Anda di halaman 1dari 45

LUKA TEMBAK

dr. Asrawati Azis, SpF

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Palu
PENDAHULUAN

▪ Dasar-dasar ilmu Balistik harus dikuasai


sehingga apabila suatu ketika menjumpai
kasus luka tembak --> dapat melakukan
pemeriksaan dan membuat interprestasi
secara benar.
▪ Dokter juga diminta untuk menyatakan
apakah suatu senjata itu dapat menjadi
penyebab terjadinya luka tersebut.
Hal-hal yang harus dikerjakan pada
pemeriksaan korban luka tembak :

▪ Pengamanan dan pengumpulan barang bukti.


▪ Mengenali apakah itu suatu luka tembak
▪ Menentukan luka tembak masuk dan luka
tembak keluar
▪ Jumlah dan lokalisasi luka pada pakaian/tubuh
▪ Memperkirakan jarak dan arah/sudut
tembakan
▪ Jumlah tembakan yang dilepaskan
Hal-hal yang harus dikerjakan pada
pemeriksaan korban luka tembak :

▪ Menentukan ada tidaknya tanda-tanda khas


pada korban bunuh diri, kecelakaan,
pembunuhan.
▪ Menentukan luka yang menjadi penyebab
kematian
▪ Mencari anak peluru/gotri dan benda-benda
asing lainnya dari tubuh korban
▪ Pemeriksaan khusus al : sidik jari, gol.darah,
histo patologi, dll.
▪ Membuat laporan otopsi – visum et repertum
Macam senjata api.

1. Smooth bored (Shotgun)


 Bore atau bagian dalam larasnya, sama sekali
licin
 Diameter dari borenya dapat mengecil atau
“choked” kearah moncongnya
 Senjata type ini menembakkan gotri-2 bulat dari
timah
 Biasanya --> olahraga dengan daya tembak
kurang dari 50 m
Macam senjata api.
2. Rifled
 Bagian dalam bore ditakik dengan sejumlah alur
‘spiral grooves”
 Penonjolan diantara alur itu disebut “land”.
 Senjata jenis ini menembakkan satu anak peluru
tunggal yang didorong keluar oleh letusan
pembakaran mesiu
 Anak peluru akan bergerak memutar-spiral -->
menimbulkan gerakan gyroscopic yang membuat
peluru tetap lurus sampai sekitar 1 km
 Bagian dari “land” yang mencekam akan
membentuk goresan-goresan sejajar pada badan
anak peluru --> dapat di Identifikasi
S H O T G U N
▪ hampir semua berlaras panjang
▪ umumnya berlaras ganda disusun berdampingan
▪ Peluru shotgun terdiri dari selongsong yang
bervariasi, dapat terbuat dari logam, karton, atau
plastik
▪ Bagian dalam selongsong berisi mesiu, wad dan
gotri-gotri
▪ Umumnya mesiu yang di pakai adalah “smokeless
powder
▪ Anak peluru penabur – shotgun ini ada dua macam :
− anak peluru penabur besar – Buck shot, loper
− anak peluru penabur kecil – bird shot, hagel
Kaliber
shotgun.
▪ jumlah bola-bola padat dari timah murni,
masing-masing tepat sesuai dengan bagian
dalam laras, yang berbobot satu pound
▪ Jadi apabila 12 timah berbobot 1 pound itu
masing-masing dapat tepat masuk dalam laras
suatu senjata, maka senjata itu dikatakan
berkaliber 12 bore.
▪ Senjata yang lebih kecil tentu jumlah gotri yang
dapat dibuat dari 1 pound timah akan lebih
banyak --> bila 20 timah disebut berkaliber 20
bore.
▪ Suatu senjata shotgun yang besar (elephant) -->
berkaliber 6 atau 8 bore.
R I F L E D G U
N
Ada dua type :
1. Kecepatan rendah → laras pendek (pistol/revolver)
 Daya tembak 350-550 meter
 kekuatan ledakan 4-6 ton
 kecepatan peluru waktu keluar 700-1000
km/jam
2. Kecepatan tinggi → laras panjang (rifles)
 daya tembak 2000-3000 meter
 kekuatan ledakan 20 ton
 kecepatan peluru waktu keluar 1000-4500
km/jam
Jenis senjata laras pendek :
1. Revolver
 Mempunyai metal drum (tempat
penyimpanan peluru --> 6 peluru)
yang berputar (revolve) setiap kali
trigger ditarik dan menempatkan
peluru baru pada posisi siap untuk di
tembakkan.
 Contoh : .22 cal Iver Jhonson, .38 cal S
& W dipakai polisi.
2. Pistol.
 Pelurunya diletakkan dalam suatu
kotak logam, disebut magazine yang
terletak dibawah breech.
Senjata laras panjang
▪ Senjata ini berkekuatan tinggi dengan daya
tembak sampai 3000 m, mempergunakan
peluru yang lebih panjang.
PEMERIKSAAN KORBAN LUKA TEMBAK

1. Pemeriksaan di TKP.
 Dari pemeriksaan di TKP dapat diperoleh
gambaran tentang cara kematian.
 Pemeriksaan yang perlu dilakukan :
 Memeriksa keadaan sekitar TKP
 Mengamankan barang bukti
 Mencacat penemuan-penemuan pada
pemeriksaan
 Mencari/mengumpulkan barang bukti
 Memberi bantuan / petujuk pada petugas
penyidik
PEMERIKSAAN KORBAN LUKA TEMBAK

2. Pemeriksaan luka tembak pd tubuh korban :


 Menentukan jumlah luka tembaknya
 Menentukan jenis luka tembaknya
 Memperkirakan jarak luka tembak
 Menentukan lokasi luka tembak
 Memperkirakan arah tembakan terhadap tubuh
korban
 Menentukan/mencari/mengamankan anak
peluru yang bersarang dalam tubuh korban
 Memperkirakan jenis senjatanya
Mekanisme suatu tembakan :

▪ Sesaat setelah pemetik/trigger suatu senjata api


ditarik maka mula-mula primer akan meletus
akibat panas yang ditimbulkan oleh pukulan dari
“firing pin”, yang mana ini kemudian akan
menyalakan mesiu dalam selongsong.
▪ Bersamaan dengan meletusnya peluru akan
keluar dari laras ialah : gas panas, asap, nyala api,
sisa mesiu setengah/tak terbakar, fragmen metal,
anak peluru/gotri pada shotgun juga ikut keluar
“wad”.
▪ Efek tersebut diatas --> dapat menimbulkan luka.
Efek dari komponen-2 senjata/peluru
pd tubuh korban :

▪ Efek nyala api → luka bakar (biasanya rambut


terbakar)
▪ Efek asap → noda-noda kotor (jelaga)
▪ Efek mesiu → Tatto atau stippling
▪ Efek anak peluru → Luka tembak masuk
Luka tembak keluar
▪ Efek metal → fouling
▪ Efek moncong laras → imprint moncong (pada
luka tembak tempel)
Mekanisme timbulnya lubang luka
tembak masuk dikulit.
Klasifikasi luka tembak

1. Luka tembak masuk


 luka tembak kontak
− hard contact
− soft contact
 luka tembak jarak dekat
 luka tembak jarak jauh
2. Luka tembak keluar
Luka Tembak Masuk Kontak

▪ Luka tembak kontak terjadi apabila moncong laras


senjata ditekankan pada kulit lalu ditembakkan
▪ Bentuk luka biasa circular, kecuali bila arah tembakan
membentuk sudut (bentuk oval)
▪ Pada tepinya terdapat gelang kontusi dan apabila ada
rambut akan hangus.
▪ Pada tepi luka juga dapat ditemukan sisa-sisa mesiu,
tatto
▪ Apabila senjata dipegang erat menekan kulit, sisa
mesiu terdapat didalam jaringan subcutane dan dalam
saluran tembakan.
Luka Tembak Masuk Kontak

▪ Apabila ada tulang dibawah kulit --> maka tepi luka


akan berbentuk bintang/robek-robek
▪ Sering kali tepi luka berwarna “pinkish-red” karena
terbentuknya carboxyhemoglobin akibat gas CO.
▪ Pada kontak erat --> cetakan dari moncong laras.

Lk.tembak tulang
Luka Tembak Masuk Jarak Dekat

▪ Terjadi pada jarak tembakan mulai jarak dari


kontak longgar hingga jarak < 60 cm
▪ Ciri yang khasnya :
▪ efek dari asap → terlihat pada tembakan sampai
30 cm
▪ nyala api → terjadi pada tembakan kurang dari
15 cm
▪ Tattooage → disebabkan mesiu yang tidak
terbakar dapat terlihat sekitar luka tembak
masuk pada tembakan kurang dari 60 cm
Luka Tembak Masuk Jarak Jauh

▪ Bentuknya bulat atau oval, tanpa adanya


kotoran/noda-noda yang disebabkan nyala api,
asap atau sisa-sisa mesiu/tattoage
▪ Terjadi pada tembakan jarak > 60 – 75 cm.
▪ Satu-satunya komponen yang terlibat dalam
terjadinya luka ini hanyalah anak peluruh saja
▪ Tepi luka umumnya menunjukkan gelang
kontusi.
Luka Tembak Masuk Pada Tulang

▪ Anak peluru yang menembus tulang menimbulkan


luka yang khas → dapat dipakai untuk menentukan
luka tembak masuk dan luka tembak keluar
▪ Bila anak peluru menembus tabula eksterna →
masih tertahan oleh tabula interna → sedangkan
waktu anak peluru menembus tabula interna tak ada
yang menghalangi sehingga lubang yang ditimbulkan
akan lebih besar.
▪ Bentuk lubangnya akan berupa corong kearah
jalannya anak peluru.
▪ Sebaliknya pada lubang luka tembak keluar corong
akan mengarah keluar sebab lubang pada tabula
interna akan lebih kecil dari lubang pada tabula
eksterna.
Luka Tembak Masuk SHOT-GUN

▪ Komponen dari shotgun yang menimbulkan efek


adalah : Gas, asap, nyala api, mesiu, gotri, wad
dan card
▪ Karakteristik dari luka yang ditimbulkan oleh
shotgun bermacam-macam tergantung dari
kaliber senjata, shotgun bermacam-macam
tergantung dari kaliber senjata, derajat
penguncupan laras choke dan bentuk dan jumlah
dari gotrinya
Jenis-2 luka tembak masuk
berdasarkan jarak tembakan :
▪ Luka Tembak Kontak
▪ Luka Tembak Masuk Jarak Dekat
▪ Luka Tembak Masuk Jarak Jauh
 Jarak tembak 1 – 4 yard
 Jarak tembak lebih dari 4 yard
Luka Tembak Kontak

▪ Bentuknya bolat atau oval.


▪ Tepi luka dikulit → tajam rata (clean cut).
▪ Kadang-kadang bergerigi dan terlihat
adanya luka memar kehitaman karena mesiu
▪ Luka bakar ditepi luka → akibat nyala api
▪ Karena tambakan dan gas-gas ikut masuk
kedalam luka → jaringan subcutan dan organ
dalam menunjukan kerusakan yang hebat.
▪ Darah dan jaringan pada saluran luka
menunjukkan adanya carbonmonoxide.
Luka Tembak Masuk Jarak Dekat
▪ Jarak tembakan biasanya sampai 60 cm.
▪ Dari jarak kontak longgar - 15 cm :
 Luka oval atau bulat (diameter 2,5 cm)
 Tepi luka dapat “clean cut” atau robek
sedikit
 Ada efek dari nyala api, dan kehitaman
karena asap dan mesiu
▪ Pada jarak sampai 60 cm :
 Tattoage dapat terlihat
 Pada jaringan dalam terlihat kerusakan dan
mungkin adanya carbon monoxide
▪ Sampai jarak ini ikut masuk dalam tubuh →
wad dan card beserta gotri-gotri.
Luka Tembak Masuk Jarak Jauh

▪ Jarak tembak 1 – 4 yard.


 Gotri-2 mulai menyebar dan menimbulkan
lubang-2 tambahan sebesar 1/8 inch di
sekitar lubang utama dengan tepi luka
bergerig.
▪ Jarak tembak lebih dari 4 yard.
 Gotri-2 akan menyebar lebih luas dan pada
jarak tembak lebih dari 10 yard (9 m) luka
tembak masuk akan berupa lubang-lubang
kecil berdiri sendiri.
 Luka sedemikian tentu hanya mematikan
bila mengenai umpamanya, menembus
pembuluh arteri besar.
LUKA TEMBAK KELUAR

▪ Terjadinya sama dengan luka tembak


masuk, hanya saja kekuatan yang
meregangkan kulit, arahnya dari dalam
keluar.
▪ kelainan yang terjadi disebabkan anak
peluru/gotri saja.
▪ Luka tembak keluar dapat
menimbulkan kesulitan dalam
interprestasinya sebab bervariasi dalam
ukuran dan bentuk.
LUKA TEMBAK KELUAR

Faktor-faktor yang mempengaruhi :


▪ Kecepatan anak peluru pada waktu keluar
▪ Luas daerah yang terkena anak peluru waktu
keluar
▪ deformasi anak peluru
▪ goyangan/tumbling anak peluru
▪ fragmentasi
▪ ada tidaknya fragmen tulang yang ikut keluar
▪ ada tidaknya tulang dibawah kulit tempat
keluar
▪ ada tidaknya benda yang tertekan pada kulit
tempat keluar.
OTOPSI KORBAN LUKA TEMBAK

▪ Luka tembak masuk dilukiskan dalam keadaan


aslinya, lebih baik kalau bisa di potret
▪ Sebelum dibersihkan dilakukan “parafin test”
terutama pada luka tembak jarak dekat
▪ Luka tembak karena peluru penabur shotgun harus
dijiplak atau dipotret. Ini perlu untuk mentukan
jarak tembakan, dibandingkan dengan hasil “test
firing
▪ Luka dibersihkan, dapat dipakai sabun, setelah
bersih periksa pada ada tattoage dll. Dalam
keadaan ini dipotret lagi
OTOPSI KORBAN LUKA TEMBAK

▪ arah tembakan dari luar depan/belakang atau


samping dan sudutnya
▪ Sebelum dilakukan pemeriksaan dalam sebaiknya
dilakukan X- Foto dahulu. Saluran, jalanya anak
peluru harus ditentukan sebelum orang-orang
dikeluarkan. Anak peluru yang bersarang dalam
tubuh harus dicari/diambil untuk pemeriksaan
balistik
▪ Letak luka tembak masuk/keluar diukur dengan
mengambil patokan tumut dan garis tengah tubuh
melalui tulang punggung. Ini perlu untuk
memperkirakan arah tembakan dari luar
depan/belakang atau samping dan sudutnya
Pemeriksaan Radiologi

▪ Mempermudah dan menyingkat waktu dalam


melokalisir dan menentukan anak peluru
▪ Menentukan jumlah anak peluru
▪ Menentukan arah dan sudut tembakan
▪ Menentukan jarak tembakan
▪ Dokumentasi
“Parafin test”

Digunakan untuk deteksi dari nitrat dan nitrit


dari mesiu yang mungkin tertinggal pada
tangan korban/orang yang melepaskan
tembakan, pada pakaian dan kulit sekitar luka
tembak masuk
Neutron activation analysis

