Anda di halaman 1dari 23

KEGIATAN 1

Pembuatan Apusan Darah Tipis

Maksud

Mahasiswa dapat membuat apusan darah tipis untuk pengenalan sel-sel imun

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Pipet Mikro
2. Kaca Objek ukuran 25×75 mm
3. Rak Kaca Objek
4. Rak tempat pewarnaan
5. Pipet Tetes
6. Label identitas
7. Darah EDTA

Prosedur Kerja

A. Penanganan dan Pengambilan Sampel


- Mencuci tangan dengan baik sesuai 7 langkah cuci tangan
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Mencocokkan identitas pasien dengan lembar pemeriksaan laboratorium
- Sapa pasien dan perkenalkan diri sambil konfirmasi identitas pasien pada formulir
permintaan.
- Jelaskan semua prosedur pengambilan darah yang akan dilakukan kepada pasien
- Kemudian pakai APD ( Alat pelindung diri )
- Minta pasien untuk meluruskan tangannya, lalu pasangkan tourniquet pada tangan
pasien.
- Mengarahkan pasien untuk mengepalkan tangan
- Menentukan lokasi penusukkan dengan merabanya
- Setelah menentukan lokasi penusukkan, lakukan desinfeksi pada area penusukkan
dengan alcohol swab secara melingkar
- Sebelum melakukan penyuntikan, terlebih dahulu periksa sampling dengan buka
penutupnya lalu pendorong dan penarik sampel dimainkan agar tidak ada sumbatan
dan udara ketika pengambilan sampel sambil menunggu alcohol kering.
- Setelah kering, ambil darah sesuai dengan yang diperlukan.
- Kemudian darah dituangkan kedalam tabung EDTA lalu homogenkan
- Jangan lupa berikan plester pada luka bekas tusukkan.

B. Pembuatan Sediaan
- Pilihlah kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai kaca penghapus
- Lalu homogenkan sampel darahnya
- Letakkan 1 tetes kecil darah menggunakan pipet mikro pada ± 2-3mm dari ujung kaca
objek
- Letakkan kaca penghapus dengan sudut 30-45 terhadap kaca objek didepan tetes
darah
- Tarik kaca penghapus kebelakang sehingga menyentuh tetes darah, tunggu sampai
darah menyebar pada sudut tersebut
- Dengan gerak yang mantap doronglah kaca penghapus sehingga terbentuk
- apusan darah sepanjang 3-4cm pada kaca objek dengan ketebalan 1mm
o darah harus habis sebelum kaca penghapus mencapai ujung lain dari kaca objek
o hapusan darah tidak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur
dengan mengubah sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser,
makin besar sudut atau makin cepat menggeser, makin tipis apusan darah yang
dihasilkan
Biarkan apusan darah mengering diudara, tempelkan label identitas pasien pada
bagian belakang hapusan .
KEGIATAN 2

Pewarnaan Apusan Darah Tipis

Maksud

Mahasiswa dapat melaksanakan pewarnaan apusan darah tipis untuk pengenalan sel-sel imun

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Sediaan hapus
2. Bak pewarnaan
3. Pipet
4. Larutan Buffer pH 6,7
5. Zat warna wright
6. Zat warna absolute
7. Zat warna giemsa

Prosedur Kerja

Lakukan pewarnaan wright dengan meletakan sediaan hapus diatas bak

- Fiksasi sediaan dengan methanol absolute selama 2-3 menit


- Genangi sediaan apus dengan wright biarkan selama 5-10 menit
- Tambahkan larutan buffer sebanyak volume pewarna dan biarkan selama 10-15
menit
- Bilas dengan air bersih untuk membilas kelebihan zat warna dan biarkan
menyaring.
KEGIATAN 3

Pertemuan P

Maksud

Mahasiswa dapat mengidentifikasi sel-sel imun dalam apusan darah

Dasar Teori

Alat dan Bahan

Prosedur Kerja

Lembar Kerja Mahasiswa


KEGIATAN 4

Pemeriksaan Golongan Darah

Maksud

Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan pemeriksaan golongan darah

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Slide test atau glass slide dan Tube test


- Objek glass
- Label
- Batang pengaduk
- Sampel
- Reagen
1. Microwell plate ataumicroplate test.
- Microplate
- Dispenser
- Microplate reader
- sentrifus
2. Jenis sampel
o Slide test atau glass slide atau white porcelain tile
Jenis sampel yang dipakai disesuaikan dengan rekomendasi sampel yang
tercantum pada insert kit reagen yang digunakan. Ada reagen yang
merekomendasikan sampel whole blood atau suspensi sel (Cooling, 2014).
o Tube test dan Microwell plate atau microplate test.
Umumnya, menggunakan sampel darah beku atau dengan antikoagulan. Sel
darah merah dapat disuspensi secara autologous dengan serum, plasma, salin atau
membutuhkan pencucian terlebih dahulu kemudian diresuspensi dalam salin.
Jenis sampel disesuaikan dengan rekomendasi insert kit reagen yang digunakan
(Cooling, 2014).
3. Reagen
o Slide test atau glass slide atauwhite porcelain tile
Reagen yang digunakan mengandung anti-A, anti-B dan anti-AB yang bersifat
opsional (Cooling, 2014).
o Tube test
Reagen yang digunakan mengandung anti-A, anti-B dan anti-AB yang bersifat
opsional. Karena pemeriksaan juga dilakukan pada sampel serum, maka reagen
tambahan pada tube test adalah suspensi sel A1, A2, B dan O 2-5% . Suspensi sel
dapat dibuat sendiri di laboratorium atau menggunakan suspensi sel yang dijual
secara komersial. Penggunaan sel A2 bersifat opsional (Cooling, 2014).

Prosedur Kerja

1. Slide test atau glass slide atauwhite porcelain tile


Sebelum melakukan pemeriksaan, baca secara detail prosedur pemeriksaan yang tertera
pada petunjuk penggunaan reagen.
- Teteskan 1 tetes anti-A pada objek gelas yang bersih dan kering, label objek gelas.
Teteskan 1 tetes anti-B pada objek gelas yang bersih dan kering, terpisah dari objek gelas
pertama kemudian label objek gelas.
- Teteskan 1 tetes anti-AB pada objek gelas ketiga, lakukan pelabelan. Bila tidak
menggunakan reagen anti-AB dapat digantikan dengan pemeriksaan golongan darah
Rhesus dengan meneteskan anti-D.
- Prosedur 1, 2, 3 dapat dilakukan dalam satu objek gelas.
- Tambahkan pada masing-masing tetesan reagen 1 tetes sel darah merah yang akan
diperiksa.
- Lakukan pencampuran reagen dan sel darah merah menggunakan batang pengaduk,
sebarkan campuran tersebut pada area sekitar 20 mm x 40 mm.
- Miringkan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang lebih 2 menit. Jangan
menempatkan slide di atas permukaan panas
- Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi (Cooling, 2014).

2. Tube test
Langkah-langkah pemeriksaan sel darah merah (cell grouping) adalah sebagai berikut:
- Teteskan 1 tetes anti-A pada objek gelas yang bersih dan kering, kemudian label objek
gelas, Teteskan 1 tetes anti-B pada objek glass yang bersih dan kering, terpisah dari objek
glass pertama kemudian label objek glass
- Teteskan 1 tetes anti-AB pada objek glass ke tigas, lakukan pelabelan (penggunaan anti-
AB bersifat opsional tergantung rekomendasi reagen yang digunakan),
- Tambahkan pada masing-masing tabung 1 tetes suspense sel darah merah 2-5%,
- Campur dengan baik kemudian lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm selama
1 menit
- Resuspensi dengan baik sel yang mengendap pada dasar tabung, lihat ada tidaknya
aglutinasi,
- Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi pada semua tabung.

Prosedur pemeriksaan serum atau plasma (serum grouping) dengan metode tube test adalah
sebagai berikut:

- Tambahkan masing-masing 2 tetes serum atau plasma pada 3 tabung yang bersih dan
kering kemudian berikan label A1, B, dan O,
- Tambahkan 1 tetes suspensi sel A1 2-5% ke dalam tabung yang berlabel A1,
- Tambahkan 1 tetes suspensi sel B 2-5% ke dalam tabung yang berlabel B,
- Tambahkan 1 tetes suspensi sel O 2-5% ke dalam tabung yang berlabel O,
- Jika dibutuhkan pemeriksaan dengan suspensi sel A2 2-5% maka tambahkan 1 tabung
yang mengandung 2 tetes serum atau plasma dengan suspensi sel A2 2-5%,
- campur dengan baik kemudian lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm selama 1
menit,
- resuspensi dengan baik sel yang mengendap pada dasar tabung, lihat ada tidaknya
aglutinasi,
- baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan (Cooling, 2014).

3. Microwell plate ataumicroplate test.


- Teteskan 1 tetes anti-A dan 1 tetes anti-B secara terpisah pada sumuran U-bottom
microplate yang bersih dan kering. Jika pemeriksaan dengan anti-D juga dilakukan,
teteskan pada sumuran ketiga,
- tambahkan 1 tetes suspensi sel 2-5% pada masing-masing microplate yang sudah
mengandung anti-A, B, D,
- lakukan pemeriksaan autokontrol pada sumuran keempat dengan menambahkan suspensi
sel sampel 2-5% dengan serum atau plasma sampelnya sendiri,
- campur secara perlahan dengan cara memiringkan bagian plate,
- sentrifugasi microplate dengan kecepatan 700 × g selama 5 detik bila menggunakan
flexible U-shaped bottom microplate dan 400 × g selama 30 detik bila menggunakan
rigid U-shaped bottom microplate,
- resuspensi dengan baik sel yang mengendap pada dasar tabung secara manual atau
menggunkan mechanical shaker, lihat ada tidaknya aglutinasi,baca dan interpretasi hasil
serta lakukan pencatatan (Cooling, 2014).
Prosedur pemeriksaan serum atau plasma (serum grouping) pada microplate test adalah
sebagai berikut:

- Tambahkan 1 tetes serum atau plasma pada bagian bawah masing-masing sumuran,
- tambahkan 1 tetes reagen suspensi sel A, sel B 2-5% pada sumuran kelima dan keenam,
- sentrifugasi microplate dengan kecepatan 700 × g selama 5 detik bila menggunakan
flexible U-shaped bottom microplate dan 400 × g selama 30 detik bila menggunakan
rigid U-shaped bottom microplate,
- resuspensi dengan baik sel yang mengendap pada dasar tabung secara manual atau
menggunkan mechanical shaker, lihat ada tidaknya aglutinasi,
- baca dan interpretasi hasil kemudian lakukan pencatatan (Cooling, 2014).

KEGIATAN 5

Pemeriksaan Cross Match

Maksud

Mahasiswa dapat memahami prinsip pemeriksaan cross match

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. METODE TABUNG
Sampel : darah vena

 Alat :
- Spoid
- Tabung EDTA
- Rak tabung
- Gunting
- Pipet tetes
- Wadah NaCl dan aquadest
- Sentrifuge
- Rotator
- Incubator

 Bahan :
- Reagen golongan darah (A, B, Anti D)
- Aquadest
- Bovine albumin 22%
- NaCl
- Coomb serum

2. METODE GEL

 Alat :
- ID dispensor
- Auto pipet
- Working table
- Inkubator
- ID centrifuge

 Reagen :
- LISS/Coombs card
- ID Diluent 2(LITS)

Prosedur Kerja

1. Persiapan sampel :
- Siapkan spuit dan jarum dengan lubang jarum menghadap keatas
- Pasang torniquet pada lengan atas
- Dengan jari telunjuk arah vena di palpasi ditempat yang akan ditusuk
- Lalu tempat yang akan ditusuk di desifeksi dengan alkohol 70%
- Spuit diambil dan ditusuk pada vena
- Jika darah sudah terlihat keluar,tarik torak
- Jika darah yang diperlukan sudah cukup torniquet dilepas
- Kapas kering diletakkan pada ujung jarum kemudian spuit ditarik
- Pasien disuruh menekan kapas pada bagian terluka

2. Pencucian Sel Darah Merah Pekat


- Disiapkan satu tabung reaksi ukuran 12x75 mm
- Diteteskan sel darah merah pekat sebanyak 8 tetes kedalam tabung.
- Ditambahkan saline 0,9% sebanyak  4 ml - 4,5 ml kedalam tabung.
- Dikocok-kocok dengan pipet pasteur hinggga tercampur rata.
- Diputar / dicentrifuge 2000 rpm selama 90-120 detik.
- Dibuang supernatan tesebut dengan menggunakan pipet pasteur, hingga sel darah merah
menjadi pekat (100%)
- Sampai dengan point f pencucian sel darah merah sudah 1x pencucian.
- Diulangi point c, point d, point e dan point f bila melakukan pencucian 2x (sesuai
kebutuhan).

3. Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah 5%


- Disiapkan satu buah tabung reaksi
- Diteteskan saline 0,9% sebanyak 95 tetes
- Diteteskan sel darah merah pekat yang sudah dicuci (100%) sebanyak 5 tetes • Dikocok
dengan menggunakan pipet pasteur

 METODE TABUNG
Cara kerja : (cross match untuk 1 kantong darah)
1) Disiapkan tabung reaksi yang dilabeli terlebih dahulu
2) Berikut cara memberi label tabung:
- Disiapkan 6 tabung kosong
- Tabung 1 (sampel donor)
- Tabung 2 (label : suspense pasien. bisa disingkat SP)
- Tabung 3 (label : suspense donor. bisa disingkat SD)
- Tabung 4 (label : Mayor)
- Tabung 5 (label : Minor)
- Tabung 6 (label: Auto control bisa disingkat AC)
3) Diambil sampel darah donor dari kantong darah dimasukkan kedalam tabung 1
4) Dipipet 1 tetes sampel darah donor dimasukkan kedalam tabung 3 kemudian
ditambahkan NaCl ¾ tabung
5) Dipipet 1 tetes sampel darah PASIEN dimasukkan kedalam tabung 2 kemudian
ditambahkan NaCl ¾ tabung
6) Disentrifus tabung sampel darah pasein, tabung sampel darah donor, tabung 2 dan tabung
3. selama 3 menit dengan kecepatan 3000 rpm
7) Pembuatan suspense eritrosit pasien dan suspense eritrosit donor:
- Tabung 2 dan tabung 3 yang telah disntrifus dilakukan pencucian dengan cara membuang
supernatant (cairan bening diatas endapan eritrosi dalam tabung) kemudian ditambahkan
kembali NaCl sebanyak ¾ tabung.
- Disentrifus kembali selama 3 menit, 3000 rpm
- Dilakukan sebanyak 3 kali
- Setelah pencucian terakhir tersisa endapan eritrosit ditambahkan NaCl sebanyak 19 tetes,
homogenkan
8) Dipipet 2 tetes serum pasien dimasukkan kedalam tabung Mayor
9) Dipipet 2 tetes serum pasien dimasukkan kedalam tabung Auto Control (AC)
10) Dipipet 2 tetes serum donor dimasukkan kedalam tabung Minor
11) Dipipet 1 tetes suspense pasien dimasukkan kedalam tabung Minor (yang telah berisi
serum donor)
12) Dipipet 1 tetes suspense pasien dimasukkan kedalam tabung AC (yang telah berisi
serum pasien)
13) Dipipet 1 tetes suspense donor dimasukkan kedalam tabung Mayor (yang telah berisi
serum pasien)
14) Disentrifus tabung Mayor, Minor, Autocontrol selama 15 detik 3000 rpm (FASE 1)
15) Dilakukan pembacaan
o Teknik pembacaan hasil pada tabung :
Pengamatan hasil dilakukan dengan cara satu per satu tabung diangkat tepat dihadapan
mata kita dengan pencahayaan yang baik, kemudian digoyangkan secara perlahan sampai
endapannya menyebar didalam tabung, diamati pembentukan aglutinasi. Hasil negative
jika endapan dalam tabung terlihat larut dan hasil positif terlihat jika endapan dalam
tabung membentuk butiran atau gumpalan.

Catatan :
Hasil yang diperoleh baik negative maupun positif tetap dilanjutkan sampa FASE 3.

- Dicatat hasil pembacaan atau pengamatan pada Fase 1


Dilanjutkan Fase 2 yaitu
o Ditambahkan 2 tetes bovine albumin pada tabung Mayor, Minor, dan AC
o Diinkubasi dalam incubator selama 15 menit suhu 37◦ C
o Disentrifus selama 15 detik, 3000 rpm.
o Dilakukan pembacaan
o Dicatat hasil pembacaan atau pengamatan pada Fase 2
o Dilanjutkan Fase 3 yaitu dilakukan pencucian dengan NaCl sebanyak 3 kali

Cara pencucian dengan NaCl :


o Ditambahkan NaCl pada tabung Mayor, Minor dan AC sebanyak ¾ tabung
o Disentrifus selama 3 menit, 3000 rpm
o Dibuang supernatant kemudian ditambahkan kembali NaCl dilakukan sebanyak 3
kali
o Setelah pencucian terakhir tersisa endapan dalam tabung Mayor, Minor dan AC
ditambahkan 2 tetes Coomb serum
- Disentrifus selama 15 detik, 3000 rpm
- Dilakukan pembacaan
- Dicatat hasil pembacaan atau pengamatan pada Fase 3

 METODE GEL
I. BUAT SUSPENSI SEL PASIEN & DONOR 0.8 - 1%.

