Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Mata Kuliah Sitohistoteknologi

“PAP SMEAR”

Disusun Oleh :

ELISABETH AMADEA RATU

NIM : 711345319009

Dosen Pembimbing Mata Kuliah

Michael V. L. Tumbol S.Farm., M.Kes, Apt

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
Judul : PAP SMEAR

Tujuan :

1. Mahasiswa mampu memahami pengertian pengertian PAP smear


2. Mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi klinis PAP smear
3. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pra analitik PAP smear
4. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek analitik PAP smear
5. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pasca analitik PAP smear

Dasar Teori :

Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi epitel porsio dan endoservik uterus untuk
menentukan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau serviks uterus,
dilakukan dengan cara mengusap serviks ( scrapping ) untuk mendapatkan sel-sel serviks
kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat ditahui terjadinya perubahan atau tidak. • Kanker
leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim
(uterus) dengan liang senggama. Kanker ini biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi
beberapa data menemukan kasus ini juga dialami wanita yang berumur 20-30 tahun. • Kanker
leher rahim merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang
wanita. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human
papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang
cepat ditangani dapat sembuh 100%. • Berdasarkan rekomendasi dari Bosch (1992) terdapat
beberapa pedoman deteksi dini kanker serviks: Para wanita harus mulai melakukan tes Pap
smear sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak lebih tua
dari usia 21 tahun, pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap smear biasa
digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan digunakan. Dimulai pada
usia 30 tahun, pada wanita yang mempunyai hasil tes normal sebanyak 3x berturut-turut,
dapat menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai 3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk wanita di
atas 30an adalah menjalani tes Pap smear setiap 3 tahun sekali plus tes HPV DNA. Wanita
yang memiliki faktor resiko tertentu (seperti infeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus
mendapatkan tes Pap smear setiap tahun. Wanita usia 70 tahun atau lebih tua dengan hasil tes
Pap normal selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai hasil tes abnormal dalam 10
tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang
telah menderita kanker serviks atau yang memiliki faktor risiko lain (seperti yang disebutkan
di atas) harus terus melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan yang baik.
Wanita yang pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih untuk berhenti
melakukan tes kecuali telah menjalani pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-
kanker. Wanita yang pernah menjalani histerektomi sederhana harus tetap mengikuti
pedoman di atas.

Papsmear
Test Pap Smear dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr.George Papanicolaou (1883-1962)
dari Yunani. Test ini digunakan untuk menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-
sel abnormal dalam serviks (leher rahim). Test Pap smear dapat dilakukan di Rumah Sakit,
klinik dokter kandungan ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya
memerlukan waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit. Tujuan tes pap
smear menurut Sukaca 2009 adalah: a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal
dan dapat berkembang menjadi kanker serviks. b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra
kanker leher rahim bagi seseorang yang belum menderita kanker. c. Untuk mengetahui
kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim. d. Mengetahui tingkat
berapa keganasan serviks.

Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:

a. Evaluasi sitohormonal Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina yang berasal
dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.

b. Mendiagnosis peradangan Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya


dapat didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun kronis.
Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan
pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada
pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap smear.

c. Identifikasi organisme penyebab peradangan Dalam vagina ditemukan beberapa macam


organisme/kuman yang sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi
organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan
serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada
pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya.

d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim
dini atau lanjut (karsinoma/invasif) pap smear paling banyak dikenal dan digunakan
adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher
rahim.Pap smaer yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut
rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh
dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi di diagnostik sitologi tidak
dapat mengantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu
berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan
sebelumya.

e. Memantau hasil terapi Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau
gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher rahim yang
telah diobati dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang
telah dioperasi, memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah
diobati dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.
Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi prakanker dan kanker
leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila memenuhi syarat
(Romauli danVindari, 2011) yaitu:

a. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.

b. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari
siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.

c. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai
penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada
perdarahan.

d. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan.

e. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina


dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks
sekurang-kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam. f. Pasien yang sudah menopause, pap
smear dapat dilakukan kapan saja.

