Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDHULUAN
1.1 . TUJUAN
1. Mempelajari cara pemeriksaan keefektifan ELCB.
2. Mengetahui cara menntukan dan mengatur besarnya arus trip pada ELCB.
3. Mengetahui arus respon operasi ELCB, bila terjadi hubung singkat pada
suatu rangkaian.
4. Mengetahui definisi dari tegangan gangguan.
5. Mengetahui besarnya arus kejut terhadap tubuh manusia.
6. Mengetahui batas tegangan yang aman bagi manusia
7. Mengetahui perbandingan antara Ub dan Uf.
1.2 Ruang Lingkup
Praktikum Tegangan Sentuh ini dibatasi pada :
1

Praktikum Tegangan Sentuh ini dilakukan di Laboratorium Listrik PPNS


pada. Jumat, 15 Maret 2013.

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Multimeter Sanwa CD 800A ( 2 buah)

Alat Keselamatan Kerja yang digunakan adalah : Safety Shoes, dan cattle
pack.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 TEGANGAN SENTUH
Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan
di dalam pemakaian energy listrik. Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
pemakaian energy listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam
jiwa manusia.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya
tegangan sentuh yang berlebihan. Metoda yang paling umum digunakan untuk
mengurangi bahaya tersebut dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu :
Langkah-langkah pengamanan untuk mencegah terjadinya tegangan
sentuh :
1. Isolasi total
Peralatan diberi isolasi
2.

tambahan untuk mencegah

selungkup

bertegangan seandainya isolasi dasar gagl berfungsi.


Alas isolasi
Manusia diisolir dari pembumian dan dari seluruh benda penghantar

listrik yang terhubung ke benda-benda tersebut.


3. Pengaman dengan pemisah
Peralatan listrik dihubungkan ke saluran utama melalui sebuah trafo
isolasi (radio transformasi 1:1)
4. Tegangan ekstra rendah yang aman
Peralatan disulang dengan tegangan yang aman sampai 50 volt yang
misalnya berasal dari sebuah trafo isolasi, baterai, atau yang lainnya.
Langkah-langkah pengamanan yang bertujuan memutuskan bahaya
tegangan sentuh, yaitu :
1. Pentanahan pengaman
Selungkup peralatan dihubungkan langsung ke pentanahan. Saat terjadi
hubung singkat ke rangka , arus gangguan yang mengalir ke pentanahan
sangat besar sehingga peralatan pengaman jatuh (tripped)
2. Netralisasi (disebut juga system CN)
Cara ini merupakan bentuk pengamanan yang merupakan cara yang
paling lazim.
3. System pemutus sirkuit gangguan tanah
Jika arus gangguan mengalir ke tanah pada salah satu titik di dalam
sirkuit yang hendak diamanankan maka pemutusan sirkuit gangguan
tanah segera memutuskan sirkuit.

Pada percobaan kali ini kita mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
pengukuran-pengukuran proteksi manusia terrhadap daya tegangan kejut maupun
arus kejut yang melebihi batas normal dari tubuh manusia adalah sebagai berikut :
Kondisiobjek
Manusia
Binatang

