PENDHULUAN
1.1 . TUJUAN
1. Mempelajari cara pemeriksaan keefektifan ELCB.
2. Mengetahui cara menntukan dan mengatur besarnya arus trip pada ELCB.
3. Mengetahui arus respon operasi ELCB, bila terjadi hubung singkat pada
suatu rangkaian.
4. Mengetahui definisi dari tegangan gangguan.
5. Mengetahui besarnya arus kejut terhadap tubuh manusia.
6. Mengetahui batas tegangan yang aman bagi manusia
7. Mengetahui perbandingan antara Ub dan Uf.
1.2 Ruang Lingkup
Praktikum Tegangan Sentuh ini dibatasi pada :
1
Alat Keselamatan Kerja yang digunakan adalah : Safety Shoes, dan cattle
pack.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 TEGANGAN SENTUH
Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan
di dalam pemakaian energy listrik. Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
pemakaian energy listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam
jiwa manusia.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya
tegangan sentuh yang berlebihan. Metoda yang paling umum digunakan untuk
mengurangi bahaya tersebut dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu :
Langkah-langkah pengamanan untuk mencegah terjadinya tegangan
sentuh :
1. Isolasi total
Peralatan diberi isolasi
2.
selungkup
Pada percobaan kali ini kita mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
pengukuran-pengukuran proteksi manusia terrhadap daya tegangan kejut maupun
arus kejut yang melebihi batas normal dari tubuh manusia adalah sebagai berikut :
Kondisiobjek
Manusia
Binatang
AC
Basah
25 V
10 V
Kering
50 V
25 V
DC
Basah
60 V
30 V
Kering
120 V
60 V
mengalir melalui kulit serta tahanan badan dan sebagian melalui jantung yang
dapat menyebabkan henti jantung (cardiac-arrest).
Dalam beberapa menit akan menyebabkan kematian, sebagai akibat henti
jantung, otak pada gilirannya tidak dapat pemasokan zat asam yang memadai,
karena henti jantung tidak lagi dapat memompa darah ke otak. Jantung akan kritis
bilamana pulsa T elektrokardiogram dilampaui. Arus listrik yang mengalir lebih
lama daripada 1(satu) periode jantung , sekitar 0,75 detik, adalah sangat
berbahaya.
Pada waktu yang lebih singkat pulsa T dapat dipengaruhi arus listrik.
Arus listrik yang mengalir dari satu tangan ketangan lain, sudah mulai dirasakan
pada :
1-2 mA, sebagai terasa kesemutan,
5 mA, sebagai terasa panas,
10 mA, sebagai melumpuhkan.
Arus lebih besar 10 mA disebut sebagai batas pelepasan, dimana otot
terasa menjadi lumpuh dan tidak mungkin melepaskan hantaran yang bertegangan
listrik.
Bahaya henti jantung dapat terjadi pada arus kecil bila berlangsung lama
atau pada arus besar walaupun berlangsung singkat saja.
Electrocution adalah mengalirnya arus listrik kedalam tubuh manusia dan
hal ini sangat berbahaya.Aliran arus akan merusak 2 (dua) bagian fungsi tubuh
yang vital, yaitu detak jantung dan pernafasan.Penelitan menyatakan skala resiko
berdasarkan dua faktor : besarnya arus dan lamanya waktu kontak.
8 15
15 20
20 50
50 100
Untuk mencegah berbagai resiko masuknya aliran arus listrik kedalam tubuh
manusia digunakan ELCB ( Earth Leakage Circuit Breaker )
Standar IEC kini sudah menetapkan pemasangan ELCB dengan sensitivitas
30 mA, dimana ELCB akan secara otomatis trip apabila ada arus bocor yang
terdeteksi melebihi ambang batas 30 mA.