Persiapan Pemeriksaan Pap Smear:

1. Tidak melakukan hubungan badan, tidak menggunakan tampon, pil vagina, pembasuh
antiseptic atau sabun ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum
pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan
hasil pemeriksaan.

2. Tidak sedang menstruasi/ 2 minggu sesudah haid, karena darah dan sel dari dalam rahim
dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.

PRA ANALITIK

Laboratorium kami mungkin memproses pap slide konvensional menggunakan teknologi


pencitraan Biddy,Biddy FocalPoint sistem pencitraanGS meningkatkan kualitas pembacaan
slide dengan mengarahkan perhatian teknolog Saito ke-tempat tempat di setiap slide yang
kemungkinan besar mengandung kelainan saat digunakan untuk menyaring slide
konvensionalini Instrumenbekerja paling baik jika sampel dikumpulkan dengan cara standar.
Penting untuk meninjau konvensional metode pengumpulan untuk mengumpulkan pap smear
untuk memastikan bahwa konvensional sampel dapat dicitrakan cukup ikuti-langkah langkah
yang tercakup dalam program ini untuk mencapai manfaat terbesar dari pencitraan yang
teknologi digunakan di laboratorium Anda, mengumpulkan serviks konvensional sampel
menjadi mudah bila Anda menggunakan sikat serviks penjelajah yang dirancang khusus, sikat
serviks memiliki bulu fleksibel yang sesuai dengan serviks pasien selama pengambilan,
seluruh zona transformasi dapat diambil sampelnya menggunaka koleksi sampel yang satu ini
perangkat sikat serviks terbalik bisa Digunakan dengan sebagian besar populasi pasien
termasuk wanita pra dan pasca menopause, bulu sikat dirancang untuk memberikan tepi
gesekan yang lembut saat diputar searah jarum jam, perhatikan dengan cermat dan Anda akan
melihat bahwa bulu sikat rata di satu sisi dan membulat di sisi lain, itu penting. untuk
memutar sikat searah jarum jam sehingga rata tepi yangdengan lembut mengikis sel-sel dari
serviks cukup kumpulkan spesimen menggunakan sikat dengan teknik yang dijelaskan dalam
progra ini, mudah untuk menggunakan sikat serviks penjelajah setelah memvisualisasikan
serviks cukup masukkan bulu yang diperpanjang di ujung sikat leher rahim penjelajah ke
dalam endo saluran serviks saat Anda mulai memutar sikat searah jarum jam diperpanjang
bulu yang akan mengeras dan menembus serviks. Kami mempertahankan tekanan lembut ke
arah serviks sampai bulu sikat lateral keluar serviks ecto mempertahankan lembut tekanan
dan memutar kuas lima kali searah jarum jam dengan rolling poros menjadi tween ibu jari
dan telunjuk Anda, penting untuk memutar sikat lima kali untuk memastikan bahwa
endoserviks yang baik komponen diambil sampelnya sebelum pengumpulan. slide mikroskop
kaca harus diberi label pada ujung buram dengan pengenal pasien yang sesuai setelah sampel
telah dikumpulkan cat seluruh panjang bagian bening dari kaca slide dengan satu sisi kuas
kemudian balikkan kuas di atas cat sepanjang slide lagi seperti yang ditunjukkan idealnya
noda yang dibuat oleh setiap sisi kuas harus tumpang tindih hindari menempatkan sampel
yang terkumpul pada ujung kaca objek yang buram setelah menerapkan sampel ke kaca objek
segera semprotkan slide dengan fiksatif wada penyemprot fiksatif harus ditahan 12 inci dari
slide sementara penyemprotan fiksatif penting bahwa sel diperbaiki segera setelah
dikumpulkan dan diaplikasikan ke slide untuk mencegah pengeringan udara, pengeringan
udara dapat membuat artefak yang membuat interpre tasi dari sampel sulit bagi laboratorium

cara lain untuk memperbaiki sel-sel adalah untuk menempatkan seluruh geser langsung ke
dalam wadah alkohol setelah dikumpulkan bahan diendapkan pada slide kaca botol sampel
kemudian harus diberi label dan permintaan harus diisi sesuai dengan praktik kantor Anda
setelah ini selesai sampel dapat dikirim ke laboratorium untuk pencitraan dan interpretasi
terima kasih telah meninjau teknik untuk menyiapkanmemadai slide konvensional yangjika
Anda punya waktu, kami ingin menyarankan Anda melihat pendahuluan dan pengambilan
sampel lain teknikyang tercakup dalam program ini dengan melakukan itu Anda akan belajar
tentang manfaat cairan jalur pantai beedi. tes Pap berbasis Sistem jalur pantai bt memberi
Anda pendekatan yang lebih jelas untuk manajemen pasien dengan menawarkan deteksi
penyakit tertinggi yang disetujui oleh FDA AS dikombinasikan dengan tingkat ascus yang
rendah dan signifikan secara statistik, penurunan yangpada BD yang tidak terserang
didedikasikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

➢ Alat dan Bahan Pengambilan dan Penanganan Sampel


- Kapas / tissue steril
- Spatula
- Objek glass
- Alcohol 70%
- Speculum
- Cyto brush

➢ Alat dan bahan pemeriksaan sampel :


1. Botol/Vial
2. Tabung sentrifuge
3. Vortex shaker
4. Mikropipet
5. Larutan pemisah sel
6. Jarum suntik
7. Sentrifuge
8. Mesin pengolah sampel merk HQLCT-Thin Plus
9. Mesin HQLCT-20
10. Vortex

➢ Alat dan bahan pap cytology tes


- Cyto brush
- Cervical brush
- Instruction label
- Glass slide dan glass slide container
- Glass holder
- Fixative jacket
- Patient label
▪ Pengambilan Sampel
- Bersihkan area pengambilan hingga bersih
- Pasang speculum, dicek alatnya terlebih dahulu
- Masukan speculum kedalam vagina, lalu diputar sambil didorong lalu di buka dan
dikunci alatnya
- Kemudian, dilihat keputihannya, ada benjolan. Jika ada keputihan bersihkan
- Jika sudah bersih, ambil spatula
- Masukkan spatula dengan bagian panjang dan diputar 360o sambil sedikit ditekan
- Ambil objek glass dan spatula dioleskan diatas spatula ( tidak boleh terlalu tebal dan
terlalu tipis )
• Sitobrush
- Masukkan 2/3 bagian brush kedalam vagina dan diputar 180o
- Oleskan brush diatas objek glass dengan arah berlawanan
- Fiksasai dengan menggunakan alkohol 96%
- Dicelup di dalam alkohol selama 20 menit lalu keringkan
- Objek glass siap dikirim ke laboratorium

ANALITIK

Prosedur Kerja :

➢ Langkah pertama
• Tandai botol dengan nomor dan taruh di pengocok
• Tandai tabung sentrifuge dengan angka

➢ Langkah kedua
• Nyalakan vortex shaker dan botol pengocok selama 3 menit
• Pipet 4 ml larutan pemisah sel dan tambahkan ke masing-masing tabung centrifuge

➢ Langkah ketiga
• Letakkan vial, tabung sentrifus, dan jarum suntik pada Mesin Pengolah Sampel.
• Mulai menjalankan Mesin Pemroses Sampel.

➢ Langkah keempat
• Sentrifugasi tabung pada 1400 rpm selama 4 menit.
• Tuang supernatan kemudian taruh tabung centrifuge pada mesin vortex selama 30
detik.
➢ Langkah lima
• Mulai HQLCT-20 untuk menyelesaikan persiapan slide dan pewarnaan.

