0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan15 halaman
Akhlak terhadap Rasulullah membahas pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah seperti kejujuran, keadilan, dan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk akhlak kepada Rasulullah seperti mencintai, mengucapkan salam, dan mentaati ajarannya."
Akhlak terhadap Rasulullah membahas pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah seperti kejujuran, keadilan, dan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk akhlak kepada Rasulullah seperti mencintai, mengucapkan salam, dan mentaati ajarannya."
Akhlak terhadap Rasulullah membahas pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah seperti kejujuran, keadilan, dan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk akhlak kepada Rasulullah seperti mencintai, mengucapkan salam, dan mentaati ajarannya."
Rita Fitrianingsih 1900006112 Akhlak terhadap Rasulullah
Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat
dermawan paling dermawan diantara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan dosa, sangat sabar, sangat pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau juga jujur dan amanah, sangat tawadhu’, tidak sombong, tepati janji, penyayang, lembut, suka memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama mereka, beliau banyak diam dan tawa beliau adalah senyuman. Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani akhlak rasulullah. Berakhlak kepada rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada Baginda Rasulullah saw. sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia ke jalan yang benar.
Your Date Here Your Footer Here 2
Ahlak Rasulullah perlu dipelajari, Ketika istri Rasulullah, Ummul mukminin agar dapat diikuti dan diteladani ‘Aisyah radhiallahu ‘anha ditanya tentang dalam kehidupan sehari-hari. Dari akhlak (tingkah laku) Rasulullah ayat-ayat Al Qur’an yang ada, shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau maka dapat dikatakan bahwa menjawab, “Sungguh, akhlak Rasulullah segala sesuatu yang bersumber dari shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alQur’an.”. Ini berarti, bahwa Rasulullah sallam, baik ucapan, perbuatan shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang maupun penetapan beliau memiliki yang paling sempurna dalam memahami kedudukan yang sangat agung dan mengamalkan isi al-Qur’an, dalam Islam, karena Allah menegakkan hukum-hukumnya dan Subhanahu wa Ta’ala menjadikan menghiasi diri dengan adab-adabnya. diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi Maka, orang yang paling sempurna dalam wa sallam sebagai sosok yang memahami dan mengamalkan sunnah dapat menjelaskan dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjabarkan seluruh isi kandungan dialah yang paling sempurna dalam al-Qur’an, yang merupakan sumber berpegang teguh dan mengamalkan al- utama dari syariat Islam. Oleh Qur’an dan agama Islam secara karena itu, tanpa memahami keseluruhan. Oleh karena itulah, para sunnah Rasulullah shallallahu ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah ‘alaihi wa sallam dengan baik, mendefinisikan sunnah Rasulullah seseorang tidak mungkin dapat shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai menjalankan agama Islam dengan sesuatu yang mencakup syariat Islam benar. secara keseluruhan, baik ucapan, perbuatan maupun keyakinan. Berakhlak kepada Rasulullah perlu kita lakukan atas dasar : • Rasullulla Saw sangat besar jasanya Allah berfirman : dalam menyelamatkan manusia dari Yang artinya : kehancuran. Beliau banyak mengalami penderitaan lahir batin, • “ Dialah yang mengutus kepada kaum namun semua itu diterima dengan yang buta huruf seorang Rasul ridha. diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, • Rasulullah sangat berjasa dalam mensucikan mereka dan mengajarkan membina akhlak yang mulia. kepada mereka kitab dan hikmah. Dan Pembinan ini dilakukan dengan sesungguhnya, mereka sebelumnya memerikan contoh teladan yang benar-benar dalam kesesatan yang baik kepada umat manusia. nyata. ( Q.S. Al- Jumu’ah : 2 ) • Rasulullah berjasa dalam • Rasulullah telah mewariskan hadits menjelaskan Al-Qur’an kepada yang penuh dengan ajaran yang sangat manusia sehingga jelas dan mudah mulia dalam berbagai bidang dilaksanakan kehidupan. Bentuk-Bentuk Akhlak Kepada Rasulullah • Mencintai dan memuliakan Rasulullah • Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah • Mentaati dan meneladani Rasulullah • Memuliakan keluarga dan sahabat rasulullah A. Mencintai dan Memuliakan Rasulullah
• Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman.
