenggara memegang pangsa pasar sekitar 50% dan diprediksi
jumlah kemasan saset yang terjual akan mencapai 1,3 Triliun pada tahun 2027”
imbuhnya. Dampak lingkungan hasil dari produk yang di produksi oleh PT. Indofood
yakni Jaringan organisasi dan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Break Free
From Plastic yang telah melakukan. Brand Audit sejak tahun 2018 hingga 2021.
Hasilnya menunjukkan produsen FMCG seperti Indofood, Danone, Mayora, Unilever,
Wings masuk dalam peringkat teratas sebagai produsen yang sampah kemasannya
mencemari lingkungan di Indonesia Dalam Brand Audit yang telah dilakukan oleh 231
relawan gerakan Pawai Bebas Plastik menunjukkan produsen Indofood menempati
peringkat pertama dengan 504 buah sampah kemasan plastik sekali pakai. (Sumber
artikel “GREENPEACE”)
https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/46350/kemasan-unilever-indofood-dan-
mayora-terbukti-mencemari-27-titik-pantai-di-indonesia/
Hal tersebut bisa dilihat dari meningkatnya penjualan mi instan Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP) dari posisi Rp 15,49 triliun pada semester I/2020, naik Rp 4,47 triliun
atau tumbuh 30,5 persen menjadi Rp 20,22 triliun pada semester I/2021. Adapun
produk mi instan yang dijual oleh Indofood CBP Sukses Makmur adalah Indomie,
Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura dan Mi Telur Cap 3 Ayam.
Perusahaan consumer goods milik Grup Salim ini juga telah menjual mi instan hingga
ke Australia, Irak, Papua Nugini, Hong Kong, Timor Leste, Yordania, Arab Saudi,
Amerika Serikat, Selandia Baru, Taiwan dan negara-negara lain di Eropa, Afrika,
Timur Tengah dan Asia. Namun, mayoritas penjualan masih di Indonesia.
Sebagai informasi, nilai penjualan Indofood CBP Sukses Makmur mencapai Rp 28,19
triliun selama semester I/2021. Penopang utama penjualannya adalah divisi mi instan
senilai Rp 20,22 triliun. Lalu disusul oleh divisi susu senilai Rp 4,55 triliun, makanan
ringan Rp 1,64 triliun, penyedap rasa Rp 1,63 triliun, minuman Rp 672,21 miliar dan
makanan khusus Rp 494,12 miliar.Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim
menyampaikan laba usaha perusahaan tumbuh 36 persen pada kuartal I/2021 menjadi
Rp 3,82 triliun dari sebelumnya Rp 2,8 triliun. Marjin laba usaha naik menjadi 25,3
persen dari sebelumnya 23,3 persen."Dengan tidak memperhitungkan akun non-
recurring dan selisih kurs, laba inti yang mencerminkan kinerja operasional naik 54
persen yoy menjadi Rp 2,41 triliun dari sebelumnya Rp 1,57 triliun," paparnya dalam
siaran pers, Rabu, 30 Juni 2021.
ICBP merupakan salah satu produsen konsumen bermerek dengan kegiatan usaha
terdiversifikasi, seperti mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi
dan makanan khusus, serta minuman. ICBP juga menjalankan kegiatan usaha kemasan
untuk produk perusahaan.
https://bisnis.tempo.co/amp/1502316/naik-selama-pandemi-penjualan-mi-instan-
indofood-rp-202-triliun
Dari sisi lingkungan ICPB berupaya untuk mengelola energi dan sumber
air, pengurangan limbah, emisi GRK, serta melakukan upaya mitigasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim dan melakukan pengelolaan sampah kemasan. Capaian yang
diperoleh perseroan dari sisi lingkungan selama 2021 yaitu, menerapkan 37,9%
sumber energi yang berasal dari energi terbarukan, 14,9% melakukan penurunan
intesitas emisi GRK, melakukan penurunan intensitas air sebesar 8,5%, lalu berhasil
menurunkan 7,9% intensitas energi dan penurunan intensitas limbah B3 sebanyak
22,5% hal ini berdasarkan acuan 2018.
https://www.trenasia.com/fokus-sediakan-ketangguhan-produk-pangan-indofood-
icbp-juga-terapkan-esg
Dalam divisi Noodle misalnya, PT Indofood memiliki tenaga kerja yang terbagi dalam
dua bagian, yaitu 70% bekerja sebagai pegawai pabrik dan 30% merupakan staf.
Mereka juga memiliki jenjang pendidikan bervariasi mulai dari Sekolah Dasar hingga
Strata Satu.
Meskipun berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, semuanya memperoleh
kesempatan mengikuti pelatihan yang mencakup pelatihan dasar, pelatihan teknis
fungsional dan pelatihan manajerial.
https://dvdpelatihansdm.com/strategi-pengembangan-sumber-daya-manusia-di-
perusahaan-indofood/
Strategi yang digunakan oleh Indofood yaitu integrasi vertikal dengan diversifikasi
pada portofolio produknya merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan
untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan
baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis
yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood
akan menerapkan strategi memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope,
span, dan speed. Selain itu menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan
rasanya. Selain itu Indofood juga menerapkan strategi penetrasi pasar, yaitu berusaha
untuk meningkatkan pangsa pasar.
(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus)
https://www.researchgate.net/publication/342939604_STRATEGI_PERTUMBU
HAN_BERKELANJUTAN_INDOFOOD_DI_PASAR_KOMPETITIF
9. PEMODALAN
Alasan : Berdasarkan pengujian atau analisa yang dilakukan oleh PT. Indofood
ataupun dari eksternal perusahaan, limbah cair olahan dari IPAL PT. Indofood sudah
sesuai dengan baku mutu yang ditentukan sehingga sudah aman dan tidak mencemari
lingkungan. Presentasi efisiensi penurunan parameter TSS, BOD, COD, Minyak lemak
yaitu sebesar 82,40%; 93,21%; 98,36% dan 93,76%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
kinerja IPAL PT. Indofood sudah cukup baik dan efisien.
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/84732
https://ijins.umsida.ac.id/index.php/ijins/article/view/566/518