Anda di halaman 1dari 15

AKHLAK

TERHADAP
RASULULLAH

Rita Fitrianingsih
1900006112
Akhlak terhadap Rasulullah

Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat


dermawan paling dermawan diantara manusia. Beliau sangat menghindari
perbuatan dosa, sangat sabar, sangat pemalu melebihi gadis pingitan,
berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau juga jujur
dan amanah, sangat tawadhu’, tidak sombong, tepati janji, penyayang,
lembut, suka memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin
dan duduk bersama mereka, beliau banyak diam dan tawa beliau adalah
senyuman. Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani akhlak
rasulullah. Berakhlak kepada rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang
harus dilakukan manusia kepada Baginda Rasulullah saw. sebagai rasa
terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia ke jalan yang
benar.

Your Date Here Your Footer Here 2


Ahlak Rasulullah perlu dipelajari, Ketika istri Rasulullah, Ummul mukminin
agar dapat diikuti dan diteladani ‘Aisyah radhiallahu ‘anha ditanya tentang
dalam kehidupan sehari-hari. Dari akhlak (tingkah laku) Rasulullah
ayat-ayat Al Qur’an yang ada, shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau
maka dapat dikatakan bahwa menjawab, “Sungguh, akhlak Rasulullah
segala sesuatu yang bersumber dari shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alQur’an.”. Ini berarti, bahwa Rasulullah
sallam, baik ucapan, perbuatan shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang
maupun penetapan beliau memiliki yang paling sempurna dalam memahami
kedudukan yang sangat agung dan mengamalkan isi al-Qur’an,
dalam Islam, karena Allah menegakkan hukum-hukumnya dan
Subhanahu wa Ta’ala menjadikan menghiasi diri dengan adab-adabnya.
diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi Maka, orang yang paling sempurna dalam
wa sallam sebagai sosok yang memahami dan mengamalkan sunnah
dapat menjelaskan dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
menjabarkan seluruh isi kandungan dialah yang paling sempurna dalam
al-Qur’an, yang merupakan sumber berpegang teguh dan mengamalkan al-
utama dari syariat Islam. Oleh Qur’an dan agama Islam secara
karena itu, tanpa memahami keseluruhan. Oleh karena itulah, para
sunnah Rasulullah shallallahu ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah
‘alaihi wa sallam dengan baik, mendefinisikan sunnah Rasulullah
seseorang tidak mungkin dapat shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai
menjalankan agama Islam dengan sesuatu yang mencakup syariat Islam
benar. secara keseluruhan, baik ucapan,
perbuatan maupun keyakinan.
Berakhlak kepada Rasulullah perlu
kita lakukan atas dasar :
• Rasullulla Saw sangat besar jasanya Allah berfirman :
dalam menyelamatkan manusia dari Yang artinya :
kehancuran. Beliau banyak
mengalami penderitaan lahir batin, • “ Dialah yang mengutus kepada kaum
namun semua itu diterima dengan yang buta huruf seorang Rasul
ridha. diantara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka,
• Rasulullah sangat berjasa dalam mensucikan mereka dan mengajarkan
membina akhlak yang mulia. kepada mereka kitab dan hikmah. Dan
Pembinan ini dilakukan dengan sesungguhnya, mereka sebelumnya
memerikan contoh teladan yang benar-benar dalam kesesatan yang
baik kepada umat manusia. nyata. ( Q.S. Al- Jumu’ah : 2 )
• Rasulullah berjasa dalam • Rasulullah telah mewariskan hadits
menjelaskan Al-Qur’an kepada yang penuh dengan ajaran yang sangat
manusia sehingga jelas dan mudah mulia dalam berbagai bidang
dilaksanakan kehidupan.
Bentuk-Bentuk Akhlak
Kepada Rasulullah
• Mencintai dan memuliakan Rasulullah
• Mengucapkan shalawat dan salam kepada
Rasulullah
• Mentaati dan meneladani Rasulullah
• Memuliakan keluarga dan sahabat rasulullah
A. Mencintai dan Memuliakan Rasulullah

• Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman.


Semua orang Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah
dan utusan-Nya.Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah
menjalankan ajarannya, menaati perintahnya dan berhukum
dengannya.Ahlus sunnah mencintai Rasulullah SAW dan
mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau
lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga
mereka
• sebagimana sabda Rasulullah saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah
seorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada
dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya, (HR.
Bukhari Muslim)”.
5 keutamaan cinta kepada
rasulullah
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam adalah teladan yang baik bagi
umatnya. Mereka yang meneladani Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam baik ucapan maupun perbuatan beliau adalah orang-orang
yang telah menempuh jalan yang lurus yang pada akhirnya akan
membawa mereka menuju kemuliaan serta rahmad dari Allah SWT.
Dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan
membawa kita untuk melakukan hal-hal yang beliau cintai. Suatu
ungkapan menyatakan bahwa “bukankah pecinta akan melakukan hal-hal
yang disukai oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam maka kita akan terbawa untuk melakukan
hal-hal yang disukai oleh Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam. Dan itu
artinya bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain
itu, orang yang mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan
sungguh-sungguh, maka Beliau akan membalas dengan cintanya pula.
 Mereka yang mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan
senantiasa bersama Beliau. Ini sesuai dengan sebuah Hadist yang
diriwayatkanoleh Bukhari, yaitu : Dari Anas bin Malik Rhadiyallahu Anhu
bahwasannya “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang hari
kiamat, kapankah kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah
engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai
Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya
saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya SAW” Maka Rasulullah SAW pun
bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya,
dan engkau akan bersama yang engkau cintai.”
Dengan tulus mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, maka orang
tersebut akan merasakan manisnya iman. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam “Ada tiga hal, barang siapa
melaksanakan ketiga-tiganya maka ia akan merasakan kelezatan iman: Orang
yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada yang lain, orang
yang mencintai orang lain hanya karena Allah dan orang yang benci untuk
kembali kekafiran sebagaimana benci untuk masuk ke dalam neraka.“
(HR. Bukhari)
 Dengan mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan dapat
membawa seseorang menuju pada kesempurnaan iman. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadist “Demi Allah, salah seorang dari kalian tidak
akan dianggap beriman hingga diriku lebih dia cintai dari pada orang tua,
anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari).

Jadi, mereka yang mencintai dan memuliakan Rasulullah sholallahu Alaihi


wassalam adalah orang-orang yang berpegang teguh serta selalu bersemangat
dalam menghidupkan serta mengamalkan ajaran-ajaran Beliau Sholallahu
Alaihi wassalam, yaitu dengan mengamalkan sunnah beliau, melaksanakan
perintahnya, dan menjauhi segala yang dilarangan olehnya baik dalam
perkataan maupun perbuatan serta senantiasa mendahulukan hal-hal tersebut
daripada hanya mengikuti hawa nafsu.
B. Mengucapkan shalawat dan salam
kepada Rasulullah

Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah merupakan sebagai tanda


ucapan terima kasih dan sukses dalam perjuangannya.
Rasulullah bersabda :
“ Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku, tetapi ia tidak
bershalawat kepada ku ” .
( H.R. Ahmad )
“ Barang siapa yang bershalawat kepada ku satu kali, Allah akan bershalawat
kepadanya sepuluh kali shalawat ” . ( H.R. Ahmad )
“ Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan ku pada hari kiamat, ialah
orang
yang paling banyak bershalawat kepada ku ” . ( H.R.Tirmidzi )
C. Mentaati dan meneladani rasulullah

• Mentaati dan mengikuti Rasulullah merupakan sesuatu yang bersifat


mutlak bagi orang- orang yang beriman. Allah Swt akan menempati
orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul kedalam derajat yang tinggi
dan mulia. Disamping itu juga dicintai Allah Swt sehingga Allah mudah
mengampuni dosa orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul. Barang
siapa yang mentaati Rasul berarti juga mentaati Allah Swt.
• Dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa
yang yang dilarangnya . Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat
(kesaksian) bahwa beliau adalah utusan Allah SWT. Dalam banyak ayat
Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk mentaati Rasulullah saw.
Di antaranya ada yang dibarengi dengan perintah ta’at kepada Allah.
D. Memuliakan keluarga dan sahabat
rasulullah
Mencintai keluarga dan sahabat Nabi SAW, sekaligus memberikan
penghormatan khusus kepada mereka merupakan suatu keharusan. Ada
beberapa alasan yang mendasari hal tersebut. Mereka addlah generasi
terbaik Islam, menjadi saksi mata dan pelaku perjuangan Islam. Bersama
Rasulullah SAW menegakkan agama Allah SWT di muka bumi.
Mengorbankan harta bahkan nyawa untuk kejayaan Islam. Allah SWT
meridhai mereka serta menjanjikan kebahagiaan di surga yang kekal dan
abadi Firman Allah SWT.

Rasulullah SAW sangat mencintai keluarga dan sahabatnya. Dalam


banyak kesempatan, Rasulullah selalu memuji para keluarga dan
sahabatnya, melarang umatnya untuk menghina mereka.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah kalian mencaci para sahabat, janganlah kalian
mencaci sahabatku! Demi Dzat Yang Menguasaiku, andaikata
salah satu diantara kalian menafkahkan emas sebesar gunung
Uhud, maka (pahala nafkah itu) tidak akan menyamai
(pahala) satu mud atau setengahnya dari (nafkah) mereka.”
(HR Muslim).

Dari sinilah, mencintai keluarga dan sahabat Nabi adalah


mengikuti teladan Rasulullah SAW yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari mencintai rasulullah.
Kesimpulan

Mencintai sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya,


dan jelaslah besarnya keutamaan dan kemuliaan mengikuti sunnah beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mestinya, seorang muslim yang mengaku
mencintai Rasululah, terlebih lagi yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal
Jama’ah, adalah orang yang paling semangat dalam mempelajari dan
menerapkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sikap
dan tingkah lakunya. Khususnya, di zaman sekarang ketika sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi asing dan jarang diamalkan
di tengah-tengah kaum muslimin sendiri. Karena, seorang muslim yang
mengamalkan satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
telah dilupakan, dia akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus,
yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan
menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya.
Syaikh Muhammad bih Shalih al-’Utsaimin berkata,
“Sesungguhnya, sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan)
mengamalkannya pun semakan kuat (besar), karena (orang
yang mengamalkannya) akan mendapatkan keutamaan
mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan)
menyebarkan (menghidupkan) sunnah dikalangan
manusia.”

Anda mungkin juga menyukai