Anda di halaman 1dari 22

INSTALASI

TENAGA LISTRIK

BA
K3 PADA INSTALASI TENAGA LISTRIK 1 B
FASA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang aturan instalasi penerangan,


aturan instalasi panel, aturan instalasi penerangan, peserta didik
diharapkan mampu mengetahui Standard Operation Procedure (SOP)
pada pemasangan instalasi tenaga listrik satu fasa secara mandiri dan
penuh tanggung jawab.

PETA KONSEP

K3 Pada Instalasi Tenaga


Listrik

Aspek Medis
Prosedur
Terhadap Bahaya Alat Pelindung Diri
Penanganan
Listrik (APD)
Kecelakaan Kerja

Penyebab 1. Jenis-jenis APD


Perbedaan, Batas 2. Promosi APD 1. Prinsip Dasar
Arus Manusia, Ke Pekerja Darurat
Menangani Korban, 3. Penggunaan APD 2. Pertolongan
Trauma, Pengobatan ke Pekerja Pertama

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
86
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

PENDAHULUAN

Listrik dapat menyebabkan setiap orang tersengat aliran listrik baik secara
langsung ataupun tidak. Tegangan lebih dari 50 volt AC atau 120 volt DC sudah
masuk kategori berbahaya. Peralatan listrik yang rusak juga dapat menyebabkan
kebakaran, serta menyebabkan luka dan hilangnya nyawa, kebakaran
menyebabkan kerusakan pada pabrik, peralatan dan properti.

Siapapun bisa terkena bahaya listrik saat bekerja dan semua orang harus
dibuat sadar akan bahaya tersebut. Mereka yang paling berisiko mencakup staf
pemeliharaan, mereka yang bekerja dengan listrik pabrik, peralatan dan mesin,
dan orang-orang yang bekerja di lingkungan yang keras seperti lokasi konstruksi.

Gambar 5.1 Pekerja Jaringan Listrik PLN


Sumber : https://www.indonesiasafetycenter.org/knowledges/pengenalan-bahaya-listrik

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
87
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

A. Aspek Medis Terhadap Bahaya Listrik


1. Penyebab Perbedaan Efek Sengatan Listrik
Ketika seoarang tersengat oleh listrik ada beberapa faktor yang bisa
menyebabkan perbedaan antara satu orang dengan yang lain antara lain:
a. Ukuran tubuh
Semakin besar atau banyak bagian tubuh yang terkena pada bidang
listrik maka, semakin besar arus listrik yang mengalir pada orang
tersebut. Sehingga semakin besar luka terhadap orang yang terkena
sengatan listrik.
b. Kondisi tubuh
Seseorang dalam kondisi yang tidak sehat / sakit maka, semakin
parah kondisi orang yang terkena sengatan listrik.
c. Hambatan tubuh
Seseorang yang kondisi tubuhnya basah atau sering berkeringat
maka hambatan tubuhnya semakin besar sehingga jika terkena sengatan
listrik maka arus yang mengalir lebih besar daripada yang kondisi
tubuhnya kering. Hambatan tubuh juga dipengaruhi faktor jenis kelamin.
Wanita dewasa memiliki tahanan tubuh yang lebih rendah daripada
lelaki. Sehingga ketika
ada listrik yang tersengat maka arus lebih besar di wanita.
d. Jumlah arus
Semakin besar arus listrik yang mengalir di tubuh kita, maka
kerusakan akibat dari sengatan listrik lebih besar pula. Sebagai contoh
listrik PLN 380V atau 3 fasa lebih tinggi arusnya daripada listrik PLN yang
220V atau 1 fasa.

2. Batas Arus yang Melewati Tubuh Manusia


Ketika seseorang terkena listrik maka aka nada arus yang mengalir pada
tubuh manusia sehingga bisa menyebabkan berbagai kondisi tubuh yang
merusak. Berikut ini ada beberapa pengaruh arus listrik yang mengalir pada
tubuh manusia. K. Ima Ismara, 2016:115.

