Ca Cervix
a. Pemeriksaan:
- Tes HPV
Pemeriksaan DNA
- Sitologi
Pemeriksaan ini yang dikenal sebagai tes Papanicolaou (tes
Pap) sangat bermanfaat untuk mendeteksi lesi secara dini, tingkat
ketelitiannya melebihi 90%.
-
IVA Test
pemeriksaan
inspeksi
visual
mata
telanjang(tanpa
Kolposkopi
Tes
diagnostik
kolposkop
bila
lain
sarana
ialah
kolposkopi,
memungkinkan.
dengan
Kolposkopi
bantuan
adalah
Biopsi
Biopsi
dilakukan
di
daerah
abnormal
jika
sambungan
contoh
jaringan
diambil
secara
konisasi.
Biopsi
harus
dilakukan dengan tepat dan alat biopsi harus tajam sehingga harus
diawetkan dalam larutan formalin 10 %. Dikenal ada beberapa
prosedur biopsy, yaitu:
Cone biopsy (atau cold cone biopsy atau cold knife cone biopsy):
prosedur yang menggunakan laser atau scalpel bedah untuk
mengambil jaringan.
Ia
Ia1
Ia2
Ib
Ib1
Ib2
II
IIa
IIb
III
IIIa
IIIb
IV
IVa
IVb
Adnexal mass;
Vulvar or cervical lesion with undetermined cause;
Possible anomaly of the genital tract, such as imperforate
hymen, duplicated upper tracts, or absent vagina or uterus;
Abnormal Papanicolaou test result requiring colposcopy;
Acute pelvic pain possibly resulting from ovarian torsion, ectopic
pregnancy, tubo-ovarian abscess, or adnexal mass;
Pelvic inflammatory disease when the primary care provider is
not comfortable with management;
tahun
Pemeriksaan rutin Pap Smear dapat dihentikan pada usia 70 tahun
pada wanita yang tidak memiliki abnormalitas pada hasil
pemeriksaan Pap Smearnya
b. Syarat Syarat Pemeriksaan Pap Smear
1. Mengisi blanko permintaan secara lengkap.
2. Menyiapkan botol atau tempat untuk etil alkohol 95% yang
dipakai untuk fiksasi.
3. Jangan lakukan pemeriksaan lainnya sebelum pengambilan
sampel.
4. Jangan gunakan lubrikan pada spekulum.
5. Sebaiknya dilakukan diluar menstruasi, kecuali pada perdarahan
vagina abnormal sampel dapat diambil dengan melakukan tampon
vagina sebelum mengambil sampel.
6. Bila pasien menggunakan obat berupa vagina ovule, harus
dihentikan
1 minggu sebelum pengambilan sampel.
7. Untuk pasien pasca persalinan, pasca pembedahan, atau pasca
radiasi hanya bisa dilakukan setelah penyembuhan untuk
menghindari adanya sel inflamasi yang dapat menganggu
interpretasi pemeriksaan sitologi.
8. Pada kasus yang dicurigai adanya keganasan endometrium,
disarankan untuk mengambil sampel pada fornik posterior atau
melakukan kerokan pada endometrium secara langsung.
9. Tidak melakukan pemeriksaan lain sebelum pengambilan sampel
untuk pemeriksaan Pap smear.
10. 2 hari sebelum pemeriksaan, dianjurkan untuk tidak melakukan
douching (mencuci vagina).
11. Sebelum melakukan pemeriksaan, mengosongkan kandung
kemih.
12. Tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear saat sedang hamil,
sebaiknya dilakukan dua atau tiga bulan setelah melahirkan atau
darah nifas sudah bersih. 13. Tidak melakukan hubungan seksual
minimal 3x24 jam
4. Solutio plasenta