➢ Langkah enam
• Pasang slide dan siap untuk diamati di bawah mikroskop.
❖ Cara penggunaan pap cytology tes:
- Keluarkan peralatan dari dalam kotak dan susun diatas meja atau troli
- Baca “instruction label” yang diberi
- Tuliskan butir-butir maklumat yang diperlukan
- Tampal pada fixative jacket
- Keluarkan glass slide holder
- Buka glass slide container
- Tuliskan maklumat pada glass slide di bagian frosted menggunakan pensil 2B
- Keluarkan glass slide
- Masukkan glass slide kedalam glass slide holder dengan cara menekan kedua belah
glass slide holder bagi memudahkan glass slide dimasukkan

❖ Cara meletakkan glass slide ke dalam fixative jacket:


- Pegang glass slide holder dan masukkan kedalam fixative jacket
- Tekan glass slide holder ke dalam fixative jack menggunakan kedua tangan
- Pastikan glass slide holder dimasukkan sehingga holder bagi mengelakkan kebocoran
berlaku
- Goncangkan fixative jacket beberapa kali
- Masukkan semula pap cytology SET kedalam plastic
- Pastikan plastic telah ditutup atau zip dengan kemas
- Gunakan plastic “BIOHAZARD” untuk menghantar PAP CYTOLOGY SET
- Terdapat 2 poket berasinagn pada plastic Biohazard bagi mengasingkan PAP
Cytology set dengan Borang
- Masukkan PAP Cytology set tersebut ke dalam plastic biohazard di bagian yang
berzip
- Zipkan plastic tersebut dengan kemas
- Lipatkan borang tersebut
- Masukan boring tersebut kedalam satu lagi pocket yang terdapat diplastik biohazard

Pasca Analitik

Intepertasi hasil laboratorium

Skrining kanker serviks, skrining dibutuhkan karena pasien tidak ada keluhannya. Pasien
datang dengan stadium lanjut, dari sel normal kena HVP ternyata 5% kena CIN1 butuh 0,1
tahun. CIN2 0,5 tahun dan CIN3 hingga 20 tahun. Metode skringing IVA ( berkembang dari
siler test ) Inpeksi visual asam asetat. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter/bidan/paramedic.
Mengamati serviks yang telah diberi asam asetat / asam cuka 3-5%. Dilihat dengan
pengelihatan lagsung pertama kali dikenalkan oleh Hinselman 1925.

▪ Pembuatan asam asetat 3-5%


- Cuka dapur ( asam asetat 20%)
- Dibutuhkan asam asetat 3-5%

Harus diencerkan dulu supaya tidak perih jika disemprotkan


- asam asetat 5%=1 bagian 20% + 4 bagian air
- asam asetat 3% = 2 bagian 20% +11 bagian air

▪ MEKANISME IVA +
Asam asetat meningkatkan cairan ekstraseluler, menarik cairan intraseluler.
Meningkatnya protein inti sel dan epitel serviks. Sinar ke epitel tidak diteruskan
kestroma tapi dipantulkan sehingga permukaan epitel berwarna putih.

▪ TEHNIK IVA
- Inforemed consent ,
- Litrotomi ,
- visualisasi harus baik ,
- observasi kelainan eksterna
- speculum
- bersihkan serviksnya
- observasi kelainnanya
- asam asetat 3-5%
- tunggu 1 menit inpeksi acetowhite

▪ TRANSFORMATION ZONE
Zona yang dibatasi oleh garis lama dengan garis baru.
Pap smear. Tehnik tes pap konvensional disini sama tehniknya kayak IVA .

Liquid based cytology

Spreynya tidak rata akhirnya banyak sel sel yang hilang. Diagnosisnya bisa keliru,
sediannya dambil pake polesan yang sudah disediakan tadi,kemudian masukan
didorong terus tutup.

