Anda di halaman 1dari 27

TRAUMA KIMIA PADA MATA

Pembimbing : dr.Fera Yunita Rodhiaty, Sp. M

Oleh : Pitantio Sagi Syahputra


Table of contents

Latar belakang
01 02
Tinjauan pustaka
You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here

Laporan kasus Pembahasan kasus


03 You can describe the topic
of the section here
04 You can describe the topic
of the section here
01
Pendhuluan
You can enter a subtitle here if you need it
Latar Belakang

Mata merupakan organ yang keberadaannya


berhubungan langsung dengan lingkungan luar
sehingga sering menyebabkan mata terkena
dampak dari posisi anatominya tersebut.

Trauma kimia pada mata merupakan salah satu


keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat
menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat
bahkan sampai kehilangan penglihatan.Trauma
kimia pada mata merupakan trauma yang
mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan
kimia baik yang bersifat asam atau basa yang
dapat merusak struktur bola mata tersebut.
Divide the content

Maksud dan Tujuan


1. Diharapkan bagi semua dokter muda agar
dapat memahami kasus Trauma Kimia

2. Diharapkan kemudian hari dokter muda


mampu mengenali dan memberikan
tatalaksana secara tepat pada Kasus trauma
kimia

Manfaat
Diharapkan agar dokter muda dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari
laporan ini dalam kegiatan kepaniteraan
klinik senior (KKS) dan diterapkan di
kemudian hari dalam praktik klinik.
Tinjauan Pustaka
Big numbers catch your audience’s attention
Anatomi Mata
Trauma Kimia Pada Mata

Trauma kimia mata merupakan trauma


pada mata yang disebabkan substansi
dengan pH yang tinggi (basa) atau
yang rendah (asam). Trauma kimia
biasanya disebabkan bahan-bahan yang
tersemprot atau terpercik pada
wajah.Bahan kimia dikatakan bersifat
asam bila mempunyai pH < 7 dan
dikatakan bersifat basa bila mempunyai
pH > 7.6
Etiologi

Basa
a. Amonia (NH3), zat ini banyak ditemukan pada bahan pembersih rumah tangga, zat
pendingin, dan pupuk.
b. NaOH, sering ditemukan pada pembersih pipa.
c. Potassium hydroxide (KOH), seperti caustic potash
d. Magnesium Hydroxide (Mg(OH)2) seperti pada kembang api
e. Lime(Ca(OH)2), seperti pada perekat, mortar, semen dan kapur.

Asam
a.. Sulfuric acid (H2SO4), contohnya aki mobil, bahan pembersih (industry).
b. Sulfurous acid (H2SO3), pada pengawet sayur dan buah.
c. Hydrofluoric acid (HF), efeknya sama bahayanya dengan trauma alkali. Ditemukan
pada pembersih karat, pengilat aluminium, penggosok kaca.
d. Acetic acid (CH3COOH), pada cuka.
e. Hydrochloric acid (HCl) 31-38%, zat pembersih.
Patofisiologi Trauma Asam & Basa

Asam
Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan
mengadakan denaturasi dan presipitasi dengan jaringan
protein disekitarnya, karena adanya daya buffer dari
jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi
protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir. bila
konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat
destruktif seperti trauma alkali.
Patofisiologi Trauma Asam & Basa

Basa
terdisosiasi menjadi ion hidroksil dan kation di permukaan bola mata. Ion hidroksil membuat
reaksi saponifikasi pada membran sel asam lemak, sedangkan kation berinteraksi dengan
kolagen stroma dan glikosaminoglikan. Jaringan yang rusak ini menstimulasi respon
inflamasi, yang merangsang pelepasan enzim proteolitik, sehingga memperberat kerusakan
jaringan. Interaksi ini menyebabkan penetrasi lebih dalam melalui kornea dan segmen
anterior. Hidrasi lanjut dari glikosaminoglikan menyebabkan kekeruhan kornea.Kolagenase
yang terbentuk akan menambah kerusakan kolagen kornea.Berlanjutnya aktivitas kolagenase
menyebabkan terjadinya perlunakan kornea.1

Hidrasi kolagen menyebabkan distorsi dan pemendekan fibril sehingga terjadi perubahan
pada jalinan trabekulum yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular. Mediator inflamasi yang dikeluarkan pada proses ini merangsang pelepasan
prostaglandin yang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Basa yang
menembus dalam bola mata akan dapat merusak retina sehingga akan berakhir dengan
kebutaan penderita
Gejala Klinis

Penurunan visus Edema pada Hiperemis


mendadak kelopak mata konjungtiva
defek pada epitel kornea atau Kerusakan pada jaringan hingga dapat terbentuknya
defek pada lapisan kornea yg palpebra sehingga mata tidak kemosis
dapat menutup sempurna
lebih dalam lagi.

Peningkatan tekanan
Kabut stroma Iskemik perilimbus intraokular (TIO)
kornea bersih hingga karena stem sel di limbus yang akibat dari deformasi dan
opasifikasi sempurna. berperan dalam repopulasi pengurangan serabut kolagen
epitel kornea serta keikutsertaan
prostaglandin.
Klasifikasi derajat keparahan

Grade 2 Grade 4
Kornea kabur, tapi iris Kornea opak, iskemik lebih
masih bias terlihat, iskemik dari setengah limbus
kecil dari 1/3 limbus

Grade 1 Grade 3
Epitel kornea hilang total,
Kerusakan epitel stroma kabur sehingga iris
kornea, tidak ada juga terlihat kabur, iskemik
sepertiga sampai setengah
iskemik limbus
A. Anamnesis
Diagnosis
A. Pemeriksaan Fisik
kejernihan dan integritas kornea,
Nyeri

iskemia limbus
Fotofobia

penurunan penglihatan tekanan intraokular.


