Anda di halaman 1dari 18

Refrat

Pembimbing
dr. Fera Yunita Rodhiyaty, Sp. M (K)

Disusun Oleh :
Pitantio Sagi Syahputra
712022011
KALAZION

Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat.


Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang
mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut.
Patofisiologi
Chalazion sendiri merupakan pembesaran dari kelenjar meibom yang sering terjadi
karena adanya sumbatan dari pada saluran keluar atau bisa juga terjadi karena
sebum yang dihasilkan oleh meibom gland terlalu kental dan tidak dapat
dikeluarkan.Keadaan ini mengakibatkan terjadinya pembesaran dari kelenjar
meibom yang kemudian terbentuklah chalazion. Kalazion juga dapat pecah dan
melepaskan sebumnya keluar kejaringan sekitar yang kemudian mengakibatkan
terjadinya perangsangan sel-sel radang radang granulamatosa. Peradangan ini
granulomatosa ini berbeda dengan peradangan yang terjadi pada hordeolum,
dimana pada kalazion peradangannya berlangsung secara perlahan dan tidak
menghasilkan pus dalam jumlah besar, sehingga dari gejala klinis juga tidak
didapatkan nyeri tekan pada kalazion.
Klazion
S/ Terdapat Benjolan, Nyeri Ringan, Rasa
Tidak Nyaman, Mata Kabur

O/Nodul (7-8mm) pada konjuntiva superior,


Lesi tunggal, Kosistensi Keras, Nyeri
Tekan(-), Nonfluktasi , Non Eritema

A/Klazion
Penatalaksanaan
-Kalazion adalah penyakit self limiting.

-memfasilitasi drainase kelenjar sebasea.

-Kompres hangat 2 sampai 4 kali selama


15 menit

-Pada kasus kronis yang tidak membaik


dengan penanganan konservatif, injeksi
intralesi kortikostreroid (0.1–0.2 ml
triamcinolone acetonid 40 mg/ml)

-Pada kalazion berulang yang dicurigai


sebagai keganasan dapat dilakukan
biopsi.
Hipopion
Hipopion didefinisikan sebagai kumpulan sel darah putih
atau pus pada bilik anterior mata
akibat inflamasi intraokular pada bilik anterior atau iris.
Pus pada hipopion bersifat steril karena
merupakan hasil racun dari patogen bukan karena invasi
patogen tersebut kareana sifatnyat
patogen yang tidak dapat melewati membran Descemet.
Pus pada ulser akibat jamur umunya
mengandung hifa. Pus pada hipopion bersifat lebih pekat
dibanding aqueous humor sehingga akan
posisinya akan berada di bagian terbawah bilik anterior
mengikuti gaya gravitasi dan memberikan
tampilan fluid level di belakang kornea
Patofisologi
Struktur yang berhubungan dengan hipopion adalah iris dan
badan siliar. Radang iris dan badan siliar menyebabkan penurunan
permeabilitas dari blood-aqueous barrier sehingga terjadi
peningkatan protein, fibrin dan sel radang dalam cairan aqueous,
sehingga memberikan gambaran hipopion. Hipopion juga dapat
muncul sebagai manifestasi ocular pada ALL(leukimia) sebagai
hasil infiltrasi langsung sel leukemik akibat dari respon
hematologis yang abnormal terhadap infeksi oportunis
Hipopion

S A
Rasa sakit, Iritasi, Gatal, Hipopion
Fotophobia, Beberapa
mengalami Penurunan Visus

O P
Aqueous Cell(+), Flare(+), -Penangan dapat berupa drainase,
antibiotic topical, intravitreal,
Eksudat Fibrinous, Sinekia
Posterior Dan Keratisis maupun parenteral .
Presipitat -Anti inflamasi Kortikosteroid
Dexametasone 0,1%
- Bila Radang Hebat Prednisolone
succinate 25 mg (1 ml)
Pendarahan Subkonjungtiva

Perdarahan Sub konjungtiva adalah perdarahan yang


disebabkan akibat rapuhnya pembuluh darah pada
daerah sub konjungtiva sehinnga menyebakan terdapat
darah antara konjugtiva dan sklera, sehingga matah
akantampak kemerahan
Patofisiologi

