Uraian Tugas
Study kasus 1
Ny A, usia 55 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga. Suami berusia 57 tahun pekerjaan suami sebagi
supir sering dinas luar kota. Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
berbentuk gumpalan gumpalan darah seperti hati sapi setiap kali buang air kecil sebanyak empat
kali.Saat dikaji klien mengeluh lemas seluruh tubuh dan mual, jumlah makanan yang dimakan
seperempat sampai setengah porsi. Klien menyatakan bahwa sejak setahun lalu klien mengalami
keputihan yang banyak dan berbau busuk, klien juga menyatakan sering mengalami perdarahan
setiap kali hubungan sexual. Riwayat persalinan, klien melahirkan anak empat kali, tidak pernah
keguguran. Alat kontrasepsi yang pernah digunakan adalah kontrasepsi suntik satu bulan selama 22
tahun. Klien menikah pada usia 16 tahun, bagi klien dan suami merupakan pernikahan yang pertama.
a. Menganalisis hal2 yang terkait dalam mekanisme terjadinya gangguan masalah kesehatan
reproduksi perempuan
1). Untuk kasus di atas gangguan yang di alami oleh pasien adalah “Kanker Serviks” sesuai
dengan keluhan dan hasil pemeriksaan yang di dapatkan sbb :
- Keluar darah dari jalan lahir berbentuk gumpalan gumpalan darah seperti hati sapi setiap kali
buang air kecil
- klien mengeluh lemas seluruh tubuh dan mual
- jumlah makanan yang dimakan seperempat sampai setengah porsi
- Klien menyatakan bahwa sejak setahun lalu klien mengalami keputihan yang banyak dan
berbau busuk
- Klien juga menyatakan sering mengalami perdarahan setiap kali hubungan sexual
- TD : 80/60 mmHg N: 95x/I P : 16x/i
- Pemeriksaan laboratorium hemoglobin 7 gr/dl
- pemeriksaan pap smear dengan hasil terdapat lesi. Lesi hingga I/3 vagina
b. Batasan yang di kerjakan : menentukan tindakan yang di butuhkan dalam mekanisme
terjadinya gangguan masalah kesehatan reproduksi perempuan.
1). Penyebeb kasus
Umur pertama kali melakukan hubungan seksual Penelitian menunjukkan bahwa
semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker
serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda2.
Umur pertama kali melakukan hubungan seksualPenelitian menunjukkan bahwa
semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker
serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda2.
Jumlah kehamilan dan partusKanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang
sering partus. Semakin sering partussemakin besar kemungkinan resiko mendapat
karsinoma serviks.3.
Jumlah perkawinanWanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.4.
Infeksi virus Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus
kondiloma akuminatadiduga sebagai factor penyebab kanker serviks5.
Sosial EkonomiKarsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi
rendah mungkin faktor sosialekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kebersihan perseorangan. Pada golongansosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan
kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhiimunitas tubuh.6.
Hygiene dan sirkumsisiDiduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada
wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum
hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.7.
Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)Merokok akan merangsang
terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap
serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadiinfeksi yang
berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknyakanker
serviks.
2). Klasifikasi
La Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak dan sel tumor
sudahstroma tidak > 3 mm, dan sel tumor tidak tedapat didalam pembuluh
limfe atau pembuluh darah
ll Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian atas
vaginadan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul
lV proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mokusa
rektumdan atau vesika urinaria atau telah bermetastasi keluar panggul
ketempat yang jauh
lV a Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau sudah
keluardari pangul kecil, metastasi jauh belum terjad
0 Biopsi kerucut
Ia Histerektomi trasnsvaginal
1. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Ny A
umur, : 55 tahun
jenis kelamin, : Perempuan
2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang
- Keluar darah dari jalan lahir berbentuk gumpalan gumpalan darah seperti hati
sapi setiap kali buang air kecil
- klien mengeluh lemas seluruh tubuh dan mual
- jumlah makanan yang dimakan seperempat sampai setengah porsi
- Klien menyatakan bahwa sejak setahun lalu klien mengalami keputihan yang
banyak dan berbau busuk
- Klien juga menyatakan sering mengalami perdarahan setiap kali hubungan sexual
- TD : 80/60 mmHg N: 95x/I P : 16x/i
- Pemeriksaan laboratorium hemoglobin 7 gr/dl
- pemeriksaan pap smear dengan hasil terdapat lesi. Lesi hingga I/3 vagina
Riwayat kesehatan dahulu
- Klien menyatakan bahwa sejak setahun lalu klien mengalami keputihan yang banyak
dan berbau busuk,
- klien juga menyatakan sering mengalami perdarahan setiap kali hubungan sexual.
- Riwayat persalinan, klien melahirkan anak empat kali, tidak pernah keguguran. Alat
kontrasepsi yang pernah digunakan adalah kontrasepsi suntik satu bulan selama 22
tahun.
- Klien menikah pada usia 16 tahun, bagi klien dan suami merupakan pernikahan yang
pertama
3. Pemeriksaan Fisik
- Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
- tekanan darah 80/60 mmHg,
- Nadi 95 x/mnt,
- respirasi 16 x/mnt
- dan suhu 36,8oC.
- Keadaan umum tampak lemas, konjungtiva pucat,
- wajah dan mukosa bibir pucat.
- Pergerakan dada simetris,
- tidak ada penggunaan otot nafas tambhan,
- tidak ada suara ronchi atupun wheezing,
- abdomen datar tidak ada perdarahan dari jalan lahir.
- Extremitas pucat waktu pengisisan kapiler lebih dari tiga detik. Pemeriksaan
laboratorium hemoglobin 7 gr/dl.
4. Pemeriksaan Penunjang
Klien menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang, salah satunya pemeriksaan pap smear
dengan hasil terdapat lesi. Lesi hingga I/3 vagina
5. Analisa Data
DO:
DO :
6. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan perfusi jaringan (anemia) b.d perdarahn intraservikal
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan nafsu makan
c. Gangguan Integritas Kulit behubungna dengan Luka/ Lesi/ perubahan pigmentasi
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Observasi
Monitor karakteristik luka (mis: drainase, warna, ukuran , bau)
Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik
Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan Teknik steril saat melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
Berikan diet dengan kalori 30 – 35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25 – 1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis: vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino), sesuai
indikasi
Berikan terapi TENS (stimulasi saraf transcutaneous), jika perlu
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement (mis: enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
c. Metode/cara pengerjaan, acuan yang digunakan : menyediakan kajian literatur2 (jurnal book)
berkaitan dengan kasus
Metode yang di gunakan adalah dalam bentuk makalah dengan literatur yang sesuai dengan kasus di
atas
https://www.academia.edu/5533107/Askep_Ca_Serviks#:~:text=Askep%20Ca%20Serviks%20I.
%20PENDAHULUAN%20A.%20Latar%20Belakang,dapat%20menyebar%20kebagian%20tubuh%20lainnya
%20sehingga%20dapat%20menyebabkankematian.
https://www.researchgate.net/publication/
350436862_EDUKASI_PENCEGAHAN_KANKER_SERVIKS_SECARA_PRIMER_SEKUNDER_BAGI_DOSEN_FKI
K_UMY
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kementerian-kesehatan-padang/s1-
terapan-keperawatan/72377864-lp-askep-ca-serviks/11062254
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Hamilton, Persis. 1995. Dasar - Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta : EGC
Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3. Jakarta : EGC
Doengoes, Marylynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC
Price, Sylvia. 2002. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2. Jakarta : EGC
Guyton and Hall. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1. Jakarta : Media Ausculapius
Sjaifoellah Noer. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta : FKUI
http://healthycaus.blogspot.com/2009/07/askep-ibu-dengan-gangguan-sistem-reproduksi.html (akses :
10 Oktober 2009)
Wildayanti. Hubungan Dukungan Suami Dengan Keikutsertaan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA) Pada Pus Di Puskesmas Kotagede 2 Kota Yogyakarta . [Yogyakarta]: Universitas ’Aisyiyah
Yogyakarta; 2018.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Kanker Serviks.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Aziz M. Farid Juli 1996, Kemoterapi Pada Ca Cervix Obstetri Ginekologi Vol 2 No. 3
Thambunan W. Ghani 1995, Diagnosa dan Tatalaksanan Sepuluh Jenis Kanker terbanyak di Indonesia.
EGC.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1
Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1
Cetakan II. Jakarta: PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1
Cetakan II. Jakarta: PPNI.