Anda di halaman 1dari 51

TRAUMA LISTRIK

dr. Asrawati Azis, SpF


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
Listrik merupakan suatu bentuk
energi yang pada keadaan tertentu
dapat melukai tubuh bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Arus listrik ialah :
muatan listrik yang bergerak dari
tempat yang berpotensial tinggi
ketempat yang berpotensial rendah.

Arus listrik terdiri dari :


1. Arus listrik searah (direct current = DC)
2. Arus listrik bolak-balik (alternatif
current = AC)
Arus Listrik Searah (DC)
Merupakan arus listrik yang mengalir secara
terus menerus kesatu arah.
Arus DC dipakai dalam industri yang
menggunakan proses elektrolisa, misalnya
pada pemurnian dan pelapisan atau
penyepuhan logan.
Juga digunakan pada telepon ( 30 – 50 volt ),
dan kereta listrik ( 600 – 1500 volt ).
Sumber arus DC misalnya : Battery dan Accu.
Arus listrik bolak-balik ( AC ).

> Merupakan arus listrik yg


mengalir bolak-balik.

Arus AC digunakan di rumah-


rumah dan pabrik-pabrik,
biasanya menggunakan voltage
110 volt atau 220 volt
Arus AC jauh lebih berbahaya dari pada
arus DC,

Tubuh manusia 4 – 6 kali lebih sensitif


terhadap arus AC dari pada arus DC.

Sebagai ilustrasi bahwa dari 212 kasus


kematian karena listrik, hanya 8 kasus yang
meninggal akibat arus searah (DC).
Frekuensi listrik
• Satuan frekuensi listrik :cycle per second
(Hertz)
• Frekuensi listrik yang sering digunakan adalah
50 hertz dan 60 hertz.
• Frekuensi yang sangat tinggi : 1 jt Hertz, dgn
voltage 20.000 – 40.000 volt tidak begitu
berbahaya dan dapat digunakan untuk diatermi.
• Tubuh sangat tidak peka terhadap frekuensi
sangat tinggi atau sangat rendah, contohnya :
kurang dari 40 Hertz atau lebih dari 1000
Hertz.
Tegangan ( voltage ).
> Satuan tegangan listrik : volt.
> Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan intensitas listrik
sebesar 1 Ampere melalui sebuah
konduktor (penghantar) yang memiliki
tahanan sebesar 1 Ohm.
> Voltage rendah : arus listrik dengan
tegangan listrik kurang dari 1000 volt.
Tegangan ( voltage ).
> Untuk penerangan di perumahan
biasanya voltage yang dipakai adalah
sebesar 110 volt atau 220 volt.
> Voltage tinggi adalah arus listrik dengan
tegangan listrik lebih dari 1000 volt.
> Tegangan listrik antara 20.000 –
1.000.000 volt digunakan untuk rontgen
terapi ( X-Ray terapi ).
Tahanan listrik (Resistance).

> Satuan dari hambatan listrik : Ohm.


> Hukum Ohm : besarnya intensitas
listrik sama dengan besarnya voltage
dibagi tahanan dari medium.

V
I=
R
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.
1. JENIS ALIRAN LISTRIK.
> Bagi tubuh manusia arus AC lebih berbahaya
dibanding dengan arus DC.
> Dikatakan bahwa tbh manusia adalah 4 – 6 kali
lebih peka terhadap arus AC daripada DC.
> Banyak kematian terjadi akibat sengatan arus
listrik AC dgn tegangan 220 volt, DC jarang.
1. JENIS ALIRAN LISTRIK.
> Arus AC dgn intensitas 70 – 80 mA sudah
dapat menyebabkan kematian, sedangkan
arus DC dgn intensitas 250 mA masih dpt
ditolerir tanpa menimbulkan kerusakan.
> Moritz : arus AC dgn frekuensi 60 c/s yg
digunakan dirmh tangga dan industri dapat
menyebabkan kerusakan pd pusat-pusat di
medulla oblongata dan pada jantung
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.
2. TEGANGAN (VOLTAGE)
> Dikenal ada 2 macam tegangan :
- Tegangan rendah (low voltage)
- Tegangan tinggi (high voltage).
> Batasnya ditetapkan pada 1000 volt.
> kontak dgn arus tegangan rendah, 100 volt
atau kurang dpt menimbulkan kematian,
sedangkan dgn 10.000 volt msh dapat hidup.
2. TEGANGAN (VOLTAGE)
> Voltage terendah yg dapat menimbulkan
kematian manusia adalah sebesar 50 volt
> Kurang lebih 60% dari semua kematian akibat
aliran listrik disebabkan oleh arus dengan
tegangan 115 volt.
> Kematian akibat arus tegangan rendah
terutama oleh karena terjadinya fibrilasi
ventrikel, sementara itu pada tegangan tinggi
disebabkan oleh karena trauma elektrotermis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.

