Anda di halaman 1dari 13

PEMASANGAN INTRA UTERINE DEVICE

(IUD)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS SUMARNI, S.KEP


TRUCUK II NIP. 19630224 199103 2
003

1. Pengertian IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika
sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara
kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
2. Tujuan Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka
mewujudkan NKKBS
3. Kebijakan 1. Pemasangan IUD ini untuk Pasangan Usia Subur.
2. SK Kepala Puskesmas No..... tentang pemasangan IUD.
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 3, Jakarta, 2014
5.Prosedur/Langkah- 1. KIE dan calon akseptor
langkah
1.1 Mengenalkan pada calon akseptor tentang apa itu KB IUD.
1.2 Menerangkan cara kerja kontrasepsi IUD
1.3 Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi pada
kontrasepsI
1.4 Menjelaskan kontra indikasi pada kontrasepsi IUD
1.5 Menjelaskan pada calon akseptor cara menggunakan /
pemakaian kontrasepsi IUD
1.6 Menjelaskan keuntungan dan kerugiaan alat kontrasepsi IUD
1.7 Memberikan kesempatan pada akseptor untuk memilih kembali
cara KB yang dikehendaki
1.8 Mengulangi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang IUD untuk
mengetahui sejauh mana ibu menerima penjelasan yang
diberikan
1.9 Jika sudah setuju akseptor diminta untuk menendatangani
inform consent
2. Menganjurkanan pasien untuk kencing terlebih dahulu dan
membersihkan daerah alat kelamin luar dan sekitarnya dengan sabun

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 1


3. Pelayanan KB di laksanankan di Alba nisa..
4. Cara pemeriksaan melalui vagina ( vagina touch )
4.1. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan
dengan kain bersih.
4.2. Pergunakan sarung tangan steril
4.3. Bukalah labia mayora dengan dua jari tangan kiri
4.4. Raba bagian atas liang vagina pada daerah saluran kencing
sampai ke symphisis pubis, tekan bagian bawah dan luar
untuk menemukan cairan yang dikeluarkanoleh glandula
skene dan saluran kencing
4.5. Raba kelenjar bartholini dengan ibu jari dan luar dan jari di
liang vagina terus menyusuri labia mayora ke atas dan ke
bawah kiri kanan
4.6. Meraba posisi dari cervix untuk menentukan besar,
permukaan liang cervix dan bentuknya. Terutama bila pada
pemeriksaan speculum telah ditemukan bekas luka, polyp,
kista dan lain-lain.
4.7. Capailah cervik dan taruhlah satu jari pada tiap sisi cervix.
Gerakanlah cervix ke kiri dan kekanan dengan kedua jari.
Apabila ada rasa sakit pada salah satu sisi, berarti ada infeksi
panggul, maka IUD tidak boleh dipasang
4.8. Taruhlah kedua jari tangan tadi didepan cervix dan fornix anterior,
dan dengan pelan tekanlah jari-jari tersebut ke arah tulang pubis,
bersamaan dengan itu, taruhlah tangan yang lain pada bagian
bawah perut di atas tulang pubis
4.9. Usahakanlah dengan hati-hati agar ujung jari dari kedua
tangan dapat bertemu, apabila rahim terletak antefleksi
(melengkung ke depan), kedua tangan akan terpisah oleh
rahim.
4.10. Apabila rahim tidak teraba, pindahkanlah jari-jari yang ada di
dalam vagina ke fornik posterior vagina, maka akan teraba
badan rahim, letaknya retrofleksi (melengkung ke arah
belakang).
4.11. Apabila rahim lunak, berarti rahim ada kehamilan, hingga
sukar diraba. Sekarang setelah kita mendapatkan gambaran

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 2


jelas tentang besar dan letak rahhim, ada tidaknya kehamilan
atau infeksi panggul, maka boleh dipasang IUD, apabila
kentara indikasi tidak ada.
4.12. Apabila rahim keras, membesar dan tidak halus, mungkin ada
tumor panggul dalam keadaan ini tidak boleh dipasang spiral
dan vagina ini harus diperiksa oleh dokter.
5. Pemeriksaan dengan Speculum
4.1 Pergunakanlah sarung tangan dan ambil speculum yang sesuai
ukurannya
4.2 Pegang speculum pada pegangannya, letakkan diantara jari
telunjuk dan jari tengah .Tangan lain (jari telunjuk dan ibu jari)
membuka bibir bagian luar
4.3 Pergunakanlah sarung tangan dan ambil speculum yang sesuai
ukurannya
4.4 Pegang speculum pada pegangannya, letakkan diantara jari
telunjuk dan jari tengah
4.5 Tangan lain (jari telunjuk dan ibu jari) membuka bibir bagian luar
(labia mayora) dan minta peserta menarik napas panjang untuk
melemaskan otot-otot perineum.
4.6 Masukkan speculum dengan cocor miring diantara kedua bibir
(labia) terus ke liang sanggama (vagina). Hindarkan penekanan
pada saluran kencing (urethra) dan kelentit (klitoris). Dan
perhatikan baik-baik, agar rambut dan kulit tidak terjepit di antara
cocor bebek speculum.
4.7 Bila cocor speculum sudah masuk pada setengah liang
senggama (vagina), putar speculum sehingga letaknya
mendatar (posisinya horizontal). Perlahan-lahan bukalah cocor
speculum untuk menemukan leher rahim (cervix). Setelah
diketemukan leher rahim (cervix), bukalah cocor speculum
selebar mungkin perlahan-lahan.
4.8 Apabila cocor speculum telah terletak di antara puncak liang
senggama depan (fornix anterior) dan belakang (posterior) di
mana liang cervix telah jelas terlihat, kuncilah speculum (sekrup)
agar speculum tidak lepas.
4.9 Periksalah cervix seharusnya halus dan berwarna merah jambu

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 3


dan permukaannya licin. Dalam keadaan normal, cervix basah
oleh lendir dan jernih atau putih.
4.10 Bila ada noda yang warnanya merah dan tidak rata berarti
terdapat erosi.
4.11 Apabila terdapat salah satu dibawah ini, maka pemasangan IUD
jangan diteruskan.
4.11.1 Kanker cervik
Suatu permukaan kasar pada puncak vagina
menggantikan cervik atau suatu bentuk seperti kembang
kol yang mudah patah dan berdarah.
Biasanya keluar cairan vagina yang khas, encer, berwarna
coklat, dan berbau busuk. Untuk hal-hal seperti ini mintalah
nasehat dokter.
4.11.2 Infeksi panggul
Alat-alat tubuh panggul nyeri disertai dengan keluarnya
cairan bernanah dari uretha dan cervix
Berilah kontrapsepsi jenis lain dan diteruskan dengan
pengobatan injeksi.
Ulangi pemeriksaan seminggu kemudian, bila tidak ada,
perbaiki kirim ke dokter.
Vaginistis yang disebabkan oleh trichomonas dan monilla
adalah hal yang biasa. Hal ini tidak merupakan kontra
indikasi bagi pemasangan IUD, tetapi harus diobati lebih
dahulu.
4.11.3 Flour albus
Flour albus yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis
dan candida albicans adalah hal yang biasa. Hal ini tidak
merupakan kontra indikasi bagi pemasangan IUD, tetapi
harus diobati lebih dahulu
6. Pengukuran rongga rahim pada pemasangan IUD di Puskesmas
5.1 Jepitlah cervix dengan tenakulum pada posisi jam 10 atau jam
14.
5.2 Pegang sonde di atas ibu jari dan telunjuk. Perlahan-lahan
masukkan sonde ke dalam saluran leher rahim (canalis
servicalis) langsung ke dalam rongga rahim.

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 4


5.3 Apabila ada tekanan pada liang rahim sebelah rahim sebelah
dalam, tenakulum ditarik sedikit ke atas agar sonde mudah
masuk. Jangan sekali-kali memaksakan sonde masuk ke
dalam rahim. Bila sonde tetap tidak dapat masuk terus ke
dalam rongga rahim, hentikan pekerjaan tersebut dan konsul
ke dokter.
7. Pemasangan IUD
6.1 Sesuaikan panjang rahim dengan panjang IUD
6.2 Masukkan IUD ke dalam rahim sesuai panjang rahim
6.3 Dorong perlahan dan tarik pendorong keluar
6.4 Guntinglah benang dengan panjang yang sesuai
6.5 Lepaskan speculum perlahan-lahan
8. Membereskan peralatan pemasangan IUD
9. Mencuci tangan
10. Mendokumentasikan tindakan dalam status pasien

