Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Radang Palpebra.
Radang Konjungtiva.
Perdarahan Sub Konjungtiva
Radang Sklera.
I.
PERADANGAN PALPEBRA
- Anatomi Palpebra
1. Kulit : halus, tipis, elastis.
2. Cutaneus sub areolar : jaringan longgar, elastis, tidak
mengandung lemak.
3. Lapisan Otot Bergaris :
M. Orbikularis Okuli : N Fasialis
M. Levator Palpebra : N. Okulomotorius
4. Sub Areolar : Jaringan longgar : Banyak Pembuluh darah dan
saraf
5. Fibrosa
6. Lapisan Otot Polos : M. Palpebralis Muller : Sistem Saraf
Simpatis
7. Konjungtiva Palpebra
Kelenjar Palpebra :
-
Kelenjar Meibom
Kelenjar Zeiss.
Kelenjar Moll
Kelenjar Aksesorius Lakrimal
Kelenjar Lakrimal pada sistem sekresi dan eksresi
Kelainan Palpebra
1. Blefaritis
2. Hordeolum
3. Kalazion
Peradangan Palpebra :
1. Blefaritis :
Infeksi khronik pada pinggir kelopak mata
biasanya bilateral. Ada 2 macam :
a. Skuamosa ( sebore ).
b. Ulceratif ( infeksi stafilokok ).
b. Blefatitis Ulseratif
- Infeksi pinggir palpebra
stafilokok.
- Anak-anak retardasi mental
- Gejala : - Kelopak mata merah lebih merah dari blefaritis skwamosa,
sisik-sisik kering.
- Sepanjang pinggir kelopak mata
ulcerasi ditutupi kropeng ( krusta ).
- Bulu mata rontok
chronis :distorsi kelopak mata.
Pengobatan :
- Perbaiki keadaan umum gizi dan kebersihan.
- Kropeng
kapas lidi basah
salep antibiotik.
Penyulit :
- Konjungtivitis, keratitis superfisial, meibomitis.
- Blefaritis stafilokok : hordeolum dan chalazion.
2. Hordeolum
-
3. Kalazion
- Peradangan granulomatosa kelenjar meibom
- Terjadi penyumbatan kelenjar meibom.
- Gejala : - Benjolan pada kelopak.
- Tidak hiperemi.
- Tidak nyeri tekan.
- Adanya pseudoptosis.
- Kelenjar preaurikuler tidak membesar.
- Kelainan refraksi.
Terapi :
- Kompres hangat.
- Antibiotik setempat.
- Infeksi sekunder
insisi
- Konjungtiva bulbi :
menutupi sklera bagian depan bolamata, terikat longgar
dengan kapsul tenon, terikat kuat didaerah limbus dan
bergabung dengan kornea melalui membran bowman.
- Terdiri dari epitel dan substantia propria ( stroma ).
- Perdarahan : arteri Konjungtiva posterior
arteri
siliaris anterior
- Kelainan konjungtiva sering menjadi penyebab
timbulnya gejala mata, permukaan mata secara reguler
terpajan dengan lingkungan luar dan mudah mengalami
trouma, infeksi, reaksi alergi yang merupakan sebagian
besar penyakit pada jaringan ini.
Pembagian konjungtivitis
berdasarkan kausanya :
a.
b.
c.
d.
Konjungtivitis bakteri.
Konjungtivitis virus.
Konjungtivitis klamidia.
Konjungtivitis alergi.
a. Konjungtivitis Bakteri
Penyebab : gonokok, meningokok,
staphhylococcus aureus, streptococcus pneumoni,
hemophilus influenza dan escherichia coli.
Gambaran klinik :
Sekret purulen, khemosis konjungtiva, edema kelopak, kadang-kadang
disertai keratitis dan blefaritis. Papil pada konjungtiva, mata merah.
Pada optalmia neonatorum, yang disebabkan neisseria gonorrhoe :
28 hari kehidupan.
Mudah menular
Pengobatan : eritromisin, gentamisin,basitrasin,
atau penisilin.
Pemeriksaan : kultur
b. Konjungtivitis virus
Disebabkan infeksi virus : adeno virus.
Gambaran klinik :
- Demam, faringtitis.
- Sekret berair dan sedikit kental, mengenai satu atau dua mata.
- Adanya follikel konjungtiva dan pembesaran kelenjar
preaurikel.
- Edema kelopak mata, lacrimasi yang berlebihan.
- Pseudomembran
- Keratitis pungtata.
Pengobatan :
- Dapat sembuh sendiri tapi sangat menular.
- simtomatik dan antibiotik untuk mencegah
infeksi sekunder.
- Steroid : untuk mempercepat penyembuhan.
- Penyuluhan untuk menjaga hygiene.
2. Trakhoma :
Penyebab kebutaan tersering di dunia. Tidak sering
terjadi di negara maju. Lalat rumah merupakan
vektor penyakit ini, mudah berkembang didaerah
padat penduduk, higiene yang buruk dan iklim kering dan panas.
Gambaran klinik :
Fibrosis sub konjungtiva, karena sering terjadi re infeksi.
Kebutaan : Karena parut kornea keratitis dan trikhiasis berulang.
Terapi :
Tetrasiklin, erithromisin : lokal / oral.
Azitromisin : sekali pemakaian
Komplikasi : Entropion & Trickhiasis
Koreksi bedah
d. Konjungtivitis Allergi
Radang konjungtiva : reaksi hipersensitivitas
terhadap bahan alergen ( debu, tepung sari, obat, dll ).
Biasanya sembuh spontan.
Gambaran Klinis :
konjungtivitis vernal
Laboratorium :
sel eosinopil, sel plasma, limfosit, basopil.
Terapi : Steroid.
Penatalaksanaan :
-
Gejala lain :
- Nyeri mata.
- Peka terhadap cahaya atau fotopobia.
- Nyeri bila mata ditekan.
- Mata berair
Diagnosa :
Ditegakkan berdasarkan dan hasil pemeriksaan mata.
Terapi :
-
2. Skleritis
Definisi :
Skleritis adalah peradangan pada sklera ( radang bagian
putih mata ).
Penyebab :
Peradangan pada sklera biasanya dihubungkan dengan
- Penyakit auto imun ( misalnya artritis rematoid, lupus
eritematosus), infeksi atau cedera kimia.
- Kadang penyebab tidak diketahui.
Paling sering terjadi pada usia 30 60 tahun dan jarang
ditemukan pada anak-anak.
Gejala berupa :
- Nyeri mata hebat.
- Bercak merah pada sklera.
- Penglihatan kabur.
- Fotopobia ( peka terhadan cahaya ).
- Mata berair.
Diagnosa :
Ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
mata.
Pengobatan :
Tetes mata kortikosteroid bisa mengurangi peradangan.
Kadang diberikan kortikosteroid per oral.
Jika terdapat artritis rematoid atau tidak memberikan
respon padakortikosteroid, diberikan obat yang
menekan sistem kekebalan ( misalnya
cyclophosphamide atau azathioprin )
DAFTAR PUSTAKA
E.S. Perkins, dkk, 1986. An Atlas of Diseases of The Eye. Third Edition. Churchill
Livingstoe, New York.
Ilyas, Sidarta, 2011. Ilmu Penyakit Mata. edisi keempat cetakan kesatu. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,
Ilyas, Sidarta, 2002. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa
Kedokteran. edisi kedua, CV Sagung Seto, Jakarta.
J. Kanski, Jack. 2009, Clinical Opthalmology. Edisi kedua. Butterworth Heinemann, USA.
James, B. Chris, C. Anthony, B. 2006. Lecture Notes Oftalmologi. edisi kesembilan,
Erlangga, Jakarta
Leitman, Mark W. 1993. Panduan Diagnosis dan Pemeriksaan Mata. edisi ketiga.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Vaughan, D.G. Asbury, T. 2008, Oftalmologi Umum., edisi ketujuh belas, Widya Medika,
Jakarta.