Tabel 5.1 Batas Arus Yang Melewati Tubuh Manusia


Batas Arus Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia
0 - 0,9 mA Belum merasakan pengaruh
0,9 - 1,2 mA Baru terasa adanya arus listrik tapi tidak menimbulkan kejang
1,2 - 1,6 mA Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap di dalam tangan
1,6 - 6,0 mA Tangan sampai ke siku terasa kesemutan
6,0 - 8,0 mA Tangan makin kaku, rasa kesemutan makin bertambah
13,0 - 15,0 mA Rasa sakit tak tertahankan, penghantar masih bisa dilepas
15,0 - 20,0 mA Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar
20,0 - 50,0 mA Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
88
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN
50,0 - 100,0 mA Batas arus yang dapat menyebabkan kematian

Sumber : K. Ima Ismara, 2016:115

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
89
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 5.2 Besar dan Lama Maksimum Tegangan Sentuh Manusia


Tegangan Sentuh Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia
<50 V -
50 V 1,0 detik
75 V 0,5 detik
90 V 0,2 detik
110 V 0,2 detik
150 V 0,1 detik
220 V 0,05 detik
280 V 0,03 detik
Sumber : K. Ima Ismara, 2016:115
Jika ada aliran listrik yang diterima oleh tubuh berapa besaranya tetap
menimbulkan sengatan atau getaran. Namun tegangan ini terkadang bisa
dirasakan oleh seseorang tapi ada juga yang tak terasa oleh tubuh. Sengatan
listrik yang kecil minimal bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit
kepala, kelelahan atau kejang otot, ketidaksadaran sementara dan sesak
napas sementara. Tetapi jika berlangsung lama atau dalam tegangan tinggi
bisa menyebabkan luka bakar, kehilangan penglihatan, kerusakan otak,
serangan jantung, berhenti bernapas dan kematian.

3. Menangani Korban Tersengat Listrik


Berikut ini akan diberikan cara menangani korban tersengat listrik,
mungkin saja Anda akan manjadi pahlawa yang dapat menyelamatkan nyawa
seseorang. Langkah- langkah yang seharusnya Anda lakukan saat menangani
korban tersengat listrik antara lain:
a. Jika tubuh korban masih kontak dengan arus listrik, jangan
menyentuhnya dengan tangan telanjang! Bisa-bisa Anda ikut tersengat
listrik, segera matikan sumber listrik atau memotong kabelnya. Jika tidak
berhasil gunakan benda yang tidak dapat mengalirkan listrik (isolator)
seperti kayu, karet, atau plastik. Atau kalau Anda tidak dapat
menemukan benda-benda tersebut segera tendang saja tubuh korban
dengan sol sepatu Anda.
b. Segera periksa tubuh korban, pastikan sumber listrik sudah tidak
menempel di tubuh korban.Rebahkan tubuh korban hingga terlentang
dan angkat dagunya, segera hubungi ambulans jika memang kondisinya
parah.
c. Dengan menunggu datangnya ambulans segera lakukan pertolongan
pertama pada korban dengan cara melihat dan dengar nafasnya. Jika
korban dalam keadaan tidak bernafas, segera beri nafas bantuan. Coba
tekan hidungnya dengan jari Anda dan tiupkan udara ke dalam mulutnya
dua kali hingga dadanya mengembang. Kemudian periksa denyut nadi di
TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
88
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN
lehernya, jika dalam waktu 5 detik tidak ada tanda-tanda, tekan dadanya
sebanyak 5

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
89
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

kali dengan kedua telapak tangan Anda (telapak tangan kiri berada di
atas dada dan tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri, posisi
tangan anda berada di dada Anda) periksa lagi denyut nadinya, jita tetap
tidak ada, ulangi dari awal.
d. Jika ada luka terbuka di tubuh korban akibat sengatan listrik, segera
tutupi dengan benda yang tidak menghantarkan panas seperti kain atau
perban.