Penyebab perdarahan subkonjungtiva tidak selalu


diketahui secara pasti. Namun, pembuluh darah pada
bagian ini memang cenderung lebih rapuh. Pada
sebagian penderita, pembuluh darah ini bisa pecah
akibat aktivitas atau kondisi yang meningkatkan tekanan
di mata,
misalnya: Muntah-muntah, Mengejan, Mengangkat
benda berat Mengucek mata terlalu keras Batuk atau
bersin yang terlalu kuat
Pada kasus tertentu, perdarahan subkonjungtiva juga
bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi di bawah ini:
Cedera mata, misalnya akibat mata terkena suatu benda
Operasi mata Infeksi yang menyebabkan demam, seperti
influenza dan demam berdarah Kekurangan vitamin C
Pendarahan SubKonjungtiva
S A
Bercak Merah Pendarahan sub
Terang di bagian konjungtiva
mata, iritasi ringan
(+), Riwayat
Trauma(+)
P
-Self limiting disease
O (akan hilang 1-3
Terdapat sklera minggu)
berwarna merah, -Bila kejadian
unillateral Berulang Dilakukan
Pemriksaan koagulasi
darah
-as.Traneksamat
3x500mg
Pyteregium
Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degenerative dan invasif. Biasanya
pertumbuhan terjadi di celah kelopak bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang meluas ke kornea berbentuk segitiga
dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Jika
pterygium membesar dan meluas ke daerah pupil dapat
mengganggu penglihatan
Patofisiologi
Pytergium
Etiologi terjadinya pterygium menurut beberapa buku belum diketahui
pasti. Peningkatan prevalensi terjadinya pterygium di negara
dengan iklim tropis salah satunya di Indonesia merupakan faktor
pemicu terjadinya pterygium karena lingkungan yang memiliki
radiasi sinar UV cukup tinggi di bandingkan daerah lain.
Pada pemeriksaan histopatologi tampak terjadi perubahan actinic
dan perubahan tersebut mirip dengan actinic keratosis pada kulit
yang juga terjadi karena dipicu oleh peran radiasi UV. Kerusakan
actinic pada hasil pemeriksaan histologis pada pterygium primer
bersifat tetap dari pterygium yang berulang, sehingga hal tersebut
mendukung teori ini.
Pyteregium

S A
Merasakan Sensasi Benda Pyteregium
asing berada di mata, sklera
tampak iritasi, penurunan
visus

O P
Nodul kecil dari lateral ke - Penanganan Dilakukan dengan
cara eksisi lesi sederhana,( Bare
kornea, jaringan Sclera technique)
fibrovascular berbentuk - Terapi steroid topical pre Op
segitiga, untuk mengurangi inflamasi
(lotependol Etabonate
Ointment)
Trikiasis
Trikiasis adalah suatu keadaan dimana
bulu mata tumbuh mengarah pada bola
mata yang akan menggosok kornea atau
konjungtiva. Bulu mata dapat tumbuh
dalam posisi yang abnormal sementara
palpebra tetap pada posisi normal.
Pertumbuhan bulu mata ke arah bola
mata yang disertai dengan keadaan
melipatnya margo palpebra ke arah dalam
(entropion)
disebut pseudotrikiasis
Patofisologi
Trikiasis sering kali berasal dari inflamasi atau jaringan sikatrik
palpebra yang terbentuk setelah menjalani operasi palpebra, trauma,
kalazion, atau blepharitis ulseratif. Kelainan ini juga dihubungkan dengan
penyakit sikatrik kronik seperti sikatrisial pemphigoid, penyakit infeksi
seperti trakoma serta sindrom steven johnson. Proses inflamasi tersebut
akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut atau sikatrik. Sikatrik yang
terbentuk pada bagian lamella posterior palpebra, menyebabkan posisi silia
mata tumbuh mengarah ke bola mata
Trikiasis
S A
Sensasi Benda Asing, Trikiasis
Iritasi Kronik,Abarsi
Kornea, injeksi kornea,
Fotophobia dan
lakrimasi
P
-epilasi mekanik
O dapat menangani
sementara
Terdapat silia -Penanganan
Tumbuh ke arah permanen merusak
Konea, Atau folikel bulu mata
Konjuntiva bulbi, yang terlibat. Hal
Refleks ini dilakukan dengan
blefarospasme elektrolisis atau
cryotherapy
Thankyou !

Anda mungkin juga menyukai