2.4 ELCB
Earth Leakaque Circuit Breaker atau alat pengaman arus bocor tanah atau
juga disebut saklar pengaman arus sisa (SPAS) bekerja dengan sistim differential,
saklar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang, inti
ini melingkari semua hantaran suplay ke mesin atau peralatan yang diamankan,
termasuk hantaran netral, ini berlaku untuk semua sambungan satu-phasa,
sambungan tiga-phasa tanpa netral maupun sambungan tiga-phasadengannetral.
Gambar ELCB
Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti trafo adalah sama
dengan nol, kalau terjadi arus bocor ketanah, misalkan 0,5 ampere, maka keadaan
setimbang ini akan terganggu, karena itu dalam inti trafo akan timbul medan
magnet yang membangkitkan suatu tegangan dalam kumparan sekunder, Arus
defferntial terkecil yang masih menyebabkan saklar ini bekerja disebut arus jatuh
nominal
(If)
dari
saklar.
Saklar
ini
direncanakan
untuk
suatu
arus
jatuhnominaltertentu.
2.4.1 Prinsip kerja ELCB :
Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir dipenghantar phasa tidak
sama lagi dengan arus yang mengalir pada netral ( I L = IN + If ) atau sistim
dikatatakan dalam keadaan tidak seimbang, arus differensial ini dibandingkan
dalam sebuat sistim trafo toroida. Ketidak seimbangan antara arus phasa dengan
arus netral menandakan adanya arus bocor ketanah akibat kegagalan isolasi,
ketidak seimbangan arus ini akan menyebabkan fluks magnet pada toroida
sehingga pada bilitan sekunder toroida akan dibangkitkan suatu tegangan yang
berfungsi untuk menggerakan relai pemutus mekanisme kontak, kemudian kontak
utama ELCB akan memutuskan hubungan dengan peralatan.
Untuk instalasi rumah kita dapat memilih ELCB dengan kepekaan yang
lebih tinggi yakni ELCB dengan ratting arus sisa 10 mA atau 30 mA.
Perlindungan yang idial untuk instalasi listrik apapun seharusnya memiliki
perangkat pengaman terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor. Untuk
mengamanka sistim dan peralatan yang kita gunakan sebaiknya sistim kita
memilki pentanahan yang baik dalam arti nilai impedansi pentanahan harus
sekecil mungkin agar pengaliran arus gangguan ketanah berlangsung dengan
sempurna.
Bagaimanapun juga kenaikan nilai impedansi beberapa ohm saja bisa
mempengaruhi pengaliran arus gangguan ketanah menjadi tidak sempurna,
sehingga pada kondisi ini terjadi penambahan waktu pemutusan rangkaian dalam
beberapa menit untuk ELCB tersebut bekerja, atau ada kemungkinan sama sekali
ELCB tersebut tidak bisa bekerja.
Banyak contoh yang terkait dengan pentanahan peralatan yang mengalami
gangguan, sehingga satu-satunya cara perlindungan yang dapat diberikan adalah
melalui pemakaian ELCB dengan kepekaan tinggi. Perlu dicatat bahwa tidak
tertutup kemungkinan terjadinya gangguan yang dapat membahayakan manusia
atau mahluk hidup akibat dari pentanahan yang tidak baik, yang mana nilai
impedansi pentanahan yang bisa berubah. Kalau tegangan pada badan peralatan
yang ditanahkan tidak boleh melebihi 50 Volt, maka syarat untuk tahanan dari
lingkaran arus pentanahannya adalah : R ka < 50/I, Saklar ini dapat dicoba dengan
sebuah tombol tekan percobaan yang terdapat pada saklar, tahanan dari lingkaran
arus percobaan dipilih sedemikian hingga saklar kutub dua untuk tegangan AC
220 Volt, bisa juga digunakan pada tegangan 127 Volt.
Saklar ini memiliki magnet hilang, karena itu pemutusannya tidak
bergantung pada tegangan jaringan. Suatu arus bocor akan menyebabkan suatu
medan magnet kedua dalam magnet halang (medan halang), karena medan halang
ini jalan ke angker bagi garis-garis gaya dari magnet permanent akan tertutup.