AC
Basah
25 V
10 V

Kering
50 V
25 V

DC
Basah
60 V
30 V

Kering
120 V
60 V

Tegangan gangguan adalah tegangan yang terjadi antara bagian konduktif


pada saat terjadi gangguan. Tegangan sentuh adalah bagian dari tegangan
gangguan yang dapat mengalir pada tubuh manusia
Ketika kita mengadakan pengukuran tegangan gangguan dan tegangan
sentuh. Kita harus mengingat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya
tegangan tersebut. Terjadinya tegangan gangguan disebabkan oleh gangguan
isolasi. Tegangan ini dapat terjadi tanpa menyebabkan adanya arus gangguan.
Untuk mengukur terjadinya tegangan gangguan harus menggunakan voltmeter
yang memiliki resistansi dalam kira-kira sebesar 40 K.
2.2 TANAHAN TUBUH MANUSIA
Tahanan tubuh manusia berkisar diantara 500 Ohm sampai 100.000 Ohm
tergantung dari tegangan, keadaan kulit pada tempat kontak dan jalannya arus
dalam tubuh. Kulit yang terdiri dari lapisan tanduk mempunyai tahanan yang
tinggi, tetapi terhadap tegangan tinggi kulit yang menyentuh konduktor langsung
terbakar, jadi tahanan kulit ini tidak berarti apa apa. Jadi hanya tahanan tubuh
yang dapat membatasi arus.

2.3 ARUS YANG MELALUI TUBUH


Pengertian yang lebih mendalam mengenai langkah pengamanan
memerlukan pengetahuan yang lebih mendalam pula mengenai berapa besarnya
bahaya tegangan listrik pada manusia.

Suatu tegangan yang menimpa badan manusia akan selalu menyebabkan


mengalirnya arus listrik melalui badan.
Badan manusia secara fisik merupakan tahanan yang tidak linier, yang
besarnya arus antara lain tergantung pada besarnya tegangan.
Selain itu beberapa pengaruh lainnya ikut mempengaruhi besarnya tahanan
seperti dimana tegangan tersebut mengenai badan, besarnya luas kawasan kontak
tersebut; kelembaban kulit dan bentuk tulang.

Tahanan pada manusia dapat

berkisar sebesar 1000 s/d 6000 (antara tangan dan kaki).


Bahaya utama pada manusia ialah arus listrik dan bukan di sebabkan oleh
tegangan listrik. Kematian akibat kecelakaan pada arus bolak-balik terutama di
sebabkan karena kegagalan jantung berfungsi dengan baik, karena arus listrik

mengalir melalui kulit serta tahanan badan dan sebagian melalui jantung yang
dapat menyebabkan henti jantung (cardiac-arrest).
Dalam beberapa menit akan menyebabkan kematian, sebagai akibat henti
jantung, otak pada gilirannya tidak dapat pemasokan zat asam yang memadai,
karena henti jantung tidak lagi dapat memompa darah ke otak. Jantung akan kritis
bilamana pulsa T elektrokardiogram dilampaui. Arus listrik yang mengalir lebih
lama daripada 1(satu) periode jantung , sekitar 0,75 detik, adalah sangat
berbahaya.
Pada waktu yang lebih singkat pulsa T dapat dipengaruhi arus listrik.
Arus listrik yang mengalir dari satu tangan ketangan lain, sudah mulai dirasakan
pada :
1-2 mA, sebagai terasa kesemutan,
5 mA, sebagai terasa panas,
10 mA, sebagai melumpuhkan.
Arus lebih besar 10 mA disebut sebagai batas pelepasan, dimana otot
terasa menjadi lumpuh dan tidak mungkin melepaskan hantaran yang bertegangan
listrik.
Bahaya henti jantung dapat terjadi pada arus kecil bila berlangsung lama
atau pada arus besar walaupun berlangsung singkat saja.
Electrocution adalah mengalirnya arus listrik kedalam tubuh manusia dan
hal ini sangat berbahaya.Aliran arus akan merusak 2 (dua) bagian fungsi tubuh
yang vital, yaitu detak jantung dan pernafasan.Penelitan menyatakan skala resiko
berdasarkan dua faktor : besarnya arus dan lamanya waktu kontak.

Batas arus yang melewati tubuh manusia


Batas Arus ( mA)
0 0,9
0,9 1,2
1,2 -1,6
1,6 6
68

Pengaruh pada tubuh manusia


Belum merasakan pengaruh
Baru terasa adanya arus tetapi tidak menimbulkan kejang
Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap ditangan
Tangan sampai ke siku merasa kesemutan
Tangan mulai kaku, rasa kesemutan mulai bertambah

8 15
15 20
20 50
50 100

Rasa sakit tak tertahankan penghantar masih dapat dilepas


Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar
Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia
Batas arus yang dapat menyebabkan kematian
Besar dan lama Tegangan Sentuh Maksimum (IEC)

Tegangan Sentuh ( Volt )


49
50
75
90
110
150
220
280

Waktu Pemutusan ( detik )


1
0,5
0,2
0,2
0,1
0,05
0,03

Untuk mencegah berbagai resiko masuknya aliran arus listrik kedalam tubuh
manusia digunakan ELCB ( Earth Leakage Circuit Breaker )
Standar IEC kini sudah menetapkan pemasangan ELCB dengan sensitivitas
30 mA, dimana ELCB akan secara otomatis trip apabila ada arus bocor yang
terdeteksi melebihi ambang batas 30 mA.
2.4 ELCB
Earth Leakaque Circuit Breaker atau alat pengaman arus bocor tanah atau
juga disebut saklar pengaman arus sisa (SPAS) bekerja dengan sistim differential,
saklar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang, inti
ini melingkari semua hantaran suplay ke mesin atau peralatan yang diamankan,
termasuk hantaran netral, ini berlaku untuk semua sambungan satu-phasa,
sambungan tiga-phasa tanpa netral maupun sambungan tiga-phasadengannetral.

Gambar ELCB
Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti trafo adalah sama
dengan nol, kalau terjadi arus bocor ketanah, misalkan 0,5 ampere, maka keadaan
setimbang ini akan terganggu, karena itu dalam inti trafo akan timbul medan
magnet yang membangkitkan suatu tegangan dalam kumparan sekunder, Arus
defferntial terkecil yang masih menyebabkan saklar ini bekerja disebut arus jatuh
nominal

(If)

dari

saklar.

Saklar

ini

direncanakan

untuk

suatu

arus

jatuhnominaltertentu.
2.4.1 Prinsip kerja ELCB :
Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir dipenghantar phasa tidak
sama lagi dengan arus yang mengalir pada netral ( I L = IN + If ) atau sistim
dikatatakan dalam keadaan tidak seimbang, arus differensial ini dibandingkan
dalam sebuat sistim trafo toroida. Ketidak seimbangan antara arus phasa dengan
arus netral menandakan adanya arus bocor ketanah akibat kegagalan isolasi,
ketidak seimbangan arus ini akan menyebabkan fluks magnet pada toroida
sehingga pada bilitan sekunder toroida akan dibangkitkan suatu tegangan yang
berfungsi untuk menggerakan relai pemutus mekanisme kontak, kemudian kontak
utama ELCB akan memutuskan hubungan dengan peralatan.
Untuk instalasi rumah kita dapat memilih ELCB dengan kepekaan yang
lebih tinggi yakni ELCB dengan ratting arus sisa 10 mA atau 30 mA.
Perlindungan yang idial untuk instalasi listrik apapun seharusnya memiliki
perangkat pengaman terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor. Untuk
mengamanka sistim dan peralatan yang kita gunakan sebaiknya sistim kita
memilki pentanahan yang baik dalam arti nilai impedansi pentanahan harus
sekecil mungkin agar pengaliran arus gangguan ketanah berlangsung dengan
sempurna.
Bagaimanapun juga kenaikan nilai impedansi beberapa ohm saja bisa
mempengaruhi pengaliran arus gangguan ketanah menjadi tidak sempurna,
sehingga pada kondisi ini terjadi penambahan waktu pemutusan rangkaian dalam

