DISUSUN OLEH
KELOMPOK III:
Vitra (
Priska (
Muh. Syukur(
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah IMAN KEPADA PARA
NABI DAN RASUL ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan
pembaca dalam memahami maksud penulis.
A. Pengertian Iman Kepada Nabi dan Rasul
Iman ialah percaya terhadap apa yang diyakini oleh hati, diucapkan dengan lisan serta
diwujudkan dengan perbuatan. Demikian pula iman kepada Nabi dan Rasul. Kamu harus yakin
sepenuh hati bahwa Nabi dan Rasul ini merupakan manusia pilihan Allah SWT. Ada yang diutus
oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada manusia dan ada pula yang diberi wahyu tapi
tidak diutus menyampaikan kepada manusia.
Nabi dalam agama Islam adalah laki-laki yang diberi oleh Allah wahyu dan wajib disampaikan
kepada umatnya. Dikatakan bahwa, jumlah nabi ada 124 ribu orang, sebagaimana disebutkan di
dalam hadits Muhammad.
Rasul adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia
diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya.
Mempelajari kisah para Nabi dan Rasul adalah kewajiban bagi setiap muslim yang beriman.
Dalam Alqur'an, Allah Ta'ala mengingatkan 'sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal'.
Syeikh Ahmad Al-Mishri, ulama Mesir yang kini menetap di Jakarta menjelaskan bahwa dakwah
para Nabi dan Rasul membuat kita zuhud dari dunia. Inti dakwah para Nabi dan Rasul adalah
mengajarkan Tauhid. Mereka juga mengingatkan tentang kubur, surga dan neraka.
Jumlah para Nabi yang mencapai 120.000 orang dan 315 Rasul memiliki tingkatan dan zaman
masing-masing.
Di antara mereka ada yang disebut Ulul Azmi. Mereka yang bersabar atas segala kondisi. Nabi
yang termasuk Ulul Azmi sesuai urutan zamannya:
1. Nabi Nuh AS.
2. Nabi Ibrahim AS.
3. Nabi Musa AS.
4. Nabi Isa AS.
5. Nabi Muhammad SAW.
• pertama, berkeinginan kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama Nabi.Bagi Muslim
generasi setelah sahabat termasuk generasi sekarang yang tidak memiliki kesempatan bertemu
dengan sang Nabi mesti berharap agar dikumpulkan bersama Nabi di Jannah Firdaus yang Allah
SWT janjikan kepada orang-orang saleh dan muttaqin. Yakni, dengan cara melaksanakan
perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya.
• Kedua, menaati beliau dengan menjalankan sunahnya dan mengikuti setiap ajarannya.
Allah SWT menegaskan, dengan menaati Nabi, berarti telah menaati Allah. Melaksanakan sunah
Nabi memiliki keistimewaan dan memberi kebahagiaan tersendiri. Selain merasa dekat dengan
Nabi, secara saintis sunah-sunah Nabi memiliki efek menyehatkan.
• Keempat, mencintai orang-orang yang dicintai Nabi. Jika Nabi mencintai para
sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll, serta para istri dan keturunannya, sudah
sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka pula.
• Kelima, mengikuti akhlaknya. Tidak dimungkiri bahwa Nabi SAW memiliki akhlak yang
mulia. Firman Allah SWT dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad)
berakhlak yang agung.” Salah satu tugas Nabi diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR Bukhari)
Bukti-bukti cinta ini perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim.
Keluhuran akhlak beliau dapat menjadi standar dasar akhlak yang harus dimiliki. Dengan
menunjukkan bukti mencintai Nabi, semoga kelak dikumpulkan bersamanya di jannah Allah
nanti. Wallahu a’lam.
1. menjadikan kisah para rasul sebagai ibrah atau pelajaran bagi kita
4. sebagai penguat dalam menegakkan agama dan mendakwahkan agama kepada manusia
5. memunculkan kecintaan kepada para Rasul atas pengorbanan mereka untuk agama
8. menyadarkan diri bahwa kita ini hanya manusia biasa, makhluk ciptaan ALLAH
10. menumbuhkan rasa takut dari apa yang dialami orang yang tidak mau mengikuti Rasul
ALLAH