Sebuah magnet permanent menimbulkan garis-garis gaya megnetik dalam dua
paket besi trasformator dengan permiabilitas yang rendah. Sebagian besar dari
garis-garis gaya megnet tersebut melewati sebuah angker, sehingga angker ini
akan ditarik.
Gaya tarik maknet ini mengalahkan gaya tarik sebuah pegas. Pemutusan dari
saklar berlangsung sebagai berikut : kalau dalam lingkaran arus utama terjadi
hubung tanah, maka dalam kumparan sekunder dari transformator akan timbul
suatu tegangan, karena itu dalam kumparan dari magnet halang yang dihubungkan
dengan magnet sekunder akan mengalir arus. Arus ini akan membangkitkan suatu
medan magnet, garis-garis gaya dari medan tersebut harus
juga melalui tempat-tempat sempit E, karena itu ditempat ini garis-garis gaya itu
akan tertutup, oleh karena itu magnet tersebut diberi nama magnet halang.
Dengan demikian seluruh garis gaya dari magnet permanent sekarang terpaksa
harus melaluishunt magnet tersebut. Garis gaya yang semula melalui angker,
sekarang tertarik ke shunt magnet, karena itu angker tersebut akan terlepas dan
ditarik oleh pegasnya gerakan ini akan menyebabkan saklar arus bocor tanah akan
mebuka secara mekanis.
2.5 MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat yang berfungsi untuk
memutus hubungan listrik yang bekerja secara otomatis apabila ada arus atau
beban lebih yang melebihi kapasitas nominal dari MCB tersebut. misalnya jika
terjadi short circuit atau hubung pendek atau konslet (karena pada saat terjadi
short, arus listrik akan melonjak naik), maka MCB akan jatuh / trip atau mati
dengan sendirinya atau secara otomatis. Sebagai pembatas beban, MCB dipasang
bersama KWH meter dan disegel oleh PLN biasanya bertuas warna biru.
Sedang untuk pengaman instalasi listrik di dalam alat ini bertugas
menggantikan
sekring
biasanya
warna
hitam
pada
tuasnya.
Untuk
pengoperasiannya sangat sederhana yakni menggunakan tuas naik (on) dan turun
(off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada 2Ampere, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
25A, 32A, 40A, 50A dan 63A. MCB terdapat berbagai jenis untuk berbagai
macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada 1phasa, 2phasa,
3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan diproteksi misal: instalasi motor
3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain, masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.
Gambar MCB
2.5.1 Pengertian MCB dan fungsi MCB dalam instalasi listrik dirumah
Efek
5 10
Shock ringan
10 15
15 25
Otot membeku
25 50
Sukar bernafas
50 100
>100
Meningal dunia
BAB III
METODOLOGI
3.1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Praktikum ELCB
1. System infeed
1 buah
2GA3276-4A
2. Load Connection
1 buah
2GA3276-4C
3. System Earth
1 buah
2GA3276-4M
5. Measuring Instrument
6. Single phase
7. Tes potensio meter
1 buah
2GA3276-SU
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2GA3276-4A
2GA3276-4C
2GA3276-4M
2GA3276-SU
2GA3276-4T
1.
2.
3.
4.
5.