▪ Identifikasi lubang di pakaian


▪ Menentukan jarak tembakan
▪ Menentukan asal anak peluru/gotri dari kadar
Pb
▪ Menentukan apakah seseorang telah
menembakan suatu senjata atau tidak
dengan deteksi ada tidaknya Pb, Antimony,
dan barium pada tangan
IDENTIFIKASI SENJATA API

▪ tugas ahli senjata api untuk membuktikan


apakah senjata api tersebut benar yang
digunakan dalam kasus tersebut
▪ Pertama-tama yang dilakukan ialah melakukan
pemotretan senjata api tersebut.
IDENTIFIKASI SENJATA API

Pemotretan dan catat hal-hal sbb :


▪ jenis senjata ; pistol, revolver rifle, dll
▪ keasdaan senjata
▪ panjang laras
▪ letak dan cap pabrik
▪ letak dan nomer serinya
▪ perincian tentang magazine, firing pin,
breechlock, extractor, dll
▪ karakteristik dari rifling
▪ kaliber atau gauge senjata
IDENTIFIKASI SENJATA API

▪ Syarat mutlak untuk identifikasi senjata api ialah


harus ditemukan anak peluru dan/atau
selongsong
▪ Identifikasi anak peluru; tahap pertama ialah
mencocokkan senjata api ialah dicurigai dengan
anak peluru bukti mengenai :
 Kaliber
 Jumlah alur
 Arah alur
Pemeriksaan anak peluru meliputi

▪ pemeriksaan visual
▪ pencatatan berat dan diameternya
▪ penentuan kaliber
▪ pemeriksaan cacat-cacat/goresan
▪ firing test
TEST FIRING

▪ Dilakukan oleh pabrik pembuat senjata untuk


meneliti cara kerja dan keamanan suatu
senjata
▪ Penentuan jarak tembakan
▪ Identifikasi senjata api
TEST FIRING

Untuk menentukan kembali anak peluru


hasil test firing dapat dilakukan dengan
cara :
 Tembakan dilakukan kedalam tabung besi
diameter 60 cm, panjang 360 cm, berisi air
 Tembakan kedalam peti yang bersekat dan berisi
kapas
Identifikasi dengan
selongsong
▪ Seperti anak peluru pada selongsong juga
didapatkan goresan yang dapat membantu
identifikasi senjata
▪ Pemeriksaan pendahuluan pada selongsong
meliputi :
 Keadaan umum selongsong seperti : bentuk, kaliber,
komposisi (tembaga, nikel brass, karton dll )
 Pabrik pembuatnya, biasanya tertera pada pangkal
selongsong
Identifikasi dengan
selongsong
Goresan-goresan yang terdapat pada
selongsong ditimbulkan oleh karena :
 Bekas pukulan pasak pemalu pada primer
 Bekas cetakan pengancing (breechlock
mark)
 Magazine mark
 Bekas penarik selongsong pada
rim/groove
 Bekas pembuang selongsong ejector
pada bagian belakang
Mengirim dan mengamankan barang bukti
anak peluru/selongsong

▪ Buat inskripsi pada anak peluru/selongsong


berupa : nomor, tanggal, initial. Pilih lokasi
sedemikian rupa hingga tidak merusak goresan
yang perlu untuk identifikasi
▪ Bungkus dengan kapas
▪ Masukkan dalam kotak karton dan bungkus rapi
▪ Ikat kotak, beri label dan segel
▪ Buat berita acara pembungkusan, serta dengan
contoh segel
Ciri-ciri klasik korban bunuh
diri dengan senjata api

▪ Luka tembaknya hampir selalu kontak atau hampir


kontak
▪ letak tembakan, biasanya pada pelipis kanan (pada
orang kidal letaknya pada pelipis kiri), tengah dahi,
langit-langit mulut, daerah jantung atau pada
daerah epigastrium
▪ Pada korban bunuh diri dengan senjata laras
panjang biasanya dipilih tempat dibawah dagu
setengah bagian atas leher

Anda mungkin juga menyukai