beberapa menit untuk ELCB tersebut bekerja, atau ada kemungkinan sama sekali
ELCB tersebut tidak bisa bekerja.
Banyak contoh yang terkait dengan pentanahan peralatan yang mengalami
gangguan, sehingga satu-satunya cara perlindungan yang dapat diberikan adalah
melalui pemakaian ELCB dengan kepekaan tinggi. Perlu dicatat bahwa tidak
tertutup kemungkinan terjadinya gangguan yang dapat membahayakan manusia
atau mahluk hidup akibat dari pentanahan yang tidak baik, yang mana nilai
impedansi pentanahan yang bisa berubah. Kalau tegangan pada badan peralatan
yang ditanahkan tidak boleh melebihi 50 Volt, maka syarat untuk tahanan dari
lingkaran arus pentanahannya adalah : R ka < 50/I, Saklar ini dapat dicoba dengan
sebuah tombol tekan percobaan yang terdapat pada saklar, tahanan dari lingkaran
arus percobaan dipilih sedemikian hingga saklar kutub dua untuk tegangan AC
220 Volt, bisa juga digunakan pada tegangan 127 Volt.
Saklar ini memiliki magnet hilang, karena itu pemutusannya tidak
bergantung pada tegangan jaringan. Suatu arus bocor akan menyebabkan suatu
medan magnet kedua dalam magnet halang (medan halang), karena medan halang
ini jalan ke angker bagi garis-garis gaya dari magnet permanent akan tertutup.
Sebuah magnet permanent menimbulkan garis-garis gaya megnetik dalam dua
paket besi trasformator dengan permiabilitas yang rendah. Sebagian besar dari
garis-garis gaya megnet tersebut melewati sebuah angker, sehingga angker ini
akan ditarik.
Gaya tarik maknet ini mengalahkan gaya tarik sebuah pegas. Pemutusan dari
saklar berlangsung sebagai berikut : kalau dalam lingkaran arus utama terjadi
hubung tanah, maka dalam kumparan sekunder dari transformator akan timbul
suatu tegangan, karena itu dalam kumparan dari magnet halang yang dihubungkan
dengan magnet sekunder akan mengalir arus. Arus ini akan membangkitkan suatu
medan magnet, garis-garis gaya dari medan tersebut harus
juga melalui tempat-tempat sempit E, karena itu ditempat ini garis-garis gaya itu
akan tertutup, oleh karena itu magnet tersebut diberi nama magnet halang.
Dengan demikian seluruh garis gaya dari magnet permanent sekarang terpaksa
harus melaluishunt magnet tersebut. Garis gaya yang semula melalui angker,
sekarang tertarik ke shunt magnet, karena itu angker tersebut akan terlepas dan

ditarik oleh pegasnya gerakan ini akan menyebabkan saklar arus bocor tanah akan
mebuka secara mekanis.
2.5 MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat yang berfungsi untuk
memutus hubungan listrik yang bekerja secara otomatis apabila ada arus atau
beban lebih yang melebihi kapasitas nominal dari MCB tersebut. misalnya jika
terjadi short circuit atau hubung pendek atau konslet (karena pada saat terjadi
short, arus listrik akan melonjak naik), maka MCB akan jatuh / trip atau mati
dengan sendirinya atau secara otomatis. Sebagai pembatas beban, MCB dipasang
bersama KWH meter dan disegel oleh PLN biasanya bertuas warna biru.
Sedang untuk pengaman instalasi listrik di dalam alat ini bertugas
menggantikan

sekring

biasanya

warna

hitam

pada

tuasnya.

Untuk

pengoperasiannya sangat sederhana yakni menggunakan tuas naik (on) dan turun
(off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada 2Ampere, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
25A, 32A, 40A, 50A dan 63A. MCB terdapat berbagai jenis untuk berbagai
macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada 1phasa, 2phasa,
3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan diproteksi misal: instalasi motor
3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain, masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.