●Trauma kimia merupakan trauma mata yang membutuhkan tatalaksana
sesegera mungkin. Tujuan utama dari terapi adalah menekan inflamasi, nyeri, dan
risiko inflamasi. Tatalaksana emergensi yang diberikan yaitu:
● 1. Irigasi mata, sebaiknya menggunakan larutan Salin atau Ringer laktat selama Tatalaksana
minimal 30 menit. Jika hanya tersedia air non steril, maka air tersebut dapat
digunakan. Larutan asam tidak boleh digunakan untuk menetralisasi trauma basa.
Spekulum kelopak mata dan anestetik topical dapat digunakan sebelum dilakukan
irigasi. Tarik kelopak mata bawah dan eversi kelopak mata atas untuk dapat
mengirigasi fornik
● 2. Lima sampai sepuluh menit setelah irigasi dihentikan, ukurlah pH dengan
menggunakan kertas lakmus. Irigasi diteruskan hingga mencapai pH netral
(pH=7.0)
● 3. Jika pH masih tetap tinggi, konjungtiva forniks diswab dengan menggunakan
moistened cotton-tipped applicator atau glass rod. Penggunaan Desmarres eyelid
retractor dapat membantu dalam pembersihan partikel dari forniks dalam.
Laporan kasus
Laporan kasus
Laporan kasus
Laporan kasus
Laporan kasus
Laporan kasus
Laporan kasus
Pasien datang ke Poli Mata RSUD Palembang Bari keluhan
mata kiri merah lalu kabur setelah terkena semprota cairan
pembersih lantai sejam 1 jam yang lalu
Analisa kasus
Pasien juga mengeluh Mata kiri terasa perih, panas seperti
terbakat, mata menjadi berair terus menerus

Berdasarkan anamnesis tersebut, gejala diatas


disebabkan oleh iritasdari adanya trauma kimia yang
bersifat asam. Mata merah disebabkan iritasi cairan
pembersih lantai, Penurunan ketajaman mata karena
adanya kerusakan epitel kornea, edema terjadi akibat
adanya reaksi iritasi terhadap cairan tersebut.
Pada pemeriksaan fisik, inspeksi tampak adanya injeksi
konjungtiva dan injeksi siliaris, serta korea jernih namun
terdapat erosi. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada status
lokalis mata pasien, pasien ditempatkan pada grade 1  Analisa kasus
pembagian derajat trauma kimia. Menurut Roper-Hall
trauma kimia dapat dibagi menjadi beberapa derajat,
yaitu : Grade I adanya kerusakan epitel korea, tidak
ada iskemik, dan korea jernih. Grade II kornea kabur,
tapi iris mash bisa terlihat, iskemik 1/2 limbus. Grade
III epitel korea hilang total, stroma kabur, iris tidak
terlihat detail, iskemik 1/2-1/3 limbus. Grade IV kornea
opak, iskemik > 1/2 limbus.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien yang utama adalah
melakukan pengaliran air (irigasi) pada mata dengan teknik
eviserasi palpebra dengan tujuan untuk menghilangkan
cairan kimia sebersih mungkin. Irigasi yang dilberikan Analisa kasus
sebaiknya dilakukan selama 60 menit, kemudian dilakukan
pemeriksaan kertas lakmus, irigasi dapat dihentikan apabila
pH sudah netral.

tatalaksana medikamentosa yang dapat diberikan yaitu


antibiotik untuk mencegah perkembangan bakteri, chelating
agent sebagai inhibitor kolagenase membantu proses
penyembuhan luka dengan menghambat aktivitas
kolagenolitik dan mencegah ulserasi stroma. Pasien juga
diberi vitamin C dengan tujuan meningkatkan produksi
kolagen dan mempunyai kelebihan dapat menekan
defek dari korea.
Kesimpulan

Trauma kimia merupakan trauma pada mata yang disebabkan


substansi dengan pH yang tinggi (basa) atau yang rendah (asam).
Trauma kimia biasanya disebabkan bahan-bahan yang
tersemprot atau terpercik pada wajah. Pengaruh bahan kimia
sangat bergantung pada pH, kecepatan, dan jumlah bahan kimia
tersebut mengenai mata. Trauma kimia asam adalah trauma pada
mata yang diakibatkan oleh bahan kimia yang memiliki pH <7.
Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan
anorganik, organik (asetat, forniat) dan organik anhidrat (asetat).
Pada kasus ini, pasien didiagnosis mengalami trauma kimia
asam, sedangkan untuk klasifikasi derajat trauma kimia pada
kasus in menurut Roper-Hall yaitu grade 1, adanya kerusakan
epitel korea, tidak ada iskemik, dan korea jernih. Adapun terapi
CREDITS: This presentation template was created
medis utama pada kasus trauma kimia pada mata bertujuan agar
by Slidesgo,
permukaan and segera
bola mata includes icons by Flaticon,
mengadakan and dan
reepitelisasi
infographics & images by Freepik
transdiferensiasi, mempercepat penyembuhan korea dengan
membantu produksi keratosit dan kolagen dan memperkecil
terjadinya inflamasi.
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai