Anda di halaman 1dari 5

NASKAH

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Asuhan


Kehamilan Persalinan Nifas BBL

Yang diampu oleh dosen Arlyana Hikmanti ,S.ST,M.Keb

Disusun oleh:

Yuni Nur Indriani (190101020)

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2019
NASKAH ROLEPLAY

Disuatu desa Suramadu hiduplah sebuah keluarga yang harmonis, mereka


sudah sangat lama mendambakan kehadiran seorang anak. Dan sekarang mereka
sedang berbahagia menyambung kehamilan istrinya yang sudah mendekati bulan
persalinan.

Didalam Kamar .

Buneng : haduhh... nanti pergi ke bidan Surti memakai baju apa ya ? ( dengan
memilih milih bajunya )

Pak Eko : ( Berjalan Mendekati Istrinya ) Mami... (dengan membelai rambut


istrinya ) lagi cari baju ya ?

Bu Neng : iya nih pi, coba papi lihat, bajunya gak ada lagi yang muat pi.

Pak Eko : ( dengan membongkar baju istrinya ) ini baju nya untuk mami, pasti
muat.

Bu Neng : gak mau jelek itu baju pi.

Sedang mereka Asyik mengbrol, tiba-tiba Ibu Mertua mereka


memanggil.

Bu Septi : Eko eko sini sebentar nak .

Pak Eko : iya bu ( eko menuju pada ibu mertua tanpa memperdulikan istrinya,
berjalan meninggalkan istrinya yang masih berdiri di depan kaca )

Bu Neng bergumam di dalam hatinya, sepertinya suaminya sudah tidak


memperhatikan dirinya lagi, mungkin karena dirinya sudah jelek, gendut, dan
tidak terawat lagi.

Sesampainya di Ruangan Tamu .

Pak Eko : Eh ada ibu Ngina.


Ibu mertua : Ini loh nak ibu ngina ini di berjualan baby shop, jadi segala
keperluan dan perlengkapan bayi ada sama dia,

Ibu Ngina : iya pak, ibu nya suruh keluar biar sekalian bisa melihat perlengkapan
yang akan saya tawarkan ( sambil memberikan beberapa gambar
perlengakapan bayi ).

Pak Eko : iya saya panggil dulu ya bu, Mami sini mi keluar dulu ada kejutan
buat mami.

Ibu mertua : nak keluar dulu ( seraya berteriak.)

Ibu ngina : ini bu pak silahkan dilihat-lihat dulu.

Buneng pun berjalan keluar dari kamar menuju ruang tamunya.

Bu Neng : ada apa pi bun?

Ibu mertua : ini perlengkapan bayi coba kalu lihat-lihat dulu ( memberikan
selembar gambar )

Bu Neng : ( matanya selalu melihat ke arah suaminya, dia merasa kalo sikap
manis dari ibu ngina tu ingin menggoda suaminya ) pi sini deket sini
duduknya.

Pak Eko : kenapa mi, papi disini ajah.

Bu Neng : pokoknya pindah kesini.

Pak Eko : iya mi, ( berajalan mendekati istrinya)

Mereka kemudian melihat dan menyamakan pendapat perlengkapan yang


mana yang harus mereka siapkan untuk anak merekanya. Setelah selesai melihat
barang dan sudah fix untuk memesannya ibu ngina pun berpamitan untuk pulang
kerumahnya.

Suatu pagi , bu Neng dan pak Eko berniat berkunjung dirumah bidan.
Mereka bersiap-siap berdandan rapi bersiap pergi.

Sesampainya dirumah Bidan Surti.


Pak Eko : assalamualikum...

Bidan Surti : eh pak Eko sama ibu Neng, mau periksa ya bu.

Bu Neng : iya bu, saya mau periksa sekalian mau berkonsul juga sama ibu, saya
masih takut menghadapi persalinan saya nanti, apalagi ini anak
pertama saya bu.

Bidan Surti : jangan takut bu. Persalinan itu merupakan prose dimana kita sebagai
seorang wanita pasti mengalaminta, itu lah istimewanya wanita, bisa
mengandung melahirkan anak, ibu jangan takut ya bu.

Bu Neng : tapi saya takut bu, kemaren tetangga saya meninggal karena
melahirkan, takut bayi saya tidak tepat waktu serta bayi saya tidak
normal bu .(dengan muka cemas )

Bidan Surti : jangan berfikiran seperti itu bu, maut allah yang mengatur, proses
persalinan itu tidak akan terasa begitu menyakitkan apabila ibu bisa
menikmatinya, yang pertama pada Kala I ,ditandai dengan kontraksi
yang teratur adekuat dan pembukaan serviks, kala II , ada rasa ingin
mengeran dan BAB, peningkatan lendir dan darah dan ini semakin
sakit bu, tapi semakin sakit proses persalinan itu lebih baik bu, kala
III,kala ini masa setelah bayi lahir dan berlangsungnya keluarnya
plasenta dan tanda pelepasan plasenta, kala IV, kala ini dimulainya
saat lahirnya plasenta sampai dua jam bu. Nah bagaimana bu?

Bu Neng : baik lah bu, saya siap kalo begitu, saya siap bu, ini demi anak kami.

Bidan sarti : nah begitu bu, ibu harus kuat, kalo ibunya kuat anaknya pasti kuat.

Pak Eko : iya bu bidan, terima kasih penjelasannya , kami permisi pulang dulu
bu.

Bidan surti : iya pak, bu silahkan.

Mereka pun pulang dan tiba dirumahnya, sesampainya dirumah mereka


langsung menyantap makan malam, dan menuju kamarnya.
Di dalam kamar

Eko : ma..main kerokan yuk, papi kedinginan,

Bu Neng : ahh papi , bagaimana mau kerokan kalo perut mama seperti ini,

Eko : kan bisa ma, kemarin kan sudah berkonsul juga dengan bdan Surti.

Bu Neng : udah ahh pa, nanti kenapa-kenapa bayi kita, mami ngantuk( seraya
tertidur ).

Hari pun berlalu, Bu Neng pun tidak cemas lagi mengahadapi proses
persalinannya setelah mendapatkan pemahaman dari bidan Surti , dia tidak sabar
untuk melihat anaknya, perlengkapan bayi sudah mereka siapkan dan mereka
menantikan kelahiran bayi nya mesti kadang diliputi rasa was-was karena mereka
baru pertama kalinya merasakannya.

Anda mungkin juga menyukai