Gambar MCB
2.5.1 Pengertian MCB dan fungsi MCB dalam instalasi listrik dirumah

MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang berfungsi


sebagai alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban
lebih (over load). MCB akan memutuskan arus apa bila arus yang melewatinya
melebihi dari arus nominal MCB, sebagai contoh MCB 2 A akan memutuskan
arus jika penggunaan beban melebihi 2 A, MCB juga akan memutuskan arus jika
terjadi hubung singkat karena saat hubung singkat arus yang dihasilkan sangat
besar dan melebihi 2 A. Sebagai salah satu alat pengaman listrik MCB sangatlah
menguntungkan dan lebih efisien dibandingkan sekering (patron lebur), patron
lebur merupakan alat pengaman beban lebih saja. Tak seperti MCB patron lebur
hanya sebagai alat beban lebih dan apa bila sudah putus maka harus mengganti
kawat didalamnya dengan kawat khusus, sedangkan jika MCB putus maka kita
hanya perlu menghidupkannya kembali layaknya sakelar. MCB biasanya
digunakan oleh PLN sebagai pembatas daya dalam rumah dan sekaligus sebagai
pengaman dan sakelar utama, biasanya MCB terletak dibawah KWH meter, anda
dapat melihat MCB secara langsung dirumah anda. MCB merupakan pengaman
listrik yang bekerja dengan prinsip bimetal dan memiliki dua cara pemutusan
yakni secara thermal (panas) dan elektromagnetik. Saat terjadi hubung singkat
maka MCB akan memutuskan arus dengan sangat cepat karena menggunakan cara
kerja elektromagnetik, namun saat memutuskan arus karena bebean lebih maka
akan sedikit lambat karena MCB menggunakan cara kerja berdasarkan panas atau
thermal. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika
membeli MCB:
1. Batasan arus
Sebelum menggunakan MCB anda harus mengetahui batasan arus
yang ingin anda gunakan, sebagai contoh jika anda ingin memasang MCB
sebagai pengaman motor maka ukurlah berapa arus yang digunakan motor
barulah anda membeli MCB dengan batasan arus sesuai dengan motor anda,
bisa 2A, 4A, 6A, dan masih banyak lagi.
2. Tipe MCB
Perhatikan juga tipe MCB, ada dua jenis yakni MCB 1 fasa (1 pole)
dan MCB 3 fasa (3 pole) pastikan anda menggunakan MCB yang sesuai

kebutuhan anda. MCB 1 fasa biasanya digunakan dalam rumah tinggal,


sedangkan MCB 3 fasa biasanya digunakan oleh industri dan pabrik-pabrik.
3. Kualitas MCB
Ini sangat penting, semakin baik kualitas MCB yang anda gunakan
maka akan semakin baik pula kinerjanya. Cara paling mudah untuk membeli
MCB dengan kualitas yang baik adalah dengan membeli MCB yang
harganya mahal, harga semakin mahal menandakan kualitas MCB yang
semakin baik.
2.6 EFEK ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA
Sengatan (setrum) listrik dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh
manusiaatau bahkan kematian. Kekuatan setrum bergantung pada besarnya arus
listrik dan lamanya bekerja. Arus listrik yang mengalir melalui organ penting,
seperti jantung atau otak sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi kinerja
organ-organ tersebut. Arus listrik memanaskan jaringan tubuh sehingga
menyebabkan terbakar.
Umumnya, orang dapat merasakan arus listrik yang besarnya 1 mA. Arus
listrik yang besarnya beberapa miliampere menyebabkan sakit tetapi jarang
mengakibatkan kerusakan pada orang yang sehat. Arus listrik di atas 10 mA
menyebabkan kontraksi otot yang hebat. Jika arus di atas 70 mA mengalir melalui
tubuh manusia dan sebagian melalui jantung selama satu sekon atau lebih, otot
jantung akan mulai menegang tidak teratur dan darah tidak dapat dipompa dengan
baik. Kondisi ini disebut fibrillasi ventrikuler (ventricular fibrillation). Jika
periodenya lama, dapat menyebabkan kematian. Tabel dibawah menunjukkan efek
arus listrik pada manusia.
Tabel Efek Arus Listrik Pada Manusia
Arus listrik (mA)