▪ PAP SMERAR VS LBC


- Bisa meningkatkansensitivitas hingga 12%
- Spensifitas sama
- Kemungkinan ini disebabkan gampangnya baacan hasil
- Menurunkan sampel dari 9,1% dengan pap smear samapi hingga 1,6% dengan
LBC (perhitungan 87 % < 0,0001)
- Memudahkan mengambil sampel
- Menghilangkan ketakutan tenaga medis untuk tidak mendapatkan sampel yang
baik’
- Menurunkan ketakutan wanita untuk dilakukan lebih dari 1x
- Sisa sel yang digunakan dapat digunakan untuk tes lain seperti HPV DNA

▪ HPV TEST
- Tes untuk melihat apakah HPV di serviks anda
- Untuk skringing wanita usia > 30 tahun
- Bila pap – dan HVP - dapat skringing tiap 5 tahun
- Tidak rutin digunakan diindonesia

▪ CARA MELIHAT HPV


Dengan melihat adanya sel koilocytosis, atau sel halo. Salah satu tipe sel epitel yang
dibentuk karena infeksi HPV. Secara terstruktur berbeda dibandingkan dengan sel
epitel yang lainnya, Inti sel mempunyai ukuran , bentuk dan warna irregular dan bisa
juga pake haibrit cancer

▪ Cara untuk menegtesnya


Sampel yang kita ambil dari sitologi tadi dimasukan kedalam wadah Kemudian dikasi
reagen untuk denaturasi selnya sehingga selnya menjadi pecah meinggalkan DNAnya
, DNA nya lah yang akan berusaha dicapter , bagaimana caranya yaitu pakai antigen
dan antibody Dipecahdulu terus pake propsinom ,kemudian dikasih ikatan antibody
Kemudian tambakan enzyme lalu dikasi warna. Warnannya itu direaksi sama alat ,
kemudian dites. Apa gunanya kita melakukan tes ini yaitu Supaya bisa
mengeksresikan , misalnya 3-5 tahun sekali untuk usia > 30 tahun.

▪ WAKTU SKRINING
Usia dibawah 21 tahun tidak perlu melakukan skrining ,
Rendahnya angka kejadian di usia ini dari 1.000.000 di USA
Usia 21< 30 tahun, Bisa pap tes saja. Bila negative diulang lagi setiap 3 tahun tidak
perlu co-testing HPV Usia > 30 tahun melakukan co-testing (pap tes dan HPV) setiap
5 tahun sekali. Pap tes + reflex HPV 3 tahun sekali, Pap tes setiap 3 tahun sekali.
Menghentikan skrining kalau usia sudah lebih dari 65 tahun

Dua tes yang digunakan untuk menyaring kanker serviks, tes Pap dan tes
HPV. Leher rahim anda adalah bagian bawah Rahim, di bagian atas vagina anda. Tes
Pap digunakan untuk memeriksa serviks, untuk sel-sel abnormal, sel-sel abnormal-
bisa kadang kadang berubah menjadi serviks kanker jika tidak diobati dalam beberapa
kasus sel mungkin juga diuji untuk infeksi dari virus yang disebut virus papiloma
manusia atau HPV HPV. Penyebab sebagian besar kanker serviks serta kutil kelamin
pengumpulan sel untuk kedua tes dapat dilakukan selama pemeriksaan panggul
pertamapenyedia layanan kesehatan Anda akan menempatkan alat yang disebut
spekulum ke dalam vagina, spekulum akan dibuka sehingga serviks dapat dilihat
selanjutnya dokter akan menggunakan pengikis atau sikat untuk mengumpulkan sel-
sel dari serviks engan hati-hati. Sel akan diperiksa di bawah mikroskop di
laboratorium untuk melihat apakah ada yang abnormal, lab juga dapat menguji sel
untuk melihat sel apakah menunjukkan tanda-tanda infeksi HPV. Biasanya
dibutuhkan sekitar satu hingga tiga hari untuk mendapatkan hasil tes jika memiliki
pertanyaan tentang tes ini atau hasil tes berbicara dengan penyedia.

