Anda di halaman 1dari 23

REFLEKSI KASUS

LASERASI KORNEA

RESIDEN PEMBIMBING
Dr. Neneng H., Sp.A

Oleh :
NIRMA SARI
2016510028
PENDAHULUAN

Mata merupakan bagian tubuh yang sangat peka. Trauma, seperti debu
sekecil apapun masuk ke dalam mata, sudah cukup untuk menimbulkan
gangguan yang hebat, lagipula bila keadaan ini diabaikan, dapat
menimbulkan penyakit yang cukup gawat.

Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak,


saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan akan dapat mengakibatkan
atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan.
Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut: trauma
tumpul, trauma tembus, trauma kimia dan trauma radiasi. Trauma pada
mata dapat mengenai jarinngan di bawah ini secara terpisah atau
menjadi gabungan trauma jaringan mata: kelopak, konjungtiva, kornea,
uvea, lensa, retina, papil saraf optik dan orbita.
ANATOMI KORNEA

Epitel
Membran Bowman
Stroma
Membran Descement
Endotel
PENYEMBUHAN LUKA KORNEA

Dalam waktu satu jam setelah trauma, sel epitel


parabasilar mulai membelah dan bermigrasi ke
seluruh denudation area secara terus menerus untuk
menutup defek. Penyembuhan yang lengkap,
termasuk restorasi ketebalan epitel (4-6 lapis) dan
reformasi fibril, membutuhkan waktu 4-6 minggu.

Epitelium dan endothelium merupakan bagian yang


penting untuk penyembuhan luka. Jika epitelium tidak
menutupi luka dalam waktu beberapa hari,
penyembuhan stroma di bawahnya akan terbatas dan
luka akan rapuh. Factor pertumbuhan dari epitelium
merangsang dan meneruskan penyembuhan.
 partial-thickness corneal laceration:  simple full-thickness lacerations :

luka biasanya akan menutup sendiri. tatalaksana dilakukan berdasarkan ukuran luka,
Terapi yang dibutuhkan berupa antibiotik kebocoran luka, dan keterlibatan organ okular lain.
topikal dan siklopegik topikal untuk Jika ukuran kecil (<2mm), maka luka bisa menutup
mengurangi spasme siliar sehingga sendiri dengan baik. Pasien dengan ukuran luka lebih
dari 3 mm, terdapat lepasnya jaringan korneal,
nyeri berkurang. Dapat juga digunakan
laserasi yang sampai ke iris atau kornea harus di
lensa kontak sebagai pelindung luka. tatalaksana bedah.
LASERASI KORNEA

o Laserasi kornea adalah luka pada keseluruhan


tebal dinding kornea yang disebabkan oleh
benda tajam.

o Keluarnya bagian bola mata di sebut dengan


prolaps. Bila yang keluar iris maka disebut
prolaps iris.

o Robekan kornea bila sembuh akan


menimbulkan sikatrik yang disebut Lekoma
cornea, apabila iris ikut melekat kearah cornea
karena proses penyembuhan disebut lekoma
adheren.
LAPORAN IDENTITAS PASIEN
KASUS
• Nama : Tn.R
• Umur : 54 thn
• Jenis kelamin : Pria
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Menikah
• Alamat : Desa Palasa
• Pekerjaan : Guru
• Tanggal pemeriksaan : 24 Juli 2021
LAPORAN ANAMNESIS
KASUS
 KELUHAN UTAMA
Mata Kiri Nyeri
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD UNDATA Palu dengan keluhan
utama mata kiri nyeri. Pasien juga mengeluhkan penglihatan mata kiri
pasien kabur. Keluhan ini dimulai setelah mata pasien terkena serpihan
batu ketika memangkas rumput 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluhkan nyeri kapala sebelah kiri tembus kebelakang.
Pasien juga merasakan ada yang mengganjal dimata sejak terkena
serpihan batu tersebut. Saat melihat sebuah benda, penderita seperti
melihat ada selubung gelap yang menutupi bendah tersebut, dan
disekitar bendah itu penderita melihat seperti berkunang-kunang. Mata
merah (+), nyeri (+), mata berair (+), gatal (-), keluar kotoran dari mata
(-).
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU RIWAYAT KELUARGA

