Latar belakang
01 02
Tinjauan pustaka
You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here
Manfaat
Diharapkan agar dokter muda dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari
laporan ini dalam kegiatan kepaniteraan
klinik senior (KKS) dan diterapkan di
kemudian hari dalam praktik klinik.
Tinjauan Pustaka
Big numbers catch your audience’s attention
Anatomi Mata
Trauma Kimia Pada Mata
Basa
a. Amonia (NH3), zat ini banyak ditemukan pada bahan pembersih rumah tangga, zat
pendingin, dan pupuk.
b. NaOH, sering ditemukan pada pembersih pipa.
c. Potassium hydroxide (KOH), seperti caustic potash
d. Magnesium Hydroxide (Mg(OH)2) seperti pada kembang api
e. Lime(Ca(OH)2), seperti pada perekat, mortar, semen dan kapur.
Asam
a.. Sulfuric acid (H2SO4), contohnya aki mobil, bahan pembersih (industry).
b. Sulfurous acid (H2SO3), pada pengawet sayur dan buah.
c. Hydrofluoric acid (HF), efeknya sama bahayanya dengan trauma alkali. Ditemukan
pada pembersih karat, pengilat aluminium, penggosok kaca.
d. Acetic acid (CH3COOH), pada cuka.
e. Hydrochloric acid (HCl) 31-38%, zat pembersih.
Patofisiologi Trauma Asam & Basa
Asam
Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan
mengadakan denaturasi dan presipitasi dengan jaringan
protein disekitarnya, karena adanya daya buffer dari
jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi
protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir. bila
konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat
destruktif seperti trauma alkali.
Patofisiologi Trauma Asam & Basa
Basa
terdisosiasi menjadi ion hidroksil dan kation di permukaan bola mata. Ion hidroksil membuat
reaksi saponifikasi pada membran sel asam lemak, sedangkan kation berinteraksi dengan
kolagen stroma dan glikosaminoglikan. Jaringan yang rusak ini menstimulasi respon
inflamasi, yang merangsang pelepasan enzim proteolitik, sehingga memperberat kerusakan
jaringan. Interaksi ini menyebabkan penetrasi lebih dalam melalui kornea dan segmen
anterior. Hidrasi lanjut dari glikosaminoglikan menyebabkan kekeruhan kornea.Kolagenase
yang terbentuk akan menambah kerusakan kolagen kornea.Berlanjutnya aktivitas kolagenase
menyebabkan terjadinya perlunakan kornea.1
Hidrasi kolagen menyebabkan distorsi dan pemendekan fibril sehingga terjadi perubahan
pada jalinan trabekulum yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular. Mediator inflamasi yang dikeluarkan pada proses ini merangsang pelepasan
prostaglandin yang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Basa yang
menembus dalam bola mata akan dapat merusak retina sehingga akan berakhir dengan
kebutaan penderita
Gejala Klinis
Peningkatan tekanan
Kabut stroma Iskemik perilimbus intraokular (TIO)
kornea bersih hingga karena stem sel di limbus yang akibat dari deformasi dan
opasifikasi sempurna. berperan dalam repopulasi pengurangan serabut kolagen
epitel kornea serta keikutsertaan
prostaglandin.
Klasifikasi derajat keparahan
Grade 2 Grade 4
Kornea kabur, tapi iris Kornea opak, iskemik lebih
masih bias terlihat, iskemik dari setengah limbus
kecil dari 1/3 limbus
Grade 1 Grade 3
Epitel kornea hilang total,
Kerusakan epitel stroma kabur sehingga iris
kornea, tidak ada juga terlihat kabur, iskemik
sepertiga sampai setengah
iskemik limbus
A. Anamnesis
Diagnosis
A. Pemeriksaan Fisik
kejernihan dan integritas kornea,
Nyeri
iskemia limbus
Fotofobia