Semua orang Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya.Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya dan berhukum dengannya.Ahlus sunnah mencintai Rasulullah SAW dan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka • sebagimana sabda Rasulullah saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya, (HR. Bukhari Muslim)”. 5 keutamaan cinta kepada rasulullah Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam adalah teladan yang baik bagi umatnya. Mereka yang meneladani Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam baik ucapan maupun perbuatan beliau adalah orang-orang yang telah menempuh jalan yang lurus yang pada akhirnya akan membawa mereka menuju kemuliaan serta rahmad dari Allah SWT. Dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan membawa kita untuk melakukan hal-hal yang beliau cintai. Suatu ungkapan menyatakan bahwa “bukankah pecinta akan melakukan hal-hal yang disukai oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam maka kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam. Dan itu artinya bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang yang mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan sungguh-sungguh, maka Beliau akan membalas dengan cintanya pula. Mereka yang mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan senantiasa bersama Beliau. Ini sesuai dengan sebuah Hadist yang diriwayatkanoleh Bukhari, yaitu : Dari Anas bin Malik Rhadiyallahu Anhu bahwasannya “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat, kapankah kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya SAW” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Dengan tulus mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, maka orang tersebut akan merasakan manisnya iman. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam “Ada tiga hal, barang siapa melaksanakan ketiga-tiganya maka ia akan merasakan kelezatan iman: Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada yang lain, orang yang mencintai orang lain hanya karena Allah dan orang yang benci untuk kembali kekafiran sebagaimana benci untuk masuk ke dalam neraka.“ (HR. Bukhari) Dengan mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan dapat membawa seseorang menuju pada kesempurnaan iman. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist “Demi Allah, salah seorang dari kalian tidak akan dianggap beriman hingga diriku lebih dia cintai dari pada orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari).
Jadi, mereka yang mencintai dan memuliakan Rasulullah sholallahu Alaihi
wassalam adalah orang-orang yang berpegang teguh serta selalu bersemangat dalam menghidupkan serta mengamalkan ajaran-ajaran Beliau Sholallahu Alaihi wassalam, yaitu dengan mengamalkan sunnah beliau, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi segala yang dilarangan olehnya baik dalam perkataan maupun perbuatan serta senantiasa mendahulukan hal-hal tersebut daripada hanya mengikuti hawa nafsu. B. Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah
Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah merupakan sebagai tanda
ucapan terima kasih dan sukses dalam perjuangannya. Rasulullah bersabda : “ Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku, tetapi ia tidak bershalawat kepada ku ” . ( H.R. Ahmad ) “ Barang siapa yang bershalawat kepada ku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali shalawat ” . ( H.R. Ahmad ) “ Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan ku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak bershalawat kepada ku ” . ( H.R.Tirmidzi ) C. Mentaati dan meneladani rasulullah
• Mentaati dan mengikuti Rasulullah merupakan sesuatu yang bersifat
mutlak bagi orang- orang yang beriman. Allah Swt akan menempati orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul kedalam derajat yang tinggi dan mulia. Disamping itu juga dicintai Allah Swt sehingga Allah mudah mengampuni dosa orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul. Barang siapa yang mentaati Rasul berarti juga mentaati Allah Swt. • Dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang yang dilarangnya . Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah utusan Allah SWT. Dalam banyak ayat Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk mentaati Rasulullah saw. Di antaranya ada yang dibarengi dengan perintah ta’at kepada Allah. D. Memuliakan keluarga dan sahabat rasulullah Mencintai keluarga dan sahabat Nabi SAW, sekaligus memberikan penghormatan khusus kepada mereka merupakan suatu keharusan. Ada beberapa alasan yang mendasari hal tersebut. Mereka addlah generasi terbaik Islam, menjadi saksi mata dan pelaku perjuangan Islam. Bersama Rasulullah SAW menegakkan agama Allah SWT di muka bumi. Mengorbankan harta bahkan nyawa untuk kejayaan Islam. Allah SWT meridhai mereka serta menjanjikan kebahagiaan di surga yang kekal dan abadi Firman Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat mencintai keluarga dan sahabatnya. Dalam
banyak kesempatan, Rasulullah selalu memuji para keluarga dan sahabatnya, melarang umatnya untuk menghina mereka. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mencaci para sahabat, janganlah kalian mencaci sahabatku! Demi Dzat Yang Menguasaiku, andaikata salah satu diantara kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, maka (pahala nafkah itu) tidak akan menyamai (pahala) satu mud atau setengahnya dari (nafkah) mereka.” (HR Muslim).
Dari sinilah, mencintai keluarga dan sahabat Nabi adalah
mengikuti teladan Rasulullah SAW yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mencintai rasulullah. Kesimpulan
Mencintai sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya,
dan jelaslah besarnya keutamaan dan kemuliaan mengikuti sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mestinya, seorang muslim yang mengaku mencintai Rasululah, terlebih lagi yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adalah orang yang paling semangat dalam mempelajari dan menerapkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sikap dan tingkah lakunya. Khususnya, di zaman sekarang ketika sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi asing dan jarang diamalkan di tengah-tengah kaum muslimin sendiri. Karena, seorang muslim yang mengamalkan satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah dilupakan, dia akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya. Syaikh Muhammad bih Shalih al-’Utsaimin berkata, “Sesungguhnya, sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan) mengamalkannya pun semakan kuat (besar), karena (orang yang mengamalkannya) akan mendapatkan keutamaan mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan) menyebarkan (menghidupkan) sunnah dikalangan manusia.”