Dosen Pembimbing:
Ulil Albab, S.H.I.,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.Inayatul Ilmi 062310011
2.Muhammad Sandy Hermawan 062310014
SEMESTER 1
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan selesai dan tepat
waktu. Tak lupa pula kita hanturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak.
Penulisan makalah berjudul “Dalil Aqli dan Naqli Tentang Rasul-Rasul Allah”
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun ketidaksesuaian
materi yang kami angkat dari makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami agar pembaca berkenan
memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….….…....i
KATA PENGANTAR………………………………………………………........ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………..………….….....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………..………....….2
C. Tujuan…………………………………………………………………….......3
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN……………………………………………..…………..…..9
B. SARAN……….…………………………………………………………...…9
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………..10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dalil aqli dan naqli iman kepada Rasul Allah?
2. Sebutkan dalil aqli dan naqli nama-nama Rasul Ulul Azmi!
3. Sebutkan dan jelaskan dalil aqli dan naqli sifat wajib para Rasul!
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dalil aqli dan naqli iman kepada Rasul
2. Untuk mengetahui dalil aqli dan naqli nama-nama Rasul Ulul Azmi
3. Untuk mengetahui dalil aqli dan naqli sifat wajib para Rasul
2
BAB II
PEMBAHASAN
Iman berarti kita percaya, menyakini. Iman kepada Rasul Allah adalah
termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap
umat islam. Dan banyak orang yang mengatakan atau berpendapat bahwa rasul
adalah nabi.
Dalil Aqli;
Rasul adalah yang orang yang diberi wahyu dan ajaran baru perihal syara
dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya, Sedangkan nabi orang
yang meneruskan ajaran rasul dan juga wajib menyampaikan kepada umat manusia.
Atas dasar ini maka setiap rasul adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul.
Dalil Naqli;
Surat Ali Imran Ayat 164:
َ َ علَي ِهم َءا َٰيَتِِۦه َويهزَ كِي ِهم َويهعَ ِل هم هه هم ٱل ِك َٰت
ب َ ول ِمن أَنفه ِس ِهم يَتلهوا
ً س
ث فِي ِهم َر ه َ َعلَى ٱل همؤمِ نِينَ إِذ بَع
َ لَقَد َمن ٱّلله
ض َٰ َلل ُّمبِين
َ َوٱلحِ ك َمةَ َوإِن كَانهوا مِ ن قَب هل َلفِى
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka al-kitab dan al-hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata
3
B. Dalil Aqli dan Naqli Rasul Ulul Azmi
Rasul Ulul Azmi adalah rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati yang tak
pernah goyah, mempunyai ketabahan hati yang luar biasa dan kesabaran yang tak
ada batasnya.
Dalil Aqli:
Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat, Rasul yang termasuk Ulul Azmi
hanya lima orang dengan urutan yang tidak sama. Yang paling utama dari yang
lima itu adalah Nabi Muhammad SAW kemudian Nabi Ibrahim as, Musa as, Isa
as, dan terakhir Nuh as.
Dalil Naqli:
Surat Al-Ahzab Ayat 7
َ سى ٱب ِن َمريَ َم ۖ َوأَخَذنَا مِ ن ههم ِمي َٰث َقًا
ً غلِي
ظ َ س َٰى َوعِي
َ ِيم َو همو َٰ
َ َو ِإذ أَخَذنَا مِ نَ ٱلن ِبيۦ ِنَ مِ يث َقَ ههم َومِ نكَ َومِ ن نُّوح َو ِإب َٰ َره
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari engkau
(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh”.1
1
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya. h.592
4
yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah
agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di
dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang
kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada
agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang
kembali (kepada-Nya)”.
Mengenai sifat-sifat wajib yang dimiliki oleh para rasul ada empat yaitu:2
1. Siddiq artinya jujur, seorang rasul tentu saja harus jujur bagaimana mungkin ia
dapat diteladani kalau ia adalah seorang pembohong.
Dalil Aqli:
Apabila para Nabi tidak jujur atau berdusta atas sesuatu yang mereka
sampaikan kepada manusia, maka khabar yang datang dari Allah juga menjadi
dusta, karena Allah SWT telah membenarkan seruan mereka dengan
memperlihatkan mukjizat ditangan-tangan mereka.
Dalil Naqli:
Surat An-Najm Ayat 3-4
َ َو َما يَنطِ هق
(٤) ( ِإن ه َهو ِإل َوحى يهو َح َٰى٣) ع ِن ٱل َه َو َٰى
2
Sirajuddin Abbas, I’tiqad Ahlussunah wal-Jamaah, Jakarta: Pustaka Tarbiyah,
2001. h.63-64.
3
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 763.
5
2. Amanah artinya dapat dipercaya. Seorang Rasul mendapat amanat atau
kepercayaan dari Allah untuk menyampaikan risalah-nya. Dan rasul dipercaya
Allah Swt mampu mengemban amanah sesuai dengan keinginannya. Mereka telah
berusaha keras dan sabar menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat manusia.
Dalil Aqli:
Jika para Rasul berkhianat menentang perintah Allah dengan cara
melakukan perbuatan-perbuatan yang haram atau makruh, maka kita juga
diperintah untuk melakukannya dan ini adalah bathil. Karena bertentangan
dengan kebenaran dan karena Allah tidak memerintahkan kekejian.
Dalil Naqli:
Surat Asy-Syu’ara Ayat 107
سول أَمِ ين
إِنِى لَ هكم َر ه
4
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya. h. 521.
6
Dalil Aqli:
Mustahil mereka (para Rasul) menyembunyikan apa yang
diperintahkan untuk menyampaikannya. Karena jika kalau mereka (para Rasul)
berbuat demikian. maka sungguh kita sebagai umat juga terkena perintah untuk
menyembunyikan ilmu, dalam artian tidak mengajarinya kepada orang lain, dan
ini bathil, Karena orang yang menyembunyikan ilmu itu adalah orang yang
terlaknat, tidak patut dijadikan panutan.
Dalil Naqli;
Surat Al-Maidah Ayat 67
ٱّلل َل
َ اس ۗ ِإن ِ سالَت َ ۥهه ۚ َوٱّلله َيع
ِ ص همكَ مِ نَ ٱلن ِ سو هل َبلِغ َما أ ه
َ نز َل ِإ َليكَ مِ ن ر ِبكَ ۖ َو ِإن لم ت َف َعل فَ َما َبلغتَ ِر َٰ َيأَيُّ َها ٱلر ه
َيَهدِى ٱلقَو َم ٱل َٰ َكف ِِرين
“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu), berarti kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.5
5
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya. h. 158.
6
Tafsirweb.com/2516-surat-al-araf-ayat-62.
7
4. Fathonah artinya cerdas. Seorang Rasul senantiasa tanggap terhadap apa pun
yang terjadi pada umatnya, dan dia akan memberikan yang terbaik untuk
kemaslahatan umatnya .
Dalil Aqli;
Jika sifat fathonah itu tidak ada pada diri Rasul maka mereka (para
Rasul tidak mampu berhujjah dalam berargumentasi) dan hal itu tidak mungkin
terjadi, karena Al Qur'an menunjukkan mengenai kemampuan para Rasul
berargumentasi itu banyak sekali
Dalil Naqli:
Surat An-Nahl Ayat 125
سبِي ِل ا َِٰلى اهدعه َ سنَ ِة َوال َمو ِع ۗ َ ضل بِمن اَعلَم ههو َربكَ اِن اَح
َ َظ ِة بِالحِ ك َم ِة َربِك َ س هن ه
َ ِي بِالتِي َو َجادِل ههم ال َح َ ه َ َ عن َ
َ بِال همهتَدِينَ اَع َل هم َوه َهو
سبِيلِه
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”7
"Dan itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.
Sesungguhnya Tuhanmu maha bijaksana lagi maha mengetahui”
7
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya. h. 383.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Iman kepada rasul merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim. Karena,
iman kepada rasul merupakan rukun iman yang ke-empat. Pengertian iman
kepada rasul adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul
allah. Tentang rasul-rasul ulul azmi yang mempunyai ketabahan hati dan
keteguhan hati, dan sifat wajib para rasul yaitu siddiq, amanah, tabliqh, fathonah.
Dan kita sebagai umat manusia harus mengamalkan ajaran-ajaran yang
disampaikan para rasul.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Agar kita dapat menjadi lebih baik di setiap harinya dan
mendapat kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
B. SARAN
1. Sebagai masyarakat harus mengetahui dan memahami beriman kepada rasul.
2. Kita sebagai masyarakat harus mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dengan memnunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
rasul-rasul allah.
3. Kepada siswa-siswi diharapkan mampu mempelajari tentang beriman kepada
rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
4. Sebagai penulis makalah ini semoga dapat sebagai pedoman untuk memambah
ilmu dan wawasan tentang beriman kepada rasul-rasul allah.
9
DAFTAR PUSTAKA
10