 Riwayat penggunaan kacamata baca  Tidak ada anggota keluarga pasien


dengan +1,75 yang sakit seperti ini
 Riwayat operasi mata sebelumnya  Riwayat Diabetes Mellitus dalam
disangkal keluarga disangkal
 Riwayat penyakit mata lain sebelumnya  Riwayat Hipertensi dalam keluarga
disangkal disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi disangkal
 Riwayat penyakit Diabetes Mellitus
disangkal
 Riwayat menggunakan obat-obatan dalam
jangka waktu lama disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis , GCS E4V5M6
Tekanan darah : 140/88 mmHg
Nadi : 78×/menit
Respirasi : 18×/menit
Suhu : 36,90c
Jantung/paru : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas norman
Ektremitas : Akral hangat
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala / Leher
a/i/c/d : -/-/-/-
Pupil isokor : 3mm/3mm
Reflek cahaya : (+)
Pembesaran KGB : Tidak ditemukan pembesaran KGB pada
Leher atau Axiller
Thorax:
Paru
Inspeksi : Gerak nafas simetris, retraksi (-)
Palpasi : Simetris, fremitus raba simetris
Perkusi : Sonor / sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler +/ + Ronkhi -/- Wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba
Perkusi :
Batas kiri : redup di ics V midclavicular line sinistra
Batas kanan : redup di ics II parasternal line dextra
Auskultasi : S1/S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: flat
Palpasi: soepel , nyeri tekan (-)
Perkusi: meteorismus (-)
Auskultasi: bising usus (+)
Ekstremitas
Akral hangat kering, edema (-)
Pemeriksaan Khusus/ Status Oftalmikus

Oculus Dextra Oculus Sinistra


6/6 VISUS 0
Gerak bola mata ke segala arah GERAK BOLA MATA Gerak bola mata terbatas
baik
Tidak ada kelainan SUPERSILIA Tidak ada kelainan
Edema (-), spasme (-) PALPEBRA Edema (+)

Hiperemis (-) KONJUNGTIVA Mixed injeksi (+)

Putih SKLERA Merah


Jernih CORNEA laserasi (+) full thickness

IRIS Iris: Sinekia (+)


Iris: dalam batas normal
PUPIL
Refleks pupil ( + ) Refleks pupil (-)
Pupil bulat Pupil irreguler

Jernih LENSA Keruh


PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hasil pemeriksaan dengan slit lamp OD didapatkan


COA, iris normal dan lensa jernih. Sedangkan pada
OS didapatkan laserasi kornea, COA dangkal,
prolapse iris, pupil ireguler dan lensa keruh.
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS

Laserasi kornea + prolapse iris


PENATALAKSANA

 Penatalaksanaan awal pada mata, dilakukan irigasi untuk menghilangkan kemungkinan


adanya benda asing yang terdapat pada mata.

 Pada partial-thickness corneal laceration luka biasanya akan menutup sendiri. Terapi yang
dibutuhkan berupa antibiotik topikal dan siklopegik topikal untuk mengurangi spasme siliar
sehingga nyeri berkurang. Dapat juga digunakan lensa kontak sebagai pelindung luka.

Heckting laserasi kornea + prolapse iris


Ceftriaxone 1 gr 2x1
As. Mefenamat 500 mg 3x1 klp
Natrium diclofenac 5 mg
PROGNOSIS

Heckting laserasi kornea + prolapse iris


Dubia ad bonam
PEMBAHASAN

Diagnosis laserasi kornea ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan penunjang. Anamnesis pasien penting pada
trauma kornea, dapat ditanyakan bentuk dan ukuran benda
penyebab trauma, asal dari objek penyebab trauma, keadaan saat
terjadinya trauma, waktu dan lokasi terjadinya trauma, aksesoris
mata yang dapat melindungi atau berkontribusi pada trauma akut,
riwayat mata, operasi mata sebelumnya, penglihatan sebelum
terjadinya trauma pada kedua mata, penyakit mata yang ada.
PEMBAHASAN

Pada kasus ini, pasien mengeluh mata sebelah kiri nyeri dan kabur
setelah terkena serpihan batu saat memangkas rumput 2 hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh nyeri kepala
sebagian di sebelah kiri tembus belakang. Mata kiri pasien terlihat
merah dan berair, terdapat kotoran mata pada mata kiri pasien dan
gatal pada mata pun disangkal pasien. Pasien tidak menggunakan
aksesoris mata apapun saat kejadian dan pasien menggunakan
kacamata baca untuk kegiatan sehari-hari. Sedangkan pada mata
bagian kanan pasien tidak mengalami keluhan apapun.
PEMBAHASAN

Sesuai dengan kepustakaan dimana pada trauma tembus bola mata


akan memperlihatkan tanda-tanda seperti tajam penglihatan yang
menurun, tekanan bola mata rendah, bilik mata dangkal, bentuk dan
letak pupil yang berubah, terlihat adanya ruptur pada kornea atau
sklera, terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata, iris,
lensa, badan kaca atau retina, konjungtivitis kemotik.
PEMBAHASAN

Berdasarkan penanganannya prinsip laserasi kornea berupa


mempertahankan bola mata dimana setiap kebocoran harus ditutup atau
dijahit, setiap jaringan yang keluar digunting atau dibuang, mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi dapat diberikan antibiotika, tetes uap air,
atau antibiotik sub konjungtiva, indektomi bila ada iris yang keluar,
vitrektomi bila ada badan kaca yang prolapse, kornea yang mengalami
robekan dijahit dengan interrupted yang berjarak 2mm secara laneral.

Prognosis pada penderita ini adalah dubia ad bonam. Penderita dianjurkan


untuk selalu memakai kacamata pelindung jika melakukan pekerjaan
seperti memangkas rumput.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai