Anda di halaman 1dari 27

Pramana taqwa sgd 4

30101307039

Mengapa ditemukan hiperemis pada


mata?
Antigen masuk ditangkap sel fagosit ( makrofag ) dipresentasikan ke
sel Th2 melepas sitokinin merangsang sel B membentuk antibodi
( Ig E ) antibodi berikatan dengan Sel Mast ikatan antibodi + sel Mast
memfagositosis antigen terjadi degranulasi sel Mast mengeluarkan
mediator inflamasi (histamin) Histamin menyebabkan :
Vasodilatasi pembuluh darah ( Rubor = merah ) untuk meningkatkan
persediaan darah guna memberikan lebih banyak molekul dan sel yang
diperlukan untuk memerangi antigen yang mencetuskan inflamasi.
Banyaknya darah yang mengalir pada pembuluh darah Calor
(panas)
Peningkatan permeabilitas vaskular menyebabkan migrasinya cairan
cairan intravaskular ( termasuk neutrofil, eosinofil, basofil ) menuju
ekstravaskular ( Tumor = edema ) sel sel neutrofil, eosinofil, basofil
akan memfagosit antigen infiltrasi ( sekret )
Imunologi Dasar, FKUI, 2004

Mengapa pasien mengeluh mata susah dibuka ?


a. serous, (cair bening)

Encer seperti air dengan


penyebabnya virus. Setelah dua/ tiga
hari dapat menjadi mukopurulen,
karena super infeksi dari kuman
komensal, (daya tahan menurun
sehingga kuman komensal tumbuh
tak terkendali)
b. mucous, (kental bening elastis)
kental, bening, elastis (bila ditarik
dengan ujung kapas). Penyebabnya
biasanya karena proses
khronis/alergi . Fibrin-fibrin dalam
keadaan utuh.
Klinis : bila ditutul kapas akan mulur
(elastis) Sebab zat mucous terdiri
dari fibrin

c. purulen, (cair keruh kuning)


Makin ganas kumannya makin
purulen (nanah) mis :
Gonococcen
Banyak sel yang mati, terutama
leucocyt, dan jaringan nekrose
Kuman-kumannya type ganas,
fibrin sudah hancur.
Bila ditutul kapas, ia akan
terhisap, sifatnya seperti
air,berwarna kuning
Campuran : mucopurulen, kental
berwarna kuning, elastis.
Penyebabnya: biasanya
kumancoccen yang lain.
d. membran, (keruh lengket pada
permukaan, bila diangkat tak
berdarah)
Misal : pada conjunctivitis
diphtherica.
Terbentuk sekret, sel - sel lepas
dan terbentuk jaringan nekrotik.

e. pseudomembran, (keruh
lengket pada pemukaan, bila
diangkat berdarah)
Seolah-olah seperti melekat pada
conjunctiva tetapi mudah diambil
dan tak mengakibatkan
perdarahan. Penyebabnya antara
lain streptococcus haemoliticus

f. Sanguis, (cair merah ada


darah)
Sekret berdarah. Terdapat pada
konjungtivitis karena virus yang
sangat virulent. Sering disertai
sekret purulent setelah dua/ tiga
hari, karena ada super infeksi dari
bakteri komensal.
Oftalmology Umum, Vaughan &
Asbury , Ed. 17 EGC dan Ilmu
Penyakit Mata,
Prof.dr.H.Sidarta Ilyas, SpM,
FKUI

Karena lokasinya, konjungtiva terpapar terhadap banyak mikroorganisme


dan faktor lingkungan lain yang menggangu. Beberapa mekanisme
melindungi permukaan mata dari substansi luar : pada film air mata,
unsur berairnya mengencerkan materi infeksi, mukus menangkap debris
dan bekerja memompa dari palpebra secara tetap menghanyutkan air
mata ke duktus lakrimalis: air mata mengandung substansi antimikroba,
termasuk lisozim dan antibodi (IgG dan IgA). Cidera oleh karena agen
perusak, faktor lingkungan menyebabkan epitel konjungtiva edem,
hipertrofi atau granuloma, kematian sel. Mungkin pada stroma konjungtiva
(kemosis) dan hipertrofi lapis limfoid stroma (pembentukan folikel)
memacu sel-sel radang (neutrofil, limfosit, basofil, eusinofil, sel plasma)
sel radang akan bermigrasi dari stroma konjungtiva epitel permukaan
bergabung dengan fibrin dan mukous dari sel goblet menimbulkan
perlekatan (terutama pada pagi hari) pada tepi palpebra
Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 2. Perhimpunan dokter spesialis mata
Indonesia