Efek

Merasakan adanya arus

5 10

Shock ringan

10 15

Sukar melepaskan sumber arus

15 25

Otot membeku

25 50

Sukar bernafas

50 100

Pernapasan mungkin berhenti, Ventricular fibrillation

>100

Meningal dunia

*berbeda-beda menurut Individu


Sumber : jerry D. Wilson (1989), hal. 313.
Jaringan tubuh manusia mempunyai hambatan yang cukup rendah karena
fluida sel berisi ion-ion yang dapat menghantar listrik dengan baik. Akan tetapi,
lapisan kulit luar, jika kering, memberikan hambatan besar. Hambatan efektif
antara dua titik pada sisi yang berlwanan di tubuh ketika kulit kering berkisar
antara 104 - 106 . Jika kulit basah, hambatannya menjadi 103 atau bahakan
lebih kecil lagi. Seseorang yang bersentuhan dengan tanah yang menyentuh jalur
listrik DC 120 V dengan tangannya yang basah dapat dialiri arus listrik sebesar I =
120 V / 1.000 = 10 mA. Sebagaimana di sajikan pada tabel di atas, arus listrik
sebesar ini dapat menyebabkan kematian.

BAB III
METODOLOGI
3.1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Praktikum ELCB

1. System infeed

1 buah

2GA3276-4A

2. Load Connection

1 buah

2GA3276-4C

3. System Earth

1 buah

2GA3276-4M

5. Measuring Instrument
6. Single phase
7. Tes potensio meter

1 buah

2GA3276-SU

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

2GA3276-4A
2GA3276-4C
2GA3276-4M
2GA3276-SU
2GA3276-4T

1.
2.
3.
4.
5.

Praktikum VDE
System infeed
Load Connection
System Earth
Measuring Instrument
Body Resistor

3.2 KONDISI RANGKAIAN

Praktikum ELCB
1. Line Resistance RLI = 1
2. PEN Resistance RPEN = 1
3. Sistem Earth RB
=2

Praktikum ELCB
1. Line Resistance RLI = 1
2. PEN Resistance RPEN = 1
3. Sistem Earth RB
=2
4. Contact Resistance RU = 500 /50K
5. Conductive Port RK = 0

3.3 LANGKAH PERCOBAAN


1. Merangkai peralatan yang tersedia pada panel seperti pada gambar
percobaan, dengan semua por supply dalam keadaan OFF.
2. Sebelum power supply di On kan menanyakan pada instruktur apakah
rangkaian percobaan yang dipasang sudah benar.
3. Meminta persetujuan instruktur untuk melanjutkan percobaan.
4. Mengamati dan mencatat arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh
voltmeter dan amperemeter. Arus yang melewati manusia (Im), tegangan
pada manusia atau tegangan sentuh (Ub) dan tegangan antara peralatan dan
tanah atau tegangan gangguan (Uf) catat hasilnya pada table percobaan.
5. Mengubah RK menjadi 1K, kemudian mengamati dan mencatat
perubahan yang ditunjukkan oleh alat ukur untuk Im, Uf, dan Ub. Dan
mencatat hasilny apa data percobaan.
6. Mematikan power supply dan merapikan kembali alat percobaan yang
digunakan pada tempat yang telah disediakan.

3.4. GAMBAR RANGKAIAN

BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 HASIL PRAKTIKUM
Hari Praktikum : Jumat
Tanggal : 15 Maret 2013
Pukul : 13.00 selesai

Peralatan yang digunakan :


1

Multimeter Sanwa CD 800A ( 2 buah)

TABEL HASIL PERCOBAAN ( Mengacu pada lampiran Lap. Sementara )


Tabel 1
RL1
1
20
400

R PEN
1
1
1

RB
2
2
2

RU
50 K
50 K
50 K

Uf (V)
0,291
0,323
0,322

Ampere ( X 10)
0,2
0,2
0,2

Tabel 2
RL1

1
20
400

Rpen

1
1
1

RB

2
2
2

RV

50
50
50

Rk = 0
Im
Uf
(mA
X 10)
0,39
0,4
0,06

(V)
0,429
1,38
0,645

Ub

Rk = 1K
Im
Uf

Ub

(V)