4. Trauma
Adalah reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu
peristiwa, kejadian atau pengalaman spontanitas/ secara mendadak (tiba-
tiba), yang membuat individu mengejutkan, kaget, ketakutan, shock, tidak
sadarkan diri, dan sebagainya yang tidak mudah hilang begitu saja dalam
ingatan manusia.
a. Penyebab terjadinya Trauma
Secara umum, kondisi trauma yang dialami individu (anak) disebabkan
oleh berbagai situasi dan kondisi, diantaranya:
1) Peristiwa atau kejadian alamiah (bencana alam), misalnya tersetrum
listrik, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, angin topan,
dsb.
2) Pengalaman di kehidupan sosial ini (psiko-sosial), seperti pola
asuh yang salah, ketidakadilan, penyiksaan (secara fisik atau psikis),
teror, kekerasan, perang, dsb.
3) Pengalaman langsung atau tidak langsung, seperti melihat sendiri,
mengalami sendiri (langsung) dan pengalaman orang lain (tidak
langsung), dsb.

b. Jenis dan Sifat Trauma


Dalam kajian psikologi dikenal beberapa jenis trauma sesuai dengan
penyebab dan sifat terjadinya trauma, antara lain :
1) Trauma Psikologis, trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau
pengalaman yang luar biasa, yang terjadi secara spontan
(mendadak) pada diri individu tanpa berkemampuan untuk
mengontrolnya (loss control and loss helpness) dan merusak fungsi
ketahanan mental individu secara umum. Ekses dari jenis trauma ini
dapat menyerang individu secara menyeluruh (fisik dan psikis).
2) Trauma Neurosis, trauma ini merupakan suatu gangguan yang
terjadi pada saraf pusat (otak) individu, akibat benturan-benturan
benda keras atau pemukulan di kepala. Implikasinya, kondisi otak
individu mengalami pendarahan, iritasi, dsb. Penderita trauma ini
biasanya saat terjadi tidak sadarkan diri, hilang kesadaran, dsb.
3) Trauma Psikosis, trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang
bersumber dari kondisi atau problema fisik individu, seperti cacat tubuh,
amputasi salah satu anggota tubuh, dsb, yang menimbulkan shock
dan gangguan emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini
biasanya terjadi akibat bayang-bayang pikiran terhadap
pengalaman/ peristiwa yang pernah dialaminya, yang memicu
TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
90
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN
timbulnya histeris atau fobia.

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
91
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

4) Trauma Diseases, gangguan kejiwaan jenis ini oleh para ahli ilmu
jiwa dan medis dianggap sebagai suatu penyakit yang bersumber
dari stimulus-stimulus luar yang dialami individu secara spontan atau
berulang-ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror,
ancaman, dsb.

5. Pengobatan Ketika Orang Terkena Listrik


Cara paling aman untuk memisahkan korban dari sumber listrik adalah
segera mematikan sumber arus listrik. Sebelum sumber listrik dimatikan,
penolong sebaiknya jangan dulu menyentuh korban, apalagi jika sumber
listrik memiliki tegangan tinggi. Jika sumber arus tidak dapat dimatikan,
gunakan benda-benda nonkonduktor (tidak bersifat menghantarkan listrik;
misalnya sapu, kursi, karpet atau keset yang terbuat dari karet) untuk
mendorong korban dari sumber listrik. Jangan menggunakan benda-benda
yang basah atau terbuat dari logam.
Jika memungkinkan, berdirilah di atas sesuatu yang kering dan bersifat
nonkonduktor (misalnya keset atau kertas koran atau majalah yang dilipat).
Jangan coba-coba menolong korban yang berada dekat arus listrik bertegangan
tinggi. Jika korban mengalami luka bakar, buka semua pakaian yang mudah
dilepaskan dan siram bagian terbakar menggunakan air dingin yang mengalir
untuk mengurangi nyeri.
Jika korban pingsan, tampak pucat atau menunjukkan tanda-tanda syok,
korban dibaringkan dengan kepala pada posisi yang lebih rendah dari badan
dan kedua tungkainya terangkat, selimuti korban dengan selimut atau jaket
hangat. Cedera listrik seringkali disertai dengan terlontarnya atau terjatuhnya
korban sehingga terjadi cedera traumatik tambahan, baik berupa luka luar
yang tampak nyata maupun luka dalam yang tersembunyi. Jangan
memindahkan kepala atau leher korban jika diduga telah terjadi cedera
tulang belakang.
Setelah aman dari sumber listrik, segera dilakukan pemeriksaan terhadap
fungsi pernafasan dan denyut nadi. Jika terjadi gangguan fungsi pernafasan
dan nadinya tidak teraba, segera lakukan resusitasi. Sebaiknya dicari tanda-
tanda patah tulang, dislokasi dan cedera tumpul maupun cedera tulang
belakang. Jika terjadi kerusakan otot yang luas, mungkin akan diikuti dengan
kerusakan ginjal, karena itu untuk mencegah kerusakan ginjal, berikan
banyak cairan kepada korban. Korban sambaran petir seringkali bisa
disadarkan dengan resusitasi jantung paru.

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
92
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

B. Alat Pelindung Diri (Apd)


1. Jenis-Jenis APD
a. Alat Pelindung Kepala
Terdiri dari :
1) Helm Safety
Tipe helm safety yang perlu diketahui antara lain :
Tabel 5.3 Kelas Helm Safety
Sumber Class G Class E Class C
Kejatuhan Benda ✓ ✓ ✓
Tekanan ✓ ✓ ✓
Bahaya Electncal ✓ ✓ Jangan Gunakan Class
Arus Listrik 2200 V ✓ ✓ C untuk bahaya ini
Arus Listnk 20000 V ✓
Sumber : Wahyu Utami, 2019:97

Warna helm pelindung yang perlu diketahui antara lain :

Gambar 5.2 Warna Helm Safety


Sumber : https://www.brilio.net/creator/7-warna-helm-safety-proyek-110183.html

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
93
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

2) Chin Strap
Adalah pelindung kepala dengan tali di dagu untuk pekerjaan
dengan kondisi berangin, bekerja di ketinggian, atau pekerjaan yang
mengharuskan pekerjanya membungkuk, serta di ketinggian.

Gambar 5.3 Chin Strap


Sumber : https://shopmtn.com/products/petzl-dual-chinstrap-vertex-strato-helmets

3) Kacamata Pelindung
Safety Spectacles Plano Lense
Adalah pelindung primer yang
berguna untuk melindungi mata
dari berbagai sumber bahaya.

Spatula Temples

Cable Templas

Headband Temples

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
94
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Safety Googles Clear Lenses


Adalah pelindung primer yang
berguna untuk melindungi
mata dari fragmen atau partikel
beterbangan, benda beterbangan,
dll.

Eyesup Safety Googles

Indirect Ventilation

Direct Ventilation

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
95
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Face Shiled (tameng wajah) Plastic Windows


Adalah pelindung sekunder yang
berguna untuk melindungi seluruh
wajah dari paparan sumber
bahaya.

Wire Screen Windows

Ajustable Headgear

Hard Hats Face Shilds

Gambar 5.4 Macam Kacamata Pelindung


Sumber : https://safetysign.co.id/news/198/OSHA-Perbedaan-Safety-Spectacles-Safety-Goggles-dan-Face-Shield-Versi-
Lengkap

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
96
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN
4) Masker
Masker Wajah Masker Wajah

Masker Debu Masker Debu

Masker Debu Tidak Mungkin

Masker Debu Dengan Lubang

Masker Debu Aktif Karbon


Dengan Lubang

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
97
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Masker Respirator Masker Doble Respirator

Masker Single Respirator

Gambar 5.5 Macam Masker Pelindung


Sumber : https://www.krisbow.com/safety-equipment/respiratory-protection/air-purifying-respirator.html

5) Penutup Telinga
Earplug Earplug Silicon

Earplug With Extra

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
98
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Earmuff Earmuff Headband

Earmuff Helmet

Gambar 5.6 Macam Penutup Telinga


Sumber : https://www.krisbow.com/safety-equipment/hearing-protection.html

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
99
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

b. Alat Pelindung Badan


Pakaian pelindung dengan bahan
tahan air (waterproof) adalah
digunakan oleh personel yang
melakukan pekerjaan di area
basah atau lembap.

Pakaian pelindung dengan


bahan tahan api (flame resistant
clothing) adalah pelindung
terbuat dari bahan tahan api
namun api tidak berarti bahwa
bahan tersebut tidak dapat
terbakar oleh api sama sekali.

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
0
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Pakaian pelindung dengan


visibilitas tinggi Adalah
digunakan pada lingkungan
kerja dengan penerangan
minim atau sering dilalui oleh
kendaraan. Pakaian pelindung ini
ditambahkan fitur-fitur tertentu
sehingga pemakai mudah
terlihat atau diidentifikasi orang
lain.

Pakaian pelindung dengan fitur


tambahan di bagian lutut adalah

Pakaian pelindung ini digunakan


bagi personel yang melakukan
aktivitas pekerjaannya secara
membungkuk atau berlutut
terus-menerus.

Gambar 5.7 Macam Baju Pelindung


Sumber : https://isibangunan.com/baju-safety-k3.html

Safety Belt

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
1
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

Kiri Full Body Hardness With


Layard

Kanan Full Body Hardness


With Belt

Gambar 5.8 Macam Sabuk Pelindung


Sumber : https://www.krisbow.com/safety-equipment/fall-protection/harness.html

c. Alat Pelindung Anggota Badan


1) Sepatu Pelindung
a) Safety Toed Shoes :
Adalah sepatu ini memiliki pelindung di ujung depan sepatu.
Manfaatnya yaitu untuk melindungi jari kaki dari kecelakaan
kerja. Sepatu pengaman jenis ini biasanya digunakan untuk
pekerja yang bekerja di pabrik, terlebih pabrik produksi material
berat.

b) Steel Insole Shoes :


Yaitu jenis sepatu pelindung yang menyisipkan besi/baja ringan
guna menstabilisasi gerakan dan melindungi kaki pemakainya
dari risiko
TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
2
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

terkilir atau masalah pada tulang kaki. Biasanya sepatu ini dipakai
untuk beberapa orang yang bekerja memakai fungsi kaki, seperti
mengendarai sepeda motor, menghimpit pedal, atau mengendarai
truk/container.

c) Metal Instep Footwear :


Jenis sepatu pelindung ini memakai besi/baja ringan di sol bagian
dalam. Tujuannya yaitu untuk melindungi pemakai dari luka
akibat menginjak benda-benda tajam seperti paku, pecahan kaca,
dan benda besi tajam lain. Sepatu ini biasanya digunakan oleh
beberapa pekerja yang bekerja di pabrik industri barang besar
dan banyak berhubungan dengan benda tajam, seperti pabrik
kaca, senjata, produksi baja, dll.

d) Metatarsal Shoes :
Sepatu ini yaitu sepatu pengaman khusus yang didesain untuk
melindungi bagian atas kaki. Sepatu itu bertujuan untuk
melindungi pemakai jika tertimpa benda berat. Juga dikenal
dengan arti ” Drop Hazaard “, sepatu pengaman ini biasa dipakai
oleh pekerja konstruksi bangunan (kontraktor) atau pekerja yang
pekerjaannya terkait dengan mengangkut barang berat/mesin.

e) Electric Hazard Shoes :


Jenis ini yaitu sepatu pelindung yang bisa melindungi pemakai
dari sengatan listrik atau konslet. Sepatu pengaman ini
menggunakan sol khusus yang bisa melindungi beberapa pekerja
yang bekerja di tempat-tempat yang mengandung aliran listrik
tinggi yang berpotensi menyengat sang pekerja. Sesuai
fungsinya, sepatu ini dipakai untuk beberapa pekerja yang
bekerja di PLN, PLTU, atau tempat kerja lain yang terkait dengan
tegangan listrik tinggi.

f) Heat Resistant Shoes :


Sepatu ini dipakai untuk melindungi kaki beberapa pengguna dari
terbakar saat ada di tempat berlantai panas atau terbakar.
Sepatu jenis ini memakai sol khusus yang tahan api dengan
tingkat leleh tinggi (lebih dari 300 derajat Celsius). Karena
manfaatnya ini, sepatu ini banyak dipakai oleh pemadam
kebakaran dan di tempat penambangan mineral.

2) Sarung Tangan
a) Leather Gloves, Fungsinya untuk perlindungan tangan dari
permukaan kasar.
b) Vinyl dan Neoprene Gloves, fungsinya untuk melindungi tangan dari
bahan-bahan kimia yang beracun dan berbahaya.
c) Rubber Gloves, berfungsi untuk melindungi tangan saat bekerja/
berhadapan dengan listrik.
TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
3
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

d) Padded Cloth Gloves, berfungsi untuk melindungi tangan dari segi


yang tajam, bergelombang atau kotor.
e) Heat Resistant Goves, berfungsi untuk melindungi tangan dari
panas ataupun api.
f) Latex Disposable Gloves, berfungsi untuk melindungi tangan dari
serangan bakteri dan kuman.
g) Metal Mesh Gloves, berfungsi untuk melindungi tangan dari
benda- benda tajam juga mencegah tangan terpotong akibat
benda.

2. Promosi Penggunaan APD pada Pekerja


a. Pengembangan promosi kesehatan di tempat kerja
1) Menggalang dukungan manajemen
2) Melaksanakan koordinasi
3) Melaksanakan penjajakan kebutuhan
4) Memprioritaskan kebutuhan
5) Menyusun perencanaan
6) Pelaksanaan
7) Monitoring dan evaluasi
8) Memperbaiki dan memperbaharui program

a. Tujuan pengembangan promosi penggunaan APD di tempat kerja


1) Membantu mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
2) Membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi akibat
kecelakaan kerja.
3) Membantu mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan kerja.
4) Membantu meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya
menggunakan APD.
5) Membantu meningkatkan kesehatan kerja dan mengurangi penyakit
akibat kerja.
6) Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di
tempat kerja dan alat pelindung diri.
7) Memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pihak manajemen
akan pentingnya alat pelindung diri yang digunakan pekerja dan
perusahaan.

3. Penggunaan APD Kepada Pekerja


Apabila APD digunakan secara benar dan sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan, maka tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akan dapat
dikurangi. Penurunan tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akan
meningkatkan produktivitas kerja sehingga perusahaan akan menjadi lebih
sehat.

Untuk mencapai hal ini maka kondisi-kondisi berikut harus terpenuhi:


a. Adanya komitmen dari manajemen untuk melindungi pekerja, salah
satunya dengan menyediakan APD yang sesuai dengan standar.
b. Adanya kebijakan/prosedur yang mengatur penggunaan APD bagi pekerja.
TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
4
INSTALASI
TENAGA LISTRIK

MATERI PEMBELAJARAN

c. Adanya training secara regular tentang tata cara pengenalan risiko,


pengendalian resiko dan penggunaan APD.
d. Adanya program komunikasi untuk meningkatkan awareness pekerja dalam
menggunakan APD seperti regular meeting, poster, stiker dan singnage.
e. Pekerja mengetahui dengan baik bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja.
f. Pekerja mengetahui dengan baik dampak kesehatan dari pajanan bahaya-
bahaya tersebut.
g. Pekerja mengetahui dengan baik cara-cara pengendalian bahaya tersebut.
h. Pekerja mendapatkan APD yang sesuai dengan pajanan bahaya yang dihadapi.
i. Pekerja secara konsisten dan benar menggunakan APD pada saat melakukan
pekerjaan.
j. Pekerja memakai APD secara tepat dan benar selama bekerja.

C. Prosedur Penanganan Kecelakaan Kerja


1. Prinsip Dasar Menangani Keadaan Darurat
a. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Sebelum kita menolong
korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam
bahaya.
b. Pakailah mcara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap
sok pahlawan. Pergunakanlah sumber daya yang ada baik alat, manusia
maupun sarana pendukung lainnya.
c. Caritahu identitas korban, tempat dan waktu kejadian. Catatan ini berguna bila
penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

2. Pertolongan Pertama Secara Umum pada Kecelakaan Kerja


a. Jangan Panik
b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
d. Perhatikan tanda-tanda shock.
e. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

3. Alat Kesehatan Kerja Listrik


a. Alat pemadam kebakaran merupakan masalah yang sering terjadi sewaktu
melakukan instalasi listrik ataupun sewaktu bekerja dengan peralatan listrik,
sehingga saat terjadinya kebakaran bisa diminimalkan.
b. Kotak P3K berfungsi memberikan pertolongan pertama terhadap kecelakaan
sebagai upaya pertolongan awal terhadap penanggulangan kecelakaan kerja.
c. Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah pencegahan saat bekerja maka
gunakan selalu di saat Anda sedang bekerja.

TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
10
5

Anda mungkin juga menyukai