LAPORAN KASUS
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. IR
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Tamangapa Raya No.315
Tanggal Pemeriksaan : 15 Mei 2018
No. Rekam Medik : 174446
1.2 ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
Dialami sejak + 5 hari yang lalu setelah pasien membersihkan ikan. Pasien
juga mengeluhkan rasa mengganjal di mata kanan, mata merah (+), air
mata berlebih (+), silau (-), penurunan penglihatan (-), kotoran pada mata
(-).
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat trauma (+), riwayat
1
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum : Sakit Ringan
- Tanda Vital :
o Nadi : 80x/menit
o Suhu : 36,5º C
- Kepala : Normocephal
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi
OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Silia Normal Normal
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (+) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Bola Mata Normal Normal
Mekanisme Muskular Ke segala arah Ke segala arah
2
Kornea Tampak corpus alienum Jernih
pada bagian bawah kornea
Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, RC (+) Bulat, Sentral, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Palpasi
OD OS
Tensi Okuler Tn Tn
Nyeri Tekan (-) (-)
Massa Tumor (-) (-)
Glandula Tidak Ada Tidak Ada
PreAurikuler Pembesaran Pembesaran
Tonometri
o TOD = Tidak dilakukan pemeriksaan
o TOS = Tidak dilakukan pemeriksaan
3
Visus
OD OS
Koreksi _ _
Visus dekat _ _
Koreksi _ _
Penyinaran oblik
OD OS
Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Kornea Corpus alienum (+) Jernih
Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, RC (+) Bulat, Sentral, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Funduskopi
o Tidak dilakukan pemeriksaan
4
Slit lamp
o SLOD : palpebra edema (-), lakrimasi (+), konjungtiva hiperemis
(+), kornea corpus alienum (+), BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat letak sentral, RC (+), lensa jernih.
o SLOS : palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), kornea
jernih tampak corpus alienum, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
1.5 DIAGNOSA
OD Corpus Alienum Kornea
1.6 PENATALAKSANAAN
- Ekstraksi benda asing
- Bralifex ED 4x1 gtt OD
- Sanbe tears ED 4x1 gtt OD
- Edukasi : Jangan mengucek mata
1.7 PROGNOSIS
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENDAHULUAN
Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab
terjadinya cedera mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius.
Apabila suatu corpus alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi
infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata. Oleh karena itu, perlu
cepat mengenali benda tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata
untuk kemudian mengeluarkannya2,4.
Epitel kornea merupakan lapis paling luar kornea dengan tebal 550 µm
terdiri atas 5 lapis sel tidak bertanduk yang saling tupang tindih, satu lapis sel
basal, sel polygonal dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel
dan sel muda terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke
depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di
sampingnya dan sel polygonal di depannya melalui desmosom dan macula
okluden, ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang
merupakan barreie. Sel basal menghasilkan membrane basal yang melekat erat
kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
2. Membran Bowman
Terletak di bawah membrane basal epitel kornea yang merupakan kolagen
yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan
stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.
6
3. Stroma
Merupakan lapisan yang paling tebal dari kornea dan terdiri atas
jaringan kolagen yang tersusun dalam lamel-lamel dan berjalan sejajar dengan
permukaan kornea.Di antara serat-serat kolagen ini terdapat matriks. Stroma
bersifat higroskopis yang menarik air dari bilik mata depan. Kadar air di dalam
stroma kurang lebih 70%.Kadar air dalam stroma relative tetap yang diatur
oleh fungsi pompa sel endotel dan penguapan oleh epitel. Apabila fungsi sel
endotel kurang baik maka akan terjadi kelebihan kadar air, sehingga timbul
sembab kornea (edema kornea). Serat di dalam stroma demikian teratur
sehingga memberikan gambaran kornea yang transparan atau jernih. Bila
terjadi gangguan dari susunan serat di dalam stroma seperti edema kornea dan
sikatriks kornea akan mengakibatkan sinar yang melalui kornea terpecah dan
kornea terlihat keruh.
Gambar 2
4. Membran Descement
Merupakan suatu lapisan tipis yang bersifat kenyal, kuat, tidak
berstruktur dan bening, terletak di bawah stroma.Lapisan ini merupakan
pelindung atau barrier infeksi dan masuknya pembuluh darah.
7
5. Endotel
Terdiri atas satu lapis sel yang merupakan jaringan terpenting untuk
mempertahankan kejernihan kornea.Sel endotel adalah sel yang mengatur cairan
di dalam stroma kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi sehingga bila
terjadi kerusakan, endotel tidak akan normal lagi. Endotel dapat rusak atau
terganggu fungsinya akibat trauma bedah, penyakit intraocular.Usia lanjut akan
mengakibatkan jumlah endotel berkurang.Kornea tidak mengandung pembuluh
darah, jernih dan bening, selain sebagai dinding, juga berfugsi sebagai media
penglihatan. Dipersarafi oleh nervus V.1,3
8
2.3 INSIDENS DAN EPIDEMIOLOGI
Corpus alienum adalah salah satu penyebab paling sering cedera atau
trauma pada mata. Kadang-kadang, corpus alienum mungkin tidak tampak pada
pemeriksaan, kecuali corpus alienum tersebut telah meninggalkan abrasi kornea
dengan rasa sakit yang dihasilkan. Kejadian pada laki-laki jauh lebih tinggi dari
pada wanita. Insiden puncak ditemukan dalam decade kedua dan umumnya terjadi
pada orang yang lebih muda atau usia kurang dari 40 tahun.5
2.4 ETIOLOGI
9
2.5 PATOFISIOLOGI
2.6 DIAGNOSIS
10
dikeluarkan dengan magnet portable. Kemudian diberi antibiotik lokal,
siklopegik, dan mata dibebat dengan kassa steril dan diperban.3
Pencegahan agar tidak masuknya benda asing ke dalam mata, baik dalam
bekerja atau berkendara, maka perlu menggunakan kaca mata pelindung.4
2.8 PROGNOSIS
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3. 2008. Balai Penerbit FKUI
Jakarta.
2. Anonim, 2008. Trauma Mata. Available on
http://www.rsmyap.com/component/option,com_frontpage/Itemid,1/
3. Vaughan, Daniel. Oftalmologi Umum, Edisi 17. 2010. Widya Medika Jakarta.
4. Bashour M., 2008.Corneal Foreign Body. Available on
http://emedicine.medscape.com/ article/
5. James B, Chew C, Bron A. Lecture notes oftalmologi. Edisi 9. Jakarta EMS.
2006.
6. Hartono, S U Suhardjo . Ilmu Kesehatan Mata, Edisi 2. Yogyakarta. Bagian
Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran UGM. 2012.
12