1. regulations in cervical cytology reporting (peraturan dalam pelaporan sitologi serviks)

Diagnosis pola normal lesi jinak bagaimanapun juga bila ada ketidakpastian ahli
teknologi saito harus merujuk pada ahli patologi yang mungkin beramsusi tanggung
jawab untuk diagnosis keganasan sebelum mereka memeriksa smear .membaca dengan
seksama catatan data pasien yang dikumpulkan oleh bidan sampling tersebut

Step 1 : checking the patient data record

Informasi berikut diperlukan usia satu pasien dan status menopause untuk paritas 3
mereka adalah siklus utama ketika sampel di kumpulkan paling banyak..waktu yang
paling tepat adalah antara hari ke sepuluh dan dua puluh satu untuk lisan ,kontraspesi,alat
kontrasepsi yang dapat mepengaruhi serviks mereka ,operasi silsilah metaplasia,ketujuh
laporan tes papanicolau dan koloskopi,delapan radioterapi lengkap atau sedang
berlangsung

2. Prinsip sitology serviks konvensional

Tujuan epitel serviks menyediakan dua jenis sel,satu sel skuamos dua dan sel kelenjar
serviks di sel skuamosa .warna biru atau sitoplasma abu-abu merah jingga dia tidak
terlalu penting sebenarnya itu tergantung pada pewarnaan dan status hormonal wanita itu
normal.dewasa sel skuamosa berbentuk poligional dengan beberapa kulit inti.rasio
sitoplasma sangat rendah tidak ada mmbran inti yang terlihat bentuk nukleusnya disekitar
atau secara teratur poliginal kromatin didistribusikan secara seragam dan normal chromic
bila di isolasi dalam apusan sel kelenjar endoserviks berebentuk silinder dengan
nukleusnya dikutub dan sitoplasma sesudahnya .kutub lainnya dengan silia maka sel
kelenjar serviks lebih kecil .tekstur kromatin atau kehilangan sel-sel sehingga mengacak
inti .membran dan nukleolus dapat terlihat.sitoplasma berwarna biru atau abu-abu tetapi
tidak mengambil warna-warna cerah dimanapun dalam kelompok ada serviks.sel kelenjar
berebntuk poligional dan saling menghisap erat untuk memberi penampilan sarang lebah
dalam pola normal sitologis.

• Metaplasia (200x) (menit 2.41)

Transformasi metaplastic sel kelenjar sebenarnya sitoplasma beralih ke skuamosa


sambal semakin mengaburkan diagnosis banding antara sel metaplastic kelenjar dan sel
skuamosa lapisan terdalam sulit yang terakhir mungkin berwarna oranye pucat halo
perinuclear sebaliknya juga cabang dari sel kelenjar tunggal atau lebih untuk eberikan
tampilan sel laba-aba adalah jumlah yang signifikan dari metaplasia sel kelenjar setiap
kali simulasi hormonal hilang karean pada wanita menopause sel tidak tumbuh dewasa
terjadi atrofi.

• Atrophy (40x)

Pada dasarnya sel atrofi memiliki rasio sitoplasma inti yang lebih tinggi dari biasanya
hanya karean sitoplasma buruk tetapi kromalnya tidak demikian.hiperkromik seperti apda
keganasan,kata harlequin dari sampel dinilai

3. Adequacy of the specimen


Melalui pemeriksaan acak dari noda perbesar ke keuatan 100 jumlah yang baik .sel-
sel skuamosa dan kelenjar di isolasi atau dalam kelompok harus dilihat .ahli teknologi
saito juga harus melaporkan tentang kecukupan dalam satu hal.

