SITOLOGI EKSFOLIATIF
GINEKOLOGI
Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp. PA (K) MIAC
PEMBAHASAN
Jenis-jenis pemeriksaan sitologi berdasarkan teknik sampling
Historis
Tujuan pap smear
Kanker leher rahim
Insiden, Faktor resiko, penyebab, onkogenesis
Teknik pengambilan sample pap smear
Indikasi, waktu, teknik pengambilan sample, fiksasi
Teknik pewarnaan Papanicolaou
Interpretasi Pap Smear
Kesalahan
Jenis preparat pap smear
Pemeriksaan sitohormonal
Keamanan
CYTOLOGY
Cyto : Sel
Logos : Ilmu / mempelajari
Teknik sampling sitologi
Sitologi exfoliatif
Teknik sitologi abrasif
Biopsi Aspiration (FNA)
Sitologi Intraoperative
Sitologi Exfoliatif
Didasari oleh pelepasan secara spontan sel-
sel pelapis permukaan organ tubuh ke dalam
rongga tubuh.
PAP SMEAR
Terbukti:
Indikasi HPV DNA pada specimen biopsi kanker cervix
Infeksi persisten HPV tipe high risk. (misal HPV 16 dan 18)
Immunosupression
Paparan nicotine
Tidak circumcision
KANKER LEHER RAHIM
HPV diidentifikasi terdapat berbagai tipe. Tipe-tipe
tersebut dikelompokkan menjadi:
• Tipe resiko tinggi antara lain tipe
16,18,31,33,35,39,45,51,52,56,58,59 dan 68.
• Tipe resiko rendah antara lain tipe 6, 11, 42, 44,
53, 54, 62 dan 66.
ASYMPTOMATIC
KANKER LEHER RAHIM
GEJALA KANKER CERVIX STADIUM LANJUT
Keputihan
sesuai fungsinya:
1. Serviks ( Bagian bawah uterus yang langsung
berhubungan dengan
vagina)
2. Segmen bawah rahim
3. Corpus (badan) uterus.
Serviks terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Ektocervix (vaginal portio)
2. Endocervix
Secara mikroskopis,
1. Bagian ektocervix dilapisi epithel squamous.
2. Bagian endocervix dilapisi epithel yang memiliki
bentuk selapis silindris.
Epithel Squamous
Endocervix
Pertemuan bagian ektocervix dan endocervix ini
disebut transformation zone (Squamocolumnar
junction).
Transformation zone ini merupakan bagian yang
penting, karena di daerah inilah lokasi tersering
terjadinya perubahan sel jinak mengalami
perubahan menjadi ganas.
Salah satu syarat pengambilan sample pap smear
yang adekwat adalah bila sample tepat pada
target. Target pengambilan sample adalah
squamocolumnar junction ( Transformation zone).
Skema perkembangan transformation zone
Persiapan pengambilan sample Pap Smear
1. Fiksasi Ethanol
2. Coating fiksatif
4. Diaphene fiksatif
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE
ETHANOL FIKSASI
Segera benamkan dalam larutan fiksasi
(fresh smear)
Jarak penyemprotan tergantung jenis produknya
Sumber: Koss’ Diagnostic Cytology, hal 1571
Coating fiksatif hendaknya dihilangkan sebelum
teknik pulasan.
2 tempat ethyl alcohol 95%, masing-masing
selama 5 hingga 10 menit
Fiksasi dg Air–dried pada specimen ginekologi smear
50% aqueous solution of glycerin selama 3 menit
pulasan Papanicolaou
TEKNIK PEWARNAAN PAPANICOLAOU
Fungal: Merah
INTERPRETASI PAP SMEAR
terbuang.
Evaluasi tambahan lebih lanjut.
Akurasi sekitar 98 %.
Mikroskopis preparat pap smear liquid base
PEMERIKSAAN SITOHORMONAL
• Penilaian status hormonal wanita
• Perubahan siklus hormonal wanita estrogen dan
progesteron dapat direfleksikan oleh maturitas sel
epithel mucosa portio vaginalis dan dinding lateral
vagina sepertiga bagian atas.
PEMERIKSAAN SITOHORMONAL
Tidak sedang proses radang
Tidak setelah pengobatan yang mempengaruhi
epithel vagina maupun cervix
Tidak ada riwayat radioterapi, atau pembedahan
pada vagina maupun cervix
Sample yang adekwat pada wanita yg masih
mendapat haid diambil sample setiap hari
setidaknya satu atau sebaiknya 2 siklus komplit.
Pada wanita yg tidak haid 2 atau 3 smear
PEMERIKSAAN SITOHORMONAL
PENGAMBILAN SAMPLE
KEPUSTAKAAN
1. Koss’ Diagnostic Cytology and Its Histopathologic
Bases, 5th ed. Leopold G Koss, Myron R Melamed
2. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease,
8th ed. Kumar, Abbas, Fausto, Aster
3. WHO classification of Tumous Pathology &
Genetics Tumours of the Breast and Female
Genital Organs, 2003.
4. Cytology Diagnostic Principles and Clinical
Correlates, 3th ed. Edmund S. Cibas
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERMANFAAT