Formatted: Indonesian
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.2", First line: 0.5"
Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi
protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga
bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma
alkali. Biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja. Koagulasi
1
protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan.
Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam.
Bahan kimia bersifat asam contohnya asam sulfat, air accu, asam sulfit,
asam hidrklorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam
hidroflorida. Akibat ledakan baterai mobil, yang menyebabkan luka bakar
asam sulfat, mungkin merupakan penyebab tersering dari luka bakar kimia
pada mata. Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan
penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat. Asam
hidroflorida adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara cepat melewati
membran sel, seperti alkali. Ion fluoride dilepaskan ke dalam sel, dan
memungkinkan menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium
dan magnesium membentuk insoluble complexes. Nyeri local yang ekstrim
bisa terjadi sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium, yang berujung pada
stimulasi saraf dengan pemindahan ion potassium. Fluorinosis akut bisa terjadi
ketika ion fluoride memasuki sistem sirkulasi, dan memberikan gambaran
gejala pada jantung, pernafasan, gastrointestinal, dan neurologik.
2.1.2.2 Trauma basa Formatted: Indent: Left: 0.48", Outline numbered + Level:
3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at
1.5"
bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana
dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata
depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan
pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam
mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan
menembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina dengan cepat,
sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi
penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi
sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.
Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel
jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi disertai
dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi membran sel
akan mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. Mukopolisakarida
jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea
atau keratosis. Serat kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan
2
mati. Akibat edema kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke
dalam stroma kornea. Serbukan sel ini cenderung disertai dengan
pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. Akibat membran
sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas. Sel
epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung dengan stroma
dibawahnya melalui plasminogen aktivator. Bersamaan dengan dilepaskan
plasminogen aktivator dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen
kornea.
3
9) Terdapat jaringan yang prolapse seperti cairan mata iris, lensa, badan kaca atau
retina Formatted: English (United States)
Formatted: Indonesian
4
4.1.5 . Penatalaksanaan Formatted: Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 2 + Alignment: Left + Aligned at: 0" +
Indent at: 0.25", Tab stops: Not at 1"
Pada saat mata terkena larutan asam atau di tempat kejadian, tindakan pertama
yang harus diambil adalah dengan irigasi bagian mata yang terkena dengan menggunakan
air keran yang mengalir atau menggunakan garam fisiologis jika ada selama 15-30 menit.
Bila terkena larutan basa hendaknya dilakukan irigasi lebih lama, paling sedikit 2000 ml
dalam 30 menit
Pada saat di rumah sakit, dapat diberikan anestesi topikal, larutan natrium
bikarbonat 3% dan kemudian bisa diberi antibiotic..
5. Pemeriksaan pH permukaan bola mata secara periodik dan melanjutkan irigasi Formatted: English (United States)
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.25", No bullets or
sampai PH netral . Selain itu, pemeriksaan seperti tes flourescein, tes tonometri Goldman, numbering, Tab stops: Not at 1"
tes Schimmer, tes sitologi impresi juga perlu dilakukan. Pemeriksaan laboratorium Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
diperlukan jika terdapat kelainan sistemik lain. Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 16 pt
1. Pemeriksaan radiologi pada trauma mata sangat membantu dalam menegakkan Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c,
… + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.5" + Indent
diagnosa, terutama bila ada benda asing at: 0.75", Tab stops: Not at 0.5"
5
1. Simblefaron, Formatted: Indent: Left: 0.64", Outline numbered + Level:
1 + Numbering Style: Bullet + Aligned at: 0" + Indent at:
2. Katarak traumatik 0.25", Tab stops: Not at 0.5"
Entropion dan phthisis bulbi Formatted: Font: Bold, English (United States)
Formatted: List Paragraph, Justified, Indent: Left: 0.64",
Line spacing: 1.5 lines, Outline numbered + Level: 1 +
Numbering Style: Bullet + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25"
Formatted: Indent: Left: 0.64", Outline numbered + Level:
1 + Numbering Style: Bullet + Aligned at: 0" + Indent at:
0.25", Tab stops: Not at 0.5"
Formatted: List Paragraph, Justified, Indent: Left: 0.89",
Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Indent: Left: 0.89"
bisa melihat, air mata kering, perdarahan, zat yang menyebabkan trauma
1.d.Riwayat penyakit dahulu Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c,
… + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.75" +
Adakah kesulitan membaca, pandangn kabur, rasa terbakar pada mata, Indent at: 1", Tab stops: Not at 0.5"
hilangnya daerah penglihatan soliter (skotoma, mioma, hiperopia) Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Indent: Left: 0.48", Outline numbered + Level:
1.2.1.1 Pemeriksaanfisik 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at
0.5"
6
Dilakukan pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki Formatted: Indent: Left: 0.98", First line: 0.5"
seperti pada kasus umum lainnya, hanya saja pada kasus mata perlu lebih
dikaji mengenai :
1. Apakah terjadi pada satu atau kedua mata? Formatted: Indent: Left: 1.13", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
1.2.Kerusakn membran sel pada mata Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Tab stops: Not at 0.5"
1.2.3 . Intervensi
KH:
-klien dapat mengidentifikasi penyebab nyeri
-klien menyebutkan factor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- klien mmpu melkukan tindakan menguragi nyeri
INTERTVENSI RASIONAL
Observasi kaji derajat nyeri setiap hari atau nyeri trauma umumnya menjadi keluhan
sesering mungkin utama, terutama nyeri akibat kerusakan
7
kornea Formatted: Space After: 0 pt
Tterangkan penyebab nyeri dan factor atau nyeri disebabkan oleh efek kimiawi dan nyeri
tindakan yang dapat memprofokasi nyeri dapat meningkat akibat provokasi:
a. menekan mata terlalu kuat
b. gerakan mata tiba-tiba
Formatted: Space After: 0 pt
Llakukan kompres pada jaringan sekitar mata komperes dingin mungkin diperlukan pada
trauma fisik akut dan juga kondisi stabil(agak
lama), dapat digunakan tekhnik kompres
hangat (jika tidak ada perdarahan )
Formatted: Space After: 0 pt
Kkolaborasi dengan tim medis dalam analgesic berfungsi untuk mengurangi nyeri
pemberian analgesic
Tujuan : klien melaporkan kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsang penglihatan
dan mengkomunikasikan perubahan visual.