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 5


6. Diagram Alir
Anjurkan pasien
KIE pada calon
untuk berkemih dulu
akseptor

Pemeriksaan dengan Pemeriksaan dengan


vagina toucher speculum

STOP,jika: ca
cerviks,infeksi
panggul,fluor
albus

Pengukuran rongga
rahim dengan sonde
rahim

Ukur panjang IUD,masukkan perlahan


IUD,Dorong dan tarik pendorong,gunting
benang,lepas speculum

Membereskan
peralatan
pemasangan IUD

Mencuci tangan

Mendokumentasikan
tindakan dalam status
pasien

7. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Farmasi

8. Dokumen Terkait

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 6


9. Rekaman History
Perubahan NO Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai
Berlaku

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 7


PEMASANGAN INTRA UTERINE DEVICE
(IUD)
No. Kode :
No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS SUMARNI, S.KEP
TRUCUK II NIP. 19630224
199103 2 003

NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK TIDAK BERLAKU


1. Apakah petugas melakukan KIE pada calon
akseptor?
1.1 Mengenalkan pada calon
akseptor tentang macam-macam
cara KB, dan macam-macam
alat kontrasepsi yang lain?
1.2 Menerangkan cara kerja masing-
masing kontrasepsi?
1.3 Menjelaskan efek samping yang
mungkin terjadi pada masing-
masing kontrasepsi?
1.4 Menjelaskan kontra indikasi pada
masing-masing kontrasepsi?
1.5 Menjelaskan pada calon akseptor
cara menggunakan / pemakaian
masing-masing kontrasepsi?
1.6 Menjelaskan keuntungan dan
kerugiaan masing-masing alat
kontrasepsi?
1.7 Memberikan kesempatan pada
akseptor untuk memilih kembali
cara KB yang dikehendaki?
1.8 Mengulangi dengan pertanyaan-
pertanyaan tentang IUD untuk

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 8


mengetahui sejauh mana ibu
menerima penjelasan yang
diberikan?
1.9 Jika sudah setuju akseptor
diminta untuk menendatangani
inform consent?
2. Apakah petugas menganjurkanan pasien untuk
kencing terlebih dahulu dan membersihkan
daerah alat kelamin luar dan sekitarnya dengan
sabun?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan
melalui vagina ( vagina touch )?
3.1 Cuci tangan dengan air bersih mengalir
dan sabun, keringkan dengan kain
bersih
3.2 Pergunakan sarung tangan steril
3.3 Bukalah labia mayora dengan dua jari
tangan kiri
3.4 Raba bagian atas liang vagina pada
daerah saluran kencing sampai ke
symphisis pubis, tekan bagian bawah
dan luar untuk menemukan cairan yang
dikeluarkanoleh glandula skene dan
saluran kencing
3.5 Raba kelenjar bartholini dengan ibu jari
dan luar dan jari di liang vagina terus
menyusuri labia mayora ke atas dan ke
bawah kiri kanan
3.6 Meraba posisi dari cervix untuk
menentukan besar, permukaan liang
cervix dan bentuknya. Terutama bila
pada pemeriksaan speculum telah
ditemukan bekas luka, polyp, kista dan
lain-lain.
3.7 Capailah cervik dan taruhlah satu jari

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 9


pada tiap sisi cervix. Gerakanlah cervix
ke kiri dan kekanan dengan kedua jari.
Apabila ada rasa sakit pada salah satu
sisi, berarti ada infeksi panggul, maka
IUD tidak boleh dipasang
3.8 Taruhlah kedua jari tangan tadi didepan
cervix dan fornix anterior, dan dengan
pelan tekanlah jari-jari tersebut ke arah
tulang pubis, bersamaan dengan itu,
taruhlah tangan yang lain pada bagian
bawah perut di atas tulang pubis
3.9 Usahakanlah dengan hati-hati agar
ujung jari dari kedua tangan dapat
bertemu, apabila rahim terletak
antefleksi (melengkung ke depan),
kedua tangan akan terpisah oleh rahim.
3.10 Apabila rahim tidak teraba,
pindahkanlah jari-jari yang ada di dalam
vagina ke fornik posterior vagina, maka
akan teraba badan rahim, letaknya
retrofleksi (melengkung ke arah
belakang).
3.11 Apabila rahim lunak, berarti rahim
ada kehamilan, hingga sukar diraba.
Sekarang setelah kita mendapatkan
gambaran jelas tentang besar dan letak
rahhim, ada tidaknya kehamilan atau
infeksi panggul, maka boleh dipasang
IUD, apabila kentara indikasi tidak ada.
3.12 Apabila rahim keras, membesar dan
tidak halus, mungkin ada tumor panggul
dalam keadaan ini tidak boleh dipasang
spiral dan vagina ini harus diperiksa
oleh dokter
4. Pemeriksaan dengan Speculum

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 10


4.1 Pergunakanlah sarung tangan dan
ambil speculum yang sesuai ukurannya
4.2 Pegang speculum pada pegangannya,
letakkan diantara jari telunjuk dan jari
tengah .Tangan lain (jari telunjuk dan
ibu jari) membuka bibir bagian luar
4.3 Pergunakanlah sarung tangan dan
ambil speculum yang sesuai ukurannya
Pegang speculum pada pegangannya,
letakkan diantara jari telunjuk dan jari
tengah.
4.4 Tangan lain (jari telunjuk dan ibu jari)
membuka bibir bagian luar (labia
mayora) dan minta peserta menarik
napas panjang untuk melemaskan otot-
otot perineum.
4.5 Masukkan speculum dengan cocor
miring diantara kedua bibir (labia) terus
ke liang sanggama (vagina). Hindarkan
penekanan pada saluran kencing
(urethra) dan kelentit (klitoris). Dan
perhatikan baik-baik, agar rambut dan
kulit tidak terjepit di antara cocor bebek
speculum.
4.6 Bila cocor speculum sudah masuk pada
setengah liang senggama (vagina),
putar speculum sehingga letaknya
mendatar (posisinya horizontal).
Perlahan-lahan bukalah cocor speculum
untuk menemukan leher rahim (cervix).
Setelah diketemukan leher rahim
(cervix), bukalah cocor speculum
selebar mungkin perlahan-lahan.
4.7 Apabila cocor speculum telah terletak di
antara puncak liang senggama depan

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 11


(fornix anterior) dan belakang (posterior)
di mana liang cervix telah jelas terlihat,
kuncilah speculum (sekrup) agar
speculum tidak lepas.
4.8 Periksalah cervix seharusnya halus dan
berwarna merah jambu dan
permukaannya licin. Dalam keadaan
normal, cervix basah oleh lendir dan
jernih atau putih.
4.9 Bila ada noda yang warnanya merah
dan tidak rata berarti terdapat erosi.
4.10 Apabila terdapat ca cerviks,infeksi
panggul/fluor albus, maka pemasangan
IUD jangan diteruskan.
5. Apakah petugas melakukan pengukuran
rongga rahim pada pemasangan IUD di
Puskesmas ?
5.1 Jepitlah cervix dengan tenakulum pada
posisi jam 10 atau jam 14.
5.2 Pegang sonde di atas ibu jari dan
telunjuk. Perlahan-lahan masukkan
sonde ke dalam saluran leher rahim
(canalis servicalis) langsung ke dalam
rongga rahim.
5.3 Apabila ada tekanan pada liang rahim
sebelah rahim sebelah dalam,
tenakulum ditarik sedikit ke atas agar
sonde mudah masuk. Jangan sekali-kali
memaksakan sonde masuk ke dalam
rahim. Bila sonde tetap tidak dapat
masuk terus ke dalam rongga rahim,
hentikan pekerjaan tersebut dan konsul
ke dokter.
6. Apakah petugas melakukan tahapan
pemasangan IUD?

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 12


6.1 Sesuaikan panjang rahim dengan
panjang IUD
6.2 Masukkan IUD ke dalam rahim sesuai
panjang rahim
6.3 Dorong perlahan dan tarik pendorong
keluar
6.4 Guntinglah benang dengan panjang
yang sesuai
6.5 Lepaskan speculum perlahan-lahan
7. Apakah petugas membereskan
perlengkapan pada pemasangan IUD?
8. Apakah petugas mencuci tangan?
12. Apakah petugas melakukan
dokumentasi/mencatat dalam status
pasien?

Trucuk ,
Auditor
CR= %

.............................................

SOP Pemasangan Intra Uterine Device (IUD)[Type text] Page 13

Anda mungkin juga menyukai