Praktikum VDE
System infeed
Load Connection
System Earth
Measuring Instrument
Body Resistor
Praktikum ELCB
1. Line Resistance RLI = 1
2. PEN Resistance RPEN = 1
3. Sistem Earth RB
=2
Praktikum ELCB
1. Line Resistance RLI = 1
2. PEN Resistance RPEN = 1
3. Sistem Earth RB
=2
4. Contact Resistance RU = 500 /50K
5. Conductive Port RK = 0
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 HASIL PRAKTIKUM
Hari Praktikum : Jumat
Tanggal : 15 Maret 2013
Pukul : 13.00 selesai
R PEN
1
1
1
RB
2
2
2
RU
50 K
50 K
50 K
Uf (V)
0,291
0,323
0,322
Ampere ( X 10)
0,2
0,2
0,2
Tabel 2
RL1
1
20
400
Rpen
1
1
1
RB
2
2
2
RV
50
50
50
Rk = 0
Im
Uf
(mA
X 10)
0,39
0,4
0,06
(V)
0,429
1,38
0,645
Ub
Rk = 1K
Im
Uf
Ub
(V)
(mA
(V)
(V)
0,81
0,71
X 10)
0,39
0,32
1,56
1,39
0,8129
1,38
0,06
5
0,60
0,645
0,41
5
t
Tabel 3
ULN
PENGUKURAN
_
_
_
_
_
_
_
Rp ( %)
100
90
80
70
60
50
40
I A ( mA )
8,37
8,95
9,64
10,62
11,7
13,6
_
R (K)
0,786
4,52
2,96
3,74
2,46
2,002
2,41
220 V
_
30
_
20
_
10
_
0
Keterangan : Pada saat Rp 40% - 0 % , I A = 0
_
_
_
_
2,7
1,72
0,978
0,844
4.2 PEMBAHASAN
TUGAS
1. Hitung berapa nilai daerah lm, Ub, Uf secara matematis dan bandingkan dengan
hasil pengukuran?
2. Berapa prosentasi kesalahan antara keduanya, mengapa bisa terjadi perbedaan
jelaskan?
3. Bandingkan hasil pengukuran Rk = 0 dengan Rk = 1k , mengapa bisa
terjadi perbedaan. Jelaskan?
4. Apa kesimpulan yang ada peroleh pada percobaan ini?
JAWAB
1. Hasil perhitungan
Im =
U
RL1 RPEN RB RU RM
220.V
1 1 2 50000 3000
220.V
53004
= 0,00415 A
= 4,15 mA
Ub = Im X RM
= 4,15 mA x 3000 ohm
= 12,450 Volt
Uf = Im x ( RM x RU )
= 4,15 mA x ( 3000 + 5000 ) ohm
= 33,2 Volt
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan (Im ) teoritis yakni 4,15 mA
lebih besar dari (Im) hasil percobaan yakni 0,4 mA. Dan Ub teoritis yakni
12,45 Volt juga lebih besar dari Ub hasil percobaan yakni 0,7 Volt. Namun,
untuk Uf teoritis yakni 33,2 Volt lebih kecil bila dibandigkan dengan Uf hasil
percobaan yakni 0,9 Volt .
2. Prosentase kesalahan Im
Im teoritis Im percobaan
Im teoritis
x 100%
4,15 0,4
4,15
=
x 100%
= 90 %
Prosentase kesalahan Ub
x 100%
12,45 0,7
12,45
=
x 100%
= 94 %
Prosentase kesalahan Uf
Uf .teoritis Uf . percobaan
Uf .teoritis
=
x 100%
33,2 0,9
33,2
x 100%
= 97 %
Terjadinya perbedaan antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan di
sebabkan karena pembacaan alat yang tidak tepat dan karena faktor dari
peralatan ukur itu sendiri yang mungkin kurang akurat.
3. Terjadi perbedaan yang relatif kecil antara pengukuran Rk = 0 dengan Rk =
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pengaman terhadap kejutan listrik ketika
menyentuh bagian konduktif adalah :
1. Semakin besar RU pada praktikum VDE, maka arus dan tegangan yang
masuk pada manusia menjadi semakin kecil.
2. Sedangkan besar UF pada praktikum VDE relatif tetap karena tidak
terpasangi resistor.
3. Semakin besar RP pada praktikum ELCB, semakin kecil arus yang bocor.
4. Semakin besar arus bocor, semakin cepat ELCB ngetrip.
DAFTAR PUSTAKA
Soedjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-Alat ukur listrik.Pradnya
Paramita.J akarta 1994