CARA :
- Masukkan 0,5 ml Dil 2 dengan Dispenser ke dalam tabung
- Ambil 5 ul (mikroliter) PRC atau 10 ul WB, masukkan tabung
- Campur dan homogenkan Suspensi 0,8 – 1%

II. Ambil Liss / Coombs Card, tandai dengan identitas Pasien / Donor buka penutup
alumunium. Dengan bantuan mikropipet, masukkan :
- MAYOR : 50 ul Suspensi Sel Donor + 25 ul Serum Pasien
- MINOR : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Donor ▪ A.C : 50 ul Suspensi Sel Os +
25 ul Serum Pasien
III. Masukkan kartu ke Inkubator. Inkubasi 37º C, 15 menit ( tekan tombol timer 1 / 2
/3)
IV. Pindahkan kartu ke Centrifuge

Tekan tombol Start ( Centrifuge selama 10 menit )

V. Baca Reaksi secara makroskopis


KEGIATAN 6

Komplemen

Maksud

Dasar Teori

Alat dan Bahan

Prosedur Kerja
KEGIATAN 7

Pemeriksaan RF

Maksud

Mahasiswa dapat memahami tentang inflamasi melalui pemeriksaan Rf

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Flebotomi kit
2. Centrifuge
3. Tb Plain
4. Mikropipet 10-100 µl
5. Tip kuning
6. Batang Pengaduk
7. Slide test
8. Rotator
9. Sampel
10. Alcohol 70%
11. NaCl 0,9%
12. Kit reagen RF
13. Sampel
Serum, bebas dari kontaminasi, hemolysis dan lipemia, stabil 3 hari
suhu 2-8℃. > 4 minggu suhu 20℃.

Prosedur Kerja

1. Pemeriksaan secara Kualitatif


- Bawa reagen dan sampel ke suhu ruang
- Masukkan 50µl sampel, control negatif, control positif pada lingkaran slide
- Resuspensikan lateks
- Tambahkan 50µl reagen lateks pada setiap lingkaran uji
- Campurkan dengan menggunakan batang pengaduk
- Rotasikan selama 2 menit kecepatan 100 rpm

2. Pemeriksaan secara Semi Kuantitatif


- Gunakan pipet semi autometik. Tambahkan 50µl dan 9 gr/l saline ke lingkaran 2,3,4 dan
5. Jangan sampai saling menyebar
- Tambahkan 50µl sampai ke lingkaran 1 dan 2
- Campurkan saline dan sampel sampai ke dalam lingkaran 2 dengan cara horizontal
dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya gumpalan
- Pindahkan 50µl dari lingkaran 2 ke lingkaran 3
- Lakukan pengenceran sampai pada lingkaran 5, kemudian buanglah 50µl pada lingkaran
5
- Campurkan menggunakan batang pengaduk . lakukan dari lingkaran 5 sampai lingkaran 1
- Lakukan tes kualitatif dari langkah ke 3.
KEGIATAN 8

Reaksi Hipersensitivitas

Maksud

Dasar Teori

Alat dan Bahan

Prosedur Kerja
KEGIATAN 9

Pemeriksaan Asto

Maksud

Mahasiswa memahami reaksi imunologi terhadap infeksi bakteri

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Mikropipet
2. Yellow Tip
3. Ring slide hitam
4. Pengaduk
5. Rotator
6. Reagen latex
7. Sampel serum
Prosedur Kerja

a. Kualitatif ( untuk kadar minimal 200 IU/ml )


1. Alat dan bahan disiapkan
2. Serum dipipet 80µl dan di teteskan pada petak slide atau ring slide
3. Serum ditambahkan 1 tetes reagen asto kemudian diaduk selama 5 detik
4. Ring slide di goyangkan selama 2 menit lalu di amati hasilnya
5. Serum dengan hasil positif pada pemeriksaan kualitatif dilanjutkan pada pemeriksaan
semi kuantitatif

b. Semi Kuantitatif
1. Serum diencerkan dengan Nacl 0,8 %, misalnya ½, ¼ dan seterusnya
2. Serum di teteskan 50 µl pada ring slide
3. Serum ditambahkan 1 tetes reagen latex kemudian di aduk selama 5 detik
4. Ring slide digoyangkan selama 2 menit lalu di amati hasilnya
5. Jika hasilnya positif maka di lanjutkan pada pengenceran berikutnya.

KEGIATAN 10

Pemeriksaan HbsAg

Maksud

Mahasiswa memahami reaksi imunologi terhadap infeksi virus

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. Kantong foil
2. Pipet
3. Timer
4. Alat uji HbsAg
5. Serum atau Plasma

Prosedur Kerja

Prosedur pengetesan

- Biarkan alat uji dan specimen menyeimbangkan suhu kamar sebelumnya


- untuk pengujian lepaskan perangkat uji dari kantong foil yang disegel dan
gunakan segera .
- hasil terbaik mungkin akan diperoleh jika pengujian dilakukan citra atlee
- setelah membuka kantung foil pegang pipet secara vertical mentransfer tiga
tetes serum atau plasma ke sumur specimen alat uji dan kemudian mulai timer
menunggu garis berwarna munul hasilnya harus dibaca dalam 15 menit
- jangan menafsirkan hasilnya setelah 30 menit zat menganggu

KEGIATAN 11

Respon Imun terhadap Penyakit Mikosis

Maksud

Dasar Teori

Alat dan Bahan

Prosedur Kerja
KEGIATAN 12

Pemeriksaan Rapid Direct Test Malaria

Maksud

Mahasiswa memahami reaksi imunologi terhadap infeksi parasite

Dasar Teori

Alat dan Bahan

1. BinaxNOW Malaria
- Alat Tes
- Reagen Penyangga Berisiko Mengandung Deterjen Dan Natrium
Azida
2. Sampel Darah Dalam Tabung EDTA
3. Lancet
4. Tabung Kapiler
5. Biohazard
6. Stopwatch
7. APD (Alat Pelindung Diri)

Prosedur Kerja

1. Jika Anda Menggunakan Darah Vena,Specimen Darah Secara Perlahan Menambahkan


15 µL Darah Ke Bagian Bawah Pada Sampel Ungu
2. Jika Anda Menggunakan Spesimen Darah Kapiler Perlahan Diterapkan Darah Dari
Tabung Kapiler Untuk Menutupi Seluruh Pada Sampel Ungu Disisi Kanan Perangkat
3. Setelah Bantalan Jenuh Buang Tabung Kapiler Ke Dalam Wadah Limbah Benda Tajam
Biohazard Setelah Anda Menambahkan Darah Ke Perangkat Uji
4. Setelah Itu Tambahkan Reagen A Sebanyak 2 Tetes Ke Bantalan Putih Yang Tepat
Berada Di Bawah Bantalan Ungu Dengan Cara Memegang Botol Secara Vertikal

Catatan :
- Biarkan Tetes Pertama Meresap Ke Dalam Bantalan Sebelum Menambahkan Tetes
Kedua
5. Jangan Menambahkan Reagent A Pada Bantalan Ungu
6. Selanjutnya Biarkan Spesimen Darah Menjalankannya

Catatan :
- Strip Tes Penuh Tidak Memungkin Darah Mengalir Ke Bawah Bantalan Penyerap
Dibagian Atas Setrip Karena Hal Tersebut Akan Menghambat Pencucian Yang
Optimal Sebelum Spesimen Darah Mencapai Dasar Putih
7. Bantalan Penyerap Yang Terletak Dibagian Atas Strip Uji Perlahan Ditambahkan
Sebanyak 4 Tetes Reagen A Yang Berada Disisi Kiri Ke Atas

Catatan :
- Tetes 3 Dan 4 Mungkin Tidak Diserap Ke Dalam Bantalan
8. Selanjutnya Lepaskan Lapisan Perekat Dari Tepi Kanan Dan Tutup Perangkat Ini
Memungkinkan Reagen A Untuk Mencuci Atau Memberishkan Darah Dari Strip Tes

Catatan :
- Untuk Memastikan Penutup Tertutup Dengan Baik Tekan Sangat Kuat Di
Sepanjang Tepi Di Sebelah Kanan Tes
9. Kemudian Atur Waktu Selama 15 Menit
10. Setelah 15 Menit Segera Membaca Hasil Melalui Jendela Tampilan Saat Membaca Hasil
Miringkan Perangkat Untuk Mengurangi Silau
Catatan :
- Jika Perlu Garis Kontrol C Akan Muncul Pada Semua Tampilan Tes Yang Valid

KEGIATAN 13

Transplantasi

Maksud

Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar transplantasi, organ dan sel yang dapat
ditransplantasi dan reaksi penolakan terhadap transplantasi

Dasar Teori

Alat dan Bahan


Prosedur Kerja

Anda mungkin juga menyukai