“HANGING”
LAPORAN KASUS TENTANG KEMATIAN TERTUNDA DALAM
PERCOBAAN GANTUNG DIRI
Disusun Oleh :
Salmia
N 111 21 069
Pembimbing :
dr.AsrawatiAzis, Sp.FM
Arun Kumar., Sandeep Kumar Giri., Kuldeep Kumar., Luv Sharma., Pradeep Yadav
dan SK Dhattarwal
ABSRAK
LAPORAN KASUS
Seorang wanita berusia 27 tahun yang sudah menikah dibawa ke unit gawat
darurat & kecelakaan rumah sakit kami dalam keadaan tidak sadar dengan dugaan
riwayat gantung diri di rumahnya. Dia ditemukan gantung diri dengan dupatta yang
dikaitkan di kipas langit-langit. Dia tetap tidak sadarkan diri selama penerimaan. Dia
meninggal setelah tiga hari bertahan hidup. Setelah itu dilakukan pemeriksaan post-
mortem medikolegal terhadap jenazah di Dept. Kedokteran Forensik dan temuan
berikut diamati:
- Temuan otopsi eksternal: Mata dan mulut bilateral ditutup. Bagian anterior
lidah menunjukkan bekas gigitan
- Tanda ligatur: Tanda pengikat kecoklatan [Gbr: 1] dengan lebar bervariasi
dari 2 hingga 1 cm muncul di sekitar leher kecuali garis rambut posterior.
Tanda itu terletak di atas tulang rawan tiroid, 5,5 cm di bawah pusat dagu di garis
tengah. Dari dua tanda itu miring ke belakang dan ke atas. Di sisi kanan, tanda
terletak di sudut kanan mandibula dan menghilang di atas prosesus mastoideus kanan
dan di sisi kiri tanda terletak 2 cm di bawah sudut kiri mandibula dan menghilang 2
cm di posterior dan di bawah prosesus mastoid. Tandanya kering dan keras. Pada
diseksi lapisan, otot di bawahnya pucat, utuh dan dasar tanda pucat, mengkilat, keras
dan perkamen seperti dengan ekimosis marginal. Pada diseksi dalam, struktur
laringotrakeal yang sesuai ditemukan padat.
Noda saliva kering berwarna putih keperakan terlihat keluar dari sudut kiri mulut
menuju sudut kiri mandibula [Gbr:2].
Gambar 2 Menampilkan noda putih keperakan dari air liur
Otak mengalami kongesti dan edema [Gbr:3]. Kedua paru-paru tersumbat dan edema.
Semua organ lain ditemukan tersumbat. Rahim terlihat pada fase menstruasi dan
ovarium bilateral mengalami kongesti.
Istilah "hampir gantung" mengacu pada pasien yang bertahan dari cedera
gantung cukup lama untuk mencapai rumah sakit. Sebagian besar pasien mengalami
komplikasi pernapasan dan neurologis segera setelah penyelamatan. Edema paru
adalah komplikasi paling umum yang biasanya terjadi segera setelah penyelamatan
mereka dari obstruksi jalan napas akut atau gantung diri.
Sebuah kasus dilaporkan oleh Hausmann and betz dimana korban selamat
selama 4 hari setelah percobaan bunuh diri dengan cara digantung. Penyebab
kematian dianggap sebagai infark serebral setelah thrombosis traumatis dari arteri
karotis yang pecah secara secara subtotal.
Dalam studi lain oleh Verma SK& Aggarwal BBL dilaporkan gantung tidak
sengaja seorang pria dewasa yang terjebak di lift sebuah bangunan dan digantung
secara tidak sengaja. Dia juga bertahan selama 39 hari di rumah sakit dan meninggal.
Temuan penelitian ini sangat mirip dengan temuan yang diamati oleh penulis dari
berbagai penelitian.
KESIMPULAN
1. Vij K. Buku Ajar Kedokteran Forensik & Toksikologi. edisi ke-6 New Delhi:
Ilmu Kesehatan Elsevier APAC. 2014: hal.116.
2. Modi JP, Modi N. Buku Ajar Fikih Kedokteran dan Toksikologi. edisi ke-25.
Noida: LexisNexis.2016:p 315-316.
3. Reddy KSN, Murty OP. Esensi Kedokteran Forensik dan Toksikologi. 34thed.
New Delhi: Penerbit Medis Jaypee Brothers. 2017: hal.316.
4. Oswalt CE, Gates GA, Holmstrom MG. Edema paru sebagai komplikasi
obstruksi jalan napas akut. JAMA. 1977;2 38(17):1833-5.
5. Aggarwal NK, Kishore U, Agarwal BB. Hangingdelayed death (Fenomena
langka). Hukum Ilmu Kedokteran 2000; 40(3):270-2.
6. Hausman R, Betz P. Kematian tertunda setelah percobaan bunuh diri dengan
cara digantung.Med Hukum Int J. 1997; 111:164-6.
7. Verma SK, Agarwal BB. Kecelakaan gantung dengan kematian tertunda di
lift. Hukum Ilmu Kedokteran. 1999; 39:342-4.
8. Kumar RR, Punitha R. Penyebab kematian yang tertunda di gantung: sebuah
studi otopsi.J Punjab Acad Forensik Med Toksikol. 2014; 14(1):32-5.
9. Debbarma S, Deka SJ. Studi kematian tertunda di gantung. IndianJ Forensik
dan Kedokteran Komunitas. 2016; 3(4):280-3.
10. Fremingston K. Karak & R Balaraman. Kematian tertunda di gantung.J Indian
Acad Forensik Med. 2008; 30(3):149- 50.x