Pembimbing:
dr. Prima Sugesty Nurlaila, Sp.M
3
ANATOMI MATA
Bola mata dibungkus oleh
3 lapisan jaringan :
1. Sklera : bag. terluar
dengan bag. terdepannya
yaitu kornea
2. Jaringan uvea : jaringan
vaskuler – terdiri atas iris,
badan siliar, dan khoroid
3. Retina : bag. terdalam –
merupakan membran
neurosensoris
4
DEFINISI & ETIOLOGI
“
Trauma kimia pada mata merupakan trauma
yang mengenai bola mata akibat terpercik
/terpapar bahan kimia baik yang bersifat asam
ataupun basa (pH <7 ataupun zat basa pH >7)
yang dapat merusak struktur bola mata.
5
EPIDEMIOLOGI
6
Klasifikasi
Klasifikasi ditetapkan berdasarkan tingkat kejernihan kornea dan
keparahan iskemik limbus
Tujuan : untuk penatalaksaan yang sesuai dengan kerusakan yang
muncul, indikasi penentuan prognosi.
Tabel 1. Klasifikasi tingkat keparahan akibat trauma kimia berdasarkan M.J. Roper-Hall
“
Kornea
berkabut,gambaran iris
8
Klasifikasi khusus trauma basa menurut Thoft
9
TRAUMA ASAM PADA MATA:
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme : ion hidrogen
dan anion dalam kornea.
Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan
mengubah pH
Molekul anion merusak dengan cara denaturasi protein,
presipitasi dan koagulasi
Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang
lebih lanjut dari zat asam tampilan ground glass dari
stroma korneal trauma pada mata yang disebabkan
oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan
10
PATOFISIOLOGI TRAUMA ASAM PADA MATA
11
menunjukkan koagulasi protein
pada mata akibat trauma asam,
menimbulkan kekeruhan pada
kornea, bisa menimbulkan katarak.
12
Tabel 2. Bahan Penyebab Trauma Kimia Asam (ACEP)
KOMPONEN AKTIF SUMBER UTAMA CATATAN
Asam sulfat (H2SO4) • Pembersih industri Percampuran dengan
• Air accu air mata menyebabkan
cedera panas, dapat
disertai dengan
adanya benda asing
atau robekan jaringan
Asam sulfit (H2SO3) • Terbentuk dari Relatif lebih mudah
percampuran sulfur berpenetrasi
diokida (SO2) dengan dibandingkan asam
air mata lainnya
• Pengawet
buah/sayuran
• Bahan pemutih
• Bahan pendingin
13
Asam hidrofluorik • Bahan pemoles kaca Mudah berpenetrasi
(HF) • pemisah mineral dan menyebabkan
• alkilasi bensin trauma yang PALING
• produksi silicon PARAH, efek sama
dengan trauma basa
Asam klorida (HCL) Digunakan sebagai Kerusakan berat bila
larutan pembersih 31- konsentrasi pekat dan
38% pajanan kronis
Asam cuka Cuka 4-10%, cuka biang Trauma ringan bila
(CH3COOH) 80%, asam asetat konsentrasi <10%,
glasial 90% kerusakan meningkat
bila konsentrasi pekat
Chromik (Cr2O3) Industri pelapisan krom Pajanan yang kronis
dapat menyebabkan
konjungtivitis kronis
dengan brown
discoloration
14
TRAUMA BASA PADA MATA
“
Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam
Bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik
dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan
masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina
15
PATOFISIOLOGI TRAUMA BASA PADA MATA
16
Bahan alkali yang biasanya menyebabkan trauma kimia adalah:
NH3 banyak ditemukan pada bahan pembersih rumah
tangga, zat pendingin, dan pupuk
NaOH sering ditemukan pada pembersih pipa
17
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan fisik dan
penunjang
18
Anamnesis
Sering sekali pasien menceritakan telah tersiram cairan atau tersemprot
gas pada mata atau partikel-partikelnya masuk ke dalam mata. Perlu
diketahui apa persisnya zat kimia dan bagaimana terjadinya trauma
tersebut (misalnya tersiram sekali atau akibat ledakan dengan
kecepatan tinggi) serta kapan terjadinya trauma tersebut. Penurunan
visus terjadi tiba-tiba atau progresif. Adanya nyeri, lakrimasi,
pandangan kabur.
Gejala Klinis
Terdapat gejala klinis utama yang muncul pada trauma kimia yaitu, epifora,
blefarospasme, dan nyeri berat. Trauma akibat bahan yang bersifat asam
biasanya dapat segera terjadi penurunan penglihatan akibat nekrosis
superfisial kornea. Sedangkan pada trauma basa, kehilangan penglihatan
sering bermanifestasi beberapa hari sesudah kejadian
19
Secara umum dari pemeriksaan fisik dapat dijumpai :
Kekeruhan kornea yang dapat bervariasi dari kornea jernih
sampai opasifikasi total sehingga menutupi gambaran bilik mata
depan
Perforasi kornea
Reaksi inflamasi bilik mata depan, dalam bentuk flare dan cells
Peningkatan tekanan intraokular
Kerusakan / jaringan parut pada adneksa
Inflamasi konjungtiva
Iskemia perilimbus
Penurunan tajam penglihatan
21
Tatalaksana emergensi yang diberikan yaitu
(Drake, et al., 2012):
22
Tatalaksana untuk trauma kimia derajat
ringan hingga sedang meliputi:
24
TEKNIK IRIGASI
1. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan
2. Gunakan anestesi lokal jika perlu
3. Buka kelopak mata secara hati-hati dengan
penekanan di tulang, bukan di bola mata
4. Bilas kornea dan forniks secara lembut menggunakan
larutan steril 30 cm di atas mata
5. Bersihkan semua partikel dengan menggunakan
kapas aplikator atau dengan forceps
6. Lakukan pembilasan juga pada konjungtiva palpebral
dengan mengeversi kelopak mata
25
KOMPLIKASI
26
Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma
basa pada mata antara lain:
Simblefaron, adalah gejala gerak mata terganggu,
diplopia, lagoftalmus, sehingga kornea dan
penglihatan terganggu.
Kornea keruh, edema, neovaskuler
Sindroma mata kering
Katarak traumatik, trauma basa pada permukaan
mata sering menyebabkan katarak.
Glaukoma sudut tertutup
Entropion dan phthisis bulbi
28
Cooked -Fish Eye
29
KESIMPULAN
“
Trauma kimia pada mata merupakan salah satu
keadaan kedaruratan oftalmologi
Mekanisme cedera antara trauma asam dan trauma
basa sedikit berbeda.
Trauma yang disebabkan oleh bahan basa lebih
cepat merusak dan menembus kornea
dibandingkan bahan asam
Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma
kimia adalah irigasi mata dengan segera sampai
pH mata kembali normal dan diikuti dengan
pemberian obat terutama antibiotik, antiglaukoma,
dan lain lain.
30
TERIMA KASIH
31