Penutupan kelopak mata yang lama akan membuat


suhu sama dengan suhu badan. Pada kelopak mata
yang terbuka biasanya suhunya lebih rendah
dibandingkan suhu badan akibat penguapan air mata.
Suhu mata yang sama dengan suhu badan akan
mengakibatkan berkembang biaknya kuman dengan
baik. Suhu badan merupakan inkubator yang optimal
untuk kuman sehingga kuman akan memberikan
peradangan yang lebih berat pada konjungtiva,
sehingga sekret akan bertambah diwaktu bangun pagi.
Ilmu Penyakit Mata, Prof. Dr. Sidarta Ilyas, Sp.M,
2002

Mengapa dalam pemeriksaan ditemukan conjungtiva injection, chemosis dan purulent discharge serta edem
palpebral yang kaku

Benda asing masuk tubuh akan membentuk suatu mekanisme


pertahanan tubuh melalui reaksi inflamasi atau peradangan,
yang pertama kali terjadi adalah adanya kalor (panas) karena
vasodilatasi pembuluh darah, tapi hal ini sangat jarang terjadi
pada mata karena organ nya kecil dan pembuluh darahnya tidak
banyak dan kecil-kecil, kemudian akan timbul rubor
(kemerahan) karena vasodilatasi pembuluh darah dan
meningkatnya aliran darah pada daerah yang terkena,
kemudian terjadi tumor (pembengkakan) karena adanya
peningkatan masa jaringan akibat edema dan transudasi
jaringan, lalu timbul dolor (rasa nyeri) karena akibat rangsangan
pada serabut saraf sensoris dan akhirnya dapat menyebabkan
fungsiolesa (fungsi organ yang terkena menjadi terganggu).
ILMU PENYAKIT MATA, PROF. DR. H. SIDARTA IILYAS, SP. M

Mengapa ditemukan papil di conjungtiva tarsal yang superior dan inferior

Hipertrofi papilar
Reaksi konjungtiva non
spesitik yang terjadi
karena konjungtiva terikat
pada tarsus atau limbus di
bawahnya serabut2 halus.
Ketika berkas pembuluh
yang membentuk
substansia papilla
( bersama unsure eksudat)
mencapai membrane
basal epitel pembuluh
ini bercabag di atas papilla
mirip jeruji paying.
eksudat radang
mengumpul diantara
serabut2 membentuk
tonjolan 2 konjungtiva

Pada infiltrate berat konjungtiva


dihasilkan papil raksasa disebut
cobble stone ( pertumbuhan papil
yang besar) karena tampilannya
yang rapat, papil raksasa beratap
rata, pilogonal dan berwarna putih
susu kemerahan
Oftalmology Umum, Vaughan &
Asbury , Ed. 17 EGC

Bangunan patologis

Injeksi Konjungtival

Injeksi Siliar

Injeksi episclera

etiologi

8. What are the etiology of the scenario?

Dd dan diagnosis dari scenario

Mata merah, visus normal dan tidak kotor


Pterigium
Merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
degenerative dan invasive. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas kedaerah kornea.
Diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari dan udara
yang panas.etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupkan suatu
neoplasma , radang dan degenerasi.
Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan keluhan mata
iritatif, merah dan mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan keluhan
gangguan penglihatan.
DD pterigium : pseudopterigium, pannus dan kista dermoid.
Pengobatan tidak perlu karena sering bersifat rekuren, terutama pada pasien yang
masih muda. Bila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes
mata dekongestan.
Pengobatan pterigium yaitu dengan sikap konservatif atau dilakukan pembedahan
bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme ireguler atau
pterigium yang telah menutupi media penglihatan.

Pinguekula
Adalah nodul kuning pada kedua sisi kornea ( lebih sering pada sisi nasal ) di
daerah aperture palpebra.
Benjolan pada konjungtiva bulbi yang ditemukan pada orang tua, terutama
yang matanya sering mendapat rangsangan sinar matahari, debu dan angin
panas. Merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluh
darah tidak masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau terjadi
iritasi, maka sekitar bercak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang
melebar
Nodul terdiri atas jaringan elastis hialin dan kuning. Jarang bertumbuh besar,
namun sering meradang.
Pengobatan pada pingueculitis tertentu diberi steroid lemah topical seperti
prednisolone 0,12 % atau medikasi antiradang non-steroid topical dapat
diberikan.
Pinguekula tidak perlu diberikan pengobatan, akan tetapi bila terlihat adanya
tanda peradangan (penguekulitis), dapat diberikan obat-obat anti radang.
akan tetapi bila terlihat adanya tanda peradangan (pingukulitis), dapat
diberikan obat-obat antiradang, seperti :
Steroid topical lemah ( Prednisolone 0,1 % )
NSAID topical

Pinguekula iritans
Pinguekula yang terkena iritasi atau meradang, sehingga pada sekitar
bercak generasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar.

Blefaritis adalah peradangan pada margo


palpebra. Jenis blefaritis :
Blefaritis anterior :
Blefaritis ulserosa ok Stafilokokus Ulcus pada folikel silia, Silia
mudah dicabut
Blefaritis skuamosa ok Pytirosporum ovale Sisik berminyak pd
folikel silia, Silia mudah dicabut

Blefaritis posterior : oleh karena disfungsi kelenjar


meibom.

Penatalaksanaan
Blefaritis Anterior :
kebersihan muka
Salep antibiotika Gram (+)
Digosok dengan cotton aplikator

Blefaritis Posterior :
Tetrasiklin 2 x 250 mg atau Erythromicin 3 x 250 mg, Diberikan
selama 2 minggu
Topikal : steroid ringan

Episkleritis
Merupakan reaksi radang jaringan ikat vascular yang terletak antara
konjungtiva dan permukaan sclera.
Keluhan pasien berupa: mata terasa kering, dengan rasa sakit yang
ringan, mengganjal dengan konjungtiva yang kemotik.
Bentuk radang nya mempunyai gambaran khusus yaitu berupa
benjolan setempat dengan batas tegas dan earna merah ungu
dibawah konjungtiva. Bila benjolan ini ditekan dengan kapas atau
ditekan pada kelopak di atas benjolan, akan memberikan rasa sakit,
rasa sakit akan menjalar ke sekitar mata.
Pengobatan:

Bila mata terlihat merah satu sector yang disebabkan


melebarnya pembuluh darah di bawah konjungtiva, pembuluh
darah ini bias mengecil bila diberi fenil efrin 2,5 % topical.
Pada keadaan yang berat diberi kortikosteroid tetes mata,
sistemik atau salisilat.
Episkleritis dapat sembuh sempurna atau bersifat residif yang
dapat menyerang tempat yang sama ataupun berbeda-beda
dengan lama sakit umumnya berlangsung 4-5 minggu

Skleritis
Gangguan granulomatosa kronik yang ditandai oleh
destruksi kolagen, sebukan sel dan kelainan vascular yang
mengisyaratkan adanya vaskulitis.
Skleritis biasanya disebabkan kelainan atau penyakit sistemik.
Lebih sering disebabkan penyakit jaringan ikat, pasca herpes,
sifilis dan gout. Kadang-kadangdisebabkan tuberculosis, bakteri
(pseudomonas), sakoidosis, hipertensi, benda asing dan pasca
bedah.
Terdapat perasaan sakit yang berat yang dapat menyebar ke
dahi, alis dan dagu yang kadang-kadang membangunkan
sewaktu tidur akibat sakitnya yang sering kambuh. Mata merah
berair, fotofobia dengan penglihatan menurun.
Skleritis tidak mengeluarkan kotoran, terlihat benjolan
berwarna sedikitlebih biri jingga. Kadang-kadang mengenai
seluruh lingkaran kornea, sehingga terlihat sebagai skleritis
anular.
Pengobatannya : antiinflamasi steroid ataupun non steroid atau
obat imunosupresif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai