LAPORAN KASUS
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 44 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Muh. Jufri
Tanggal Pemeriksaan : 3 Mei 2018
No. Rekam Medik : 173838
1.2 ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
bulan terakhir. Mata dirasakan mudah lelah, sakit pada mata (-), mata
berair (-), silau (-), sakit kepala (+), pusing (-), sulit membaca pada tempat
Riwayat penggunaan kacamata (+) sejak 1 tahun terakhir dan tidak pernah
1
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
E. Riwayat trauma :
- Tanda Vital :
o Nadi : 82x/menit
o Suhu : 36,5º C
- Kepala : Normocephal
2
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi
OD OS
Palpebra
Palpasi
OD OS
Tensi Okuler Tn Tn
Nyeri Tekan (-) (-)
Massa Tumor (-) (-)
Glandula Tidak Ada Pembesaran Tidak Ada Pembesaran
PreAurikuler
3
Tonometri
o TOD = Tidak dilakukan pemeriksaan
o TOS = Tidak dilakukan pemeriksaan
Visus
OD OS
Koreksi _ _
Visus dekat AS 60 AS 60
Penyinaran oblik
OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, RC (+) Bulat, Sentral, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
4
Funduskopi :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Slit lamp
SLOD : Palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,
BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat letak sentral, refleks
cahaya (+).
BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat letak sentral, refleks
cahaya (+).
1.5 DIAGNOSA
ODS Presbiopia Emetrop
1.6 PENATALAKSANAAN
1.7 PROGNOSIS
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENDAHULUAN
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia
seperti halnya semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai batas keberadaannya
dan akan berakhir dengan kematian. Perubahan-perubahan pada usia lanjut dan
kemunduran kesehatannya kadang-kadang sukar dibedakan dari kelainan patologi
yang terjadi akibat penyakit. Presbiopia merupakan kelainan pada mata yang kita
kenal dengan sebutan mata tua, dimana si penderita tidak dapat melihat benda dari
jarak dekat. Bertambahnya usia akan mempengaruhi fungsi organ pada mata
seseorang, fungsi kerja pupil akan mengalami penurunan 2/3 dari pupil orang
dewasa atau muda, hal ini disebabkan karena lensa kehilangan elastisitas dan
kemampuannya untuk berubah bentuk, yang pada umumnya diderita oleh orang-
orang yang sudah mulai memasuki usia 40 tahun keatas. Presbiopia adalah
hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada
semua orang .1,2
Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media pembiasan yang
terdiri dari kornea, aqueous humor, lensa, corpus vitreous dan juga ditentukan
oleh panjangnya bola mata. Pada mata yang normal, sinar akan dibiaskan melalui
media pembiasan ini dan bayangan akan ditempatkan tepat diretina dalam keadaan
mata tidak melakukan akomodasi.3
A. Kornea
Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus
cahaya, dan merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan.
Kornea merupakan suatu lensa cembung dengan kekuatan refraksi (bias) sebesar
+43 dioptri. Kornea terdiri dari lima lapisan yaitu :3
6
1. Epitel
a. Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang
saling tumpang tindih, satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel
gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini
terdorong ke depan menjadi lapis sel poligonal dan semakin maju
ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berkaitan erat dengan sel
basal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui
desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran
air, elektrolit,dan glukosa yang merupakan barrier.
b. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat
kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi
rekuren.
c. Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
2. Membrana Bowman (lamina elastika anterior).
a. Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan
kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari
bagian depan stroma.
b. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi
3. Stroma
Stroma terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar
satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur,
sedangkan di bagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya
serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan.
Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak
di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar
dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.
4. Membrana Descemet, atau yang disebut sebagai lamina elastika posterior.
a. Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang
stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran
basalnya.
7
b. Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup,
mempunyai tebal 40 µm.
5. Endote.
a. Berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk heksagonal,
besar 20-40 µm. Endotel melekat pada membran descement
melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
b. Lapisan ini terdiri atas satu lapis endotel yang pembelahan
selselnya terbatas. Kalau ada endotel yang rusak, maka endotel di
sekitarnya akan mengalami hipertrofi untuk menutup defek yang
ditinggalkan oleh endotel yang rusak tadi.
B. Aqueous Humor
Aqueous humor menyediakan medium optikal yang jernih untuk transmisi
sinar pada jalur visual. Cairan mata ini mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan
lensa. Aqueous humor dibentuk dengan kecepatan 2-3 μl/menit oleh jaringan
kapiler di dalam korpus siliaris. Ketidakseimbangan aliran aqueous humor akan
menyebabkan peningkatan tekanan intra okular.3
C. Lensa
Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam
bola mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris
8
dan terdiri dari zat tembus cahaya (transparan) berbentuk seperti cakram yang
dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.3
Lensa orang dewasa dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah besar
dan berat.
9
D. Corpus Vitreous
Corpus viterus merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak
antara lensa dengan retina. Corpus vitreous bersifat semi cair di dalam bola mata.
Mengandung air sebanyak 90%. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan
sinar dari lensa ke retina. Kebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya
pembuluh darah dan sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan badan
vitreous akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan
oftalmoskopi.3
Proses Penglihatan
1. Penglihatan bermula dari masuknya seberkas cahaya kedalam mata dan
dibiaskan (difokuskan) pada retina. Kemampuan seseorang untuk melihat
10
dengan tajam sangat tergantung pada kemampuan media refraktif didalam
bola mata (terutama kornea dan lensa mata) untuk mengarahkan perjalanan
berkas cahaya tersebut agar tepat ke retina. Karakteristik umum dari media
refraktif adalah bersifat jernih (bening, transparan, tembus pandang).
Karakteristik spesifik alamiah dari lensa mata adalah bentuk
kecembungannya yang dapat berubah sesuai dengan kebutuhan pembiasan,
karena bersifat kenyal (sampai umur tertentu), yang disebut sebagai daya
akomodasi sehingga cahaya akan terfokus pada retina. Hasil kerja
keseluruhan dari media refraktif ini sangat ditentukan pula oleh panjang
sumbu bola mata. Retina berfungsi merekam gambar yang diterimanya, lalu
mengubah gambar tersebut menjadi impuls-impuls listrik dan akhirnya
diteruskan ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar atau obyek yang
terlihat oleh mata tersebut. 2,3,5
Prevalensi presbiopi lebih tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup
yang tinggi. Karena presbiopia berhubungan dengan usia, prevalensinya
berhubungan langsung dengan orang-orang lanjut usia dalam populasinya.
Walaupun sulit untuk melakukan perkiraan insiden presbiopia karena onsetnya
yang lambat, tetapi bisa dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopia terjadi pada
usia 42 hingga 44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 2006 menunjukkan 112 juta
orang di Amerika mempunyai kelainan presbiopia.6
11
− Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis
lensa
2.4 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi presbiopia masih tetap kurang dipahami. Menurut teori yang
diajukan oleh Helmholtz, akomodasi terjadi sebagai akibat dari sifat elastis dari
lensa dan mungkin vitreous yang memungkinkan lensa untuk memperluas dan
meningkatkan kekuatannya ketika tegangan zonular berkurang selama kontraksi
otot siliaris. Saat lensa berubah seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk
memperluas dan meningkatkan daya refraksi hilang. Teori Helmholtz tentang
sklerosis lensa kristal sebagai penyebab presbiopia telah ditentang pada tahun
12
1992 oleh Schachar. Schachar menunjukkan bahwa serat otot longitudinal dari
kontrak otot siliaris selama akomodasi, menempatkan lebih banyak ketegangan
pada zonula ekuatorial, sambil melemaskan zonula anterior dan
posterior. Distribusi gaya ini menyebabkan peningkatan diameter khatulistiwa
lensa, menurunkan volume periferal sambil meningkatkan volume pusat. Ketika
volume sentral meningkat, begitu juga kekuatan lensa. Dibawah teori ini,
presbiopia terjadi karena meningkatnya diameter katulistiwa dari lensa
penuaan. Setelah diameter lensa mencapai ukuran kritis, biasanya selama dekade
kelima kehidupan, ketegangan istirahat pada zonulus berkurang secara signifikan.3
Pada mata normal, cahaya masuk ke mata dan dibelokkan (refraksi) ketika
melalui kornea dan struktur-struktur lain dari mata ( kornea, humor aqueus, lensa,
humor vitreus) yang mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di
retina. Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang
jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Penglihatan dekat
memerlukan kontraksi dari cilliary body, yang bisa memendekkan jarak antara
kedua sisi badan siliar yang diikuti relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi
lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. Pada mata presbiopia
terjadi kelemahan otot akomodasi atau lensa mata tidak kenyal atau berkurang
elastisitasnya, menyebabkan sulit mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan
mata saat melihat. Akibat gangguan tersebut bayangan jatuh di belakang retina.
Karena daya akomodasi berkurang, maka titik dekat mata makin menjauh.2,7
Akomodasi adalah suatu proses aktif yang memerlukan usaha otot. Jika
terlalu sering digunakan otot dapat lelah. Jelas musculus cilliary salah satu otot
yang terlazim digunakan dalam tubuh. Derajat kelengkungan lensa yang dapat
ditingkatkan terbatas dan sinar cahaya dari suatu objek yang sangat dekat individu
tak dapat dibawa ke suatu fokus di retina, walaupun dengan usaha otot terbesar.2,7,
8
Titik terdekat dengan mata, tempat suatu objek di titik fokus dinamai titik
dekat penglihatan. Titik dekat berkurang selama hidup, mula-mula pelan-pelan
dan kemudian secara cepat dengan bertambanya usia, dari sekitar 9 cm pada usia
10 tahun sampai sekitar 83 cm pada usia 60 tahun. Pengurangan ini terutama
13
karena peningkatan kekerasan lensa, dengan akibat kehilangan akomodasi karena
penurunan terus-menerus dalam derajat kelengkungan lensa yang dapat
ditingkatkan. Dengan berlalunya waktu, individu normal mencapai usia 40-45
tahun, biasanya kehilangan akomodasi, telah cukup menyulitkan individu
membaca dan pekerjaan dekat.2
2.5 DIAGNOSIS
Gejala yang dapat timbul adalah kesulitan membaca huruf cetak yang halus,
terutama sekali dalam kondisi cahaya redup, kelelahan mata ketika membaca
dalam waktu yang lama, kabur pada jarak dekat atau pandangan dikaburkan
sebentar ketika mengalihkan di antara jarak pandang.3
Seseorang dengan mata emetrop akan mulai merasakan ketidaknyamanan
membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang letaknya
berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin memburuk pada cahaya
yang temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau saat subjek lelah.
Gejala-gejala ini meningkat sampai usaia 55 tahun, menjadi stabil, tetap menetap.2
,3
Selain itu gejala lain yang didapat adalah sakit kepala, astenopia, juling,
cepat lelah bekerja pada jarak dekat, jarak kerja harus jauh, harus membaca pada
tempat yang terang, dan diplopia.5
14
Presbiopi prematur/precox
Anamnesis
Komponen utama dari anamnesis adalah keluhan utama dan perjalanan
penyakitnya, penglihatan pasien, dan riwayat kesehatan secara umum, riwayat
keluarga dan riwayat pengobatan. Perhatian penting dalam mengenali dan
mengobati presbiopi adalah umur pasien.5
Pasien sering melaporkan keluhan saat membaca, seperti membaca hanya
bisa sebentar, kabur, padangan ganda, tidak dapat membaca tulisan kecil atau
tulisan dengan kontras rendah, mata berair, memerlukan pencahayaan atau jarak
dalam membaca, sakit kepala, dan kantuk. Pasien dengan kacamata myopia akan
melepaskan kacamatanya saat membaca. Anamnesis sangat penting dalam
diagnosis presbiopia premature, khususnya ketika pasien memiliki penyakit
sistemik signifikan, seperti DM, penyakit vascular, kelainan saraf, trauma, dan
penggunaan obat (antiansietas atau antidepresan) dapat berkontribusi pada
presbiopi premature. 5
Pemeriksaan Oftamologi
Cara :
Pasien duduk dengan jarak 6 m dari kartu snellen dengan satu mata ditutup
15
Pasien diminta membaca huruf yang tertulis di kartu, mulai dari baris
paling atas ke bawah, dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat
dibaca seluruhnya dengan benar.
Bila pasien tidak dapat membaca baris paling atas ( terbesar ), maka
dilakukan uji hitung jari dari jarak 6 m.
Jika pasien tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, maka jarak dapat
dikurangi satu meter, sampai maksimal jarak penguji dengan pasien satu
meter.
Jika pasien tidak dapat melihat, dilakukan uji lambaian tangan dari jarak
satu meter.
Jika pasien tetap tidak bisa melihat lambaian tangan, dilakukan uji dengan
arah sinar.
Jika penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar, maka dikatakan
penglihatannya adalah nol (0) atau buta total.
Penilaian :
Tajam penglihatan normal adalah 6/6. Berarti pasien dapat membaca seluruh
huruf dalam kartu snellen dengan benar. Bila baris yang dapat dibaca seluruhnya
bertanda 30, maka dikatakan tajam penglihatan 6/30. Berarti ia hanya dapat
melihat pada jarak 6 m yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada
jarak 30 m. Bila dalam uji hitung jari, pasien hanya dapat melihat atau
menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3 m, maka dinyatakan
tajam penglihatan 3/60. Jari terpisah dapat dilihat orang normal pada jarak 60 m.
Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 m. Bila
mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti tajam
penglihatan adalah 1/300. Bila mata hanya mengenal adanya sinar saja, tidak
dapat melihat lambaian tangan, maka dikatakan sebagai 1/~. Orang normal dapat
melihat adanya sinar pada jarak tidak berhingga.
16
Untuk usia lanjut dengan keluhan dalam membaca, dilanjutkan dengan
pemeriksaan refraksi subjektif dengan menggunakan kartu Jaeger. Pasien diminta
untuk menyebutkan kalimat hingga kalimat terkecil yang terbaca pada kartu .
target koreksi sebesar 20/30.
Cara :
2.6 PENATALAKSANAAN
Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca
dekat yang berkekuatan tertentu, biasanya : 3
17
Lensa plus dapat digunakan dengan berbagai cara. Kaca mata baca memiliki
koreksi dekat di seluruh aperture kacamata sehingga kacamata tersebut baik untuk
membaca, tetapi membuat benda-benda jauh menjadi kabur. Untuk dapat
mengatasi gangguan ini, dapat digunakan kacamata separuh, yaitu kacamata yang
bagian atasnya terbuka dan tidak dikoreksi untuk penglihatan jauh. Kacamata
bifokus melakukan hal serupa tapi memungkinkan untuk koreksi kelainan refraksi
yang lain. Kacamata trifokus mengoreksi penglihatan jauh di segmen atas,
penglihatan sedang di segmen tengah, dan penglihatan dekat di segmen bawah.
Lensa progresif juga mengoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh, tetapi
dengan perubahan daya lensa yang progresif dan bukan bertingkat.2,5
2.7 PROGNOSIS
Hampir semua pasien presbiopia dapat berhasil dalam menggunakan salah
satu pilihan penatalaksanaan. Dalam beberapa kasus (misalnya pasien presbiopi
yang baru menggunakan kacamata, pemakai lensa kontak, pasien yang memiliki
riwayat kesulitan beradaptasi dengan koreksi visual), tambahan kunjungan untuk
tindak lanjut mungkin diperlukan. Selama kunjungan tersebut dokter mata dapat
memberikan anjuran kepada pasien, verifikasi resep lensa dan penyesuaian
bingkai. Kadang-kadang perubahan dalam desain lensa diperlukan.2,5
18
BAB III
KESIMPULAN
1. Presbiopi merupakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia.
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan
pada semua orang disebut presbiopi.
3. Faktor resiko presbiopi adalah usia yang sudah lebih 40 tahun, jenis
kelamin wanita, penyakit atau trauma pada mata, kerusakan pada lensa,
zonula atau otot siliar.
19
DAFTAR PUSTAKA
20