Pendahuluan
Sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, institusi pendidikan dokter harus
mempersiapkan peserta didik untuk terampil dalam melakukan prosedur klinis sesuai dengan daftar
lampiran keterampilan klinis. Salah satu keterampilan yang esensial adalah melakukan PAP SMEAR
sesuai Pedoman WHO untuk skrining keganasan cervix (WHO, 2006) dan berbagai literatur yang
relevan.
Sasaran Pembelajaran
Di akhir pembelajaran modul, peserta didik diharapkan mampu:
-
Melakukan Pap Smear dengan segala indikasi, kontraindikasinya pada manekin di bawah
supervisi dokter pendidik (Level 3B)
Menuliskan summary pemeriksaan pap smear pada data rekam medis dan mengisi formulir
pengantar pemeriksaan PAP Smear ke Spesialis Patologi Anatomi
Metode Pembelajaran
Pembelajaran Keterampilan Medis yang ada di dalam Modul menggunakan metode pelatihan
Page
Referensi
The Papanicolaou Society of Cytopathology Task Force on Standards of Practice, 1997, Guidelines of
the Papanicolaou Society of Cytopathology for Fine-Needle Aspiration Procedure and Reporting,
Diagnostic Cytopathology, Vol 17, No 4
Denny,L., Quinn, M., Sankaranarayanan, R., 2006, Chapter 8. Screening for Cervical Cancer in
Developing Countries, Vaccine 24S3: S3/71-S3/77
World Health Organization, 2006, Comprehensive Cervical Cancer Control : A Guide to Essential
Practice, Switzerland, WHO Press.
National Comprehensive Cancer Control Network, 2013, NCCN Clinical Practice Guideline in
Oncology (NCCN Guidelines) : Cervical Cancer version 2,2013. http://www.NCCN.org accessed
Page
November 2011.
PAP SMEAR
Definisi
Pap Smear merupakan salah satu bentuk pemeriksaan sitologi dengan mengambil representasi selsel yang lepas dari sistem reproduksi wanita terutama sel-sel di zona transformasi (serviks, endo &
ekto serviks serta endometrium) untuk kemudian dievaluasi terhadap kemungkinan ada/tidaknya
suatu lesi pra ganas atau kondisi patologis lain.
Kontra Indikasi
1. Wanita yang belum menikah
2. Menstruasi
3. Didapatkan massa yang diduga keganasan pada portio cervix.
4. Pasien melakukan hubungan badan kurang dari 24 jam
5. Pasien minum obat kontrasepsi, melakukan pembersihan organ kewanitaan (Douche),
penggunaan tampon, krim kontrasepsi dalam 24 jam terakhir
Page
Screening is not necessary for women over 65 years, provided the last two previous
smears were negative.
Visual screening methods (using acetic acid (VIA) or Lugols iodine (VILI), at this time, are
recommended for use only in pilot projects or other closely monitored settings. These methods
should not be recommended for postmenopausal women.
Human papillomavirus (HPV) DNA tests as primary screening methods, at this time, are
recommended for use only in pilot projects or other closely monitored settings. They can be used in
conjunction with cytology or other screening tests, where sufficient resources exist. HPV DNA-based
screening should not begin before 30 years of age.
There is no need to limit the use of hormonal contraceptives, despite the small increased risk of
cervical cancer noted with use of combined oral contraceptives.
Women should be offered the same cervical cancer screening and treatment options irrespective
of their HIV status.
Colposcopy is recommended only as a diagnostic tool and should be performed by properly trained
and skilled providers.
Page
Keterangan :
a.
Spatula Ayre
b.
Endocervical
brush
c.
Brush plastik
Page
Gambar 2. Tiga Jenis Aplikator untuk PAP Smear (Dengan Izin dari WHO)
A. Tahap Persiapan
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, hasil pemeriksaan, dan pentingnya
pasien untuk datang kembali mengambil hasil tes dan penjelasan mengenai tindakan
lanjut jika diperlukan. Pastikan bahwa pasien telah memahami penjelasan yang
diberikan dan meminta informed consent pasien.
2. Lakukan pemeriksaan serviks dengan bantuan spekulum
Gambar 3. A. Ilustrasi Posisi Spekulum dan Spatula Ayre, B. Spatula Ayre diputar 360 Derajat
4. Usapkan masing-masing sisi spatula pada objek glass dengan satu atau dua kali apusan.
Jika terdapat abnormalitas sampel yang diambil, usapkan terpisah pada objek glass yang
lain.
Page
dengan jarak 20 cm, atau menggunakan larutan fiksatif ethanol 95% minimal 5 menit.
5. Segera fiksasi tiap-tiap slide. Dapat menggunakan fiksasi spray dengan sudut yang tepat
6. Masukkan Cytobrush ke kanal serviks (sedalam 2 cm), putar 180 derajat sekali, cabut dan
lakukan langkah 4-5 diatas.
Jika slide tidak langsung difiksasi, sel akan kering dan hasil pembacaannya akan tidak
akurat.
7. Tutup dan tarik kembali spekulum dengan gentle.
8. Tempatkan seluruh instrumen pada baskom berisi larutan desinfektan.
15. Saat pasien datang kembali, berikan hasil tesnya, jelaskan interpretasi hasil tes tersebut
dan berikan arahan apa yang harus dilakukan pasien :
-
Jika hasil tes negatif (normal), pasien disarankan menjalani Pap Smear lagi
setelah 1 tahun;
Jika hasil tes menunjukkan gambaran prakanker (dysplasia) atau kanker, maka
pasien dirujuk ke Sp OG.
16. Jika pasien tidak datang kembali, sementara hasil Pap Smearnya abnormal atau
Page
:..
:.....
:..
SCORE
0 1 2
No
LANGKAH
PERSIAPAN
Beri salam ke pasien dengan penuh perhatian, buat pasien merasa nyaman dan pastikan nama,
tanggal lahir, dan data medis.
Jelaskan secara singkat mengapa PAP Smear penting dan jelaskan gambaran prosedur yang akan
dilakukan dan yakinkan pasien untuk tidak takut menjalani prosedur
Pastikan pasien sudah mengosongkan buli-buli atau instruksikan untuk BAK bila perlu. Dan
instruksikan pasien untuk melepaskan pakaian bawahan dan berbaring pada meja periksa dalam
posisi litotomi. Yakinkan saat itu privacy pasien terjaga.
Lakukan cuci tangan dan kenakan sarung tangan periksa
SAAT MELAKUKAN SMEAR
Inspeksi & evaluasi keadaan genetalia eksterna dan evaluasi patensi uretra termasuk ada/tidaknya
discharge/secret
Lakukan desinfeksi pada vulva
Masukan Spekulum kedalam vagina dan tampilkan portio cervix dengan sempurna
Masukkan ujung panjang dari spatula Ayre ke dalam ostium cervix, putar spatula 1 lingkaran penuh
(360 derajat) sekali
Amati adanya erosi leukoplakia atau nodul pada cervix
Usapkan masing-masing sisi spatula pada objek glass dengan satu atau dua kali apusan. Jika terdapat
abnormalitas sampel yang diambil, usapkan terpisah pada objek glass yang lain.
Segera fiksasi tiap-tiap slide dengan fiksasi spray dengan sudut yang tepat dengan jarak 20 cm, atau
mencelupkan pada ethanol 95% minimal 5 menit
Masukkan cytobrush ke dalam canalis cervicis uteri (2cm) dan putar sekali 180 derajat
Usapkan specimen yang didapatkan dari brush ke slide yang berbeda dan lakukan fiksasi
Pastikan sample slide diberi label pada tepi objek glass yang berisi nama pasien, nomer urut, dan
tanggal
Lepaskan Sarung tangan dan buang ke tempat sampah serta cuci tangan.
Catat segala temuan yang penting saat melakukan inspeksi (benjolan, perdarahan, ulkus dsb) ke
rekam medis pasien
Sampaikan kepada pasien kalau pemeriksaan sudah selesai, dan sampaikan kapan pasien harus
kembali untuk mendapatkan hasil & penjelasannya
TOTAL SKOR
1.
2.
3.
4.
B
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
KOMENTAR TUTOR:
Page
10
Page
11
NOTES :