Artefak perangkap gelembung selama fiksasi dana nada menekan sementara


mengolesi tiga Kristal bubuk dari lem bedah untuk debu,udara,serat kapas dan lain-lain
gambarab acak kedua dengan bohlam

4. Non oncological features (Fitur non onkologis)

Perbeasaran 200 atau bahkan 400 jika perlu berfokus pada satu atrofi sebagai (menit
4.37) disebutkan disekitar granulosit jumlah tinggi sebagai bukti bakteri infeksi tiga
spora mozilian diruang ekstarseluler sebagai bukti infeksi jamur untuk situs batubara
parasitosis pantai papillomavirus adalah sel skuamosa dengan lingkaran putih mutiara
perinuclear dan hyperkeratosis .seringkali oleh sel nuklir atau poli nuklir lima lebih
seperti kluster mengungkapkan infeksi virus helper simplex, hitam terjadi didalam mayat
santa plus,barel mengungkapkan infeksi klamdia,kimono vaginalis dari ini (ada gambar
menit 5.31)

5. Ologonical pattern

Arahkan kedepan dengan memfokuskan pada pola onkologis noda diperiksa seperti
sebuah buku dimulai dari kiri atas ke akanan dan setelah itu di serupa gaya dari atas
kebawah untuk kedua sel kelenjar serviks Ananda skuamosa .fitur diplastik dideteksi
hanya melalui morfologi (ada gambar 5.55) nucleus yaitu salah satu nucleus yang
meningkatkan resiko sitoplasma menjandi asimetris diameter kadang-kadang dengan
takik tiga meningkatkan ketebalan inti.

Membran untuk hiperkromia dan distribusi kromatin lima yang tidak teratur (ada
gambar menit 6.17) bukti hipertrofi skuamosa untuk kelenjar nuklelus lebih banyak sel
telur .untuk sel skuamosa peningkatan agregasi dalam kelompok diadakan sebagai fitur
diplastik tambahan tentang sel pavilion meningkatkan abner mellitus.kita mengacu pada
klasifikasi Bethesda 2001 di atipikal

6. Squamous cell grading reporting:ASCUS

Sel skuamosa dengan signifikasi yang belum ditentukan akronimnya. inti hanya
sedikit lebih besar dengan beberapa hyper chromium seperti yang ditunjukkan pada
gambar merah lingkaran dibandingkan dengan sel skuamosa normal dilingkaran hijau (
gambar menit 6.53) dengan perbesaran empat per serratus kromatin tampak terdistribusi
satu sel yang tidak teratur menunjukkan distribusi garam dan dua inti (ada gambar menit
7.12) menunjukkan takik nuklir dlam sampel ini jumlah tanyakan pada diri kita sendiri
tersebar lebih tinggi dalam beberapa kelompok dengan meningkatkan pembesaran inti
hiperkromik terlihat diascus dibandingkan dengan sel normal beberapa situs warna
mungkin juga dia amati dalam sek skuamosa atipikal dari akronim tingkat tinggi adalah
halaman ask (gambar menit 7.40) .sel abnormal biasanya heuer daripada di Oscar inti
sebagian besar inti adalah sebagai di Oscar mereka untuk di nilai didiagnosis sesuai usia .
Diberikan ketika warna oranye dari beberapa sitoplasma menunjukkan hyperkeratosis
,membrane inti lebih tebal lihat kelompok kecil terlihat seperti yang terlihat di (ada
gambar menit 8.06) .ketiga sel bentuk inti asimetris di tingkat rendah (ada gambar menit
8.15)

7. Squamosa cell grading reporting :sil

Squamous intrepid celullation akronimnya adalah yang lain sitoplasmanya lebih besar
dari pada yang diminta.sitosis H carew mungkin terlihat berkelompok yang umum disini
adalah gugusan tanah tiga warna yang menunjukkan situs cola dan displastik .sel lain
akan terlihat jelas dalam cahaya ini .

