Trauma kimia dapat disebabkan oleh bahan kimia asam atau basa. Trauma basa
merupakan trauma pada mata yang diakibatkan oleh bahan kimia yang memiliki pH > 7. 1 Agen
kimia basa bersifat lipofilik sehingga mengakibatkan penetrasi ke jaringan lebih cepat
dibandingkan dengan asam. Kerusakan pada kornea dan konjungtiva akan menyebabkan
pluripotensi pada limbal stem cell yang berakibat defisiensi limbal stem cell. Hal ini akan
berpengaruh pada opasifikasi dan neovaskularisasi kornea.2
Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata.
Basa akan menembus dengan cepat ke kornea, bilik mata depan dan sampai pada jaringan retina.
Proses yang terjadi disebut nekrosis liquefactive. Bahan akustik soda dapat menembus ke dalam
bilik mata depan dalam waktu 7 detik.1
Penyulit yang dapat ditimbulkan oleh trauma basa adalah simblefaron, kekeruhan kornea,
edema dan neovaskularisasi kornea, katarak, disertai dengan terjadi ftisis bola mata. Penyulit
jangka panjang dari luka bakar kimia adalah glaukoma sudut tertutup, pembentukan jaringan
parut kornea, simblefaron, entropion, dan keratitis sika.1
Gambar 2 Cooked fish eye pada trauma basa yang sudah lanjut
Trauma asam merupakan trauma pada mata yang diakibatkan oleh bahan kimia yang
memiliki pH < 7. Trauma asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion
dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara
anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein
umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan
ground glass dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Sehingga trauma pada
mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan daripada trauma yang
diakibatkan oleh zat kimia basa.1
Peningkatan tekanan bola mata secara mendadak, diakibatkan oleh penyusutan dan
kontraksi antara kornea dan sklera, sehingga dapat terjadi peningkatan tekanan bola mata dalam
jangka waktu panjang akibat akumulasi inflamasi pada trabekular meshwork. Malposisi pada
kelopak mata dapat terjadi akibat terbentuknya simblefaron yang mengarah ke entropion atau
ektropion. Secara umum agen kimia asam dapat mengakibatkan denaturasi protein pada jaringan.
Koagulasi protein berperan sebagai barrier untuk mencegah terjadinya penetrasi jaringan.2
Terdapat pengecualian pada agen asam hidrofluorik yang dapat berpenetrasi dengan cepat
ke membrane sel dan masuk ke bilik mata depan. Asam hidrofluorik akan bereaksi dengan
jaringan kolagen sehingga dapat juga mempercepat peningkatan tekanan bola mata dengan
merusak badan siliar yang menurunkan produksi askorbat cairan humor akuos.2
Asam sulfat merupakan penyebab paling sering dari seluruh trauma kimia asam. Asam
sulfat misalnya terdapat pada bahan pembersih yang digunakan dalam industri dan juga baterai.
Asam sulfat bereaksi dengan air mata yang melapisi kornea dan mengakibatkan temperatur
meningkat (panas) dan terbakarnya epitel kornea dan konjungtiva.3
Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan presipitasi
dengan jaringan protein disekitarnya, karena adanya daya buffer dari jaringan terhadap bahan
asam serta adanya presipitasi protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir. Bahan asam
yang mengenai kornea juga mengadakan presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadang-kadang
seluruh epitel kornea terlepas.Bahan asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di
kornea. Bila trauma diakibatkan asam keras maka reaksinya mirip dengan trauma basa. Bila
bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel kornea yang
mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan
bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja.
Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan. Koagulasi
protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam.1