Anda di halaman 1dari 33

Rahmawati Risna

Dosen Pembimbing : dr. Kuswaya


Waslan, SpM

Kepaniteraan Klinik bagian Mata


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Amerika Serikat

Penyebab :
kecelakaan di
Trauma dapat rumah, kekerasan,
2,4 juta kasus trauma ledakan, cedera
mengenai satu atau
pada mata olahraga, dan
lebih jaringan mata,
kecelakaan
lalulintas

Trauma pada mata trauma tumpul, trauma


tembus bola mata, trauma kimia maupun trauma
radiasi
 Nama : An.H
 Umur : 10 tahun
 Jenis Kelamin : laki laki
 Agama : Islam
 Bangsa : Indonesia
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Muara Bulian
 Tanggal pemeriksaan : 25 April 207
Keluhan Utama
Mata kanan merah sejak ± 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
 ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien
mengeluh mata kanan merah terkena batang lidi
saat sedang bermain. Setelah itu pasien
mengaku pandangan menjadi kabur seperti ada
benda yang menghalangi. Namun pasien masih
dapat beraktivitas seperti biasanya. Pasien sudah
berobat di puskesmas di daerah tempat tinggal
pasien dan diberikan obat tetes mata namun
pasien lupa nama obat tersebut. Pasien mengaku
sedikit ada perubahan tetapi keluhan belum
sepenuhnya membaik
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengatakan keluhannya semakin memburuk.
Keluhan disertai dengan nyeri. Nyeri
dirasakan terus menerus. Pandangan pun
semakin kabur. Oleh karena itu akhirnya
pasien dibawa ke rumah sakit oleh orang
tuanya.
 Riwayat mata merah sebelumnya disangkal,
darah (-), rasa terbakar pada mata (-),
penglihatan ganda (-), kotoran mata yang
kental (-), demam (-)
Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Pasien sebelumnya sudah berobat ke puskesmas. Kemudian
oleh dokter ia diberi obat tetes mata, namun pasien lupa obat
apa yang diberikan oleh dokter tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya (-)

 Riwayat penyakit pada mata disangkal

 Riwayat operasi disangkal

 Riwayat alergi makanan dan obat-obatan (-)

 Riwayat Trauma (+)

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit
yang sama.
Riwayat gizi :BB : 26 Kg, TB : 138 cm
Kesan : Baik
Keadaan Sosial Ekonomi
cukup, sehari-harinya ayah pasien bekerja sebagai
wiraswasta.
Status Generalis
 Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda Vital : TD: 100/60 mmHg, Nadi : 102 x/menit, RR
: 22 x/menit, Suhu: Afebris
 Kepala : Normocephal
 Mata : Status Oftalmologi
 THT : Tidak ada keluhan
 Mulut : Tidak ada keluhan
 Leher : Tidak ada keluhan
 Thoraks : Tidak ada keluhan
 Abdomen : Tidak ada keluhan
 Endokrin : Tidak ada keluhan
 Ekstremitas : Tidak ada keluhan
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS

Visus SC 1/~ 6/6


CC

Kedudukan Bola Mata

Posisi Ortoforia Ortoforia

Pergerakan bola mata


- Duksi Baik Baik
- Versi Baik Baik

Hipopion V.perforasi
kornea, prolaps iris
Palpebra
Superior Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
laserasi (-), benjolan (-) laserasi (-), benjolan (-)
Inferior Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
laserasi (-), benjolan (-) laserasi (-), benjolan (-)
Silia Trikiasis (-), madarosis (-) Trikiasis (-), madarosis (-)
Konjungtiva
Konjungtiva Hiperemis (-), Anemis (-), Papil Hiperemis (-), Anemis (-), Papil
tarsus (-), folikel (-), lytiasis (-) (-), folikel (-), lytiasis (-)
superior
Konjungtiva Hiperemis (-), Anemis (-), Papil Hiperemis (-), Anemis (-), Papil
tarsus inferior (-), folikel (-), lytiasis (-) (-), folikel (-), lytiasis (-)

Konjungtiva Injeksi konjungtiva (+), Injeksi Injeksi konjungtiva (-), Injeksi


bulbi Silier (-), jar. Fibrovascular (-), Silier (-), jar. Fibrovaskular (-),
penebalan di dekat limbus (-) penebalan di dekat limbus (-)
Kornea
Jernih - +
Edema - -
Ulkus - -
Perforasi + -
Makula - -
Leukoria - -
Pigmen iris - -
Laserasi - -
Bekas jahitan - -
Jaringan - -
fibrovaskuler
Limbus Kornea
Penebalan - -
berwarna putih
kemerahan - -
Sklera
Sklera biru - -
Ikterik - -
Hiperemis - -
COA
Volume Sedang Sedang
Hipopion + -
Iris
Warna Cokelat Cokelat
Kripta Normal Normal
Prolaps + -
Pupil
Bentuk Tidak Bulat Bulat
Isokoria Isokor Isokor
Ukuran Sulit dinilain 3 mm
RCL + +
Lensa