Kriteria Hasil :
a. Klien mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi fungsi penglihatan.
b. Klien mengidentifikasi dan menunjukan pola-pola alternatif untuk menigkatkan
penerimaan rangsang penglihatan.
INTERVENSI RASIONAL
8
Dekati klien dari sisi yang sehat memberikan rangsang sensori, mengurangi
rasa isolasi/terasing.
INTERVENSI RASIONAL
9
masa berikutnya
Berikan kesempatan pada klien untuk Menimbulkan rasa aman dan perhatian bagi
bertanya tentang penyakitnya klien
10
Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), 11 pt,
Indonesian
Formatted: Justified, Indent: Left: 0.3"
Sdr M usia 18 tahun mngeluhkan nyeri di matanya, menurut teman yang mengantar, Formatted: Indent: Left: 0"
sdr M terkena cuka di matanya sebelah kanan. Mata tampak merah dan berair. Skala nyeri 8
seperti ditusuk-tusuk.
11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA KIMIA MATA
1.3.1 Pengkajian Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Indent: Left: 0.05", Outline numbered + Level:
1.a. Data Subjektif 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.75", Tab stops: Not at
Nama : Sdr “M” 0.5"
Umur : 18 tahun Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Italic
Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c,
1.1) Keluhan Utama … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.5" + Indent
at: 0.75", Tab stops: Not at 0.5"
Px mengatakan nyeri pada mata sebelah kanan. Formatted: Indent: Left: 0.94", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
1.2) Riwayat Penyakit Sekarang Aligned at: 1.25" + Indent at: 1.5", Tab stops: Not at 0.5"
Px datang diantar temannya dengan keluhan nyeri pada mata sebelah kanan, Formatted: Indent: Left: 0.94", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.25" + Indent at: 1.5", Tab stops: Not at 0.5"
menurut teman yang mengantar, px terkena cuka di matanya sebelah kanan.
Mata px tampak merah dan berair. Skala nyeri 8 seperti ditusuk-tusuk
P :-
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Mata sebelah kanan
S :8
T :-
12
1.b. Data Objektif Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Italic
Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c,
Kesadaran : Composmentis … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.5" + Indent
at: 0.75", Tab stops: Not at 0.5"
- Mata tampak merah dan berair
- Skala nyeri 8
1.3.1.1 Pemerikasaan Fisik Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Indent: Left: 0.39", Outline numbered + Level:
Mata : 3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 1" + Indent at: 1.5", Tab stops: Not at
Inspeksi : Mata tampak merah dan berair 0.5"
Formatted: Indent: First line: 0.14"
Sklera
DO : Kesadaran :
Composmentis
Tek. Bola mata
- Mata tampak merah dan
berair
-Nadi: 90x/menit
Nyeri
13
2.3.2 Diagnosa Keperawatan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Indent: Left: 0.05", Outline numbered + Level:
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kerusakan jaringan mata.Nyeri b.d kerusakan 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
Left + Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.75", Tab stops: Not at
jaringan mata 0.5"
Intervensi Keperawatan
KH:
-klien dapat mengidentifikasi penyebab nyeri
-klien menyebutkan factor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
14
- klien mmpu melkukan tindakan menguragi nyeri
INTERTVENSI RASIONAL
Observasi derajat nyeri setiap hari atau nyeri trauma umumnya menjadi keluhan
sesering mungkin utama, terutama nyeri akibat kerusakan
kornea
Terangkan penyebab nyeri dan factor atau nyeri disebabkan oleh efek kimiawi dan nyeri
tindakan yang dapat memprofokasi nyeri dapat meningkat akibat provokasi:
a. menekan mata terlalu kuat
b. gerakan mata tiba-tiba
Lakukan kompres pada jaringan sekitar mata komperes dingin mungkin diperlukan pada
trauma fisik akut dan juga kondisi stabil(agak
lama), dapat digunakan tekhnik kompres
hangat (jika tidak ada perdarahan )
Ajarkan tindakan distraksi dan relaksasi pada mengurangi nyeri dengan manifestasi
klien psikologis
kolaborasi dengan tim medis dalam analgesic berfungsi untuk mengurangi nyeri
pemberian analgesic
15
4. mengurangin
5. analgesic be
Formatted: Font: 14 pt
Formatted: Normal, Centered, Indent: Left: 0", Line
spacing: single
DAFTAR PUSTAKA Formatted: Font: 16 pt
Formatted: Normal, Centered, Indent: Left: 0"
Ilyas, Sidarta.2008. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Fakultas Kedokteran Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color: Black
Doenges, Marlyn E. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.Jakarta: EGG Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Italic, Font
color: Black
http:///www.rusdi .blogspot.com
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color: Black
Formatted: Justified
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt, Font color: Auto
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt, Not Bold, Italic, Font color: Auto
Formatted: Font:
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt, Italic, No underline
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: (Default) +Headings CS (Times New
Roman), 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Hanging: 0.39", No
bullets or numbering
Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0"
16