(mA

(V)

(V)

0,81
0,71

X 10)
0,39
0,32

1,56
1,39

0,8129
1,38

0,06

5
0,60

0,645

0,41

5
t

Tabel 3
ULN

PENGUKURAN
_
_
_
_
_
_
_

Rp ( %)
100
90
80
70
60
50
40

I A ( mA )
8,37
8,95
9,64
10,62
11,7
13,6
_

R (K)
0,786
4,52
2,96
3,74
2,46
2,002
2,41

220 V

_
30
_
20
_
10
_
0
Keterangan : Pada saat Rp 40% - 0 % , I A = 0

_
_
_
_

2,7
1,72
0,978
0,844

4.2 PEMBAHASAN
TUGAS
1. Hitung berapa nilai daerah lm, Ub, Uf secara matematis dan bandingkan dengan
hasil pengukuran?
2. Berapa prosentasi kesalahan antara keduanya, mengapa bisa terjadi perbedaan
jelaskan?
3. Bandingkan hasil pengukuran Rk = 0 dengan Rk = 1k , mengapa bisa
terjadi perbedaan. Jelaskan?
4. Apa kesimpulan yang ada peroleh pada percobaan ini?
JAWAB
1. Hasil perhitungan

Im =

U
RL1 RPEN RB RU RM
220.V
1 1 2 50000 3000
220.V
53004

= 0,00415 A

= 4,15 mA
Ub = Im X RM
= 4,15 mA x 3000 ohm
= 12,450 Volt
Uf = Im x ( RM x RU )
= 4,15 mA x ( 3000 + 5000 ) ohm
= 33,2 Volt
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan (Im ) teoritis yakni 4,15 mA
lebih besar dari (Im) hasil percobaan yakni 0,4 mA. Dan Ub teoritis yakni
12,45 Volt juga lebih besar dari Ub hasil percobaan yakni 0,7 Volt. Namun,

untuk Uf teoritis yakni 33,2 Volt lebih kecil bila dibandigkan dengan Uf hasil
percobaan yakni 0,9 Volt .
2. Prosentase kesalahan Im

Im teoritis Im percobaan
Im teoritis

x 100%

4,15 0,4
4,15
=

x 100%

= 90 %
Prosentase kesalahan Ub

Ub.teoritis Ub. percobaan


Ub.teoritis

x 100%

12,45 0,7
12,45
=

x 100%

= 94 %
Prosentase kesalahan Uf

Uf .teoritis Uf . percobaan
Uf .teoritis
=

x 100%
33,2 0,9
33,2

x 100%

= 97 %
Terjadinya perbedaan antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan di
sebabkan karena pembacaan alat yang tidak tepat dan karena faktor dari
peralatan ukur itu sendiri yang mungkin kurang akurat.
3. Terjadi perbedaan yang relatif kecil antara pengukuran Rk = 0 dengan Rk =

1k , hal ini dikarenakan hambatan yang diberikan bertambah sehingga hasil


pengukuran tegangan gangguan (Uf) juga semakin besar karena tegangan
berbanding lurus dengan hambatan.

BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pengaman terhadap kejutan listrik ketika
menyentuh bagian konduktif adalah :
1. Semakin besar RU pada praktikum VDE, maka arus dan tegangan yang
masuk pada manusia menjadi semakin kecil.
2. Sedangkan besar UF pada praktikum VDE relatif tetap karena tidak
terpasangi resistor.
3. Semakin besar RP pada praktikum ELCB, semakin kecil arus yang bocor.
4. Semakin besar arus bocor, semakin cepat ELCB ngetrip.

DAFTAR PUSTAKA
Soedjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-Alat ukur listrik.Pradnya
Paramita.J akarta 1994

Anda mungkin juga menyukai