Kejernihan Jernih Jernih

PEMERIKSAAN Tidak dilakukan Tidak dilakukan


SLIT LAMP

Tekanan Intra Okuler

Palpasi Normal Normal


Tonometer Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

VISUAL FIELD TIDA DILAKUKAN

FUNDUSKOPI TIDAK DILAKUKAN


DIAGNOSIS KERJA :
Vulnus perforasi kornea + prolaps iris OD ec Trauma Tembus
Okuli

DIAGNOSIS BANDING
-Trauma tumpul okuli
-Trauma kimia
ANJURAN PEMERIKSAAN
 USG Mata

 Persiapan pre op : Laboratorium, Rontgen thorax, EKG

PENATALAKSANAAN
 Medikamentosa
 RL Kolf 10 gtt/i
 Ceftriaxon 1 x1 gr
 Polydex ED 4x1 OD
 Levofloxan ED 4x1 OD
 C. Tropin ED 3x1 OD
 Non-medikamentosa

 Pro Repair iris + Hecting kornea OD


PROGNOSIS
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
27 April 2017 28 April 2017
 S : Nyeri (+)
 S : Nyeri (+)
 O : Konjungtiva : Hipopion
 O : Konjungtiva : Hipopion (+)
(+)
 Kornea : Edema
 Kornea : Edema (+)
(+)
 COA : Udara (+)
 COA : Udara (+)
 A : post repair iris +
 A : post repair iris + hecting kornea OD
hecting kornea OD
 P : - Inj.Ketorolac ½ amp
 P : - Inj.Ketorolac ½ extra (bolus)
ampextra ( bolus)
 Loading RL 100 cc
 Loading RL 100 cc
 Ceftriaxon 1x1 gr
 Ceftriaxon 1x1 gr
 C.tropin ED 3x1 OD
 C.tropin ED 3x1 OD
 LEX ED 4x1 OD
 LEX ED 4x1 OD
 Polydex ED 4x1 OD
 Polydex ED 4x1 OD

29 April 2017

 S : Nyeri (-)
 O : Konjungtiva : hiperemis
(+)
Kornea : Oedem
(+)
COA : Sedang
Pupil : Lonjong
 A : post Hecting kornea +
prolaps iris OD
 P : - Ceftriaxon 1x1 gr
 C.tropin ED 3x1 OD
 LEX ED 4x1 OD
 Polydex ED 4x1 OD
 ( pasien boleh pulang )

TRAUMA TEMBUS

trauma mata yang


menyebabkan kerusakan pada
keseluruhan ketebalan dinding
bola mata (full-thickness wound
of the eyewall)

trauma mata terbuka trauma mata tertutup


(open globe injury) yang merupakan luka
mengenai bola mata penetrasi yang
mengenai kornea
• Trauma mata terbuka dapat berupa ruptur
(diakibatkan benda tumpul) atau laserasi (luka
penetrasi/tembus, perforasi, benda asing intraokular
• Luka laserasi merupakan luka yang memiliki jalur
masuk sedangkan luka perforasi merupakan luka
dengan jalur masuk dan jalur keluaraokular)
Birmingham Eye Trauma Terminology System
(BETTS
Penyebab tersering adalah karena  Benda asing dengan
kecelakaan saat bekerja, bermain, kecepatan tinggi
dan berolahraga. Luas cedera menembus lapisan
ditentukan oleh ukuran benda
yang mempenetrasi, kecepatan sklera atau kornea
saat impaksi, dan komposisi &jaringan lain
benda tersebut bersarang di dalamnya
bahkan dapat mengenai
os orbita.
 akan ditemukan suatu
luka terbuka dan terjadi
prolaps iris, lensa,
ataupun corpus viterus.
 Perdarahan intraokular
dapat terjadi apabila
trauma mengenai
jaringan uvea, berupa
hifema atau
henophthalmia
Tajam penglihatan akan menurun
Bila terdapat perforasi kornea akan terlihat bilik
mata yang dangkal
Kadang-kadang terdapat hifema
Tanda-tanda lain adalah kemosis hemoragik,
laserasi konjungtiva, atau kamera anterior yang
dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang
eksentrik
gangguan motilitas, perdarahan subkonjungtiva,
edema kornea, iritis, hifema, glaukoma sudut
sempit, midriasis traumatik
Anamnesis
Anam Pem. 1. Pemeriksaan Fisik
nesis Fisik • Uji ketajaman visual
• Slitlamp
2. Pemeriksaan Penunjang
Pem.  Pemeriksaan
Penunjang Laboratorium
- CT-Scan
- MRI
 Ultrasonografi
TRAUMA TEMBU S
OKULI
 Tanpa Operasi
Pada luka tembus yang minimal, tanpa kerusakan
intraokuler, tidak ada prolap, diberikan terapi
antibiotik sistemik dengan atau topical, dengan
observasi yang ketat

 Pembedahan
 Tujuan awal  memugar kembali integritas bola
mata

 Tujuan kedua  memulihkan visus melalui perbaikan


kerusakan eksternal dan internal pada mata
Oftalmia simpatetik
• Penyakit inflamasi yang bisa terjadi pada mata yang tidak
mengalami trauma beberapa bulan setelah trauma.
• Diduga suatu suatu respon imun terhadap jaringan uvea yang
terpapar dengan trauma.
• Gejala seperti nyeri, penurunan visus dan fotofobia bisa
berkurang apabila dilakukan enukleasi pada mata yang
mengalami trauma

Hematoma palpebra
• merupakan pembengkakan atau penimbunan darah di
bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah
palpebra.
• Sering terlihat pada trauma tumpul okuli.
• Kompres dingin untuk menghentikan perdarahan.
• Kompres hangat pada palpebra untuk memudahkan absorpsi
darah
Edema konjungtiva
•menjadi kemotik (edema) pada setiap kelainan
termasuk akibat trauma tumpul

Perdarahan subkonjungtiva
•akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat
dibawah konjungtiva (seperti arteri konjungtiva dan
arteri episklera)

•akibat dari batuk rejan, trauma tumpul atau pada


keadaan pembuluh darah yang mudah pecah
Edema kornea
Keluhan berupa penglihatan kabur
• Terlihat keruh.
• Yang berat dapat mengakibatkan masuknya
serbukan sel radang dan neovaskularisasi ke
dalam jaringan stroma kornea

Erosi kornea
•Terkelupasnya epitel kornea
•Dapat terjadi tanpa defek pada membran basalis
•Gejala  sakit sekali akibat erosi merusak kornea, fotofobia dan
penglihatan akan terganggu oleh media yang keruh.
•Pada kornea akan terlihat adanya defek epitel kornea yang bila
diberi fuorosein akan berwarna hijau
•Erosi yang kecil  tertutup kembali setelah 48 jam.
•Erosi rekuren  akibat cedera yang merusak membran basal
sangat ditentukan oleh
diantaranya usia, penyebab trauma,
endoftalmitis, luasnya luka, fraktur wajah,
hifema, ketajaman penglihatan inisial, tipe
trauma, benda asing intra okuler, lokasi
benda asing intra okuler, trauma mata
sebelahnya, trauma lensa, keberadaan lensa,
no light perception, trauma perforasi, ablasi
retina, jenis kelamin, prolaps jaringan,
perdarahan vitreal, lokasi dan panjangnya
luka
 seorang anak laki-laki, 11 Berdasarkan hasil
tahun dengan keluhan anamnesis dan
utama mata kanan merah pemeriksaan fisik mata
sejak 1 minggu sebelum kanan maka dapat
masuk rumah sakit. Os ditegakkan diagnosis vulnus
mangatakan keluhan perforasi kornea dengan
muncul sesaat setelah mata prolaps iris ec trauma
kirinya terkena batang lidi tembus okuli. Hal ini sesuai
saat sedang bermain. literatur yang mengatakan
Setelah itu pasien mengaku trauma yang menyebabkan
pandangan menjadi kabur perforasi kornea dapat juga
seperti ada benda yang menyebabkan prolaps iris.
menghalangi
 ± 3 hari sebelum masuk
rumah sakit, pasien
mengatakan keluhannya
semakin memburuk.
Keluhan disertai dengan
nyeri. Nyeri dirasakan terus
menerus. Pandangan pun
semakin kabur.
 Riwayat mata merah
sebelumnya disangkal,darah
(-),rasa terbakar pada mata
(-), penglihatan ganda (-),
 Penatalaksanaan  Dimana hal ini telah
pada kasus ini sesuai dengan
adalah antibiotik literatur yang
topikal dan sistemik, mengatakan
kortikosteroid topical perforasi pada
serta os telah kornea harus
dilakukan operasi dilakukan penjahitan
hecting kornea dan segera. Jika iris
reposisi iris. Setelah yang prolaps tidak
operasi diberikan layak lagi, maka
antibiotik dan dapat dipotong dan
kortikosteroid. direposisi. Setelah
operasi diberikan
antibiotik sistemik
untuk mencegah
infeksi

Anda mungkin juga menyukai