Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU KALAM

BERIMAN KEPADA RASUL


DISUSUN OLEH:
ALFIRAS RASYA SAMUDRA

1.Pengertian Iman Kepada Rasul Allah


Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan sebagai
seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.
Pengertian menurut istilah, berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah mengutus manusia laki-laki terpilih yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan
wahyu tersebut harus disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk
hidup, agar hidupnya selamat dari dunia hingga kelak di akherat.
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang
wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih
oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh
umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at
yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang
diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya.
Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun
hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau
membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.1
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin
ayat 78 yang artinya:
“ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa
orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
1
Imam Baidhawi Ahli tafsir Persia
berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78) Dalam ayat di atas dijelaskan,
bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-
laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus
sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada
yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.   
 

                   Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para
rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
                   Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk
menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt.
untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh
bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia
tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan
syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
                   Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan
mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima
wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk
dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk
menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

 Dalil Iman Kepada Rasul Allah


 Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin
ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad)
melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.”
(Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt.
adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin
perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya
sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-
Quran dan ada yang tidak.
َ‫ َوخ‬ ‫ ِماَئ ٍة‬ ُ‫ة‬kَ‫ثَالَث‬  َ‫ َذالِك‬ ‫ ِم ْن‬ ‫اَ ْلفًااَلرُّ ُس ُل‬  َ‫ َو ِع ْشرُوْ ن‬ ٌ‫ َواَرْ بَ َعة‬ ‫ف‬
ٍ ْ
‫ل‬ َ ‫ا‬   ُ ‫ة‬‫اَئ‬ ‫م‬ 
ِ َ: ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬  ‫؟‬   ‫ء‬ ‫ا‬
ِ َِ‫ي‬‫ب‬‫ن‬ْ َ ‫ال‬‫ا‬ْ   ُ ‫ة‬ َّ
‫د‬ ‫ع‬   ‫م‬ َ
‫ك‬   ‫هللا‬  ‫ل‬
ِ ْ ِ َ ْ‫َ َ َ ُو‬ ‫س‬ ‫ر‬   ‫ا‬ ‫ي‬  : ‫ال‬َ ‫ق‬  ‫ر‬ َ
‫ذ‬   ‫ى‬ ِ‫َأب‬ ‫ع َْن‬
)‫د‬kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk‫َأحْ َم‬ ُ‫( َر َواه‬ ‫رًا‬kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk‫ َغفِ ْي‬ ‫ َجمًّا‬ ‫ َر‬kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk‫ َع َش‬ َ‫ة‬kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk‫ْم َس‬
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang
termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

2.Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt

            Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-
tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1.Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang
mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para
Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2.Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa
orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-
min:78).
3 .Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka 
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan
sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).

3.Meneladani Sifat-sifat Rasulullah SAW.


1Meneladani Sifat Sidiqq
Untuk mendalami sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan
dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa
pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya tidak
pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap musuhnya.
2. Meneladani Sifat Amanah
    Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu
sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik dan
benar.
 3.Meneladani Sifat Fatanah
           Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan
kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak cerdas.
Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam
belajar atau menuntut ilmu.
    4.  Meneladani Sifat Tablig
           Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu
upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah
kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian
melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut dengan
cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-
mata karena perintah Allah swt.

4. Cara Beriman Kepada Rasul Allah Swt


1.Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad  dan apa
yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri orang bertaqwa
‫ َوالَّ ِذي‬ ‫ َجا َء‬ ‫ق‬ ِ ‫بِالصِّ ْد‬ ‫ق‬ َ ‫ص َّد‬ َ ‫ َو‬ ‫بِ ِه‬ ‫ك‬ َ ‫ُأو ٰلَِئ‬ ‫هُ ُم‬  َ‫ْال ُمتَّقُون‬
 “Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar : 33).
2.Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
seluruh larangannya.
“Dan jika kamu taat kepadanya , niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
3.Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang
cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
َ ‫يُ َح ِّك ُمو‬ ‫ َش َج َرفِي َما‬ ‫بَ ْينَهُ ْم‬ ‫ثُ َّم‬  ‫اَل‬ ‫فِييَ ِجدُوا‬
‫فَاَل‬  َ‫ َو َربِّك‬  ‫اَل‬  َ‫ َحتَّ ٰىيُْؤ ِمنُون‬ ‫ك‬
‫َأ ْنفُ ِس ِه ْم‬ ‫ َح َرجًا‬ ‫ ِم َّما‬  َ‫ضيْت‬ َ َ‫ق‬ ‫ َويُ َسلِّ ُموا‬ ‫تَ ْسلِي ًما‬
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
dalam perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan
dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima
dengan sepenuhnya. (An-Nisa : 65).

4.Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya. Rasulullah


bersabda, yang artinya.
 “Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya,
anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5.Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan
ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan
menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana firman Allah:
                            
َ‫الَّ ِذين‬  َ‫يَتَّبِعُون‬ ‫ُول‬ َ ‫ال َّرس‬ ‫ي‬ َّ ِ‫النَّب‬ ‫الَّ ِذي‬ ُ‫يَ ِجدُونَه‬ ‫ َم ْكتُوبًا‬ ‫ ِع ْن َدهُ ْم‬ ‫فِي‬
‫التَّوْ َرا ِة‬ ‫يل‬ ِ ‫ َواِإْل ْن ِج‬ ‫يَْأ ُم ُرهُ ْم‬ ‫ُوف‬ ِ ‫بِ ْال َم ْعر‬ ‫ َويَ ْنهَاهُ ْم‬ ‫ َع ِن‬ ‫ ْال ُم ْن َك ِر‬  ُّ‫َويُ ِحل‬
‫لَهُ ُم‬ ‫ت‬ َّ
ِ ‫الطيِّبَا‬ ‫ َويُ َحرِّ ُم‬ ‫ َعلَ ْي ِه ُم‬ ‫ث‬ َ ‫ ْالخَ بَاِئ‬ ‫ض ُع‬ َ َ‫ َوي‬ ‫ َع ْنهُ ْم‬ ‫ِإصْ َرهُ ْم‬
ْ ‫َأْل‬ َّ ْ َّ
‫ َوا غاَل َل‬ ‫التِي‬ ‫ َكانَت‬ ‫ َعل ْي ِه ْم‬  َ‫ َمنوافال ِذين‬ ‫بِ ِه‬ ُ‫ َو َع َّزرُوه‬ ُ‫صرُوه‬
َ َ ُ َ َ‫َون‬
‫ َواتَّبَعُوا‬ ‫ور‬ َ ُّ ‫ن‬‫ال‬   ‫ي‬ ‫ذ‬َّ ‫ل‬
ِ َ ِ‫ا‬  ‫ل‬ ‫ز‬ ْ
‫ن‬ ‫ُأ‬   ُ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫م‬  ‫ك‬ َ ‫ل‬ ٰ ‫و‬
َ َ َ ‫ُ ِ ُونَ ُ ِئ‬‫ُأ‬   ‫م‬ ُ ‫ه‬  ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ف‬ْ ‫م‬ ْ
‫ال‬
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung  (Al-’Araf: 157).
6.Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah berfirman:
‫لَقَ ْد‬  َ‫ َكان‬ ‫لَ ُك ْم‬ ‫فِي‬ ‫ َرسُو ِل‬ ِ ‫هَّللا‬ ٌ‫ُأ ْس َوة‬ ٌ‫ َح َسنَة‬ ‫لِ َم ْن‬  َ‫ َكان‬ ‫يَرْ جُو‬ َ ‫هَّللا‬
‫ َو ْاليَوْ َم‬ ‫اآْل ِخ َر‬ ‫ َو َذ َك َر‬ َ ‫هَّللا‬ ‫َكثِيرًا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut nama Allah (Al-Ahzab:21).

7.Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut
namanya.
8 Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi Muhammad
seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, itulah pernyataan Allah :
‫تَجْ َعلُوا‬ ‫ ُدعَا َء‬ ‫ال َّرسُو ِل‬ ‫بَ ْينَ ُك ْم‬ ‫ َك ُدعَا ِء‬ ‫ْض ُك ْم‬ ِ ‫بَع‬ ‫بَ ْعضًا‬ ‫قَ ْد‬ ‫يَ ْعلَ ُم‬
ُ ‫هَّللا‬  َ‫الَّ ِذين‬  َ‫يَتَ َسلَّلُون‬ ‫ ِم ْن ُك ْم‬ ‫لِ َوا ًذا‬ ‫فَ ْليَحْ َذ ِر‬  َ‫الَّ ِذين‬  َ‫يُ َخالِفُون‬ ‫ع َْن‬ ‫َأ ْم ِر ِه‬
‫َأ ْن‬ ‫صيبَهُ ْم‬ ِ ُ‫ت‬ ٌ‫فِ ْتنَة‬  ْ‫َأو‬ ‫صيبَهُ ْم‬ ِ ُ‫ي‬  ٌ‫ َع َذاب‬ ‫َألِي ٌم‬
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian
kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-
orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada
kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan
ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nur : 63).
9.Mensyukuri hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga persatuan
umat Islam dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan
AS-Sunnah shohihah. Itulah tegaknya agama:
‫ َش َر َع‬ ‫لَ ُك ْم‬  َ‫ ِمن‬ ‫الدِّي ِن‬ ‫ص ٰى َما‬َّ ‫ َو‬ ‫بِ ِه‬ ‫نُوحًا‬ ‫ َوالَّ ِذي‬ ‫َأوْ َح ْينَا‬ ‫ك‬ َ ‫ِإلَ ْي‬ ‫َو َما‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
َّ ‫ َو‬ ‫بِ ِه‬ ‫ِإب َْرا ِهي َم‬ ‫ ْن” َو ِعي َسى َو ُمو َس ٰى‬ ‫ قِي ُموا‬  َ‫ال ِّدين‬  ‫ َواَل‬ ‫تَتَفَ َّرقُوا‬
َ‫ص ْين‬ ٰ
‫فِي ِه‬ ‫ َكب َُر‬ ‫ ْل ُم ْش ِر ِكينَ َعلَى‬ ‫ َما‬ ‫تَ ْدعُوهُ ْم‬ ‫“ِإلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫يَجْ تَبِي‬ ‫ِإلَ ْي ِه‬ ‫َم ْن‬
‫يَ َشا ُء‬ ‫ َويَ ْه ِدي‬ ‫ِإلَ ْي ِه‬ ‫ي َم ْن‬  ُ‫يُنِيب‬
 “Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada
Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan
janganlah kamu berpecah belah karenanya.(Asyuro

5. Mukjizat Rasul
Karena tugas para rasul sangat berat, maka para rasul dibekali dengan mukjizat, yaitu
keadaan atau
kejadian luar biasa yang dialami atau dilakukan oleh para nabi atau rasul atas izin Alloh.
Adapun
pungsi dari mukjizat adalah :
1.Sebagai tanda bukti bahwa orang yang membawa atau memiliki benar-benar seorang rasul
utusan Allah.
2.Sebagai senjata bagi rasul yang digunakan untuk menghadapi musuh-musuh yang
menentangnya.
Mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam
a Mukjizat Kauniyah yaitu mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam seperti di
belahnya laut
merah oleh Nabi Musa a.s dengan tongkat
b.Mukjizat Syahsiyah yaitu mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi atau rasul seperti
air yang
keluar dari celah-celah jari Nabi Muhamad saw. Penyembuhan penyakit buta, kusta oleh
nabi isa a.s
dan cahaya bulan yang memancar dari tangan nabi musa a.s.
c.Mujizat Salbiyah yaitu Mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti nabi
Ibrahim a.s  di
bakar api tetapi tidak mempan
d.Mukjizat Aqliyah yaitu mukjizat yang masuk akal (rasional) yaitu Al-Qur’an.2

6. Prilaku yang mencerminkan iman kepada Rasul Allah swt.

2
YUDHISTIRA,Pendidikan Agama Islam II Lentera Kehidupan dan Cv Hayati Tumbuh Subur (Jakarta
September2006)
Perintah-perintah alloh yang terdapat dalam Al-Qur’an
1.Berkomitmen melaksanakan rukun islam dengan sempurna
a.Bersyahadat ( QS Al Bakoroh : 21,41, Hud:123, An Nahl : 2 Al Mukmin : 52, Al
Ankabut:16, dan
Nuh:3 )
b.Mendirikan shalat ( QS Al Bakoroh : 1-3, Al An’am:72, Ar Rum:31, Taubah:5,71. Al
Ahzab:33
dan Al Mujadilah :13)
c.Berpuasa ( QS Al Baqarah:183)
d.Menunaikan Zakat (QS Al Baqorah 177, Al A’raf:156 dan At Taubah:18,71)
e.Haji dan umroh ( QS Al Baqarah :158,197,203 )
2 Melaksanakan perintah Allah swt, dimulai sejak bangun tidur sampai akan
tidur lagi
a. Menafkahkan harta, baik di waktu lapang maupun sempit
b Menahan amarah
c.Memaafkan kesalahan orang lain
d.Menepati janji apabila berjanji
e. Bersabar dalam kesempitan dan penderitaan
f. Mengimani rukun iman
g. Menggunakan akal dan panca indra untuk mencapai ketakwaan
h. Aktif berbuat baik kepada semua manusia, khususnya kepada orang tua dan fakir miskin
i.  Berkurban
3. Menjauhi perbuatan yang dilarang Allah seperti berikut ini
a.  Dengki
b. Berselisih
c. Membenci
d. Bermusuhan
e. Merusak
f. Mencari-cari kesalahan orang lain
g. Mengolok-olok orang lain
h. Merugikan hak orang lain
i.  Menghina Tuhan orang lain
j.  Memaksakan kehendak
k. Berjudi dan minum khamar
l. berzinna
DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari internet :


http://islamicpwr.blogspot.co.id/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html
http://www.aljiddiyah.com/2017/05/iman-kepada-rasul-allah-swt.html
http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.co.id/2015/11/iman-kepada-rasul-rasul-
allah.html
http://tugasgalau.blogspot.co.id/2015/09/makalah-beriman-kepada-rasul-allah-swt.html

Anda mungkin juga menyukai