Anda di halaman 1dari 23

TRAUMA KIMIA MATA

DISUSUN OLEH :
Mega Utari
Athifa Syofiza Putri

Preseptor : dr. Mayasari Nasrul, Sp.M


LATAR BELAKANG

Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan


kegawatdaruratan oftalmologi karena dapat menyebabkan
cedera pada mata,baik ringan,berat,bahkan sampai kehilangan
pengihatan. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang
mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang
bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata
tersebut. Trauma yang disebabkan oleh bahan basa lebih cepat
merusak dan menembus kornea dibandingkan bahan asam.
2
3
Definisi Trauma
Kimia

Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai


bola mata akibat terpaparnya bahan kimia yang bersifat
asam ataupun basa yang dapat merusak struktur bola mata
tersebut

4
Epidemiologi

Trauma kimia merupakan penyebab sekitar


10% kunjungan pasien ke rumah sakit dengan
keluhan pada mata. Lebih dari 60% trauma
terjadi ditempat kerja,dan 30% terjadi dirumah.
Trauma kimia dapat terjadi pada seluruh usia,
namun kebanyakn terjadi pada usia 16-45 tahun.
Pria tiga kali lebih sering terkena dari wanita.
5
Trauma Asam pada mata

Asam dipisahakan dalam 2 mekanisme :


1.Ion hidrogen : merusak permukaan okular dengan
mengubah ph.
2.Anion : merusak dengan cara denaturasi
protein,presipitasi dan koagulasi.
Patofisiologi :
Bahan kimia asam

Asam cenderung berikatan dengan protein

Menyebabkan koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi
dan kerusakan lebih lanjut

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.
Beberapa bahan asam yang dapat menyebabkan
trauma :
1. Sulfuric acid (H2SO4) pada aki mobil dan bahan
pembersih industri
2. Sulfurous acid (H2SO3) pada pengawet sayur dan
buah
3. Hydrofluoric acid (HF) efek sama dengan trauma
basa, ditemukan pada pembersih karat, pengkilat
aluminium dan penggosok kaca.
4. Acetic acid (CH3COOH) pada cuka
5. Hydrochloric (HCl) 31-38% zat pembersih
Trauma basa pada mata

Trauma basa biasanya lebih berat dari pada trauma asam,

Menurut thoft trauma basa dapat dibedakan dalam :


Derajat 1 : terdapat erosi epitel kornea, tidak ada iskemia dan nekrosis
kornea ataupun konjungtiva.

1
0
Derajat 2 : pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan, iskemia <1/3 limbus.

1
1
Derajat 3 : terdapat kekeruhan kornea yang lebih besar dari derajat dua sehingga sulit untuk
melihat iris dan pupil, terdapat 1/3 – ½ limbus dan nekrosis ringan kornea dan konjungtiva.

1
2
Derajat 4 : kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat,konjungtiva dan sclera
pucat,iskemia >1/2 limbus.

1
3
Bahan kimia alkali

Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi
asam lemak membran sel → penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan
sel kornea

Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati

1
4
Edema → terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam
stroma, cenderung disertai masuknya pemb.darah
(Neovaskularisasi)

Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak
kolagen kornea)

Terjadi gangguan penyembuhan epitel

Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan
yang lebih dalam

1
5
Bahan kimia bersifat basa :
1. Amonia (NH3), pada bahan pembersih rumah tangga,zat
pendingin,dan pupuk.
2. NAOH,pemebersih pipa
3. Potassium hydroxide (KOH),caustic potash
4. Magnesium hydrixide (Mg(OH)2) pada kembang api
5. Lime (Ca(OH)2) seperti perekat,mortar,semen,kapur.
Diagnosis :

Ditegakkan melalui gejala klinis, anamnesis, pemeriksaan


fisik dan penunjang. kasus ini merupakan kasus kedaruratan
sehingga hanya diperlukan anamnesa singkat.
Gejala Klinis :

Mata merah,bengkak,iritasi,rasa sakit pada mata,penglihatan


buram,sulit membuka mata,rasa mengganjal pada mata

• trauma bersifat asam : biasanya segera terjadi penurunan


penglihatan
• trauma bersifat basa : penglihatan sering bermanifestasi
beberapa hari sesudah kejadian.
Anamnesis :
Perlu diketahui apakah terjadi penurunan visus setelah cedera
atau saat cedera terjadi, nyeri, lakrimasi, dan pandangan
kabur merupakan gambaran umum trauma.

Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana :


Dilakukan dengan bantuan senter dan lup.
Bila tersedia lakukan tes dengan kertas lakmus untuk
mengetahui zat kimia penyebabnya :
1. Bila kertas lakmus merah,maka zat penyebabnya bersifat
asam.
2. Bila kertas lakmus biru, maka zat penyebabnya basa.
penatalaksanaan

1. Segera lakukan irigasi mata yang terkena zat kimia dengan


cairan mengalir sebanyak mungkin dan nilai kembali dengan
kertas lakmus. Irigasi terus dilakukan hingga tidak terjadi
pewarnaan pada kertas lakmus.
2. Lakukan eversi pada kelopak mata selama irigasi dan
singkirkan debris yang mungkin terdapat pada permukaan bola
mata atau forniks.
3. Setelah irigasi selesai dilakukan,nilai penglihatan,kemudian
rujuk segera ke dokter spesialis mata difasilitasi sekunder.
Komplikasi :
1. Simblefaron
2. Kornea keruh,edema,neovaskuker
3. Sindroma mata kering
4. Katarak traumatik
5. Enteropion
6. Ptosis bulbi.

Prognosis
7. Ad Vitam : Bonam
8. Ad Functionam : Dubia
9. Ad Sanationam : Dubia
Kesimpulan

Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang


bersifat asam dengan ph < 7 atau bahan bersifat basa
dengan ph >7. Trauma basa biasanya memberikan
dampak yang lebih berat dari pada trauma asam, karena
bahan-bahan basa memiliki dua sifat, yaitu hidrofilik
dan lipolifik,dan bahan asam juga memiliki 2 sifat yaitu,
ion hidrogen dan anion dalam kornea. Penatalksanaan
yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi mata
dengan segera sampai ph mata kembali normal. 2
2
Terimakasih.

2
3

Anda mungkin juga menyukai