3. TAHANAN (RESISTANCE)
> Tahanan listrik adalah tahanan dari kolom air
raksa dengan tinggi dan lebar tertentu pada
suhu tertentu. (satuan: Ohm).
> Tahanan tubuh manusia terhadap arus listrik
tergantung dari banyaknya kandungan air
pada jaringan tersebut.
3. TAHANAN (RESISTANCE)
> Tahanan yg terbesar yaitu pd kulit tubuh &
akan menurun besarnya pada tulang, lemak,
urat syaraf, otot, darah dan cairan tubuh.
> Tahanan kulit + 500 - 10.000 Ohm.
> Kulit yang kering mempuyai tahanan antara
2000 - 3000 Ohm, sedangkan kulit yang basah
mempunyai tahanan sekitar 500 Ohm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.

4. KUAT ARUS (INTENSITAS)


> Adalah kekuatan arus yg dpt mendeposit
berat tertentu perak dari larutan perak
nitrat perdetik. Satuannya = Ampere.
> Kuat arus dpt dihitung dari Tegangan
(volt) dibagi dengan Tahanan (Ohm).
4. KUAT ARUS (INTENSITAS)
> 10 mA dapat menimbulkan rasa tidak enak
(unpleasant sensation).
> 10 – 60 mA dapat menghilangkan kontrol
otot-otot dan dapat menyebabkan asfiksia.
> Lebih dari 60 mA dan berlangsung lebih dari 1
detik dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel.
> Arus 60 – 80 mA atau 200 – 250 mA pada DC
adalah berbahaya bagi manusia
4. KUAT ARUS (INTENSITAS)

> Lobl O : mengatakan bahwa kuat arus


sebesar 30 mA adalah batas atas
ketahanan seseorang, pada 40 mA dapat
menimbulkan hilangnya kesadaran.
> Kematian akan terjadi pada kuat arus
sebesar 100 mA atau lebih.
Koeppen mengolongkan akibat
kecelakaan listrik dalam 4 kelompok al. :
I. Kuat arus < 25 mA AC (DC :25 – 80 mA ) dgn
transitional resistance yang tinggi, tidak
memberikan efek yang membahayakan.
II. Kuat arus 25 – 80 mA AC (DC 80 – 300 mA)
dengan transitional resistance lebih rendah
dari kelompok I, dpt menimbulkan hilangnya
kesadaran, arrythmia dan spasme pernapasan.
Koeppen mengolongkan akibat
kecelakaan listrik dalam 4 kelompok al. :
III. Kuat arus 80 – 100 mA arus AC ( untuk arus DC
300 mA – 3 A) transitional resistance lebih rendah
dari kelompok II. Bila waktu kontak antara 0,1- 0,3
detik, efek biologisnya sama dengan kelompok II.
Bila lebih 0,3 detik maka dapat terjadi fibrilasi
ventrikel yang irreversibel
IV. Kuat arus lebih besar dari 3 A dapat menimbulkan
Cardiac arrest.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.
5. Hub. dgn bumi (earthing).
> adanya hubungan antara konduktor ke
bumi dengan melalui tubuh adalah
sangat berbahaya bagi keselamatan
manusia tersebut.
> orang yang berdiri pada tanah yang
basah tanpa alas kaki, akan lebih
berbahaya daripada orang yang berdiri
dengan sepatu beralas kering.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.

6. Lamanya waktu kontak dgn konduktor.


> Semakin lama waktu kontak
dengan konduktor, maka semakin
banyak jumlah arus yang melalui
tubuh, akibatnya kerusakan tubuh
akan bertambah besar dan luas
6. Lamanya waktu kontak dgn konduktor.
> Tegangan yang rendah, arus listrik
dapat menimbulkan spasme otot-otot
dan menyebabkan korban malah
menggenggam konduktor, sehingga
arus listrik akan mengalir dalam
beberapa saat. Pada keadaan ini
dapat menjadikan korban akan jatuh
dlm keadaan shock yg mematikan.
6. Lamanya waktu kontak dgn konduktor.
> Tegangan tinggi, seseorang mungkin
dpt segera terlempar / melepaskan
konduktor atau sumber listrik yang
tersentuh, oleh karena akibat arus
listrik dgn tegangan tinggi tersebut
dpt menyebabkan timbulnya
kontraksi otot, termasuk otot yang
tersentuh aliran listrik tersebut.
6. Lamanya waktu kontak dgn konduktor.
> Makin lama korban kontak dengan
arus listrik atau kabel yg beraliran
listrik maka makin jelas current
marknya dan juga makin besar
kemungkinan untuk timbulnya
bahaya kematian
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek aliran listrik pada tubuh.
7. Aliran arus listrik (path of current).
> Adalah tempat-tempat pada tubuh yg
dilalui oleh arus listrik sejak masuk
sampai meninggalkan tubuh.
> Letak titik masuk arus listrik (point of
entry) dpt pd setiap titik dr tubuh korban,
tetapi berhubung adanya titik keluar yg
juga dapat berbeda-beda, maka efek dari
arus listrik tersebut bervariasi dari yang
ringan sampai berat
7. Aliran arus listrik (path of current).
> Jaffe (1928) : mengatakan bahwa
apabila arus listrik masuk dari sebelah
kiri bagian tubuh lebih berbahaya d/p
apabila masuk dari sebelah kanan.
> Schridde (1936) : mendapatkan 88%
kematian setelah adanya kontak antara
konduktor dengan tangan kiri.
> Bahaya terbesar bisa timbul apabila
jantung atau otak berada dalam posisi
aliran dari arus listrik tersebut
Tedeschi et.al. menggambarkan bbp variasi aliran
arus listrik yg masuk kedalam tubuh korban :
8. Faktor-faktor lain:
> Adanya penyakit-penyakit tertentu yg sdh
ada pd korban sebelumnya (peny. jantung,
kondisi mental yg menurun, dsb yg dpt
memperberat efek listrik pada tubuh
manusia sampai timbulnya kematian.
> Antisipasi terhadap suatu shock.
> Kelengahan atau kekurang hati-hatian,
mengakibatkan kecelakaan.
CARA KEMATIAN

> Kecelakaan --> paling sering.


> Pembunuhan / bunuh diri --> jarang.

> Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara


(TKP) sangat penting untuk dapat
memperkirakan cara kematian korban.
SEBAB KEMATIAN

1. Ventrikuler fibrilasi
2. Respiratory paralysis
3. Paralyse pusat pernapasan
PEMERIKSAAN KORBAN

1. Pemeriksaan di TKP
2. Pemeriksaan Jenazah :
a. Pemeriksaan Luar
b. Pemeriksaan Dalam
c. Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan korban di TKP.
> Langka pertama kali adalah mematikan
aliran listrik atau menjauhkan kawat
listrik dari dengan kayu kering.
> Pastikan korban apakah masih hidup atau
sudah meninggal.
> Bila lebam mayat (-), maka mungkin mati
suri dan perlu pertolongan segera sampai
timbul tanda kematian pasti.
Pemeriksaan luar :
• Penting sekali karena justru kelainan yang
menyolok adalah pada kulit korban.
• Cari tanda-tanda listrik atau current mark
(electric mark = stroomerk van jellinek =
joule burn).
• Current mark adalah tanda untuk luka
akibat listrik dan merupakan tempat
masuknya aliran listrik.
Pemeriksaan luar :
• Gambaran current mark :
– Bentuk oval
– berwarna kuning atau coklat keputihan
atau coklat kehitaman atau abu-abu
kekuningan
– dikelilingi daerah kemerahan dan edema
sehingga menonjol dari jaringan
sekitarnya
Pemeriksaan luar :

• Cara mencari current mark pada tubuh


korban terutama adalah pada telapak
tangan dan telapak kaki dan
sebelumnya harus dicuci terlebih
dahulu dengan sabun dan bila perlu
disikat
Pemeriksaan luar :

• Dapat terjadi metalisasi pada kulit yang


bersentuhan dengan kabel atau kawat yang
berarus listrik
• Metalisasi terjd akibat panas yg ditimbulkan
sedemikian besar sehingga ion-ion asam
jaringan bereaksi dengan ion-ion logam dari
kawat atau kabel membentuk garam dan
menyebar di jaringan
Derajat current mark :