Di asia intraepitel skuamosa tingkat tinggi akronimnya adalah situs warna sel H. (ada
gambar menit 8.53) adalah sekelompk bear yang langka dari sel diplastik yang menutupi
sebagian besar cahaya ini dengan pengecualian sel skuamosa normal di atas (Gambar
menit 9.0) . fitur nuklir telah menyatakan bahwa sel-sel lebih kecil daripada yang lain
.rasio sitoplasma inti begitu tinggi sehingga sitoplasma mungkin hanyalah perrineau
bentuk cincin yang seluruh selnya begitu simestris beberapa diantaranya berbentuk koma
atau sangat memanjang yang memberikan tampilan sel yang berotot .kombinasi bentuk
simetris sel dan nukleusnya memberikan kesan bahwa jaringan telah kehilangan orientasi
sel h tidak terlihat Dari kanker skuamosa (gambar 9.50)

8. Glandular cell Grading reporting

Berkenaan dengan sel kelenjar,tingkatan displastik terkait dengan; jumlah sel


displastik semakin mengecil ukuran sel,jumlah inti berulang untuk jumlah cluster sel
dispalstik melawan ,ukuran dan jumlah nucleolus ,ketebalan membrane inti. Kapan pun
selnya mengalami displastik parah,sulit untuk menilai (ada ga,bar menit 10..29) apakah
sel itu skuamosa atau klenjar disel kelenjar atpikal .akronimnya adalah AGC inti hanya
sedikit lebih besar dan membrane inti (ada gambar 10.37) sedikit lebih jelas daripada inti
besar normal yang mungkin terlihat sel dapat dikumpulkan dalam kelompok-kelompok
tetapi dalam kelenjar yang mencurigakan .

Kanker akronimnya adalah AGC neoplastic dan ketebalan inti Membran sangat jelas
.pada adenokarsinoma pola keganasan penuh terlihat.kadang-kadang bahkan nucleolus
kadang-kadang ada kelompok sel menjaga patan kelenjar sehingga addendum masih
terlihat dans el terlihat sebuah oalisade seperti pengaturan
Kesimpulan
Pap smear atau tes pap adalah prosedur medis sederhana untuk membedakan sel
normal dari yang abnormal pada leher rahim, rahim dan vagina (Evennet,2004.p.47).
Pap smear adalah pengamatan sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita. Uji pap
telah terbukti dapat menurunkan kejadian karsinoma serviks yang ditemukan stadium
prakanker, ceoplasia, intraepitel serviks (Romauli,2009.p.156).
Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:

a. Evaluasi sitohormonal Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina yang berasal
dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.

b. Mendiagnosis peradangan Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya


dapat didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun kronis.
Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan
pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada
pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap smear.

c. Identifikasi organisme penyebab peradangan Dalam vagina ditemukan beberapa macam


organisme/kuman yang sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi
organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan
serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada
pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya.

d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim
dini atau lanjut (karsinoma/invasif) pap smear paling banyak dikenal dan digunakan
adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher
rahim.Pap smaer yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut
rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh
dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi di diagnostik sitologi tidak
dapat mengantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu
berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan
sebelumya.

e. Memantau hasil terapi Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau
gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher rahim yang
telah diobati dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang
telah dioperasi, memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah
diobati dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.
Daftar Pustaka
Video 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Simdos.unud.ac.id (bad466542fabbe1c0af9902b72e06479.pdf)
CURRICULUM VITAE

Identitas Diri:

Nama : Elisabeth Amadea Ratu

Tempat, Tanggal Lahir : Kotamobagu, 18 Desember 2000

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Tungoi 1

Telepon/HP : 082194149213

Email : lhisaratu@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal:

Tahun 2007 – 2013 : SDN 2 Tungoi

Tahun 2013 – 2016 : SMPN 4 Kotamobagu

Tahun 2016 – 2019 : SMA Kristen Kotamobagu

Tahun 2019 – sekarang : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Manado

Anda mungkin juga menyukai