• Tanda listrik yg terkecil sebesar kepala jarum


dengan warna kemerahan
• Tanda lain berupa gelembung berisi cairan
• Tanda yang lebih berat yaitu kulit menjadi hangus
arang, rambut terbakar, tulang dapat meleleh
dengan pembentukan butir kapur
• Panas tinggi sehingga kawat listrik menguap dan
mengkondensir dijaringan tubuh = electric
metalisasi
Pemeriksaan dalam
• Biasanya tdk ditemukan kelainan yg khas
• Pada otak dpt terjd perdarahan kecil-2,
terutama daerah ventrikel III dan IV
• Jantung -->terjadi fibrilasi bila dilalui aliran
listrik dan berhenti pada fase diastole,
sehingga terjadi dilatasi jantung kanan
• Pada paru didapatkan edema dan kongesti
Pemeriksaan dalam
• Organ viscera --> kongesti yang merata
• Petechie / perdarahan mukosa Tractus GI ditemukan
pada 1 dari 100 kasus fatal akibat listrik
• Pada hati didapat lesi yang tidak khas
• Pada tulang, --> karena tulang mempunyai tahanan
listrik yang besar, maka bila ada aliran listrik akan
terjadi panas sehingga tulang menjadi leleh dan
terbentuklah butiran-butiran calcium phosphat yang
menyerupai mutiara atau pearl like bodies.
Pemeriksaan Tambahan

• pemeriksaan PA pada current mark :


• ).Ada bagian sel yg memipih, pengecatan dgn
metoxy lineosin akan berwarna lebih gelap dari
yang normal.
• Sel-2 stra. corneum menggelembung & vacum
• Sel dan intinya dari stratum basalis menjadi
lonjong dan tersusun secara pallisade
• ).Ada sel yg mengalami karbonisasi dan ada pula
bagian sel-sel yang rusak dari stratum corneum.
PETIR
• Petir yang diketahui secara umum
adalah pelepasan energi potensial
atmosfir diantara awan dan awan.
• Sedangkan serangan petir (lightning
stroke) adalah pelepasan energi
potensial antara awan dan benda bumi
Petir dapat menimbulkan kejutan listrik
dengan beberapa cara :
• Efek langsung --> apabila korban terkena
petir secara langsung maka korban tak
dapat dielakkan meninggal
• Efek tidak langsung --> apabila korban
berada ditempat dimana aliran listrik petir
telah terpencar, korban dapat meninggal
Petir dapat menimbulkan kejutan listrik
dengan beberapa cara :
• Induksi tegangan --> apabila korban
berada disekitar benda logam yang
terinduksi oleh cahaya petir, biasanya
korban dapat hidup
• Apabila korban berhubungan dengan alat-
alat listrik rumah tangga, seperti strika
listrik, shakelar listrik atau antena radio
yang mana pada saat terdapat petir.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
gambaran serangan petir pd korban :

1. Efek langsung dr pelepasan energi listrik


2. Efek mekanik
3. Efek kompresi
Efek langsung dari pelepasan energi
listrik.
> Pada korban yg terkena petir akan ditemukan
tanda korban meninggal akibat listrik.
> Tegangan & Intensitas yg tinggi sekali dpt
menimbulkan panas --> LUKA BAKAR
> Pada kulit korban didapatkan gambaran
pohon gundul yang disebut “arborescent
marking” --> sbg akibat vasodilatasi pblh
darah perifer.
Efek Mekanik.

> Terjadi oleh karena dorongan udara yang


terdesak sekitar cahaya petir akibat panas
Efek Kompresi.
> Perpindahan udara --> suara ledakan.
> Korban dpt terlempar, pakaian menjadi koyak
dan kotor --> mirip gelandangan.
> Luka yg terjadi akibat persentuhan dengan
benda tumpul --> abrasio, contusio, lacerasio
dan avulsio, bahkan fraktur ekstremitas.
> Pada kepala dpt terjadi fraktur tengkorak,
epidural bleeding, subdural bleeding,
contusio dan lacerasio otak.
Cara kematian

> Pasti kecelakaan.


> Tidak mungkin pembunuhan &
bunuh diri.
> Akan tetapi perlu diperhatikan
pada waktu pemeriksaan korban
adalah apakah korban meninggal
karena petir atau bukan.

Anda mungkin juga menyukai